Main Slonong di Rumah Petinggi Polri, Ajudan Jenderal Polisi Tewas Dihujani Tembakan Rekan Sendiri, Foto Sosoknya Ditangisi

Senin, 11 Juli 2022 | 17:54
Facebook

Ajudan jenderal polisi tewas dihujani tembakan rekan sendiri setelah main slonong di rumah dinas petinggi Polri.

Fotokita.net - Seorang ajudan jenderal polisi Brigadir Nopryansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J tewas dihujani tembakan rekan sendiri setelah main slonong di rumah petinggi Polri, Irjen Fredy Sambo. Foto sosoknya ditangisi.

Brigadir J atau Nopryansyah Yosua tewas setelah terlibat baku tembak dengan rekan sendiri. Di tubuhnya bersarang 4 peluru, 2 di antaranya mengarah di dada. Brigadir Norpryansyah bertugas selama 2 tahun sebagai ajudan Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo.

Ajudan jenderal polisi itu tewas dihujani tembakan rekan sendiri, Bharada E. Dia tersungkur usai ditegur main slonong di rumah dinas petinggi Polri. Foto sosoknya ditangisi keluarga yang berada di Jambi.

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan peristiwa itu terjadi di kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan (Jaksel), Jumat (8/7/2022) pukul 17.00 WIB. Tempat kejadian perkara adalah rumah dinas petinggi Polri, Irjen Fredy Sambo.

"Saat itu, Saudara Brigadir J berada atau memasuki rumah salah satu pejabat Polri di perumahan dinas Duren Tiga, kemudian ada anggota lain atas nama Bharada E menegur dan saat itu yang bersangkutan mengacungkan senjata kemudian melakukan penembakan dan Bharada E itu menghindar dan membalas tembakan terhadap Brigadir J. Akibat penembakan yang dilakukan Bharada E itu mengakibatkan Brigadir J meninggal dunia," kata Ramadhan, Senin (11/7/2022).

Ramadhan mengatakan kasus ini ditangani Propam Polri dan Polres Metro Jakarta Selatan. Motif penembakan masih didalami.

"Yang jelas tadinya personel dari Bareskrim kemudian membantu tugas di Propam. Belum tahu apakah ajudan atau apa, tapi dia tugas di Propam," kata Ramadhan.

Baca Juga: Sampai Diselidiki Petinggi Polri, Ini Foto Tampang Calon Bintara yang Ngadu ke Jokowi, Dinyatakan Gagal Tes Saat Mau Berangkat Pendidikan

Polri saat ini tengah mendalami kasus penembakan yang dilakukan Bharada E hingga menewaskan Brigadir J. "Saat ini kasus sedang didalami, ditelusuri lebih jauh oleh Propam Mabes dan Polres Jaksel," kata Ramadhan.

Polri juga tengah menelusuri alasan Brigadir J main slonong rumah dinas petinggi Polri yang ada di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, itu. Tindakan Brigadir J memasuki rumah pejabat Polri itu yang saling tembak dengan Bharada E.

"Akan menelusuri dan mendalami sebab-sebab, motif, modus yang dilakukan tapi sepintas bahwa kasus itu akan didalami sebab kenapa Brigadir J memasuki rumah. Tentunya Bharada E yang melakukan karena melakukan pembelaan terhadap serangan yang dilakukan Brigadir J," tandas Ramadhan.

Brigadir J atauNopryansyah Yosua Hutabarat anggotaBrimobasalJambi. Selama dua tahun terakhir, Brigadir J menjabat sebagai ajudan Kadiv Propam Polri, Fredy Sambo.

Salah satu keluarga Rohani Simanjuntak mengatakan kepada awak media Tribun Jambi, Brigadir Nopryansyah Yosua Hutabarat mendapat luka di bagian dada, tangan dan leher akibatbakutembakitu.

Bukan cumaluka tembak, korban juga mendapat luka sabetan senjata tajam (sajam) di beberapa bagian tubuhnya. Foto sosoknya ditangisi keluarga yang masih penasaran penyebab anggota Brimob itu tewas dihujani tembakan rekan sendiri.

Menurut pengakuan Rohani, pihak kepolisian belum memberikan keterangan kronologis terkaitbakutembakyang menewaskan Bigpol Nopryansyah Yosua Hutabarat kepada pihak keluarga.

Baca Juga: Syok Barang-barang Almarhumah Istrinya Dibawa Mertua, Kasus Perwira Polisi ini Jadi Perhatian Petinggi Polri, Foto Sosoknya Dicari-cari

Facebook

Ajudan jenderal polisi tewas dihujani tembakan rekan sendiri setelah main slonong di rumah dinas petinggi Polri.

Sampai saat ini, pihak keluarga masih belum mengetahui motif pelaku dan siapa pelaku di baliktewasnya Bigpol Nopryansyah Yosua Hutabarat. "Kita nggak tau apa permasalahan dan siapa pelakunya," kata Rohani.

Rohani lalu menyebut pihak keluarga hanya mendapat informasi bahwa pelaku telah diamankan di Mabes Polri. Rohani menjelaskan bahwa jasad korban tiba pada Sabtu 9 Juli 2022 melalui cargo bandara.

"Saya dan keluarga yang nyambut mulai dari bandara sampai ke rumah di Bahar," terangnya. Saat tiba di rumah duka, pihak keluarga terheran-heran mengapa tak diperbolehkan melihat jasad korban.

Sang ibu korbanlah yang memberontak agar bisa melihat jasad anaknya itu. "Awalnya gak dibolehin, ibunya bilang mau lihat kondisi anaknya bagaimana," jelasnya. Jasad korban dimakamkan pada Senin tanggal 11 Juli 2022 di Sungai Bahar, Kabupaten Muarojambi, ProvinsiJambi.

Atas peristiwa tersebut Indonesian Police Watch (IPW) mendesak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo segera membentuk tim pencari fakta tewasnya ajudan bernama Nopryansyah Yosua Hutabarat tersebut.

“Indonesia Police Watch (IPW) mendesak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membentuk Tim Pencari Gabungan Pencari Fakta atas tewasnya Brigpol Nopryansah Yosua Hutabarat,ajudan Kadiv PropamIrjen,” kata Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso, Senin (11/7/2022).

Menurut informasi sementara yang diterima IPW, Brigpol Nopryansyah Yosua Hutabarat tewas di rumah Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo. Itu sebabnya, IPW menilai tim pencari fakta harus menyelidiki apakah meninggalnya Brigpol Nopryansyah terkait dengan adanya ancaman terhadap Irjen Ferdy Sambo.

“Hal ini untuk mengungkap apakah meninggalnya korban penembakan terkait adanya ancaman bahaya terhadap Kadivpropam Irjen Ferdy Sambo atau adanya motif lain,” kata Sugeng.

Baca Juga: Suaminya Selingkuh dengan Aspri Petinggi Polri, Istri Briptu A Kasus Layangan Putus Ternyata Punya Kebiasaan Begini, Foto Wajahnya Sampai Viral ke Papua

Facebook

Ajudan jenderal polisi tewas dihujani tembakan rekan sendiri setelah main slonong di rumah dinas petinggi Polri.

Demi kelancaran penyelidikan, IPW meminta Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit menon aktifkan sementara Irjen Ferdy Sambo dari jabatannya selaku Kadiv Propam.

Berikutnya, menurut IPW, Ferdy Sambo merupakan saksi kunci peristiwa yang menewaskan ajudannya tersebut. “Hal tersebut, agar diperoleh kejelasan motif dari pelaku membunuh sesama anggota Polri,” sebut Sugeng.

Alasan lain, kata Sugeng, status Brigpol Nopryansyah belum jelas apakah yang bersangkutan merupakan korban atau sebaliknya dianggap ancaman sehingga harus ditembak.

Alasan ketiga, tempat kejadian perkara di rumah Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo. “Karena itu agar tidak terjadi distorsi penyelidikan maka harus dilakukan oleh Tim Pencari Fakta yang dibentuk atas perintah Kapolri bukan oleh Propam.” Ungkap Sugeng.

Dia menyatakan kasus penembakan terhadap anggota Polri harus diusut secara terang benderang agar masyarakat tidak berspekulasi liar mengenai penyebab peristiwa penembakan maut sesama anggota polisi itu.

“Pasalnya, peristiwa ini sangat langka karena terjadi disekitar Perwira Tinggi dan terkait dengan Pejabat Utama Polri. Anehnya, Brigpol Nopryansah merupakan anggota Polri pada satuan kerja Brimob itu, selain terkena tembakan juga ada luka sayatan di badannya,” paparya.

IPW mendapatkan informasi, Peristiwa tragis tewasnya Brigpol Nopryansah Yosua Hutabarat terjadi pada Jumat, 8 Juli 2022, sekitar 17.00 WIB. “Selama tiga hari, kasus itu masih ditutup rapat oleh Polri yang memiliki slogan Presisi,” tandas Sugeng.

Baca Juga: Hotman Paris Sentil Indra Kenz Lewat Foto Ini, Sikap Crazy Rich Medan di Bui Bikin Petinggi Polri Murka

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya