Fotokita.net - Banyak pasien mengeluhkan mengalami long Covid yang merupakan gejala sisa usai dinyatakan sembuh. Ahli menyebutkan cara ini ampuh hilangkan long Covid akibat infeksi virus Corona.
Kasus harian Covid-19 di Tanah Air terus melonjak. Rumah sakit pun kewalahan menangani pasien Covid-19.
Namun, tak sedikit pasien Covid yang mengeluhkan masih memiliki gejala bahkan setelah dinyatakan sembuh. Kondisi ini kerap disebut long Covid atau sequele (gejala sisa).
Baca Juga: Cara Kembalikan Nafsu Makan Akibat Alami Long Covid, Ternyata Bisa Segampang Ini
Lantas, apa yang dimaksud dengan long Covid? Menurut mayoclinic.org, Long Covid atau post Covid-19 adalah kondisi kesehatan seseorang yang masih merasakan gejala Covid-19 meski ia dinyatakan sembuh dari Covid-19.
Gejala long Covid atau post Covid-19 ini biasanya bisa tetap timbul dalam hitungan minggu hingga bulan sejak pemeriksaan terakhir menunjukkan hasil yang negatif.
Word Health Organization menyebutkan bahwa seseorang yang mengalami virus Covid-19 akan mengalami gejala dan mengalami masalah pernapasan ringan hingga moderat.
Baca Juga: Banyak yang Nyesal Baru Tahu Sekarang, 3 Faktor Ini Bikin Wanita Lebih Mudah Alami Long Covid
Ada orang yang memerlukan perawatan khusus di rumah sakit, tapi ada juga yang bisa sembuh dengan cara mandiri.
Virus Corona merupakan kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini tidak hanya bisa menyebabkan infeksi pernapasan ringan atau batuk saja, tapi juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti pneumonia atau infeksi paru-paru yang menyebabkan sakit dada.
Beberapa gejalanya adalah demam, sesak napas, batuk, mudah lelah, sakit saat menelan, diare, sakit kepala, pusing, kehilangan indra pengecap dan penciuman, perubahan warna kulit, hingga kehilangan kemampuan untuk bergerak.
Baca Juga: Foto Risma Marah-marah Disorot, Ucapan Mensos Justru Bikin Hati Orang Papua Terluka
Dalam penyebarannya, penyakit yang berbahaya ini bisa menyerang siapa saja, mulai dari bayi, anak-anak, remaja, orang dewasa, Moms yang sedang hamil atau menyusui, serta kelompok usia lanjut.
Terserang Covid-19 memang bisa dibilang “menakutkan”. Yang paling menyebalkan, ketika seseorang terkena Covid-19 dan diyatakan sembuh, bisa jadi seseorang tersebut pun masih mengalami long Covid. Siapa saja yang bisa berisiko mengalami long Covid?
Baca Juga: Cara Pencairan BPUM 2021, Cek Penerima BLT UMKM di BRI dan BNI Lewat eform.bri.co.id/bpum

:quality(100)/photo/2021/07/15/1a025jpg-20210715033932.jpg)
Ahli menyebutkan cara ini ampuh hilangkan long Covid akibat infeksi virus Corona.
Menurut Dr. Claire Steves dari Kings College London kepada BBC News, ketika seseorang mengalami lebih dari 5 gejala Covid-19 pada minggu pertama ia terkena Covid, maka ia akan cenderung mengalami long Covid.
Covid-19 merupakan penyakit yang bukan hanya sekedar batuk dan flu. Penyakit ini juga bisa memengaruhi kondisi organ tubuh lainnya. Risiko seseorang mengalami long Covid semakin meningkat jika ia berusia di atas 50 tahun, dan seorang wanita. Yup, seorang wanita.
“Kami mendapatkan data yang valid yang menginfokan bahwa pasien laki-laki cenderung berisiko lebih tinggi mengalami Covid-19 dan meninggal karena Covid. Namun pasien yang sembuh dari Covid-19 ternyata memiliki risko lebih tinggi mengalami long Covid,” jelas Dr Steve lebih lanjut.
Baca Juga: Cara Mengusir Lalat dari Rumah dengan 7 Bahan Dapur, Ternyata Segampang Ini
Gejala Long Covid
Bagi sebagian orang penyintas Covid-19, ini adalah penyakit yang singkat dan ringan. Namun, tahukah Moms bahwa untuk penyintas Covid-19 lain, kondisi ini bisa memberikan keluhan kesehatan yang masih saja menetap sekian lama?
Simak beberapa hal berikut yang bisa dialami oleh orang yang mengalami long Covid:
Baca Juga: PPKM Adalah Singkatan Apa? Berikut Aturan yang Direvisi Pemerintah
Ahli menyebutkan cara ini ampuh hilangkan long Covid akibat infeksi virus Corona.
1. Gejala Ringan
Bukan bertujuan untuk menakut-nakuti, Moms! Tapi jurnal yang bisa dilihat di British Medical Journal, bertajuk Covid-19: What Do We Know About “Long Covid”, Paul Garner seorang penyintas Corona sekaligus profesor penyakit menular di Liverpool School of Tropical Medicine, menggambarkan long Covid-19 dengan singkat, yaitu "menakutkan dan lama".
Setelah terbukti sembuh dari Covid-19, Profesor Garner diperbolehkan untuk pulang. Meski demikian, ia masih perlu berjuang untuk berhadapan dengan gejala-gejala Covid-19. Hal ini terjadi selama berminggu-minggu.
Baca Juga: Air Rebusan Bawang Putih Sembuhkan Covid-19, Ini Fakta Sebenarnya
Profesor tersebut mengaku kondisi long Covid tersebut membuatnya sulit untuk menjalankan aktivitas sehari-hari karena kelelahan ekstrem. Ia merasa sulit untuk berjalan kaki, meski dalam waktu singkat karena napasnya yang masih saja tersengah-sengal. Pada prosesnya, Garner memerlukan waktu untuk melatih kembali paru-parunya agar bisa terbiasa bernapas normal.
Tak hanya itu saja, penyintas Covid-19 pun masih perlu bersabar untuk berhadapan dengan problema sakit kepala, batuk yang tak kunjung sembuh, cemas, insomnia, depresi, ruam pada kulit, rambut rontok, nyeri pada sendi dan otot, hingga brain fog(masalah pada konsentrasi dan pengingat).
Baca Juga: Mohon Jangan Diulangi 5 Kebiasaan Fatal Ini, AC Cepat Rusak Hingga Tagihan Listrik Meledak
Ahli menyebutkan cara ini ampuh hilangkan long Covid akibat infeksi virus Corona.
2. Gejala Parah
Gejala long Covid ini memang cenderung lama dan tidak bisa dipandang sebelah mata. Disebutkan jika terjadi penurunan kapasitas fisik dan tingkat kesehatan secara signifikan, maka long Covid bisa berlangsung menjadi lebih lama dan berat.
Bahkan para ahli menyatakan bahwa pada beberapa kasus bukan tidak mungkin long Covid berkembang ke penyakit kritis.
Situs theguardian.com pun menyebutkan beberapa kondisi kesehatan yang bisa dialami oleh pasien long Covid sebagai berikut:
- Masalah pada Jantung
Gangguan ini juga dapat berdampak buruk pada jantung yang meliputi kerusakan pada otot jantung dan gagal jantung. Hingga sekarang, para ahli masih meneliti keterkaitan virus Covid dengan salah satu organ tubuh yang penting ini.
- Masalah pada Paru-Paru
Dalam jangka panjang, seseorang yang memiliki imunitas lemah juga bisa mengalami kerusakan jaringan paru-paru, fibrosis, dan gagal paru restriktif yang disebabkan oleh virus Covid-19.
- Masalah pada Sistem Saraf & Kardiovaskular
Masalah lainnya yang timbul karena long Covid dapat terjadi pada otak dan sistem saraf. Seseorang tersebut akan kehilangan indra penciuman, masalah emboli paru, miokardiopati, gangguan ventriekel, stroke, hingga gangguan kognitif.
- Masalah pada Ginjal
Gangguan lain pada orang tubuh karena long Covid adalah masalah pada ginjal seseorang. Jika tidak ditangani dengan benar akan memicu kondisi gagal ginjal akut.
Berdasarkan hasil riset oleh Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan Rumah Sakit Persahabatan yang menyurvei 463 pasien dalam rentang Desember 2020-Januari 2021, ditemukan sekitar 63,5 persen di antaranya mengalami long Covid.
Baca Juga: Dituding Tak Siap Beri Obat Gratis Pasien Isoman Lewat Telemedicine, Kemenkes Buka Suara
"Walaupun sudah dinyatakan sembuh, sembuh kan secara definisi itu kan hanya sembuh dari infeksi COVID tapi sembuh dari sisi fungsional atau kapasitasnya belum tentu," kata dr Agus Dwi Susanto, SpP, spesialis paru sekaligus Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia dilansir detik.
Meski demikian, ia optimis pasien long Covid bisa kembali normal. Pasien disarankan untuk melakukan terapi sesegera mungkin jika sudah terindikasi masih mengalami gejala sisa usai dinyatakan sembuh.
Baca Juga: Foto Cantik Mirriam Eka yang Histeris Dapat DM dari Ariel NOAH, Mantan Luna Maya: Diem-diem Aja
"Tentunya yang berkaitan dengan terapi juga penting dilakukan pada mereka yang terkena sequele. semakin dini tata laksananya, semakin bagus hasilnya,"
Untuk lama waktu penyembuhan, dr Agus mengatakan kondisi tersebut bergantung pada seberapa banyak gejala yang dimiliki dan berapa banyak organ yang terkena dampak langsung dari COVID-19. Semakin banyak organ yang terkena, maka pemulihan juga makin lama.
Cara untuk cepat puih dari long Covid, tak lain dan tak bukan adalah dengan mengenali kemampuan diri seseorang sebelum dan setelah ia dinyatakan sembuh dari Covid-19.
Dr. Mady Hornig, selaku Physician Scientist sekaligus Associate Professor of Emidemology di Columbia University Mailman School of Public Health in New York City, Amerika Serikat menyarankan untuk teratur melatih diri dengan fisioterapi dan cukup istirahat agar tubuh bisa perlahan memulihkan dirinya sendiri. Lakukan secara bertahap, jangan dipaksakan.
Dr. Hornig sendiri merupakan penyintas Covid-19. Ia menyarankan agar pasien penyintas Covid-19 untuk melakukan terapi sesegera mungkin jika sudah terindikasi masih mengalami sequele (gejala sisa) usai dinyatakan sembuh.
Semakin dini, tentu akan semakin bagus hasilnya. Meski demikian, kondisi ini bergantung pada seberapa banyak gejala yang dimiliki dan berapa banyak organ yang terkena dampak Covid-19.
Baca Juga: Nora Alexandra Mohon Doa Lewat Foto, Agama Mertua Jerinx SID Terungkap
(*)