Foto Tampang Haris Pertama yang Laporkan Ferdinand Hutahean Tersebar, Dituding Kapolresta Malang Jadi Dalang Kerusuhan

Jumat, 07 Januari 2022 | 08:18
Facebook

Ketua Umum DPP KNPI Haris Pertama yang melaporkan Ferdinand Hutahaean dituding menjadi dalang kerusuhan di Kota Malang.

Fotokita.net - Ketua Umum DPP KNPIHaris Pertama melaporkan mantan politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean ke Bareskrim Polri. Haris Pertama membuat laporan terkait dugaan penodaan agama gara-gara cuitan Ferdinand Hutahaean yang berbunyi, 'Allahmu ternyata lemah'. Foto tampang Haris Pertama pun tersebar luas. Dia ternyata pernah dituding Kapolresta MalangAKBP Budi Hermanto menjadi dalang kerusuhan.

Sebelum membuat laporan polisi resmi, Haris berharap, aparat segera menangkap Ferdinand karena telah membuat kegaduhan.

"Jadi kita minta hari ini penegak hukum, Kepolisian Republik Indonesia saya yakin bisa menyelesaikan persoalan ini agar tidak selalu terjadi kegaduhan di masyarakat. Dan Ferdinand harus segera ditangkap," ujar Haris.

Menurut Haris, dalam pelaporannya, dibawa pula barang bukti berupa potongan layar terkait dengan cuitan dari Ferdinand Hutahaean tersebut. "Iya screenshot chat dia di Twitter dia," ucap Haris.

"Tujuan datang ke Bareskrim hari ini DPP KNPI ingin melaporkan Ferdinand Hutahaean karena twitt dia yang meresahkan dan merusak kesatuan serta membuat gaduh, Ferdinand tidak Pancasilais," kata Haris di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Rabu (5/1/2022).

Berdasarkan pantauan di Twitter pada Rabu pukul 15.21 WIB, hastag atau tagar #TangkapFerdinand menjadi trending topik di Indonesia.

Foto Haris Pertama yang melaporkan Ferdinand Hutahaean ikut tersebar luas. Sebab, dia langsung menjumpai awak media yang sudah menunggunya di Gedung Bareskrim Polri. Foto ini juga beredar melalui media sosial sebagai pelengkap dari pemberitaan pelaporan terhadap Ferdinand Hutahaean itu.

Baca Juga: Foto Ferdinand Hutahaean Terus Dihujat, Komentarnya Bikin Telinga Nissa Sabyan Tambah Panas

Pelaporan yang dilakukan Haris Pertama bermula dari cuitan Ferdinand Hutahaean di akun Twitternya, @FerdinandHaean3. Dia sempat mencuit soal 'Allahmu ternyata lemah'. Cuitan itu dibuat Selasa (4/1). Namun cuitan itu kini sudah dihapus.

"Kasihan sekali Allahmu ternyata lemah, harus dibela. Kalau aku sih Allahku luar biasa, maha segalanya, Dialah pembelaku selalu dan Allahku tak perlu dibela," bunyi cuitan Ferdinand.

Meski cuitan itu sudah dihapus, sejumlah netizen meng-capture kicauan Ferdinand di akun Twitternya. Netizen bereaksi dengan tagar TangkapFerdinand.

"Jadi pertama cuitan saya itu tidak sedang menyasar kelompok tertentu, agama tertentu, orang tertentu, atau kaum tertentu. Tapi dalam kondisi down kemarin, saya juga hampir pingsan. Saya tidak perlu bercerita masalah saya apa. Tapi itu adalah dialog imajiner antara pikiran dan hati saya, bahwa ketika saya down, pikiran saya berkata kepada saya, 'Hei, Ferdinand, kau akan hancur, Allahmu lemah tidak akan bisa membela kau, tapi hati saya berkata, oh tidak hey pikiran, Allahku kuat, tidak perlu dibela, saya harus kuatlah'. Kira-kira seperti itu intinya," kata Ferdinand.

Kabar terkini, polisi telah melakukan gelar perkara soal kasus ini. Hasilnya, kasus cuitan Ferdinand Hutahaean naik ke penyidikan.

"Tim penyidik Siber Bareskirm Polri lakukan gelar perkara. Hasil gelar perkara memutuskan menaikkan kasus dari penyelidikan menjadi penyidikan," ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan dalam jumpa pers di kantornya, Kamis (6/1/2022).

Baca Juga: Disebut Lecehkan Islam, Foto Ferdinand Hutahean di Satreskrim Banjir Komentar, MUI Buka Suara

Twitter

Ketua Umum DPP KNPI Haris Pertama yang melaporkan Ferdinand Hutahaean dituding menjadi dalang kerusuhan di Kota Malang.

Di sisi lain,Ferdinand Hutahaean merasa difitnah dan bakal melaporkan balik Haris Pertama ke polisi.

"Saya juga sedang berpikir untuk mengambil langkah laporan balik karena saya justru merasa difitnah atas laporan ini, merasa diperlakukan, diseret-seret dalam sebuah atmosfer, diseret dalam situasi yang tidak saya lakukan," kata Ferdinand kepada wartawan, Rabu (5/1).

"Maka ini juga adalah perbuatan pidana, menuduh saya secara serampangan dan memfitnah saya. Saya akan mengkaji ini dan kemungkinan besar saya juga akan melaporkan balik pelapor ke Bareskrim atas tindakannya," lanjutnya.

Terkait rencana Ferdinad Hutahaean yang akan membuat laporan balik itu, Haris Pertama mengatakan dirinya tidak takut.

"Silakan aja dilaporkan, saya nggak akan takut. Tapi kan harusnya Ferdinand itu sadar jangan terlalu jemawa punya beking, mengatur orang. Selesaikan saja masalah dia yang saat ini lagi diusut, jangan sampai dia lapor-laporkan orang yang melapor nanti dia yang kasihan. Jadi kaya orang salah tapi masih berlaku benar. Karena hari ini kita yakin polisi bisa objektif karena ada gerak cepat dari kepolisian juga," kata Haris kepada wartawan, Kamis (6/1/2022).

Dia menjelaskan, sebelum dirinya melaporkan Ferdinand Hutahaean sudah melakukan kajian yang sangat mendalam, sudah berdiskusi dengan pemuka agama bahwa cuitan terlapor tersebut di Twitter memang salah.

Itu sebabnya, dia mempersilakan Ferdinand Hutahaean melapor balik, tapi dia komitmen akan mengawal kasus ini hingga ke akar-akarnya. Dia ingin orang-orang yang suka memperkeruh suasana, termasuk Ferdinand Hutahaean segera diadili secara hukum.

Baca Juga: Foto Tampang Pembunuh ART Asal Sulsel di Malaysia Tersebar, Suami Korban Geram Lihat Kondisi Jasad Istrinya

Facebook

Ketua Umum DPP KNPI Haris Pertama yang melaporkan Ferdinand Hutahaean dituding menjadi dalang kerusuhan di Kota Malang.

"Kita melaporkan Ferdinand Hutahaean sudah tepat. Kita ingin memberikan efek jera kepada orang-orang yang suka memperkeruh suasana. Jika ingin lapor balik, silahkan. Wong dia sendiri yang salah karena cuitannya, makanya kita laporkan biar diadili," kata Haris Pratama.

Dalam kesempatan itu, Haris justru berharap kepolisian memproses laporan yang sudah masuk, dan segera menetapkan Ferdinand Hutahaean sebagai tersangka. Dia meminta mendukung kepolisian adil dalam menetapkan keputusan serta teliti dalam melihat kasus yang benar.

Dia menegaskan, jika laporan terhadap Ferdinand yang sudah masuk di Bareskrim Polri tersebut tidak diproses, maka akan ada konsolidasi KNPI seluruh Indonesia untuk mengawal isu ini. Merek akan menyatukan kekuatan dan gagasan agar keadilan atas kasus ini segera ditindaklanjuti.

Sebelum ramai pelaporan Ferdinand Hutahaean itu, Haris Pertama sebagai Ketua Umum DPPKomite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) dituding menjadi dalang kerusuhan di Kota Malang. Tudingan ini muncul dari Kapolresta MalangAKBP Budi Hermanto.

Dewan Pengurus Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPP KNPI) menggelar rapat pleno untuk meminta klarifikasi terhadap Ketua Umum DPP KNPI Haris Pertama yang disebut oleh Kapolres Kota Malang Kota, AKBP Budi Hermanto, membayar orang untuk membuat kerusuhan di Kota Malang saat Rapimpurnas kubu Noer Fajrieansyah di Kota Malang, Jawa Timur.

“Kita melakukan sidang di rapat pleno terhadap Ketua Umum DPP KNPI Haris Pertama atas tuduhan membayar orang yang dilayangkan Kapolres Malang Kota AKBP Budi Hermanto,” ujar Ketua Bidang OKK DPP KNPI, Choir Syarifuddin, Senin (13/12/2021).

Baca Juga: Bikin Kapolda Metro Tertawa, Foto Tampang Warga Tanah Abang yang Lempar Ide Ring Tinju Tuai Komentar

Facebook

Ketua Umum DPP KNPI Haris Pertama yang melaporkan Ferdinand Hutahaean dituding menjadi dalang kerusuhan di Kota Malang.

Dalam sidang tersebut, Haris tidak terbukti menggerakan dan membayar massa untuk membuat kericuhan di Kota Malang. Oleh karena itu, pihaknya meminta klarifikasi terhadap Kapolresta Malang AKB Budi Hermanto.

Lalu dia melanjutkan, pernyataan Kapolresta Malang AKBP Budi Hermanto tersebut beredar di grup-grup WhatsApp dan dalam bentuk percakapan WA dengan seseorang.

“Kapolres Malang Kota mendapat informasi bahwa Haris menyuruh orang untuk menggagalkan Rapimpurnas kubu Noer Fajrieansyah. Ironisnya lagi, orang yang memberikan informasi ke Kapolres adalah orangnya Haris. Kami meminta Kapolres untuk membuka siapa orang tersebut dan mengklarifikasi tudingannya itu,” tegasnya.

Choir memastikan, DPP KNPI adalah organisasi kepemudaan yang taat dengan hukum. Dan selalu bertindak dengan peraturan yang berlaku. Dia juga meminta AKBP Budi Hermanto, sebagai anggota Polri untuk bersikap netral dan tidak mendukung kubu Noer Fajrieansyah.

“Kami sangat menyayangkan pernyataan Kapolres Malang Kota AKBP Budi Hermanto menuding Haris Pertama menyuruh orang untuk membuat kericuhan, sebagai aparat penegak hukum, Budi Hermanto seharusnya melakukan klarifikasi terlebih dahulu, sebelum membuat pernyataan,” tutupnya.

Baca Juga: Foto Tampang Kompol Yuni Purwanti Kadung Viral, Mantan Kapolsek Astanaanyar yang Dipecat Gegara Narkoba Ternyata Terlilit Utang Rp 340 Juta

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya