Terlanjur Diviralkan Keroyok Anggota TNI di Bekasi, FBR Bongkar Fakta Berbeda dari Laporan Provost, Foto Pelaku Diburu

Sabtu, 25 Juni 2022 | 13:17
Instagram

Ketua Umum FBR membongkar fakta berbeda dari laporan provost usai anggotanya diviralkan keroyok prajurit TNI.

Fotokita.net - Oknum ormas Forum Betawi Rempug (FBR) terlanjur diviralkan mengeroyok anggota TNI AL di Bekasi, Jawa Barat melalui video rekaman di media sosial. Namun, Ketua Umum FBR membongkar fakta berbeda dari laporan provost TNI AL yang sudah melakukan mediasi. Foto pelaku diburu.

Video pengeroyokan anggota TNI AL di Jatirangon, Bekasi viral media sosial. Dalam video itu terlihat sekompok pria terlihat saling dorong. Di antara mereka, ada seorang anggota TNI dengan pakaian dinas loreng hijau yang terlihat emosi hingga tubuhnya harus ditahan oleh beberapa pria.

Dalam narasi yang beredar, oknum ormas FBR diviralkan mengeroyok anggota TNI AL di depan sebuah minimarket di Bekasi. Peristiwa ini sudah membuat provost TNI AL turun tangan.Namun, ketua umum FBR membongkar fakta berbeda dari laporan provost TNI AL. Foto pelaku pengeroyokan kini diburu aparat berwajib.

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Julius Widjojono sudah memberikan keterangan resmi terkait pengeroyokan terhadap anggota TNI AL di Bekasi pada Jumat (24/6/2022).

Menurut Julius peristiwa pengeroyokan itu bermula ketika seorang warga bernama Nata (59) berusaha melerai keributan antar kumpulan pemuda tidak dikenal. Merasa tidak terima dengan tindakan Nata, salah satu kelompok pemuda tersebut mengeroyok Nata dan kemudian dari arah belakang, yang diduga dari kelompok yang sama, menabrak Nata menggunakan sepeda motor dan ikut mengeroyok Nata.

Lantas, Kelasi Satu (Kls) Bayu Dwi Saputra yang menggunakan seragam TNI dan berbelanja di minimarket, keluar dan mencoba melerai perkelahian tersebut.

"(Korban) sedang berbelanja di minimarket dan masih menggunakan seragam dinas TNI merasa iba atas pengeroyokan tersebut berusaha melerai. Namun Kls Bayu malah diserang oleh kelompok tersebut sehingga terjadi aksi saling dorong antara kelompok pemuda tak dikenal dengan Kls Bayu," jelas Julius.

Baca Juga: Keroyok Hingga Lucuti Pakaian, Para Pelaku Makin Geram Korban Berani Ngomong Begini, Polisi Turun Tangan Usai Foto Tampangnya Viral

Salah seorang anggota ormas itu memukul kepala Bayu dua kali. Pukulan itu pun membuat Bayu refleks membalas. Setelah itu, salah satu anggota Puspom TNI, Serma Adar Winarno, melihat pemukulan yang terjadi di depan minimarket tersebut dan sempat melerai. Namun pemukulan tersebut masih terus terjadi.

"Saat kejadian perselihan, kemudian datang Serma Adar Winarno. Melihat keributan antara anggota dan kelompok pemuda, Serma Adar kemudian mencoba melerai, tetapi kelompok pemuda itu tetap memukul Bayu," ucap Julius.

"Namun, Bayu malah diserang oleh kelompok tersebut sehingga aksi dorong antara kelompok pemuda yang tidak dikenal dengan Bayu pun terjadi," ucap Julius. Tak hanya didorong, kelompok pemuda itu kemudian memukul Bayu di bagian kepala sebanyak dua kali dan Bayu pun reflek membalas pukulan tersebut.

Tak berselang lama salah satu anggota Disbekal Mabesal, Serma Angga, yang sedang melintas akhirnya melerai kejadian tersebut dengan suara lantang. Para pelaku lalu akhirnya berlarian dan meninggalkan lokasi.

TNI AL menggelar mediasi dengan organisasi masyarakat (ormas) Forum Betawi Rempug (FBR) di daerah Jatirangon, Jatisampurna, Kota Bekasi. Pertemuan itu dilakukan usai dugaan kasus pemukulan yang melibatkan anggota TNI AL dengan anggota ormas FBR di depan minimarket kawasan Jatirangon.

"Telah diadakan mediasi antara TNI AL dan FBR setempat di basecamp FBR, Kecamatan Jatisampurna, Korwil Kota Bekasi," ucap Julius. Mediasi tersebut dilakukan setelah Ketua FBR Jatirangon Ahmad Mulyadi membenarkan bahwa salah satu pemuda yang diduga melakukan pengeroyokan terhadap anggota TNI AL adalah bagian dari ormas FBR.

"Ketua ormas FBR setempat, Ahmad Mulyadi, membenarkan bahwa salah satu pemuda yang ada di video tersebut adalah anggotanya bernama AB," tutur Julius.

Baca Juga: Anggotanya Berani Main Keroyok Prajurit TNI, Ternyata Purnawirawan Jenderal Ini Jadi Pemimpin Turing Klub Moge, Pernah Pegang Jabatan Penting di TNI AD

Instagram

Ketua Umum FBR membongkar fakta berbeda dari laporan provost usai anggotanya diviralkan keroyok prajurit TNI.

Julius menjelaskan bahwa setelah melakukan mediasi, keberadaan AB dan kelompok pemuda yang melakukan pengeroyokan masih terus diburu oleh aparat. Mereka akan dimintai pertanggungjawaban atas perbuatannya.

"Anggota Provost dan PAM TNI AL kemudian meminta rekaman hasil CCTV terdekat yang berada di minimarket sebagai bahan penyelidikan dan alat bukti," tegas Julius.

Dihubungi secara terpisah, Kanit Reskrim Polsek Jatisampurna, Iptu Valerij Lekahena mengatakan bahwa pihaknya sudah menerima laporan dugaan perkelahian tersebut. Ia mengaku masih melakukan pendalaman atas kasus tersebut dan mengejar para pelaku pemukulan terhadap sang anggota TNI. "Kami lagi melakukan penyelidikan," pungkas dia.

Terlanjur diviralkan keroyok anggota TNI AL di Bekasi, ketua umum FBR membongkar fakta berbeda dari laporan provost. Dia menyanggah kabar anggotanya terlibat pengeroyokan prajurit TNI di Jatirangon, Bekasi. Pihak FBR mengklaim bahwa anggotanya ikut melerai keributan yang terjadi di depan minimarket tersebut.

"Itu bukan anggota FBR. Jadi itu cuma sekelompok pemuda yang ada cekcok. Kebetulan teman-teman FBR ada di situ karena itu kampungnya, lalu coba melerai dan juga dibantu anggota TNI," kata Ketua Umum FBR, Lutfi Hakim, kepada awak media, Sabtu (25/6/2022).

Lutfi lalu kembali merunut kronologi pengeroyokan yang terjadi pada Rabu (22/6/2022) di depan minimarket di kawasan Jatirangon. Ada dua orang yang menjadi korban pengeroyokan dalam peristiwa tersebut.

Pengeroyokan pertama terjadi saat warga bernama Nata (59) berupaya melerai keributan antarpemuda. Namun, Nata justru kemudian menjadi korban pengeroyokan.

Baca Juga: Beraninya Main Keroyok Anggota Intel Hingga Terekam Kamera Warga, TNI AD Lakukan Pembalasan Ini Pada Anggota Klub Moge

Instagram

Ketua Umum FBR membongkar fakta berbeda dari laporan provost usai anggotanya diviralkan keroyok prajurit TNI.

Hal serupa dialami anggota Denma Mabesal bernama Kelasi Satu (Kls) Mus Bayu Dwi Saputra. Bayu dikeroyok saat melerai keributan dan pengeroyokan terhadap Nata.

Lutfi mengatakan anggota FBR yang ada di lokasi juga berupaya melerai percekcokan anak muda tersebut. Dia mengatakan pihak TNI juga sudah mengklarifikasi soal keterlibatan anggota FBR yang diduga ikut dalam pengeroyokan terhadap Bayu.

"Kalau kita klarifikasi, sudah menyebar seperti udara itu (kabar anggota FBR terlibat pengeroyokan). Saya doakan saja yang membuat laporan itu semoga mendapat taufik dan hidayah," katanya. "Yang penting, kita kan dengan institusi terkait, dengan TNI, sudah tidak ada masalah. Karena kejadiannya memang bukan dengan FBR," tambah dia.

Lutfi sendiri mendorong proses hukum terkait pengeroyokan itu terus berjalan. Dia mengatakan anggota FBR harus bertanggung jawab jika melakukan pelanggaran pidana.

Dia juga berharap proses hukum yang berjalan akan membuat terang informasi liar (hoax) di seputar insiden pengeroyokan yang videonya viral tersebut.

"Artinya gini, kalau memang ada yang terlibat, tidak lantas anggota FBR itu kebal hukum, tidak demikian. Silakan diproses sebagaimana hukum yang berlaku. Dan memang sebetulnya bukan anggota FBR kok. Begitu malam itu muncul katanya FBR, malam itu langsung di-crosscheck oleh pihak TNI, tidak ada anggota FBR kok yang terlibat," kata dia.

Baca Juga: Selain Keroyok Prajurit Intel TNI, Anggota Klub Moge Disebut Main Hakim Sendiri di Jalan, Barang Ini Jadi Buktinya

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya