Foto Tampang Penikam Prajurit Raider Kostrad Disebarkan, Pelaku Emosi Gegara Masalah Sepele Ini

Selasa, 18 Januari 2022 | 16:10
Kumparan

Setelah dihadirkan dalam acara konferensi pers, foto tampang penikam prajurit Raider Kostrad disebarkan. Pelaku emosi gegara masalah ini.

Fotokita.net - Polisi menghadirkan empat orang yang menjadi pelaku pengeroyokan terhadap Sahdi (23), prajurit Yonif Raider 303 Kostrad TNI AD di Taman Burung Waduk Pluit, Jakarta Utara. Foto tampang penikam prajurit Raider Kostrad itu disebarkan di media sosial. Pelaku kabarnya emosi gegara masalah sepele ini.

Peristiwa sadis itu terjadi pada Minggu (16/1/2022) pukul 03.00 WIB. Ketika itu, Sahdi bersama teman-temannya singgah di sebuah warung dekat Waduk Pluit. Nahas bagi prajurit Raider Kostrad yang memiliki brevet Cakra itu. Sahdi menjadi korban penikaman saat dikeroyok sejumlah preman.

Foto jasad Sahdi yang tebujur kaku di ranjang rumah sakit tersebar luas di media sosial. Foto yang beredar ini sudah membuat Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa geram.

Di depan awak media, Andika telah mengatakan, pihaknya akan terus mengawal kasus yang menimpa prajurit terbaiknya itu. Andika juga menyebutkan pihak TNI meminta keadilan dalam kasus ini.

Polisi telah menangkap empat orang terduga pelaku pengeroyokan anggota TNI AD, Pratu Sahdi (23), di Waduk Pluit Jakarta Utara hingga tewas. Dari empat orang itu, tiga orang telah ditetapkan sebagai tersangka.

"Pada hari Selasa, kita sudah mengamankan 4 orang dari 8 orang yang kita duga melakukan aksi tersebut dari 4 orang yang sudah kita amankan. Terhadap yang bersangkutan, 3 orang sudah ditetapkan jadi tersangka dan yang satu orang masih dilakukan pendalaman," kata Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat dalam jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Selasa (18/1/2022).

Setelah dihadirkan dalam acara konferensi pers, foto tampang penikam prajurit Raider Kostrad TNi AD disebarkan. Pelaku hanya tertunduk di depan awak media.

Baca Juga: Dihabisi Preman, Foto Jenazah Prajurit Raider Kostrad Bikin Panglima TNI Turun Tangan, Nama Serda Ucok Menggema

Polisi telah mengamankan delapan orang, empat orang diduga melakukan aksi pengeroyokan itu. Keempat terduga pelaku dihadirkan dalam jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Selasa (18/1/2022).

Tampak keempat orang tersebut memakai baju tahanan dengan kondisi tangan terborgol. Mereka semua juga bermasker.

Dari empat orang itu, tiga orang telah ditetapkan sebagai tersangka. Satu orang lagi masih dilakukan pendalaman.

"Pada hari Selasa, kita sudah mengamankan empat orang dari delapan orang yang kita duga melakukan aksi tersebut, dari empat orang yang sudah kita amankan. Terhadap yang bersangkutan, tiga orang sudah ditetapkan jadi tersangka dan yang satu orang masih dilakukan pendalaman," kata Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat dalam jumpa pers di Mapolda Metro Jaya.

Kendati demikian, masih ada pelaku yang belum tertangkap. Namun mereka yang belum tertangkap sudah ditetapkan sebagai tersangka.

"Masih ada yang belum tertangkap. Kepadanya sudah ditetapkan tersangka dan statusnya masuk ke DPO. Atas nama Baharudin. Dia diduga lakukan aksi penusukan. DPO atas nama Sapri. Ketiga, DPO atas nama Ardi," ungkapnya.

Tubagus menegaskan pengeroyokan tersebut bermula dari perselisihan. Korban, kata Tubagus, kebetulan sedang berada di sana.

Baca Juga: Foto Jasad Prajurit Raider Kostrad yang Dihabisi Preman Bikin Nyesek, Jenderal Andika Perkasa Minta Keadilan

Detikcom

Setelah dihadirkan dalam acara konferensi pers, foto tampang penikam prajurit Raider Kostrad disebarkan. Pelaku emosi gegara masalah ini.

"Bukan dia mencari anggota TNI, tapi anggota TNI kebetulan berada di sana sehingga motivasinya perselisihan di lokasi kejadian," kata Tubagus.

"Karena antara anggota TNI dengan para pelaku tersebut tidak punya hubungan apa-apa sebelum kejadian tersebut," imbuhnya.

Polisi mengungkapkan motif dari pengeroyokan tersebut ialah kesalahpahaman. "Kalau motifnya diduga ada salah paham. Diduga kuat," ujar Tubagus Ade Hidayat dalam jumpa pers di kantornya.

Tubagus menjelaskan korban dan para pelaku sebenarnya tidak memiliki masalah apa pun. Pasalnya, mereka memang tidak saling mengenal. "Karena antara prajurit dengan pelaku tidak pernah ada permasalahan sebelumnya," ucapnya.

Tubagus menegaskan pengeroyokan tersebut bermula dari perselisihan. Untuk korban, kata Tubagus, kebetulan sedang berada di sana.

"Bukannya dia mencari anggota TNI, tapi anggota TNI kebetulan berada di sana sehingga motivasinya perselisihan di lokasi kejadian," kata Tubagus.

"Karena antara anggota TNI dengan para pelaku tersebut tidak punya hubungan apa-apa sebelum kejadian tersebut," imbuhnya.

Baca Juga: Tewas Dikeroyok di Waduk Pluit, Foto Tampang Anggota Raider Kostrad Tersebar, Ternyata Punya Kemampuan Khusus Ini

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma