Contoh Konjungsi dalam Kalimat Bahasa Indonesia, Berikut Pengertian dan Jenisnya

Senin, 26 Juli 2021 | 06:55
Photo Stock

Berikut contoh konjungsi dalam kalimat Bahasa Indonesia, termasuk pengertian dan jenisnya.

Fotokita.net - Berikut contoh konjungsi dalam kalimat Bahasa Indonesia, termasuk pengertian dan jenisnya.

Konjungsi adalah kata sambung untuk menghubungkan kata dengan kata, frasa dengan frasa, atau klausa dengan klausa. Kata konjungsi memiliki jenis yang bervarasi sesuai penggunaannya.

Konjungsi sering disebut pula sebagai kata penghubung antarkalimat. Namun, konjungsi juga bisa digunakan sebagai penghubung antarkata.

Dalam penggunaannya, konjungsi tidak mengandung suatu makna atau tujuan tertentu. Karena konjungsi memang hanya berperan sebagai kata penghubung atau kata sambung saja.

Sebelum membahas contoh konjungsi, kita dapat membahas beberapa jenis konjungsi yang ada. Begitu pula dengan pengertian konjungsi.

Beberapa jenis konjungsi ini antara lain seperti dan, atau, namun, tetapi, dan masih banyak lagi. Kemudian, macam-macam konjungsi diklasifikasikan sesuai fungsi penggunaannya. Konjungsi penting untuk memperjelas sebuah kalimat.

Baca Juga: Jawaban Manfaat Perkembangbiakan Generatif Soal Kelas 6 SD Tema 1

Pengertian konjungsi

Menurut Taufiqur Rahman dalam bukuTeks dalam Kajian Struktur dan Kebahasaan (2018), konjungsi atau kata penghubung merupakan kata yang digunakan untuk menghubungkan antarkalimat, antarklausa serta antarparagraf.

Pada umumnya, konjungsi antarklausa terletak di bagian tengah kalimat. Konjungsi antarkalimat terletak di awal kalimat atau setelah tanda baca.

Konjungsi antar paragraf terletak di awal paragraf. Agar bisa mengetahui perbedaanya, berikut penjelasan tentang pengertian klausa, kalimat serta paragraf:

Klausa: terdiri atas beberapa kelompok kata. Minimal ada satu subjek dan satu predikat. Contohnyasaya sudah sampai. Kalimat: terdiri atas klausa.

Contohnyakemarin malam saya membeli martabak manis di depan toko swalayan. Paragraf: terdiri atas berbagai kalimat sehingga membentuk paragraf.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) konjungsi adalah kata atau ungkapan penghubung antarkata, antarfrasa, antarklausa, dan antarkalimat.

Menurut Kridalaksana (1994: 102) konjungsi adalah suatu kategori yang memiliki fungsi sebagai memperluas satuan yang lain dalam konstruksi hipotaktis, dan selalu menghubungkan dua satuan atau lebih dalam suatu konstruksi.

Baca Juga: Jawaban Apa Manfaat Tumbuhan Bagi Makhluk Hidup Soal Kelas 6 SD Tema 1

iStockphoto

Berikut contoh konjungsi dalam kalimat Bahasa Indonesia, termasuk pengertian dan jenisnya.

Menurut Sumarlan (2003: 32) konjungsi adalah salah satu jenis kohesi gramatikal yang dilakukan dengan cara menghubungkan suatu unsur satu dengan yang lainnya dalam sebuah kalimat, paragraf atau sebuah wacana.

Agar bisa mengetahui perbedaanya, berikut penjelasan tentang pengertian klausa, kalimat serta paragraf:

1. Klausa: terdiri atas beberapa kelompok kata. Minimal ada satu subjek dan satu predikat. Contohnyasaya sudah sampai.

2. Kalimat: terdiri atas klausa. Contohnyakemarin malam saya membeli martabak manis di depan toko swalayan.

3. Paragraf: terdiri atas berbagai kalimat sehingga membentuk paragraf.

Jeniskonjungsi dilihat dari fungsinya

Apabila dilihat dari kedudukannya, macam-macam konjungsi bisa dibagi menjadi dua yaitu sederajat dan bertingkat.

1. Kata konjungsi sederajat

Kata penghubung yang kedudukannya sederajat atau setara terdiri dari beberapa hal berikut:

- Menggabungkan biasa; dan, dengan, serta.

- Menggabungkan pilihan: atau

Baca Juga: Proses yang Terjadi Sampai Bunyi Bisa Terdengar oleh Telinga Manusia

Istimewa

Berikut contoh konjungsi dalam kalimat Bahasa Indonesia, termasuk pengertian dan jenisnya.

- Menggabungkan pertentangan: tetapi, namun, sedangkan, sebaliknya

- Menggabungkan pembetulan: melainkan, hanya

- Menggabungkan penegasan: bahkan, malah (malahan), lagipula, apalagi, jangankan

- Menggabungkan batasan: kecuali, hanya

- Menggabungkan urutan: lalu, kemudian, selanjutnya

- Menggabungkan persamaan: yaitu, yakni, bahwa, adalah, ialah

- Menggabungkan penyimpulan: jadi, karena itu, oleh sebab itu

2. Kata konjungsi bertingkat

Kata penghubung yang menghubungkan klausa dengan klausa yang kedudukannya bertingkat dibedakan sebagai berikut:

- Menyatakan sebab: sebab dan karena

- Menyatakan syarat: kalau, jikalau, jika, bila, apalagi, dan asal

- Menyatakan tujuan: agar dan supaya

Baca Juga: Gerak Lokomotor Pada Permainan Sepak Bola yang Wajib Kita Tahu

Photo Stock

Berikut contoh konjungsi dalam kalimat Bahasa Indonesia, termasuk pengertian dan jenisnya.

- Menyatakan waktu: ketika, sewaktu, sebelum, sesudah, tatkala.

- Menyatakan akibat: sampai, hingga, dan sehingga

- Menyatakan sasaran: untuk dan guna

- Menyatakan perbandingan: seperti, sebagai, dan laksana

Jenis konjungsi antar kalimat dan paragraf

1. Konjungsi antar kalimat

Konjungsi antar kalimat merangkaikan dua kalimat, tetapi masing-masing merupakan kalimat sendiri. Berikut pembagian konjungsi antar kalimat:

- Makna konsekuensi atau akibat: dengan demikian, akibatnya.

- Makna kebalikan: sebaliknya, berbeda dengan

- Makna keadaan setelahnya: kemudian, selanjutnya, setelah itu.

- Makna keadaan sebenarnya: sebenarnya, sesungguhnya, bahwasanya

- Makna keadaan sebelumnya: malahan, bahkan, tak hanya itu.

- Makna mempertentangkan keadaan sebelumnya: akan tetapi, sayangnya, namun.

- Makna kesediaan: biarpun begitu, meskipun demikian, walaupun demikian

Baca Juga: Jawaban Contoh Hewan Vertebrata dan Invertebrata dengan Cara Gerak Berbeda-beda

2. Konjungsi Antar Paragraf

Konjungsi antar paragraf digunakan untuk mengawali suatu paragraf yang memiliki korelasi dengan paragraf sebelumnya. Contoh dari konjungsi antar paragraf adalah terebih lagi, disamping, oleh karena itu, berdasarkan, jadi, dan pun.

Jenis konjungsi antar klausa

Konjungsi antar klausa merupakan kata penghubung antara dua buah klausa atau lebih. Terdapat tiga macam konjungsi antar klausa, yaitu konjungsi koordinatif, subordinatif, dan korelatif.

1. Konjungsi koordinatif

Konjungsi koordinatif menghubungkan dua atau lebih unsur baik kata maupun klausa yang sama pentingnya atau setara. Konjungsi koordinatif hanya menggunakan satu kata untuk menggabungkan dua klausa yang memiliki status setara. Contoh: dan, serta, atau, tetapi, melainkan, padahal, sedangkan.

2. Konjungsi subordinatif

Konjungsi subordinatif menghubungkan dua atau lebih klausa yang tidak memiliki status sintaksis yang sama. Kedua klausa dalam konjungsi subordinatif tidak setara. Klausa yang memiliki tingkatan lebih tingi disebut induk kalimat sedangkan klausa yang lebih rendah disebut anak kalimat.

Baca Juga: Cara Berkembang Biak Kentang Beserta Contoh Perkembangbiakan Vegetatif Alami

Berikut pembagiannya:

- Penghubung subordinatif atributif: yang.

- Penghubung subordinatif tujuan: agar, supaya, biar.

- Penghubung subordinatif syarat: jika, kalau, jikalau, asal(kan), bila, manakala.

- Penghubung subordinatif waktu: sejak, semenjak, sedari, sewaktu, tatkala, ketika, sementara, begitu, seraya, selagi, selama, serta, sambil, demi, setelah, sesudah, sebelum sehabis, selesai, seusai, hingga, sampai.

- Penghubung subordinatif pengandaian: andaikan, seandainya, umpamanya, sekiranya.

- Penghubung subordinatif konsesif: biar(pun), walau(pun), sekalipun, sungguhpun, kendati(pun).

- Penghubung subordinatif pembandingan: seakan-akan, seolah-olah, sebagaimana, seperti, sebagai, laksana, ibarat, daripada, alih-alih.

- Penghubung subordinatif sebab: sebab, karena, oleh karena, oleh sebab.

- Penghubung subordinatif hasil: sehingga, sampai(sampai), maka(nya).

Baca Juga: Ini Contoh Hewan Ovovivipar Serta Pengertian Lengkapnya, Yuk Kita Cari Tahu

- Penghubung subordinatif alat: dengan, tanpa.

- Penghubung subordinatif cara: dengan, tanpa.

- Penghubung subordinatif komplementasi: bahwa.

- Penghubung subordinatif perbandingan: sama …. dengan, lebih …. dari(pada).

3. Konjungsi korelatif

Konjungsi korelatif; menghubungkan dua atau lebih unsur (tidak termasuk kalimat) yang memiliki status sintaksis yang sama dan membentuk frasa atau kalimat. Kalimat yang dibentuk agak rumit dan bervariasi, kadang setara, bertingkat, atau bisa juga kalimat dengan dua subjek dan satu predikat.

Contoh: baik ... maupun, tidak hanya ..., tetapi juga, bukan hanya ..., melainkan juga, demikian ... sehingga, sedemikian rupa ... sehingga, apa(kah) ... atau, entah ... entah, jangankan ..., ... pun.

4. Konjungsi aditif atau gabungan Konjungsi aditif digunakan untuk menghubungkan dua klausa dan kalimat yang memiliki kedudukan sederajat atau setara.

Contoh konjungsinya: dan, lagi pula, serta. Contoh kalimatnya:mereka sedang memasak dan menyiapkan hidangan pembukanya.

Baca Juga: Ini Contoh Hewan Vertebrata dan Invertebrata dengan Cara Geraknya

5. Konjungsi pertentangan Konjungsi pertentangan digunakan untuk menghubungkan dua kalimat yang sederajat, tetapi mempertentangkan kedua bagiannya.

Contoh konjungsinya: tetapi, melainkan, padahal, namun, akan tetapi. Contoh kalimatnya: Saya suka sekali memakan buah, tetapi saya tidak suka buah duku.

6. Konjungsi disjungtif atau pilihan Konjungsi disjungtif digunakan untuk menghubungkan dua unsur yang sederajat, dengan memilih salah satu hal dari dua hal tersebut.

Contoh konjungsinya: atau, maupun, baik, entah. Contoh kalimatnya:Saat berbelanja, Rina bingung untuk membeli tempat pensil atau buku terlebih dahulu.

7. Konjungsi sebab atau kausal Konjungsi sebab atau kausal digunakan untuk menghubungkan peristiwa yang terjadi atas tindakan tertentu. Ciri-ciri penggunaan konjungsi penyebab, yaitu hubungan antar klausa dalam kalimat yang digunakan.

Contoh konjungsinya: sebab, karena, oleh karena itu, sebab itu. Contoh kalimatnya:Ani jatuh pingsan karena tidak sarapan sebelum berangkat sekolah.

8. Konjungsi akibat atau konsekutif Konjungsi akibat atau konsekutif digunakan untuk mengubungkan suatu peristiwa yang terjadi atas sebab tertentu. Contoh konjungsinya: sehingga, sampai, akibatnya.

Contoh kalimatnya:Ani tidak sarapan sebelum berangkat ke sekolah, akibatnya ia jatuh pingsan.

Baca Juga: Cara Menentukan Ide Pokok Bacaan Organ Gerak Manusia dan Hewan

9. Konjungsi temporal atau waktu

Konjungsi temporal digunakan untuk menghubungkan hubungan waktu antara dua hal atau peristiwa yang terjadi.

Contoh konjungsinya: apabila, bilamana, demi, hingga, ketika, sebelum, sampai, sejak, sementara, setelah, sesudah, tatkala. Contoh kalimatnya:Sebelum tidur malam, jangan lupa menggosok gigi.

10. Konjungsi final atau tujuan Konjungsi final digunakan untuk menghubungkan dan menjelaskan makna serta tujuan dari sebuah tindakan.

Contoh konjungsinya: supaya, untuk, agar, guna. Contoh kalimatnya:Kita harus senantiasa menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak, untuk mengurangi penyebaran virus Covid-19.

11. Konjungsi syarat atau kondisional

Konjungsi syarat atau kondisional digunakan untuk menghubungkan atau menjelaskan jika hal terjadi karena adanya suatu syarat.

Contoh konjungsinya: jika, jikalau, asalkan, bilama, apabila. Contoh kalimatnya:Kamu bisa menjadi pebulu tangkis yang handal, asalkan kamu rutin berlatih.

12. Konjungsi tak bersyarat Konjungsi tak bersyarat digunakan untuk menghubungkan atau menjelaskan jika suatu hal bisa terjadi, tanpa syarat. Contoh konjungsinya: walaupun, meskipun, biarpun.

Contoh kalimatnya:Ia sangat rajin mengerjakan PR, meskipun tidak ada yang memintanya.

13. Konjungsi perbandingan

Konjungsi perbandingan digunakan menghubungkan dua hal dengan cara membandingkannya.

Contoh konjungsinya: sebagai, sebagaimana, seperti, bagai, bagaikan, umpama, daripada, ibarat, seakan-akan. Contoh kalimatnya:Suaranya saat menyanyi sangatlah merdu, seperti Ariana Grande.

Baca Juga: Contoh Puisi Tema Covid-19 untuk Salurkan Ekspresi di Tengah Pandemi

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya