Tak Pusing Video Hina Mensos Risma Bikin Gempar, Ini Sosok Bupati Alor yang Diduga Ancam Tembak Mati Petinggi TNI AD

Rabu, 02 Juni 2021 | 18:35
Kolase

Videonya hina Mensos Risma viral, ini sosok Bupati Alor Amon Djobo yang ternyata diduga pernah ancam tembak mati seorang petinggi TNI AD di NTT.

Fotokita.net - BupatiAlor, Nusa Tenggara Timur (NTT), Amon Djobo mengaku tak ambil pusing dengan videonya yang menghina Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini bikin gempar di media sosial.

Ini sosok Bupati Alor yang ternyata diduga pernah ancam tembak mati seorang petinggi TNI AD di NTT.

Dalam video yang beredar Bupati Alor yang terlihat kesal sempat menyinggung Menteri Sosial Tri Rismaharini.

Bukan cuma itu, Amon Djobo juga mengancam akan melempar kursi kepada para staf Kementerian Sosial. Para staf Mensos Risma juga diusir agar segera meninggalkan Kabupaten Alor.

Baca Juga: Foto Bupati Alor Tunjuk-tunjuk Staf Mensos Risma Viral, Begini Fakta Sebenarnya

Video viral yang memiiki durasi 3 menit 9 detik itu sudah tersebar luas di kalangan wartawan pada Selasa (1/6/2021).

Di dalam video itu, Bupati Alor terlihat mengenakan pakaian safari warna merah dengan paduan topi sedang memarahi dua staf Mensos Risma.

Dalam video, terdengar Amon Djobo marah dan menyebut soal pendistribusian bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) Kementerian Sosial RI.

Baca Juga: Syarat Naik Pesawat Terbaru Periode PPKM Mikro 1-14 Juni 2021

Bupati Amon terdengar marah karena bantuan sosial yang seharusnya diurus oleh daerah malah diurus oleh DPRD Alor.

Selain marah kepada staf Menteri Sosial Tri Rismaharini, Amon juga mengusir staf Kementerian Sosial agar segera meninggalkan Kabupaten Alor.

Kepada wartawan, Amon mengakui video yang beredar tersebut adalah dirinya.

Saat dikonfirmasi, Amon memang tak menampik bahwa pria di dalam video tersebut adalah dirinya. Namun, ia tak mengingat kapan kejadian itu berlangsung.

Baca Juga: Foto Ustaz Abdul Somad Ditangkap Polisi Beredar, Ini Fakta Sebenarnya

Amon menegaskan, apa yang disampaikan dalam video adalah fakta di lapangan.

"Itu video betul saya marah. Saya tidak ingat persis kapan karena saya sibuk. Saya marah karena bantuan PKH dikasih melalui DPRD.

Padahal, seharusnya pemerintah daerah yang bagi," ujarnya lewat sambungan telepon, Selasa (1/6/2021).

Ternyata bukan hanya Risma yang menjadi sasaran kemarahan Amon Djobo.

Baca Juga: Ustaz Abdul Somad Tersangka Penipuan Uang Sumbangan Umat, Begini Fakta Sebenarnya

Istimewa

Foto Bupati Alor Amon Djobo menunjuk-nunjuk dua staf Menteri Sosial Tri Rismaharini viral di media sosial.

Pada November 2020, Bupati Alor pernah berseteru dengan seorang Kolonel dari TNI AD.

Amon Djobo dilaporkan ke Polda NTT lantaran diduga mengancam akan menembak mati Kasilog Korem 161/Wira Sakti Kolonel (Cpl) Imanuel Yoram Dionisius Adoe.

Masalah antaraAmon Djobo dan sang kolonel terjadi pada Kamis, 15 Oktober 2020.

Dilansir dari Surya.co.id, ketika itu Bupati Alor menggelar rapat untuk menyelesaikan persoalan tanah milik TNI yang digunakan oleh Polri.

Baca Juga: Menteri Jokowi Terapkan PPKM Mikro, Negara Tetangga Indonesia Lockdown Total, Pemerintahnya Siapkan Dana Rp 138 Triliun

Rapat itu pun dipimpin langsung oleh Bupati Alor. Turut hadir Kasie Log Korem 161 Kolonel Imanuel Yoram Dionisius Adoe dan sejumlah pihak terkait lainnya.

Rapat itu kemudian menghasilkan beberapa kesimpulan.

Pertama, sesuai peta dan tanah peminjaman dengan cara verbal pada tahun 1948, serta catatan pihak BPN Alor, bahwa tanah itu tercatat sebagai aset dalam penguasaan TNI.

Baca Juga: Foto Harun Al Rasyid, Penyelidik KPK yang Paling Diwaspadai Firli Bahuri, Ini Fakta Sebenarnya

Istimewa

Videonya hina Mensos Risma viral, ini sosok Bupati Alor Amon Djobo yang ternyata diduga pernah ancam tembak mati seorang petinggi TNI AD di NTT.

Kedua, soal aset tanah milik TNI yang di dalamnya terdapat aset Polri, kedua belah pihak sepakat menyederhanakan dan melihat permasalahan dengan mengacu pada data hukum dan aturan yang berlaku.

Ketiga, pihak pemda akan membantu mempercepat penyelesaian masalah tersebut dengan menyiapkan alternatif tanah pengganti yang dapat digunakan untuk TNI-Polri. Terakhir, Polri akan mempelajari dan membuat kajian hukum untuk mencari solusi alternatif lainnya.

Sehari setelah diadakan rapat atau pada 16 Oktober 2020, protokoler Pemkab Alor bernama Robert Meok menindaklanjuti dengan menemui Kolonel Imanuel di salah satu hotel di Kabupaten Alor.

Baca Juga: Alhamdulillah, Gaji PNS 2021 Naik, Abdi Negara Diminta Lakukan Ini

Robert juga membawa serta surat tentang risalah hasil rapat untuk ditandatangani masing-masing pihak sebagai bentuk persetujuan.

Namun, saat itu Kolonel Imanuel tak langsung menandatanganinya. Menurut Kolonel Imanuel, ada beberapa hal pada poin hasil rapat yang perlu dikoreksi.

Ia lantas mengajukan dua pormohonan koreksi. Kolonel Imanuel juga sempat menanyakan kepada Robert pihak yang membuat risalah hasil rapat tersebut.

Baca Juga: Profil Ustaz Khalid Basalamah yang Minta Tak Menyanyi Indonesia Raya, Ternyata Ceramahnya Pernah Dibubarkan GP Ansor

Dok. Kodam Udayana

Kapendam IX/Udayana Kolonel Kav Jonny Harianto.

Robert kemudian menjawab bahwa risalah itu dibuat oleh Kabag Hukum Pemkab Alor.

Selanjutnya, Imanuel meminta Robert untuk menyampaikan pesan bahwa Kabag Hukum Pemkab Alor diundang untuk berdiskusi dengannya di Makodim Alor.

Tak lama setelah pertemuan Kolonel Imanuel dan protokoler Pemkab Alor, Amon Djobo yang mendapat laporan dari anak buahnya keberatan dengan koreksi yang dilayangkan Kolonel Imanuel.

Baca Juga: Ibunda Indah Permatasari Dibikin Gigit Jari, Sultan Makassar Ini Lamar Calon Istri dengan Uang Panaik Rp 1 Miliar

Amon Djobo lantas menelepon hotel tempat Kolonel Imanuel dan rombongannya menginap.

Tak hanya itu, Amon Djobo bahkan juga menelepon Dandim 1622/Alor Letkol Inf Supyan Munawar.

Dalam percakapannya lewat telepon dengan Dandim Alor, Amon Djobo diduga menghina Kolonel Imanuel Yoram dengan kata-kata tidak pantas serta mengancam akan menembak mati.

Baca Juga: Profil Mayjen Dudung, Pangkostrad Baru yang Berani Lawan Habib Rizieq

Mendengar ancaman itu, Dandim Alor Letkol Inf Supyan Munawar langsung memerintahkan anak buahnya untuk mengawal Kolonel Imanuel.

Kolonel Imanuel beserta rombongan segera dievakuasi dari hotel dan diterbangkan kembali ke Kupang, NTT.

Sikap Bupati Alor Amon Djobo yang mengancam akan menembak Kolonel Imanuel lantas dilaporkan kepada Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Kurnia Dewantara.

Baca Juga: Makin Terjepit, KKB Lekagak Telenggen Masih Berani Ultimatum TNi Polri: Papua Akan Perang Serentak!

“Benar. Laporan yang masuk ke saya ada ancaman tembak mati dan penghinaan dengan kata-kata tidak pantas," kata Mayjen Kurnia.

Mayjen Kurnia mengatakan, pihaknya lalu melakukan pendekatan sebanyak dua kali dengan mengutus Danrem 161/WS Brigjen TNI Samuel Petrus Hehakaya dan Dandim 1622/Alor Letkol Inf Supyan Munawar untuk bertemu Bupati Alor.

Namun, upaya pendekatan secara baik-baik itu tidak ditanggapi oleh Amon Djobo. Sebaliknya, sang bupati malah terkesan menutup diri.

Baca Juga: Alhamdulillah Gaji ke-13 PNS 2021 Cair, Tunjangan ASN Ikut Naik

"Karena pendekatan dua kali untuk diselesaikan secara damai bupatinya tidak menanggapi dan menutupi diri, maka saya perintahkan segera proses hukum,” kata Mayjen Kurnia.

Dia mengatakan, pihaknya amat menyayangkan terjadinya pengancaman tersebut.

Terlebih lagi, hal itu dilakukan oleh pejabat pemerintah. “Sangat disayangkan bisa terjadi seperti itu.

Baca Juga: Eks Prajurit TNI Membelot ke OPM, Pasukan Macan Kumbang Keluar Kandang

Seorang pejabat pemerintah seharusnya menjaga mulutnya dalam bertutur kata, serta mengendalikan sikapnya dalam bertindak," ucap Mayjen Kurnia.

"Kasus ini harus diselesaikan secara hukum untuk memberikan efek jera," ujar Mayjen Kurnia.

Baca Juga: Serang Pasukan TNI, Ini Foto Lamek Taplo Komandan KKB Ngalum Kupel

Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) IX/Udayana Kolonel Kav Jonny Harianto membenarkan adanya laporan tersebut. Laporan tertanggal 19 Oktober 2020 itu tercatat dengan nomor LP/ B/ 423/X/RES. 1.24/2020/ SPKT.

Jonny menjelaskan, laporan yang disampaikan ke Polda NTT itu bukanlah permasalahan antar-institusi.

Baca Juga: Maaf! Gaji Ke-13 PNS 2021 Batal Cair 1 Juni, Kemenkeu Ungkap Jadwal Pembayarannya

Namun, murni karena permasalahan pribadi antara Bupati Alor dan Kolonel Imanuel Yoram.

"Saya sampaikan, pelaporan yang disampaikan Kolonel Imanuel Yoram Dionisius Adoe terkait permasalahannya dengan Amon Djobo selaku Bupati Alor bukan permasalahan antar-institusi, tapi itu murni permasalahan pribadi," kata Jonny lewat keterangan resminya yang dikutip pada Jumat (6/11/2020).

Baca Juga: Syarat Naik Pesawat Terbaru Periode PPKM Mikro 1-14 Juni 2021

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya