Fotokita.net - Ratu dangdut Elvy Sukaesih berduka cita. Umi Elvy, begitu sapaan akrabnya, mengirimkan doa terbaik bagi musisi legendaris, Munif Bahasuan. Musisi kesayangan Bung Karno ini meninggal dunia pada 8 Desember lalu. Innalillahi wa inna ilaihi rojiun.
Umi Elvy Sukaesih mengunggah foto Munif Bahasuan di akun Instagram pribadinya. Dalam foto yang diunggah, almarhum Munif Bahasuan terlihat sedang tampil di atas panggung dengan memegang mikrofon. Foto itu memang potret lawas Munif Bahasuan.
Umi Elvy terlihat berduka telah kehilangan penyanyi Betawi legendaris itu. Betapa tidak, Munif Bahasuan dikenal sebagai peletak dasar musik dangdut di Indonesia. Munif Bahasuan sudah diakui prestasinya sebagai penyanyi asli Betawi yang juga menjadi salah satu seniman musik kesayangan Bung Karno, Presiden RI pertama.
Dalam keterangan foto duka yang diunggahnya, Umi Elvy memberikan doa terbaik bagi almarhum penyanyi Betawi itu. "Innalillahi Wainnaillaihi Roziuun... Saya n Keluarga mengucapkan Turut Berduka Cita atas wafatnya Pencipta Lagu n Musisi Legend MUNIF BAHASWAN. Allahumma Firlahu Warhamhu Waafihi Wafuanhu. Alfatehah ????????????,Akhli Kheir AMI MUNIF, Insya ALLAH, Aamiiin Yaa ROBBAL ALAMIIIN ????????????????????????."
Foto duka almarhum Munif Bahasuan itu mendapatkan respons dari sahabat Umi Elvy Sukaesih. Salah satunnya, Indrawati Widjaja yang kerap disapa Bu Acin. Produser jempolan dari Musica Studio ini turut berbela sungkawa.
"Turut berduka cita se dalam dalam nya. Semoga Almarhum Bp Munif Bahaswan. Di berikan tempat terbaik & terindah di sisi NYA.Keluarga yang di tinggal kan di beri ketabahan & kekuatan hati Aamiin Aamiin Aamiin ????????."
Di platform Facebook, sejumlah penggemar Munif Bahasuan juga turut berduka cita. Mereka merasa kehilangan musisi asli Betawi yang meninggal dunia pada 8 Desember lalu. Salah satunya, Mansyur Saleh Alkatiri yang pernah foto bareng penyanyi Betawi legendaris itu pada 28 Mei 2013 di Gallery Cafe, Taman Ismail Marzuki, Jakarta.
"INNA LILLAHI WA INNA ILAIHI RAJI'UN. Selamat jalan Ami MUNIF BAHASOAN, musikus dan komposer legendaris asal Tanah Betawi. Allahummagh firlahu warhamhu wa 'afihi wa'fu 'anhu. Jannah insya Allah," tulis Mansyur Saleh Alkatiri melalui akun Facebook miliknya.
Munif Bahasuan adalah seorang penyanyi gambus dan musik Melayu pada era 1950-an. Ia juga merupakan pencipta lagu dan salah satu tokoh penggagas dangdut.
Umi Elvy Sukaesih mengunggah foto Munif Bahasuan (kanan) di akun Instagram pribadinya.
Munif Bahasuan juga memimpin Orkes Melayu Kelana Ria yang mengorbitkan Ellya Khadam hingga muncul lagu-lagu fenomenal seperti ‘Boneka dari India’ dan ‘Beban Asmara’ ciptaannya pada 1961. Munif Bahasuan juga vokalis di grup musik latin LOS MORENOS, dari tahun 1968-2000.
Sebagai sosok penting dalam industri musik populer Indonesia, Munif Bahasuan yang lahir di Jakarta, 27 Desember 1935, memulai karir musiknya sejak tahun 1954 sebagai penyanyi Orkes Gambus Al-Wardah pimpinan Muchtar Lutfi, disusul setahun kemudian menjadi penyanyi untuk Orkes Melayu Sinar Medan. Dua tahun berselang, Rilisan pertamanya sendiri muncul 2 tahun kemudian, lewat rilisan O. M. Sinar Kemala pimpinan A. Kadir.
Di tahun 1959, ia bersama Adikarso mendirikan Kelana Ria yang diisi pula oleh Ellya Khadam, M. Mashadi dan M. Lutfi. Di tahun yang sama nama Munif juga masuk pada jajaran musisi non-Melayu/Gambus dengan turut menjadi penyanyi pada club band Nada Irama, pimpinan Jack Lesmana.
Karirnya sebagai penyanyi klub berlanjut ke Hotel Duta Indonesia, yang saat itu dipimpin oleh Nick Mamahit. Kemampuannya mengolah vokal semakin diperhitungkan dan masuk pada band jazz seperti Jazz Riders milik Bill Saragih dan Jazzanova pimpinan Sadikin Zuchra.
Salah satu puncak panggungnya sendiri adalah turut berkeliling dunia dalam rangka misi kebudayaan bersama band bentukan negara, The Lensoist. Munif Bahasuan memiliki kesempatan ini lantaran dia menjadi salah satu penyanyi kesayangan Bung Karno.
Pada tahun 1964 - 1965, Bung Karno membawa sejumlah seniman musik dalam lawatan budaya ke Eropa dan Amerika Serikat. Para pemusik ternama itu disatukan dalam sebuah proyek atau grup bernama The Lensoit.
Para pemusik ternama itu salah satunya, Munif Bahasuan. Bahkan, salah satu foto Munif Bahasuan berada di Bandara Schipol, Belanda diabadikan oleh fotografer Negeri Kincir Angin itu, Jack de Nijs.
Terus aktif merilis rekaman di belakang layar, Munif mendirikan kembali sebuah Orkes Melayu dengan nama Kafilah di dekade 1970-an.
Baca Juga: Innalillahi Wa Innailaihi Rajiun, Nassar Berbelangsukawa, Umi Elvy Sukaesih Unggah Foto Duka
Umi Elvy Sukaesih mengunggah foto Munif Bahasuan (kanan) di akun Instagram pribadinya.
Hingga di tahun 1985, Munif juga dipercaya sebagai ketua Lembaga Artis Musik Melayu Dangdut Indonesia (LAMMI) yang kini dikenal sebagai PAMMI. Hingga akhir hayatnya, Munif tetap dipercaya sebagai penasihat untuk persatuan tersebut.
Karya-karyanya sangat berkarakter dan memiliki komposisi yang sangat variatif. Aransemennya dipengaruhi gaya musik dari India, Arab, Melayu bahkan Latin. Cipta lagunya menurut etnomusikolog Andrew Weintraub, dianggap sebagai proto-dangdut.
Beberapa karya yang dibawakannya bersama Kelana Ria seperti “Ya Mustafa”, “Ya Mahmud”, “Boneka dari India”, “Patah Kasih” memberi pengaruh besar pada cetak biru musik dangdut kemudian hari.
Umi Elvy Sukaesih mengunggah foto Munif Bahasuan (kanan) di akun Instagram pribadinya.
(*)