Komandan Pasprampres Sampai Kalang Kabut, Begini Alasan Gibran Rakabuming Enggan Buka Foto Wajah Korban Pemukulan Pengawal Jokowi

Jumat, 12 Agustus 2022 | 20:50
YouTube

Begini alasan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming enggan buka foto wajah korban pemukulan Paspampres. Komandannya kalang kabut.

Fotokita.net - Wali Kota Solo Gibran RakabumingRaka murka saat mengetahui warganya dipukul anggota Paspampres. Begini alasan Gibran enggan membuka foto wajah korban pemukulan pengawal Presiden Joko Widodo (Jokowi). Komandan Paspampres sampai dibuat kalang kabut.

Peristiwa pemukulanPaspampres terhadap seorang sopir truk terjadi di simpang 4 Girimulyo, Manahan, Rabu (9/8/2022). Terlebih lagi, warga Gibran yang menjadi korban pemukulan anggota pengawal Jokowi sedang bekerja.

Setelah peristiwa pemukulan itu viral di media sosial, Komandan Paspampres sampai dibuat kalang kabut. Begini alasan Gibran Rakabuming enggan buka foto wajah korban pemukulan.

Kabar pemukulan itu pertama kali diunggah oleh akun Twitter @txtdariorangberseragam. Diceritakan bahwa korban, yang merupakan sopir truk, melintasi simpang empat di sekitar Manahan, Solo.

Sopir truk melaju karena lampu sudah menunjukkan warna hijau. Namun, dari sisi lainnya, melintas mobil yang menerobos lampu merah.

Akibatnya, mobil dan truk tersebut mengalami kerusakan. Ketika beberapa penumpang mobil keluar, baru diketahui ternyata mereka adalah anggota Paspampres.

Kemudian terjadilah pemukulan yang dilakukan oleh oknum Paspampres. Selain itu, SIM sopir truk itu disita. Cuitan tersebut pun sampai kepada Gibran. Gibran membalas dengan cuitan. "Saya cari orangnya," cuit Gibran.

Pada Jumat (12/8/2022), Gibran pun mempertemukan pihak-pihak yang terlibat. Termasuk pula anggota Paspampres yang diduga melakukan pemukulan.

Baca Juga: ‘Kau Sudah Tua!’ Ibunya Dihujat Emak-emak, Anak Jokowi Cuma Sebut Satu Kata Ini, Foto Tampang Pelaku Sudah Dikantongi Polisi

Twitter

Begini alasan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming enggan buka foto wajah korban pemukulan Paspampres. Komandannya kalang kabut.

Gibran bahkan sempat menarik masker anggota Paspampres yang akan meminta maaf di depan wartawan.Kejadian itu terjadi sesaat sebelum anggota Paspampres bernama Heri Misbah mengaku salah dan meminta maaf atas perbuatannya yang memukul sopir truk di muka awak media.

Saat itu, keduanya berada di depan ruang Wali Kota Solo sesuai pertemuan dilaksanakan secara tertutup hingga pukul 11.09 WIB, dari hasil pertemuan itu kejadian berada kawasan Jalan Ahmad Yani, Perempatan Girimulyo, Selasa (9/8/2022) lalu.

Awalnya, Misbah memulai bicara dengan masih mengenakan masker. Kemudian Gibran mendekat dan melepas masker Misbah sampai talinya putus. Wajah Misbah akhirnya bisa terekspos.

Gibran kemudian mundur ke belakang Paspampres dengan raut muka marah. Dia terlihat bersedekap sambil melihat Paspampres yang sedang memberi penjelasan.

Selanjutnya, mengetahui hal itu, Misbah hanya diam dan langsung mengucapkan kata permintaan maafnya.

"Saya mengakui, saya salah saya minta maaf atas kesalahan saya dan tidak akan mengulangi kesalahan saya. Saya mohon maaf dan minta maaf kepada Bapak yang saya pukul dan keluarganya mohon maaf, karena perbuatan saya mungkin menyakiti hati dan keluarganya. Kepada warga Solo Saya minta maaf, terima kasih," kata Misbah di Balai Kota Solo, Jawa Tengah, Jumat (12/8/2022).

Sesuai permintaan maaf itu, Gibran mengaku permasalahan tersebut belum selesai dengan dirinya.

"Bagi saya belum selesai. Mereka minta maafnya karena beritanya viral. Kalau nggak viral mereka nggak mungkin minta maaf," tegas Gibran

Atas kejadian itu, Gibran menegaskan akan melindungi warganya yang benar dan tidak melakukan kesalahan, bahkan pelakunya itu dari anggota Paspampres.

Baca Juga: Iparnya Diancam Pria Berjanggut, Respons Adik Gibran Rakabuming Bikin Panas, Foto Bobby Nasution Diserbu

Berita Surakarta

Begini alasan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming enggan buka foto wajah korban pemukulan Paspampres. Komandannya kalang kabut.

"Tanggung jawab saya melindungi warga saya yang dipukul," ujar Gibran.

Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) Marsda Wahyu Hidayat Sudjatmiko memastikan, pihaknya bakal menjatuhkan sanksi kepada Heri Misbah, anggota Paspampres yang memukul warga Solo.

Wahyu menyatakan, dari peristiwa ini, Paspampres akan berusaha untuk lebih baik lagi dan lebih humanis kepada masyarakat.

"Kami berjanji akan memberikan sanksi kepada prajurit yang bersalah dan berusaha untuk lebih baik lagi dan lebih humanis terhadap masyarakat," kata Wahyu kepada wartawan, Jumat (12/8/2022).

Wahyu mengatakan, sanksi akan diberikan supaya perbuatan itu tidak terulang dan tidak ditiru oleh anggota Paspampres lainnya.

"Namun kami belum bisa memutuskan karena anggota saya masih di Solo dan belum dapat dimintai keterangan dan diperiksa," ujar Wahyu.

Ia pun menyampaikan permintaan maaf kepada Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka atas perbuatan anggotanya yang menyakiti warga Solo.

Wahyu mengatakan, pihak Paspampres telah menindaklanjuti peristiwa itu dengan melakukan mediasi dan meminta maaf kepada korban.

"Kami sudah meminta maaf karena memang anggota kami salah dan sudah kami selesaikan secara kekeluargaan. Alhamdulillah sudah selesai dan sudahclear," kata dia.

Baca Juga: Modal Bisnis Es Doger Rp 71 Miliar Suaminya Ramai Dibahas, Foto Tas Selvi Ananda Jadi Sorotan. Persis Punya Meghan Markle

Facebook

Begini alasan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming enggan buka foto wajah korban pemukulan Paspampres. Komandannya kalang kabut.

Komandan Paspampres sampai dibuat kalang kabut, begini alasan Gibran Rakabuming enggan buka foto wajah korban pemukulan anggota pengawal Jokowi.

“Saya nggak terima warga saya digituin, dia nggak salah kok. Paspampresnya juga tidak dalam polisi mengawal sapa-siapa,” uyar Gibran.

Meski telah berakhir damai, namun Gibran mengkhawatirkan kondisi psikis korban yang mungkin saja merasa tertekan atau terintimidasi. Dengan begitu, dia pun meminta awak media untuk tidak mewawancarainya.

Ia pun menjamin keamanan korban. “Itu urusanku, tanggung jawabku, ya,” terang Gibran. Itu sebabnya, Gibran sengaja menyembunyikan foto wajah korban pemukulan pengawal Jokowi.

Anak sulung Jokowi menyatakan, jika permasalahan itu belumlah selesai. Apalagi permintaan maaf baru dilakukan setelah video pemukulan tersebut viral di media sosial. “Nek ora viral ora minta marfa dan ngembaliin SIM,” katanya.

Gibran menegaskan, akan bertanggung jaw terhadap kasus yang menimpa warganya. “Tanggung jawab saya ngelindungin warga saya yang dipukul. CCTV-nya sudah saya pegang. Jelas banget kejadiannya, kasar banget. Kejadiannya juga di dekat rumah rumah saya. Bayangno, Aku isi (malu) banget. Tugasku nglindungin warga. Urusane Paspampres dengan komandan,” tegas Gibran.

Gibran enggan menyebutkan, berapa jumlah pelaku pemukulan. Namun demikian dia sudah menyimpan video rekaman CCTV saat kejadian. “Ngakunya satu. Pokokke wis tak simpen (pokoknya sudah saya simpan), nanti kalau ngerti-ngerti (tahu-tahu) ilang, aku wis nyimpen,” tegasnya.

Terkait ganti rugi, Gibran menyatakan sudah ada yang mengurusnya. Hal terse but juga sudah dibicarakan sengam sopir, pemilik truk, dan Komandan Paspampres.

“Wis diurus, wis ono sing ngrus, tenang wae (Sudah diurus, sudah ada yang mengurus, tenang saja). Tadi bapaknya, drivernya sama piåpinannya kan dua-duanya di sini,” katanya.

Baca Juga: Foto Penampakan Mobil Listrik Wisata di Solo Dikritik, Kabarnya Bisa Seret Gibran Rakabuming Masuk Pengadilan

Facebook

Begini alasan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming enggan buka foto wajah korban pemukulan Paspampres. Komandannya kalang kabut.

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya