Didukung 8 Partai Politik, Ternyata Wali Kota Bekasi Pendukung Tangan Kanan Jokowi Jadi Capres 2024, Foto Ini Buktinya

Kamis, 06 Januari 2022 | 09:14
Facebook

Foto kedekatan Rahmat Effendi dengan tangan kanan Presiden Jokowi, Airlangga Hartarto sempat diunggah dalam rangka ulang tahun Partai Golkar.

Fotokita.net - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi yang terjaring operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK pada Rabu (5/1/2022) didukung 8 partai politik. Ternyata Rahmat Effendi mendukung tangan kanan Presiden Jokowi, Airlangga Hartarto menjadi Capres 2024. Foto ini menjadi buktinya.

Rahmat Effendi, yang biasa disapa Pepen itu diamankan dalam OTT KPK di Kota Bekasi. KPK mengamankan Pepen bersama sejumlah orang lainnya. "Benar KPK telah melakukan giat tangkap tangan terhadap penyelenggara negara di wilayah Bekasi, Jawa Barat, siang hari ini jam 13.30 WIB, 5 Januari 2022. Beberapa pihak kami amankan bersama sejumlah uang," kata Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron, Rabu (5/1/2022).

Hingga saat ini, belum diketahui kronologi operasi tangkap tangan terhadap Pepen. Sampai sekarang, Pepen masih diperiksa KPK. "Kami saat ini sedang memeriksa para pihak untuk membuat terang dugaan TPK (tindak pidana korupsi) yang sedang kami selidiki. Mohon bersabar pada saatnya nanti kami akan sampaikan setelah proses pemeriksaan selesai," kata Ghufron.

Sementara itu, belum diketahui siapa saja pihak yang diamankan KPK dalam OTT Pepen ini. Uang yang diamankan dalam OTT juga belum diketahui jumlahnya. Para pihak yang ditangkap itu telah dibawa ke gedung KPK. Pepen sendiri tiba di Gedung Merah Putih KPK pukul 22.50 WIB, Rabu malam.

Pepen sampai di gedung KPK mengenakan jaket rompi berwarna biru tua dan kaos lengan panjang berwarna hijau. Tak sepatah kata pun yang keluar dari pria yang akrab disapa Pepen itu.Para pihak yang terjaring OTT KPK masih berstatus terperiksa. KPK punya waktu 1x24 jam untuk menentukan status hukum para pihak tersebut.

Pepen adalah wali kota Bekasi yang sudah terpilih selama 2 periode (2013 - 2018, 2018 - 2023). Pada Pilkada 2018, Pepen mendapatkan dukungan dari 8 partai politik. Ketika mendaftarkan diri sebagai calon Wali Kota Bekasi, Pepen membawa 8surat rekomendasi dukungan dari delapan partai politik pengusung pada Rabu (10/1/2018).

Baca Juga: Foto Wali Kota Bekasi Bareng Anies Baswedan Banjir Komentar, Rahmat Effendi Ngotot Tulis Anggaran Karangan Bunga Rp 1,1 Miliar

"Alhamdulillah, kami didukung Golkar, PAN, PPP, Hanura, PKB, Nasdem, PDIP dan PKPI. Saya minta restu," kata Pepen. Hal ini dikatakan Pepen setelah penyerahan sejumlah dokumen persyaratan peserta Pilkada 2018 di Kantor Komisi Pemilihan Umum Kota Bekasi Jalan Ir H Djuanda, Bekasi Timur.

Dalam sesi wawancara bersama sejumlah pewarta, pasangan Rahmat Effendi-Tri Adhiyanto mengaku cukup puas dengan banyaknya dukungan parpol dalam mengarungi persaingan Pilkada Bekasi pada Juli 2018.

Sementara itu, Ketua KPU Kota Bekasi Ucu Asmara Sandi mengungkapkan dokumen persyaratan Rahmat Effendi-Tri Adhiyanto telah dinyatakan lengkap dan tinggal dilakukan verifikasi faktual terhadap keabsahannya. Salah satu dokumen persyaratan yang dimaksud adalah bukti surat rekomendasi dukungan dari masing-masing parpol pengusung.

"Dari delapan parpol pengusung, dua di antaranya kami nyatakan tidak sah secara aturan main, sebab kedua partai politik ini tidak memiliki perwakilan di legislatif," katanya.

Dua parpol pengusung yang dimaksud di antaranya Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) dan Nasional Demokrat (Nasdem). "Secara aturan, KPU hanya mengakui surat dukungan terhadap Rahmat Effendi-Tri Adhiyanto dari enam parpol," katanya.

Kini,Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi kena operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Rahmat Effendi ditangkap bersama sejumlah orang lainnya.Pria yang akrab disapa Pepen itu kena OTT pada Rabu (5/1/2022) kemarin. KPK juga mengamankan sejumlah uang dalam OTT itu.

"Betul ada tangkap tangan di Bekasi, kita masih bekerja," kata Ketua KPK Firli Bahuri saat dimintai konfirmasi, Rabu (5/1/2022).

Baca Juga: Foto Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi Ditangkap KPK Dicari, Pernah Cuma Pakai Kaos Oblong Ketemu Presiden

Facebook

Foto kedekatan Rahmat Effendi dengan tangan kanan Presiden Jokowi, Airlangga Hartarto sempat diunggah dalam rangka ulang tahun Partai Golkar.

Usai OTT, KPK kemudian memeriksa Pepen. Pepen tiba di Gedung Merah Putih KPK pada Rabu malam kemarin.

Dari pantauan awak media, pukul 22.50 WIB, Rabu (5/1/2022) malam, Pepen telah sampai di gedung KPK mengenakan jaket rompi berwarna biru tua dan kaos lengan panjang berwarna hijau. Tak sepatah kata pun yang keluar dari pria yang akrab disapa Pepen itu.

Saat tiba, Pepen sempat disambut oleh pengacaranya dan terlihat menerima semacam lipatan kertas berwarna putih. Selanjutnya, Pepen langsung masuk ke gedung KPK untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Golkar yang merupakan partai tempat Pepen bernaung buka suara. Golkar belum mendengar kabar OTT itu.

"Sampai saat ini kami di Bakumham belum mendengar kabar terkait dugaan terjadinya OTT KPK di Bekasi," kata Ketua Bakumham Partai Golkar Supriansa kepada wartawan, Rabu (5/1).

Supriansa mengatakan pihaknya menunggu keterangan resmi KPK. Dia enggan berspekulasi.

"Terkait siapa yang terjaring OTT tentu menjadi kewenangan KPK untuk mengumumkan. Jadi sebaiknya kita tunggu saja pengumuman resmi dari KPK terkait masalah itu," ujarnya.

Pepen diketahui memiliki harta kekayaan sekitar Rp 6,3 miliar (M). Hal itu berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) untuk periode 2020.

Baca Juga: Foto Bang Jangkung Dalang Mutilasi di Bekasi Bikin Kaget Tetangga, Ternyata Pelaku Sempat Pesan Ini Buat Polisi yang Meringkusnya

Facebook

Foto kedekatan Rahmat Effendi dengan tangan kanan Presiden Jokowi, Airlangga Hartarto sempat diunggah dalam rangka ulang tahun Partai Golkar.

Dalam LHKPN tersebut, Pepen tercatat memiliki harta kekayaan sebesar Rp 6.383.717.647 atau Rp 6,38 miliar. Berdasarkan nilai itu, harta kekayaannya terdiri dari tanah dan bangunan, kendaraan, harta bergerak, hingga kas dan setara kas.

Untuk tanah dan bangunan, Pepen memiliki 39 bidang tanah dan bangunan yang tersebar di Bekasi, Subang hingga Bogor. Totalnya Rp 6.346.002.000.

Kemudian, untuk kendaraan terdiri dari tiga mobil dan satu motor. Untuk mobil, terdiri dari Mobil Toyota Sedan SPR SL Tahun 2003 hasil sendiri, mobil Chrysler Cher LTD Contr 4.0 Tahun 1997 hasil sendiri, dan Mobil JEEP Cherokee Tahun 1995 hasil sendiri. Untuk motor, jenis Jeep Cherokee Tahun 1998 hasil sendiri. Dari keempat kendaraan itu totalnya Rp 810.000.000.

Lalu, harta bergerak lainnya Rp 170.000.000. Kekayaan kas dan setara kas Rp 610.915.238. Rahmat Effendi juga tercatat memiliki utang sebesar Rp 1.553.199.591 atau Rp 1,5 miliar.

Rahmat Effendi alias Pepen sendiri adalah politisi yang lama berkecimpung di Partai Golkar. Dia pernah menjabatKetua DPD II Partai Golkar Kota Bekasi. Beberapa waktu lalu, Pepen menyatakan pihaknya mendukung penuh Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto menjadi calon presiden (capres) pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.

"Kita bangga, ada sebuah harapan bagaimana kita berpolitik. Tentunya sebagai kader terbaik kita usung," kata Wali Kota Bekasi, Senin (5/4/2021). Foto kedekatan Pepen dengan tangan kanan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini sempat diunggah dalam rangka ulang tahun Partai Golkar.

"Kalau pun ada perubahan-perubahan mendasar tentang perpolitikan, tentunya sebagai kader dibawah juga tidak terlepas ikut kebijakan partai," tambah politisi senior Golkar ini.

Baca Juga: Foto Pelaku Mutilasi di Bekasi Dirilis, Polisi Ungkap Motif Dendam Gegara Korban Cabuli Almarhumah Istri

Facebook

Foto kedekatan Rahmat Effendi dengan tangan kanan Presiden Jokowi, Airlangga Hartarto sempat diunggah dalam rangka ulang tahun Partai Golkar.

Menurut Pepen, Airlangga Hartarto sangat berpeluang untuk menjadi capres maupun cawapres di Pilpres 2024 mendatang. Namun peluang itu, kata dia, saat popularitas dan elektabilitas Airlangga Hartarto (Menteri Perekonomian) diterima di masyarakat.

"Kita pun berharap Ketum (Airlangga) bisa berkeliling daerah melihat kondisi-kondisi wilayah sebagai basis-basis Golkar untuk menyelesaikan apa yang diharapkan seluruh kader Golkar," ujar Pepen.

Ia menuturkan, kepemimpinan Airlangga Hartarto dalam memimpin Partai Golkar secara dinamis, tidak ada pergolakan di partai. Terlebih, dalam memimpin sebagai Menteri Perekonomian. Seperti contohnya, dalam menginisiasi undang-undang cipta kerja bisa diterima seluruh lapisan atau kalangan, walaupun awalnya ada gejolak-gejolak di masyarakat.

"Itu adalah keberhasilan beliau dalam manajerial sebagai Menko baik langsung maupun tidak langsung sangat berdampak kepada nama partai," ujar Pepen.

Ia menambahkan, selaku menjalankan tugasnya sebagai Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) sangat berdampak sekali kepada masyarakat.

"Saya sebagai kadernya melihat bahwa PPKM mikro itu apa yang dilakukan beliau (Airlangga Hartarto) tentunya sangat terasa. Apalagi, Okupasi rate rumah sakitnya tinggal 56%.

"Artinya, terjadi penurunan yang sangat drastis bukan pelandaian. Kemudian, angka kesembuhannya mencapai 96%, walaupun masih fluktuatif. Sedangkan angka kematiannya 1,2%," tutup Pepen.

Baca Juga: Datangi Istana Negara, Bupati Minahasa Selatan Ini Akhirnya Sedih Terima Kenyataan. Akankah Kejadian Drama Menteri Tahun 2014 Kembali Terulang?

Facebook

Foto kedekatan Rahmat Effendi dengan tangan kanan Presiden Jokowi, Airlangga Hartarto sempat diunggah dalam rangka ulang tahun Partai Golkar.

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya