Sahabatnya Dicopot dari Komandan Tim Elite Polri, Begini Alasan Jabatan Irjen Fadil Imran Terus Diusik, Foto Kapolda Metro Banjir Komentar

Selasa, 02 Agustus 2022 | 13:57
Instagram

Irjen Fadil Imran terus diusik dari jabatannya. Terlebih lagi, sahabatnya sudah dicopot dari komandan tim elite Polri. Foto Kapolda Metro dikomentari.

Fotokita.net - Irjen Fadil Imran yang kini menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya turut menjadi sorotan dalam kasus kematian Brigadir Yosua atau Brigadir J di rumah dinas Kadiv Propam Polri non aktif Irjen Ferdy Sambo. Fadil diketahui bersahabat dengan Ferdy Sambo.

Sahabat Fadil Imran kini dicopot dari tim elite Polri. Ferdy Sambo bukan hanya menjabat sebagai Kadiv Propam Polri, tetapi jenderal bintang 2 asal Toraja, Sulawesi Selatan itu juga memimpin Satuan Tugas Khusus (Satgassus) Merah Putih, yang berisi anggota polisi terbaik dari berbagai unsur.

Setelah sahabatnya menjadi sorotan publik gegara peristiwa penembakan Brigadir J, Fadil Imran sempat mengunjungi Ferdy Sambo di ruang kerjanya. Ketika itu, pelukan Fadil kepada Ferdy menjadi topik bahasan yang panas. Sahabatnya kini dicopot dari komandan tim elite Polri, begini alasan jabatan Fadil Imran terus diusik. Foto Kapolda Metro Jaya banjir komentar.

Fakta Irjen Ferdy Sambo masih menjabat sebagai Kepala Satgassus Merah Putih datang dari Usman Hamid,Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia. Dia sempat menunjukkan surat keputusan penunjukkan Ferdy Sambo sebagai komandan Satgassus.

Sekadar informasi, Satgassus Merah Putih dibentukoleh Jenderal (Pol) Purn Tito Karnavian ketika ia masih menjabat sebagai Kapolri sekitar tahun 2016. Pada awal Februari 2017, satgassus ini sempatanggota Komisi III karena dianggap bisa memecah belah instansi Polri. Satgas khusus itu kerap disebut sebagai 'darah biru' di Mabes Polri.

"Meski ia sudah dicopot dari posisi Kadiv Propam, tetapi Ferdy Sambo masih tercatat memimpin satgas khusus yang dibentuk oleh Kapolri. Di dalam satgas itu terdapat para anggota kepolisian, mulai dari perwira tinggi, menengah, bintara dan tamtama. Termasuk personel kepolisian yang ikut mengusut kematian Brigadir J," papar Usman dalam acara diskusi virtual yang ditayangkan lewat YouTube.

Menurut Usman, dengan kondisi begitu,bakal ada potensi konflik kepentingan dan kendala psikologis dalam pengusutan tuntas kematian Brigadir Yosua.

Baca Juga: Polisi yang Tolak Laporan Korban Perampokan Dimutasi ke Daerah Pelosok Ini, Foto Kapolda Metro Jaya Bareng Satpam Bank Tuai Komentar

"Jadi, kalau mau pengusutan kasus ini berjalan maksimal, maka ia harus memenuhi lima lapis pengawasan kepolisian, yang disebut sebagai pengawasan demokratik dalam konsep pengamanan," Usman menjelaskan panjang lebar.

Usman secara blak-blakan juga meminta agar Mabes Polri mengklarifikasi apakah Ferdy Sambo juga sudah dinonaktifkan dari Satgas Merah Putih. "Karena kalau dia belum dinonaktifkan dari jabatan itu ya sangat mungkin mempengaruhi proses pengusutan, sehingga pengusutan tidak berjalan secara imparsial dan efektif," sebut Usman.

Terkini,Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menjelaskan terkaitjabatan Kepala Satuan Tugas Khusus (Kasatgassus) Merah Putih yang diembanIrjen Ferdy Sambo. Katanya,jabatan Kasatgassus yang diemban Irjen Sambo otomatis nonaktif saat jabatan strukturalnya sebagai Kadiv Propam Polri dinonaktifkan.

"Setelah jabatan struktural dinonaktifkan, jabatan nonstruktural juga sudah tidak aktif," sebut Dedi kepada wartawan yang ingin mendapatkan konfirmasi, Selasa (2/8/2022). Dedi mengatakan penonaktifan itu dilakukan bersamaan saat menonaktifkan jabatan Sambo sebagai Kadiv Propam.

Sementara itu, Usman Hamid jugamempertanyakan mengapa Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran tak ikut dinonaktifkan dalam peristiwa pengusutan kematian Brigadir J di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo.

Menurut Usman, dia memiliki informasi bahwa Kapolda Metro Jaya menerima laporan dari Kapolres Metro Jakarta Selatan soal peristiwa baku tembak di hari kejadian.

"Apakah Kapolres Metro Jakarta Selatan turut melaporkan peristiwa di rumah Kadiv Propam ke Kapolda. Bila, laporan itu memang ada, apa isi instruksinya dari Kapolda," sebut Usman.

Baca Juga: Foto Tampang Pria Ngamuk di Depok Disebarkan, Tim Jaguar Mau Dibubarkan Kapolda Metro Jaya, Ini Penyebabnya

Instagram

Irjen Fadil Imran terus diusik dari jabatannya. Terlebih lagi, sahabatnya sudah dicopot dari komandan tim elite Polri. Foto Kapolda Metro dikomentari.

Pasalnya, bila itu tidak diketahui Kapolda Metro Jaya maka tak akan terungkap apa yang menyebabkan pengusutan kematian Brigadir J di awal banyak mengandung kejanggalan.

"Pengawasan pengusutan kasus ini sebenarnya ada di Kapolda. Dan untuk memastikan pengawasan internal berjalan itu ada pada Kapolri. Kalau pengawasan eksekutif ada pada presiden. Kepastian untuk memastikan anggaran dan politik ada pada DPR," tutur Usman.

Ia pun turut menyayangkan sikap Kompolnas yang malah terkesan memihak kepolisian. Padahal, selaku lembaga yang mengawasi kinerja Polri, seharusnya Kompolnas menjaga jarak dari kepolisian.

"Bukan malah menyalin pernyataan dari kepolisian dan tak menanyakan pertanyaan kritis terkait prosedur," ujarnya.

Usman juga mengatakan peristiwa kematian Brigadir J menandakan kultur tindak kekerasan di Polri itu masih ada. Namun, kini mencari pelaku yang menyebabkan Brigadir J seolah sulit dilakukan.

"Selama Ferdy Sambo menjabat di struktur tertentu, selama itu pula para penyidik di tingkat bawah masih merupakan bawahan Ferdy Sambo. Tapi, mereka ditugaskan untuk mengusut tuntas kasus ini. Sudah tentu akan menemui kendala-kendala," terang Usman.

Kasus kematian Brigadir J sudah berlalu 25 hari, namun pihak kepolisian masih belum menetapkan satu individu sebagai tersangka. Bharada Richard Eliezer yang selama ini disebut sebagai pihak yang menembak Brigadir J, justru masih berstatus sebagai saksi. Ia pun meminta perlindungan ke Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LSPK).

Baca Juga: Foto Polisi Minta Sekarung Bawang Diunggah Kapolda Metro Jaya, Netizen Kesempatan Ngadu Masalah Baru: Gimana Anggota Kucing-kucingan di Tomang?

Instagram

Irjen Fadil Imran terus diusik dari jabatannya. Terlebih lagi, sahabatnya sudah dicopot dari komandan tim elite Polri. Foto Kapolda Metro dikomentari.

Dalam perkembangan terkini,Bareskrim Polri menarik seluruh kasus yang melibatkan Brigadir J. Dua laporan polisi melibatkan Brigadir J, sebelumnya ditangani Polda Metro Jaya.

Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menyebut penarikan kembali itu demi menjaga efektivitas dan efisiensi penyidikan. Dia juga memastikan penyidik dari Polda Metro dan Polres Jaksel masih tergabung dalam tim penyidikan.

"Ya, dijadikan satu agar efektif dan efisien dalam manajemen sidiknya, namun penyidik PMJ, Jaksel tetap masuk dalam tim sidik," ujar Dedi Prasetyo di depan awak media, Minggu (31/7/2022).

Namub, Dedi tidak menjelaskan secara rinci kapan Bareskrim menarik kembali perkara tersebut. Dia memperkirakan penarikan itu dilakukan pada Sabtu (30/7) atau Jumat (29/7).

Sebelumnya, kasus baku tembak antara Brigadir J dan Bharada E di rumah singgah Irjen Ferdy Sambo diambil alih Polda Metro Jaya setelah sebelumnya ditangani Polres Metro Jakarta Selatan. Kasus yang menewaskan Brigadir J ini juga naik ke tahap penyidikan.

"Sekarang Direktorat Krimum Polda Metro Jaya yang tangani," kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo kepada wartawan pada Selasa (19/7/2022). Diketahui, terdapat 2 laporan dengan terlapor Brigadir J. Dua laporan itu soal dugaan kekerasan terkait pencabulan dan dugaan percobaan pembunuhan.

Dedi mengungkapkan, kasus tewasnya Brigadir J ini juga sudah naik ke tahap penyidikan. Kasusnya antara lain terkait dugaan pencabulan dan ancaman pembunuhan. "Sudah (naik ke tahap penyidikan), sesuai yang disampaikan Bapak Kapolri semalam," ujarnya.

Baca Juga: Foto Polantas Minta Bawang Sekarung Banyak Dicari, Aksi Nakal Anggota Polres Bandara Bikin Kapolda Metro Murka, Begini Nasibnya Sekarang

Instagram

Irjen Fadil Imran terus diusik dari jabatannya. Terlebih lagi, sahabatnya sudah dicopot dari komandan tim elite Polri. Foto Kapolda Metro dikomentari.

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya