Maaf Pengacara, Omongan Kekasih Brigadir J Justru Bikin Komnas HAM Ambil Tindakan Tegas ke Bharada E, Tinggal Tunggu Foto CCTV Dibuka

Sabtu, 30 Juli 2022 | 19:12
Tribun

Ternyata omongan kekasih Brigadir J justru bikin Komnas HAM ambil tindakan tegas ke Bharada E. Tinggal menunggu foto CCTV dibuka.

Fotokita.net - Pengacara keluarga Brigadir Yosua atau Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak mengaku tak mempercayai cara kerja yang dilakukan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) terkait kasus baku tembak sesama polisi di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo.

Pernyataan pengacara keluarga Brigadir J itu terlontar setelah momen komisioner Komnas HAM Choirul Anam melipat kertas saat menjelaskan perkembangan penyelidikan baku tembak antara Brigadir Yosua dan Bharada E diviralkan.

Ternyata omongan kekasih Brigadir J justru bikin Komnas HAM ambil tindakan tegas ke Bharada E beberapa waktu lalu. Publik tinggal menunggu foto CCTV yang sudah diselidiki Komnas HAM boleh dibuka ke khalayak luas.

Usai Komnas HAM ramai disebut menutupi data dalam penyelidikan kasus baku tembak itu, pengacara keluarga Brigadir J buka suara. Kamaruddin Simanjuntak, mengaku tak percaya pada Komnas HAM.

"Saya dari dulu nggak pernah percaya sama Komnas HAM. Artinya, tidak ada yang bisa diharapkan," kata Kamaruddin kepada wartawan, Jumat (29/7/2022). Dia bahkanmenilai Komnas HAM bekerja untuk Polri. Kamaruddin juga menyinggung Kompolnas yang juga menjadi bagian dari Mabes Polri.

"Komnas HAM itu memang bekerjanya untuk Polri dari dulu. Demikian juga Kompolnas, sub dari Mabes Polri. Pokoknya LPSK, Komnas HAM, dan Kompolnas nggak ada yang bisa dipercaya," papar pengacara lulusan Universitas Kristen Indonesia.

Baru-baru ini, potongan video konferensi pers Anam saat melipat kertas itu diunggah salah satu akun Instagram. Akun itu menyertakan narasi 'Moment Komisioner Komnas HAM melipat kertas untuk menutupi sesuatu' di dalam video.

Baca Juga: Pantas HP Kekasih Brigadir J Disita, Calon Istri Ajudan Irjen Ferdy Sambo Simpan Bukti Sosok Squad Lama, Foto Kondisi Almarhum Jadi Sorotan

Bukan cuma itu, muncul tanda panah dengan kalimat 'ada yang ditutupi' saat Anam membuka kertas dan melipat sisi kiri kertas itu. Ada juga kalimat 'Drama Komnas HAM soal Kematian Brigadir Yoshua' di video tersebut.

Momen yang viral itu merupakan potongan video saat konferensi pers perkembangan penyelidikan kasus tewasnya Brigadir Yosua yang digelar Komnas HAM di kantor Komnas HAM pada Rabu (27/7/2022). Anam saat itu menjelaskan soal cell dump atau teknik untuk menyelidiki keberadaan handphone atau telepon seluler dalam satu titik lokasi lewat data yang diperoleh dari base transceiver station atau BTS.

Sejak awal, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo meminta kepada masyarakat untuk mengawasi penanganan kasus kematianBrigadir Jatau Brigadir Yosua. Kapolri pun berkomitmen menuntaskan misteri kematianBrigadir J hingga terang-benderang ke publik.

KematianBrigadir Yosuamenjadi sorotan publik. Hal ini setelah ditemukannya banyak dugaan bentuk kekerasan, seperti luka bekas sayatan, jari dan bahu yang patah, kemudian rahang yang bergeser dan yang lainnya. Ini setelah adanya insiden baku tembak di rumah Kadiv Propam Polri non aktif Irjen Ferdy Sambo beberapa waktu lalu.

"Saya kira semua kegiatan-kegiatan tersebut tentunya menjadi perhatian publik, kita minta semuanya ikut mengawasi sehingga transparansi, akuntabilitas, dari hasil yang kita harapkan yang tentunya kita pertanggungjawabkan ke publik betul-betul bisa berjalan dengan lancar, dengan baik, dan memenuhi rasa keadilan yang ditunggu publik," tuturKapolri saat berjumpa dengan wartawan di Jakarta, Rabu (27/7/2022).

Listyo mengatakan, saat ini seluruh tim yang terlibat, baik dari internal Polri dan eksternal yakni Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) dan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) masih terus bekerja mengusut kasus tersebut.

"Rekan-rekan melihat ada kegiatan-kegiatan dari Timsus yang presenstasikan, apa yang didapat Komnas, demikian juga hari ini akan telah dilaksanakan autopsi ulang, demikian juga akan disampaikan ke publik," jelas dia.

Baca Juga: Kekasih Brigadir J Sampai Dibikin Syok, Ajudan Irjen Ferdy Sambo Menangis Sesenggukan Saat Orang-orang Terlelap, Foto Sang Polisi Banjir Doa

Facebook

Ternyata omongan kekasih Brigadir J justru bikin Komnas HAM ambil tindakan tegas ke Bharada E. Tinggal menunggu foto CCTV dibuka.

Listyo pun meminta publik dapat bersabar menunggu hasil dan kesimpulan dari penyidikan yang telah dilakukan Polri dan pihak ekstenal lainnya. "Saya kira kita tunggu hasilnya dan mudah-mudahan semua berjalan dengan baik," Listyo menandaskan.

Komisoner Komnas HAM Choirul Anam, mengungkapkan sebelum insiden peristiwa berdarah di rumah Irjen Ferdy Sambo,Brigadir Jsempat melakukan komunikasi dengan kekasihnya, Vera Simanjuntak.

Anam mengaku,Komnas HAMmembuka seluruh hasil temuan, termasuk komunikasi Brigadir J dengan kekasihnya, Vera Simanjuntak, yang terjadi sebelum insiden baku tembak. Kata dia, fakta soal komunikasi Brigadir J dengan pacar itu juga sejalan dengan temuan pihaknya. Berkaitan hasil rekaman CCTV yang memang menyatakan Brigadir J masih hidup saat tiba di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan.

"Begini kami proses kemarin yang siber sama digital forensik memang diperlihatkan dan diberikan 20 video, salah satunya memang video yang memperlihatkan Almarhum J masih hidup," papar Anam pada Jumat (29/7/2022).

Dengan demikian, soal komunikasi antara Vera dan Brigadir J yang disebut pihak keluarga berlangsung pada pukul 16.43 WIB. Artinya, komunikasi itu terjadi sekitar 17 menit sebelum baku tembak, yang sebagaimana hasil keterangan polisi terjadi pukul 17.00 WIB.

"Jadi temen-temen keluarga J lah yang mengatakan bahwa masih ada komunikasi 16.43 WIB, yaitu menandakan memang keluarga J almarhum masih hidup," sebut Anam.

Praktisi hukum lulusan Universitas Brawijaya itu menerangkan maka antara keterangan keluarga dengan video rekaman CCTV bukan hal baru. Sebab, antara keterangan Komnas HAM dan pihak keluarga sejurus menandakan memang Brigadir J masih hidup saat pukul 16.43 WIB atau 17 menit sebelum baku tembak.

"Apakah Komnas punya informasi itu, kami punya informasi sejak awal, terkait 16 sekian itu, dan itu kami memastikan bahwa J sudah masih hidup," kata dia.

Baca Juga: Pantas Kekasih Brigadir J Tidak Punya Rasa Curiga, Ajudan Irjen Ferdy Sambo Kompak Bilang Almarhum Sempat Lakukan Ini dari Magelang, Foto CCTV Jadi Kunci

TikTok

Ternyata omongan kekasih Brigadir J justru bikin Komnas HAM ambil tindakan tegas ke Bharada E. Tinggal menunggu foto CCTV dibuka.

Bahkan, Anam mengatakan jika kesaksian dari Vera soal komunikasi denganBrigadir J itu telah didapatnya beberapa hari lalu ketika melangsungkan kunjungan ke Jambi. Termasuk, ancaman dan curhatan yang diterima Brigadir J, dimana itu telah jadi serangkaian yanh didalami. "Saya mendapatkannya dari Jambi, waktu kami datang ke Jambi," tuturnya.

Menurut Anam, keterangan dari Vera Simanjuntak sangat dibutuhkan guna membuka tabir misteri kematian Brigadir J atau Brigadir Yosua.

"Dari situlah sebenarnya salah satu kerangka utama Komnas HAM berbagai peristiwa ini. Jadi salah satu yang paling penting, keterangan yang diberikan keterangan oleh pihak keluarga, termasuk pihak keluarga secara keseluruhan, termasuk di dalamnya Vera, termasuk juga adiknya, Reza, atau keluarga yang lain," terang Anam kepada wartawan, Sabtu (30/7/2022).

"Itu yang kami jadikan salah satu kerangka utama untuk mendalami apa yang terjadi dalam peristiwa ini. Misalnya kenapa si kami kok mendalami soal luka, karena memang informasi yang kami dapat pertama kali memang terkait luka di tubuh almarhum Yosua," tambah Anam dengan lengkap.

Selain itu,Komnas HAM juga membuattimelinekarena Komnas HAM terkait kerangka waktu peristiwa itu terjadi. Mulai dari waktu Brigadir J berkomunikasi sebelum meninggal, hingga saat anak buah Irjen Ferdy Sambo tersebut dinyatakan tewas.

"Karena itu penting bagi kami, kapan komunikasi terakhir dan memberikan catatan soal misalnya nantinya jadi timeline kira-kira kapan Yoshua meninggal dunia. Kami pertama kali dapatnya malah jadi keluarga Jambi. Makanya dari sanalah, kami minta Dokkes untuk datang ngecek ADC dan sebagainya. Jadi, salah satu frame utama memang kami dapatkan dari keluarga Jambi termasuk dari Mbak Vera," jelasnya.

"Karena kami berangkatnya dari keluarga,standingpertanyaan awalnya memang menggunakan itu, menguji semua pihak, termasuk ADC, Dokkes, itu kita lihat. Makanya kita tanya misalnya soal kapan, jam berapa autopsi pertama dilakukan, jam berapa ambulann pertama kali masuk. Kerangka pertanyaan-pertanyaan itu kami dapatkan dari keluarga dan dari Mbak Vera," tutupnya.

Ternyata omongan kekasih Brigadir J bikin Komnas HAM ambil tindakan tegas ke Bharada E. Publik juga tinggal menunggu foto CCTV yang sudah diperiksa Komnas HAM boleh dibuka ke khalayak luas.

Baca Juga: Tolak Ajakan ke Jakarta, Kekasih Ungkap Hubungan Brigadir J dengan Istri Irjen Ferdy Sambo, Foto Vera Simanjuntak di Polda Jambi Beredar

Facebook

Ternyata omongan kekasih Brigadir J justru bikin Komnas HAM ambil tindakan tegas ke Bharada E. Tinggal menunggu foto CCTV dibuka.

Tindakan tegas yang diambil Komnas HAM ke Bharada E terjadi ketika memeriksa semuaajudan dari mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo pada Selasa (26/7/2022). Namun, Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu alias Bharada E, tak hadir dalam agenda tersebut.

“(Bharada E) belum datang. Saya yang penting sebagai Komnas HAM minta supaya itu hadir,” kata Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik di kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Selasa (26/7/2022).

Komnas HAM mengultimatum agar Bharada E kooperatif menjalani proses permintaan keterangan. Hal ini penting, guna mengetahui titik terang terkait insiden baku tembak, di rumah eks Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.

Menurut Taufan, pihaknya akan melakukan penjadwalan ulang terhadap Bharada E, pada Rabu (27/7/2022). “Kami tunggu besok (Rabu) pagi. Harus datang,” ucap Taufan menegaskan.

Sejauh ini, lanjut Taufan, hanya lima ajudan Irjen Pol Ferdy Sambo yang telah hadir untuk diminta keterangannya. Sementara dua ajudan lainnya tak hadir salah satunya Bharada E, dalam pemeriksaan ini Komnas HAM sedianya memeriksa tujuh ajudan Irjen Pol Ferdy Sambo.

Taufan menegaskan, pihaknya sudah memperoleh komitmen dari Inspektur Pengawas Umum (Irwasum) Polri Komjen Pol Agung Budi Maryoto, bahwa tujuh ajudan itu bakal dihadirkan dalam pemeriksaan. Namun, saat ini Bharada E dan satu ajudan Irjen Ferdy Sambo tak kunjung hadir.

“Kami akan minta secara resmi maupun komunikasi langsung, karena sangat penting keterangan informasi dari mereka, khususnya Bharada E,” tegas Taufan.

Baca Juga: HP Miliknya Disita Polisi, Kekasih Brigadir Yosua Lega Masih Boleh Simpan Peninggalan Khusus dari Almarhum, Foto Wajahnya yang Letih Bikin Iba

Tribun

Ternyata omongan kekasih Brigadir J justru bikin Komnas HAM ambil tindakan tegas ke Bharada E. Tinggal menunggu foto CCTV dibuka.

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya