Pantas Kapolres Jombang Sampai Bungkuk-bungkuk, Pemilik Ponpes Shiddiqiyyah Ditemui dalam Kondisi Begini Saat Anaknya Mau Ditangkap, Foto Sosoknya Disebarkan

Sabtu, 09 Juli 2022 | 18:26
Facebook

Ayah Bechi yang juga pemilik Ponpes Shiddiqiyyah Jombang ditemui Kapolres Jombang dalam kondisi begini saat anak mau ditangkap.

Fotokita.net - Pemilik Ponpes Shiddiqiyyah Ploso JombangKiai Haji Muhammad Mukhtar Mu'thi ternyata ditemui Kapolres Jombang AKBPMoh Nurhidayat dalam kondisi begini. Kiai Mukhtar menjumpai polisi saat anaknya,Moch Subchi Azal Tsani atau Bechi akan ditangkap. Pantas badan Kapolres Jombang sampai bungkuk-bungkuk.

Upaya penangkapan anak pemilik Ponpes Shiddiqiyah menjadi sorotan publik. Setelah berulang kali gagal, polisi mengepung lokasi persembunyian DPO pencabulan santriwati pada Kamis (7/7/2022) sejak pukul 07.00 WIB.

Ternyata pemilik Ponpes Shiddiqiyyah ditemui polisi dalam kondisi begini saat anaknya mau ditangkap. Pantas badan Kapolres Jombang sampai bungkuk-bungkuk. Foto sosoknya sengaja disebarkan.

Sebanyak 600 personel dariPolda Jatim dan Polres Jombang mengepung kawasan Ponpes Shiddiqiyyah. Bukan cuma itu, ada 15 truk dan water cannon yang disiagakan di lokasi.

Setelah melalui drama lebih dari 15 jam, Bechi anak pemilik Ponpes Shiddiqiyyah menyerahkan diri ke polisi. Tersangka kasus pencabulan santriwati sejak dua tahun lalu ini langsung dibawa ke Polda Jatim pada Kamis jelang tengah malam.

Sebelum Bechi menyerahkan diri, Kapolres Jombang Nurhidayat sempat menemui ayah Bechi yang jugaMursyid Tarekat Shiddiqiyyah Kiai Haji Muhammad Mukhtar Mu'thi. Dalam pertemuan itu, Kiai Mukhtar enggan menyerahkan anaknya ke polisi. Dia bersikukuh persoalan hukum yang membelit anak kesayangannya adalah fitnah.

Pasukan gabungan Polda Jatim dan Polres Jombang merangsek masuk ke Ponpes Shiddiqiyyah sekitar pukul 07.30 WIB. Akses masuk dari gapura menuju ke ring 2 pesantren disterilkan. Sampai di pintu gerbang kedua Ponpes Shiddiqiyyah, Nurhidayat mengatakan bahwa pasukan gabungan diadang sekitar 50 orang pria.

Baca Juga: Sebelum Menyerah ke Polisi, Bechi Pewaris Ponpes Shiddiqiyyah Singgung Peran Mantan Istri Ayahnya, Tertunduk Lesu Saat Foto di Rutan Medaeng

Ketika itu, pihak kepolisian akan membacakan surat perintah penggeledahan pondok untuk menangkap Mas Bechi. Namun, massa menghalangi polisi agar tidak masuk ke kediaman Kiai Mukhtar.

"Ketika terjadi benturan, menurut saya tidak terjadi perlawanan. Mereka hanya menghambat penyampaian pesan kepada inti (Kiai Mukhtar). Saat pasukan masuk mereka menyiram air panas. Itu dinamika di lapangan yang membuat kami melakukan tindakan tegas," papar Nurhidayat.

Nurhidayat juga menceritakan, kericuhan terjadi sekitar 15 menit saja. Pada waktu itu, dua mendapatkan izin masuk untuk bertemu langsung dengan Kiai Mukhtar sekitar pukul 07.45 WIB.

Nurhidayat masuk ke kediaman Kiai Mukhtar bersama Kasat Reskrim Polres Jombang AKP Giadi Nugraha dan Mantan Kasat Reskrim Polres Jombang AKP Teguh Setiawan. Di lokasi sudah ada Kiai Mukhtar dan istrinya, serta para petinggi Organisasi Shiddiqiyyah.

Pada saat itulah pertemuan antara Kapolres Jombang dan pemilik Ponpes Shiddiqiyyah terjadi. Sebagaimana terlihat dalam video yang beredar, saat itu terjadi kesepakatan antara Nurhidayat dengan ulama yang akrab disapa Yai Tar itu.

Di rumah Kiai Mukhtar itu, Nurhidayat bersama Kasat Reskrim Polres Jombang AKP Giadi Nugraha dan Mantan Kasat Reskrim Polres Jombang AKP Teguh Setiawan. Terlihat dalam video yang beredar, saat itu terjadi kesepakatan antara Nurhidayat dengan ulama yang akrab disapa Yai Tar itu.

"Mbah Yai (Kiai Mukhtar) menyampaikan akan menyerahkan (Mas Bechi) kepada Polda paling lama sore. Bilangnya akan mengantarkan ke polda. Akhirnya kami buat salaman sebagai bentuk kesepakatan kami disaksikan para jemaah. Kemudian saya keluar menata jemaah agar tidak berkumpul di satu titik agar tidak mudah diprovokasi, alhamdulillah mereka mau," cetusnya.

Kepada Sang Kiai ia menyampaikan permintaan agar segera menyerahkan Mas Bechi, putranya, yang telah menjadi tersangka kasus dugaan kekerasan seksual terhadap santriwati. Di teras kediamannya itulah Nurhidayat bernegosiasi dengan Mursyid Tarekat Shiddiqiyyah yang karib disapa Kiai Tar itu.

Baca Juga: Ngaku Punya Ilmu Kanuragan, Pewaris Ponpes Shiddiqiyyah Bikin Jiwa Korban Melayang Pakai Cara Begini, Foto Ayahnya Bertemu Luhut Binsar Disorot

Facebook

Ayah Bechi yang juga pemilik Ponpes Shiddiqiyyah Jombang ditemui Kapolres Jombang dalam kondisi begini saat anak mau ditangkap.

Nurhidayat menceritakan bagaimana dirinya sempat bertemu secara langsung dan berbincang empat dengan Kiai Tar di kamarnya. Kapolres Jombang itu mengatakan ia ingin berbincang dari hati ke hati.

"Sekitar jam 08.30 saya bertemu langsung dengan Mbah Yai (Kiai Mukhtar) empat mata di kamar pribadi beliau. Saya ingin bicara dari hati ke hati," kata Nurhidayat.

Dalam pertemuan empat mata dengan Kiai Tar itu Nurhidayat mengaku mengawali dengan menyampaikan permintaan maaf. Nurhidayat merasa perlu mengawali dengan permintaan maaf untuk menghormati Sang Kiai.

"Pertama, saya sampaikan permintaan maaf sebagai orang muda barang kali kurang sopan kepada Kiai. Karena beliau pemimpin tarekat yang selama ini tidak ada masalah. Secara manusiawi saya harus minta maaf, tapi saya harus menjalankan tugas. Dan beliau memahami," terangnya. Sang kiai berjanji mengantar puteranya, Kapolres menjabat tangannya.

Dalam kesempatan itu, Nurhidayat menyampaikan kepada Kiai Mukhtar tentang proses hukum yang harus tetap dijalani oleh Mas Bechi. Ia ingatkan lagi niat baik Kiai Mukhtar yang hendak menyerahkan putranya ke Polda Jatim. Sehingga ia meminta Mursyid Tarekat Shiddiqiyyah itu menindaklanjuti pernyataan itu.

"Karena kalau sudah berjanji dan diliput media massa, tentunya masyarakat akan menagih janji itu. Dengan harapan beliau mempunyai pandangan. Saya hanya mengingatkan saja. Beliau menyampaikan akan memikirkan kembali," cerita Nurhidayat.

Nurhidayat mengatakan, saat pertemuan itu terjadi, Kiai Mukhtar terlihat merasa berat untuk menyerahkan putranya ke polisi. Ia menduga Mursyid Tarekat Shiddiqiyyah itu menganggap kasus dugaan kekerasan seksual terhadap santriwati itu sebagai masalah keluarga, dan sempat menyebutnya fitnah.

"Analisis saya pemahaman beliau belum lengkap. Level beliau sebagai pemuka agama tidak terlalu melihat perkembangan hukum. Jadi, mungkin ada masukan-masukan yang kurang tepat kepada beliau sehingga pemahaman beliau ini bisa dihentikan kalau ada damai. Mungkin begitu ya," jelasnya.

Baca Juga: Bukan Cuma Luhut Binsar, Prabowo Subianto Kunjungi Ponpes Shiddiqiyyah Demi Tujuan Ini, Foto Menhan Cium Tangan Ayah Bechi Jadi Sorotan

Facebook

Ayah Bechi yang juga pemilik Ponpes Shiddiqiyyah Jombang ditemui Kapolres Jombang dalam kondisi begini saat anak mau ditangkap.

Sesepuh Tarekat Shiddiqiyyah itu menyampaikan akan mengantar Mas Bechi ke Polda Jatim paling lambat pada Kamis sore. Sebagaimana terlihat di dalam video yang beredar, Nurhidayat tampa memberikan pernyataan penegasan lalu menjabat tangan Sang Kiai sebagai tanda kesepakatan, disaksikan para jemaah.

Namun, saat itu Mas Bechi belum terlihat batang hidungnya. Sehingga polisi tetap menyisir setiap bangunan di dalam pesantren dengan total luas wilayah mencapai 50 hektare.

Sampai bertemu dengan Kiai Mukhtar, tambah Nurhidayat, pihaknya belum menemukan keberadaan Bechi. Namun, Polda Jatim meyakini DPO pencabulan santriwati itu berada di dalam Ponpes Shiddiqiyyah.

"Dia bersembunyi di mana, kami tidak tahu. Karena pondok itu luas. Kami lakukan penyisiran terus sampai malam. Tugas saya sebagai negosiator," jelasnya.

Sayangnya, Nurhidayat enggan menceritakan proses penangkapan Mas Bechi hingga menyerahkan diri. Menurutnya, itu menjadi kewenangan Polda Jatim. DPO pencabulan santriwati itu baru menyerahkan diri menjelang tengah malam sekitar pukul 23.00 WIB. Saat ini, Bechi ditahan di Rutan Medaeng.

Proses penangkapannya diwarnai perlawanan dari massa Shiddiqiyyah. Sehingga polisi mengamankan 323 orang dari pondok ke Mapolres Jombang. Dari jumlah itu, 5 orang ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan. Sedangkan 318 orang telah dipulangkan.

Pertemuan dengan Kiai Tar itu, menurut Nurhidayat, hanya berlangsung selama kurang lebih 15 menit. Sebab menurutnya, saat itu, kondisi ayah Mas Bechi itu kurang fit. Hingga dokter keluarga sempat masuk ke dalam kamar untuk memeriksa kondisi kesehatan Kiai Mukhtar.

"Karena beliau kurang fit, sampai dokternya masuk menyarankan jangan lama-lama. Mungkin cuma syok dengan kondisi saat itu dan beliau juga sudah sepuh," cetus Nurhidayat.

Baca Juga: Akhirnya Dicokok Polisi, Bechi Anak Pemilik Ponpes Shiddiqiyyah Jombang Ditemukan dalam Kondisi Begini, Foto Terkininya Dicari-cari

Facebook

Ayah Bechi yang juga pemilik Ponpes Shiddiqiyyah Jombang ditemui Kapolres Jombang dalam kondisi begini saat anak mau ditangkap.

Foto sosok Kiai Mukhtar sengaja disebarkan di media sosial. Di foto itu, Kapolres Jombang sampai bungkuk-bungkuk lantaran pemilik Ponpes Shiddiqiyyah ditemui dalam kondisi begini saat anaknya mau ditangkap.

Sekitar 600 polisi diterjunkan menangkap Bechi anak pemilik Ponpes Shiddiqiyyah, Desa Losari, Ploso, Jombang. Operasi penangkapan DPO pencabulan santriwati itu berlangsung sejak pagi buta pukul 06.00 WIB.

Persiapan penangkapan Mas Bechi dilakukan polisi sejak Rabu (6/7) malam. Sebagai pemangku wilayah, Kapolres Jombang AKBP Moh Nurhidayat saat itu memaparkan potensi kerawanan ketika dilakukan penangkapan Subchi di Ponpes Shiddiqiyyah kepada Polda Jatim.

"Karena saya sebagai pemangku wilayah yang dianggap tahu dinamika di lapangan. Kemudian kami apel konsolidasi level polres sebagai persiapan sewaktu-waktu kalau ada penindakan. Karena saat itu belum diputuskan waktu penindakan," kata Nurhidayat.

Nurhidayat menyiapkan sekitar 250 personil Polres Jombang, termasuk para polwan dan Pleton Asmaul Husna untuk menghadapi berbagai kemungkinan. Polisi juga menggunakan mobil water canon dan mobil komando dengan pengeras suara. Polda Jatim lantas memutuskan operasi penangkapan Subchi pada Kamis (7/7) pagi.

Akses masuk utama pasukan ke dalam Ponpes Shiddiqiyyah juga ditentukan. Yakni melalui gapura pondok di sebelah minimarket. Karena gapura ini tidak begitu jauh dari kediaman pimpinan tarikat Shiddiqiyyah KH Muhammad Mukhtar Mukthi. Pintu masuk sisi utara tidak dipilih karena terhalang kendaraan simpatisan Mas Bechi.

"Polres Jombang mendahului ke lokasi, sejak jam 6 pagi kami sudah penyekatan, jalur sudah kami sterilkan dilapisi serse melakukan penutupan jalan," terangnya.

Selain menutup jalur menuju Ponpes Majma'al Bachroin Hubbul Wathon Minal Iman Shiddiqiyyah, polisi juga menutup semua akses masuk ke pondok tersebut. Mereka lantas menggelar patroli sekitar pesantren dengan menyalakan sirene dan lampu rotator. Luas pondok ini mencapai 50 hektare.

Baca Juga: Berani Pasang Badan Demi Anaknya, Pemilik Ponpes Shiddiqiyyah Punya Hubungan Begini dengan Luhut Binsar, Foto Kunjungan Tangan Kanan Jokowi Jadi Buktinya

Facebook

Ayah Bechi yang juga pemilik Ponpes Shiddiqiyyah Jombang ditemui Kapolres Jombang dalam kondisi begini saat anak mau ditangkap.

"Mohon maaf, ibaratnya supaya ikan tidak keluar dari kolamnya. Kekuatan cadangan kami siapkan di Mapolres Jombang," ujar Nurhidayat.

Saat akan masuk melalui gapura Ponpes Shiddiqiyyah di sebelah minimarket, Nurhidayat menuturkan, pihaknya disambut jemaah Shiddiqiyyah. Jumlah mereka sekitar 200 orang, tapi berpencar. Massa melantunkan asmaul husna untuk menghindari negosiasi dengan polisi.

"Saya tidak kehabisan akal, saya ucapkan salam agak kencang mereka berhenti untuk menjawab salam. Saya sampaikan saya mewakili Polda bahwa hari ini ada upaya penegakan hukum. Tolong disampaikan ke pak kiai (Mukhtar), saya beri waktu satu jam," jelasnya.

Sambil menunggu jawaban dari pimpinan pesantren, Nurhidayat mengontrol penyekatan yang dilakukan anggotanya. Ia menugaskan para polwan untuk mendekati jemaah perempuan.

Pihaknya juga menyampaikan imbauan kepada orang-orang di dalam pondok agar tidak menghalangi atau melawan polisi jika tidak ingin dikenakan sanksi pidana pasal 19 UU nomor 12 tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS).

"Agar mereka sadar kalau ada tindakan hukum yang berimplikasi bagi mereka. Saya dari pintu masuk menyapa warga sebagai teknik komunikasi bahwa tindakan kami untuk warga juga. Saya sebagai negosiator juga memprofil lingkungan, SDM berapa dan tipenya," terangnya.

Pasukan dari Polda Jatim akhirnya tiba. Sehingga total pasukan yang diterjunkan ke Ponpes Shiddiqiyyah saat itu sekitar 600 personil. Selain dari Polres Jombang, pasukan juga dari Satbrimob, Dalmas, dan Ditreskrimum Polda Jatim. Bantuan 30 personil dari Kodim 0814 disiagakan di Mapolsek Ploso.

Baca Juga: Polisi Sampai Gigit Jari, Ini Sumber Kekayaan Anak Pemilik Ponpes Shiddiqiyyah Jombang yang Bikin Warga Bangga, Pantas Foto Sosoknya Dielu-elukan

Facebook

Ayah Bechi yang juga pemilik Ponpes Shiddiqiyyah Jombang ditemui Kapolres Jombang dalam kondisi begini saat anak mau ditangkap.

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya