Jadi Pejabat Polres Berau, Ternyata Anak Gubernur Kaltara Ada di Jakarta Karena Alasan Ini, Foto Almarhum Ditangisi

Rabu, 09 Februari 2022 | 09:08
Facebook

Foto jenazah AKP Novandi Arya terus ditangisi. Korban kecelakaan maut ini menjadi pejabat Polres Berau. Ada di Jakarta karena alasan ini.

Fotokita.net - AKP Novandi Arya, anak Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Zainal A Paliwang menjadi salah satu korban kecelakaan maut di Jalan Raya Senen, Jakarta Pusat. AKP Novandi yang menjabat sebagai Kasat Polair Polres Berau ada di Jakarta karena alasan ini. Foto almarhum ditangisi.

Kecelakaan tragis mobil Toyota Camry bernopol B-1102-NDY di Jl Raya Senen telah merenggut nyawa dua orang. Kedua korban tewas setelah mobil tersebut menabrak separator busway hingga terbakar habis.

Kedua korban tewas dari mobil Toyota Camry adalah seorang laki-laki dan seorang perempuan. Kecelakaan maut itu terjadi pada Senin (7/2/2022) pukul 00.30 WIB.

Kondisi jasad korban yang mengalami luka bakar 100 persen itu menarik perhatian publik. Polisi yang mengidentifikasi jenazah korban kecelakaan berhasil mengungkap teka-teki peristiwa nahas tersebut.

Polisi menyatakan pengemudi mobil Camry maut ituadalah AKP Novandi Arya Kharizma, anak Gubernur Kaltara Zainal A Paliwang. Jenazah Novandi teridentifikasi berdasarkan hasil pencocokan data odontogram atau peta keadaan gigi.

Saat ditemukan, anak Gubernur Kaltara Zainal A Paliwang itu mengalami luka bakar 100 persen. Satu korban lainnya belum teridentifikasi.

"Kami sampaikan bahwa saat kejadian, kedua orang tersebut belum dapat diketahui identitasnya. Karena kondisinya terbakar 100 persen," kata Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo kepada wartawan di Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (8/2/2022).

Baca Juga: Foto Sopir Camry Terbakar di Senen Akhirnya Terkuak, Ternyata Korban Anak Gubernur Kaltara, Punya Jabatan Mentereng Ini

Pada pukul 23.00 WIB, Selasa (8/2/2022), polisi mengirimkan kedua jenazah ke RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk diidentifikasi oleh tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri.

Setelah melewati sejumlah proses identifikasi, sore tadi polisi baru dapat memastikan salah satu jenazah korban adalah AKP Novandi, anggota Polda Kalimantan Timur (Kaltim). "Tadi sore salah satu korban tersebut telah diketahui identitasnya," tutur Sambodo.

Selain AKP Novandi, ada 1 korban berjenis kelamin perempuan yang juga tewas dalam kecelakaan itu. Hingga saat ini polisi belum bisa mengidentifikasi korban tersebut. "Untuk korban kedua, kami masih anggap suatu orang hilang, yang belum kita ketemukan identitasnya," kata Didiet.

Satu korban yang belum teridentifikasi itu tewas bersama anak Gubernur Kalimantan Utara, AKP Novandi Arya Kharizma. Keluarga yang merasa anggotanya hilang bisa memberikan data ke polisi untuk dicocokkan dengan data saat kecelakaan.

"Saya berharap jika ada keluarga yang merasa kehilangan keluarga, bisa membawa data-datanya ke tempat kami sehingga kami bisa mencocokkan data antemortem-nya dengan data postmortem yang sudah kami miliki," ujarnya. "Kami menunggu bagi keluarga atau kerabat yang kehilangan keluarganya," tegasnya.

Sebelumnya, polisi menemukan kartu berobat atas nama perempuan berinisial F di mobil tersebut. Namun, Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Sambodo, belum bisa memastikan identitas korban meninggal itu adalah F. Sebab, menurut Sambodo, perlu ada pemeriksaan secara forensik.

"Karena belum tentu misalnya ada KTP, kartu pengenal, dan sebagainya adalah milik orang yang meninggal tersebut, tentu ini nanti harus berdasarkan pemeriksaan dari DVI, ahli forensik, ahli DVI akan menentukan orang tersebut adalah si A," ucap Kombes Sambodo.

Baca Juga: Foto Duka Anak Gubernur Kaltara Banjir Air Mata, Identitas Rekan Wanitanya Dicari Polisi

Facebook

Foto jenazah AKP Novandi Arya terus ditangisi. Korban kecelakaan maut ini menjadi pejabat Polres Berau. Ada di Jakarta karena alasan ini.

Kabid Dokkes Polda Metro Jaya Kombes Didiet Setiobudi awalnya mengatakan bahwa RS Polri menerima 2 jenazah kebakaran sedan Camry pada Senin (7/2) malam. Tim lalu melakukan operasi DVI.

"Memang benar bahwa tadi malam (Selasa, red) kami dapat kiriman dua jenazah yang masuk ke RS Polri Kramat Jati. Kami sudah memulai operasi DVI, yakni mencari kejelasan identitasnya siapa dua jenazah yang hangus terbakar," kata Didiet saat jumpa pers di Pancoran, Jakarta, Selasa (8/2/2022).

Didiet mengatakan bahwa tim DVI kemudian mendapatkan tanda-tanda dari jenazah. Tim DIV lebih dulu mengumpulkan data-data postmortem. "Dari DVI kami dapatkan beberapa tanda-tanda dan tadi sudah teridentifikasi bahwa kita mengumpulkan data-data postmortem dulu karena saat ini dua jenazah tersebut ada di RS Kramat Jati," jelasnya.

Selanjutnya, tim DIV juga mengumpulkan data-data lainnya. Data itu antara lain data odontogram atau peta keadaan gigi hingga DNA. "Untuk menegakkan suatu diagnosa kami kumpulkan data-data ada data odontogram, data DNA, ada bekas medical check up-nya dan fotografinya," lanjutnya.

Didiet mengatakan jenazah AKP Novandi bisa diidentifikasi melalui data odontogram. Data itu didapatkan melalui kerja sama dengan Polda Kalimantan Timur (Kaltim).

"Alhamdulillah jenazah pertama ini kami dapatkan data atau masukan yang bersangkutan adalah seorang yang kita memiliki data-data odontogram dan kita dapat memastikan yang bersangkutan dari data odontogram, kami bekerja sama dengan Polda Kalimantan Timur untuk mendapatkan data-data gigi-geliginya," jelasnya.

Setelah pencocokan data itu, Didiet mengatakan jenazah pertama dapat diidentifikasi, sedangkan satu jenazah lainnya belum. Jenazah yang teridentifikasi itu adalah AKP Novandi Arya Kharisma.

Baca Juga: Jadi Buronan Polda Sulut, Foto Tampang Briptu Christy Terus Dicari, Suaminya Akhirnya Buka Suara

Facebook

Foto jenazah AKP Novandi Arya terus ditangisi. Korban kecelakaan maut ini menjadi pejabat Polres Berau. Ada di Jakarta karena alasan ini.

"Ini data odontogram yang dapat kami bisa kasih lihat, ada beberapa bagian yang menentukan atau yang menunjukkan bahwa 100% yang bersangkutan bisa dipastikan bernama Novandi Arya Kharisma usia 31 tahun. Kita bisa menegakkan diagnosa menegakkan identifikasinya dengan cara odontogram," sebutnya.

Sementara itu, 1 korban lainnya yang diduga perempuan hingga kini belum diketahui. Polisi belum berhasil mengidentifikasi korban perempuan tersebut.

"Ya untuk korban kedua, kami masih menganggap ini sebagai orang hilang ya, belum kita ketemukan identitasnya," ujar Kabid Dokkes Polda Metro Jaya Kombes Didiet Setiobudi kepada wartawan di Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (8/2/2022).

Namun demikian ditemukan adanya kartu berobat atas nama perempuan inisial F dalam mobil, polisi belum bisa memastikan bahwa F adalah korban tersebut. Polisi masih menunggu pihak keluarga untuk menyampaikan data-data antemortem.

"Kami berharap kalau nanti ada keluarga yang merasa kehilangan bisa membawa data-datanya ke tempat kami, sehingga kami bisa mencocokkan data anthemprtem-nya dengan data post-mothem-nya yang sudah kami miliki," imbuhnya.

Sementara itu, Polda Kalimantan Timur juga memberikan keterangan terkait peristiwa kecelakaan tragis yang merenggut nyawa AKP Novandi Arya Kharizma. "Kita dapat informasi almarhum terlibat kecelakaan lalu lintas di Jakarta," kata Kabid Humas Polda Kaltim Kombes Yusuf Sutejo, Selasa.

AKP Novandi diketahui menjabat Kepala Satuan Polisi Air dan Udara (Polairud) Polres Berau Polda Kaltim. Kombes Yusuf mengatakan AKP Novandi berada di Jakarta dalam rangka mengikuti pendidikan kepolisian.

"Benar yang bersangkutan dalam rangka tugas pendidikan di Jakarta. Almarhum merupakan Kasat Polisi Air Polres Berau," katanya.

Baca Juga: Disebut Kode Alam, Foto Detik-detik Anies Baswedan Kecebur Got Tuai Komentar, Anak Buah Gubernur: Gotnya Nggak Kotor

Facebook

Foto jenazah AKP Novandi Arya terus ditangisi. Korban kecelakaan maut ini menjadi pejabat Polres Berau. Ada di Jakarta karena alasan ini.

AKP Novandi diketahui menjabat Kasat Polair Polres Berau. "Untuk jumlah penumpang masih di selidiki, yang jelas salah satu korban itu Kasat Polair," ucap Kabid Humas Polda Kaltim Kombes Yusuf Sutejo saat dihubungi, Selasa (8/2/2022). Yusuf menjelaskan keberadaan AKP Novandi di Jakarta untuk menjalani pendidikan kepolisian. Novandi diketahui berangkat ke Jakarta dari 10 Januari 2022.

"Yang bersangkutan berangkat ke Jakarta dalam rangka Pendidikan Kejuruan Polair (Dikjur Polair). Pendidikan ini selama satu bulan, beliau berangkat sejak tanggal 10 Januari hingga 10 Februari," paparnya.

Polda Kaltim belum menerima keterangan lebih lanjut terkait kecelakaan yang dialami AKP Novandi. Yusuf menunggu informasi dari Polda Metro Jaya. "Kalau terkait kronologis hingga penyebabnya itu masih diselidiki Polda Metro Jaya. Tapi kalau untuk identitas korban, memang benar Kasat Polair Polres Berau," katanya. Kecelakaan itu diduga terjadi saat pengemudi mobil sedan memacu kendaraan dalam kecepatan tinggi.

"Belum, masih diteliti apakah ada masalah direm atau kebocoran atau akibat benturan," ucapnya. AKP Novandi Arya adalah putra sulung dari Gubernur Kaltara, Zainal Arifin Paliwang. Novandi Arya diketahui memiliki dua orang adik perempuan.

Saat ini Novandi Arya bertugas di Sat Pol Air Berau, Kalimantan Timur. Putra Sulung Gubernur Kaltara ini sebelumnya juga pernah menjabat sebagai Kasat Pol Air Polres Kukar dan bertugas di KP3 Samarinda.

Sebelum menjadi polisi, Novandi Arya pernah bersekolah di SMA Negeri 1 Kendal. Dalam akun Facebook pribadinya, disebutkan Novandi Arya pernah melanjutkan pendidikan Magister Ilmu Adminisrasi Negara di Universitas Mulawarman.

Diketahui pilihan karir Novandi Arya sebagai polisi ternyata mengikuti jejak sang ayah. Sebelum menjadi Gubernur Kaltara, Zainal Arifin Paliwang adalah seorang polisi dengan pangkat Brigjen. Sama dengan anaknya, Zainal sebelumnya juga lama berkarir di Polair. Hingga akhirnya Zainal menjabat sebagai Wakapolda Kaltara dan pensiun, lalu menjadi Gubernur Kaltara.

Baca Juga: Ditangkap Taliban, Foto Gubernur Wanita Pertama di Afghanistan Viral, Potretnya Saat Angkat Senjata Curi Perhatian

Facebook

Foto jenazah AKP Novandi Arya terus ditangisi. Korban kecelakaan maut ini menjadi pejabat Polres Berau. Ada di Jakarta karena alasan ini.

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya