Fotokita.net -Ibunda Felicia Tissue makin gigit jari, kerajaan bisnis Kaesang Pangarep bertambah besar, jadi pemilik baru klub bola nomor satu di kota Solo.
Sebelum lulus kuliah, Kaesang Pangarep sudah aktif berbisnis serta media sosial.
Bisnis Kaesang kini telah menyasar beberapa usaha kuliner di antaranya Sang Pisang, Sang Java, Aplikasi Madhang, bisnis ikan lele, Ternak Kopi, dan yang terbaru adalah Mangkokku berkolaborasi dengan juri MasterChef, Arnold.
Selain menekuni usaha kuliner, Kaesang juga kerap mengunggah konten di YouTube yang berisi kehidupan sehari-hari.
Tak hanya itu, Kaesang juga kerap berinteraksi dengan warganet di akun sosial medianya seperti Twitter dan Instagram.
Tak hanya itu, saat ini pria berusia 26 tahun ini juga aktif di dunia pasar modal. Ia bahkan beberapa kali melakukan webinar dengan tema dari awam jadi paham. Webinar ini digelar dengan tujuan untuk meningkatkan minat generasi muda akan saham.
Sayangnya, beberapa waktu lalu publik dibikin terkejut pada kisruh kisah cinta Kaesang Pangarep dan Felicia Tissue. Saat kabar putusnya Kaesang dengan Felicia sontak urusan pribadi anak bungsu Presiden Jokowi dikulik.
Kaesang disebut meninggalkan Felicia begitu saja tanpa kejelasan.
Hal ini tak lain setelah ibunda Felicia Tissue, Meilia Lau menyindir perlakuan putra bungsu Presiden Joko Widodo ini.
Meilia tak terima karena Kaesang kini sudah punya gandengan baru tanpa memutuskan hubungan dengan Felicia.
Sejak jadi perbincangan, beragam hal pribadi Kaesang dan Felicia ikut dibongkar. Termasuk, bagaimana sejarah Kaesang Pangarep memulai bisnis Sang Pisang.
Akun Instagram Meilia Lau mengungkap kekecewaannya di sosial media.
Di salah satu postingannya, ia mengunggah foto kelulusan Kaesang dan Felicia Tissue.
Tampak Kaesang dan Felicia mengenakan toga dan jubah.
Dua anak muda tersebut diapit oleh Iriana dan Jokowi.
"Anakku membawanya sampai lulus kuliah
Hidup dalam kesederhanaan naik MRT naik bus biasa saja.
Merintis usaha bersama di awal tahun 2017 dibimbing oleh kakaknya bagaimana menjadi wiraswasta yang berhasil mulai dari 0.
Anakku sudah berjanji bahwa dia @kaesangp akan membawa ijazah balik ke indonesia.
Janji itu diucapkan di depan Ibu dan Bapak @jokowi karena permintaan dari Ibunya kepada Felicia anakku.
Dan Felicia telah membuktikannya tanpa pamrih!
Jodoh memang tidak ada yang tahu.
Tapi kalau mereka yang telah berjodoh dan selama 5 tahun janji suci yang mereka pegang dan ternyata ada orang yang sangat-sangat ingin mengambil kebahagian orang lain.
Dan orang itu adalah seorang karyawan yang dipercaya oleh Felicia anakku.
Dimana hatimu wanita muda dan sesama wanita!
#jiwabesar #Tuhantidaktidur#akhlakmudimana?" papar akun Instagram Meilia Lau.
Kaesang Pangarep kini sukses membangun usaha ber-brand Sang Pisang.
Dia merintis usaha itu bersama dengan rekannya dari Makassar, Sulsel, Ansari Kadir.
Ansari Kadir, adalah pebisnis muda di bidang kuliner.Sejak tahun 2017 lalu, dia bersama anak ketiga Presiden RI Joko Widodo, Kaesang Pangarep, bersama-sama berjuang membangun bisnis Sang Pisang.
Ansari Kadir atau yang kerap disapa Ari (29) bercerita, awal mula membangun bisnis Sang Pisang bersama Kaesang bukanlah sesuatu yang mudah.
Kaesang Pangarep, yang notabene-nya adalah anak Presiden RI, tak memanfaatkan jabatan ayahnya dalam membangun bisnis.
"Orang bilang karena bapaknya presiden bisnisnya jadi jalan.Padahal enggak, saya bareng dia itu dari tahun 2017 angkat-angkat pisang dari pasar bareng-bareng.
Pak Jokowi itu justru enggak tahu awalnya Kaesang bangun Sang Pisang," kata CEO dan CO-Founder PT Sang Khadir Indonesia Ansari Kadir, di Gedung Redaksi Kompas Gramedia, Jakarta, Selasa (20/8/2019).
Awal mula bisnis bersama Kaesang Pangarep, Ari dan Kaesang Pangarep mencoba berbagai cara untuk menghasilkan produk kuliner yang disukai lidah orang Indonesia.
"Kita coba dari bulan Juni-Juli 2017, pisangnya sempat berubah jadi warna hitam, gosong. Sampai bulan September 2017 akhirnya jadi nugget tapi kayak sendal jepit," katanya.
Dari situ, Kaesang Pangarep berpikir jalan satu-satunya adalah keliling melihat sekitar, bangun relasi dengan tukang pisang, research, survei, dan men-develop-nya.
Tempat yang pertama dikunjungi Ari dan Kaesang Pangarep adalah rumah ibunya di Makassar.
Di tangan ibunya, pisang yang selama ini gagal, berhasil dalam semalam.
"Saya sadar, ternyata selama ini saya usaha belum minta restu sama ibu saya.
Sama ibu saya dalam semalam jadi pisang itu, bagus," ungkapnya.
Kemudian, resep ibunya diolah lagi hingga menjadi resep pisang andalan Sang Pisang.
Ari dan Kaesang Pangarep akhirnya patungan modal masing-masing Rp 15 juta untuk membangun booth pertama di Cempaka Mas.
"November 2017 kami launching toko pertama di Cempaka Mas.
Orang antre panjang, 300 box abis dalam 1 jam.
Karena permintaan tinggi, kami tambah 4 cabang.
Akhirnya saya tambah karyawan, sosmednya kami kembangkan pakai tenaga ahli, mulai bangun customer base, dan bikin kantor kecil-kecilan," cerita Ari.
Ari mengatakan, perjuangan ini tak lepas dari perjuangan Kaesang Pangarep pula.
Pasalnya, Kaesang Pangarep sama sekali tak mau menggunakan segalanya yang berhubungan dengan notebene "Anak Presiden".
Pun dia menyamar saat membeli dan mengangkat pisang di pasar tradisional.
"Toko pertama kita itu, aku sama Kaesang yang desain-desain. Jadi bisnisnya berkembang karena dia anak presiden, itu salah," kata Ari .
Hingga saat ini, karyawan Sang Pisang telah berjumlah 1.500 orang.
Bisnis pun telah memiliki 73 toko, yang omzetnya mencapai Rp 30 miliar dengan lokasi penjualan tertinggi berada di Malang, Bali, dan Jakarta.
Jika omzetnya Rp 30 miliar, berapa keuntungannya?
Bandingkan gaji presiden yang mencapai Rp 125 juta per bulan.
Gaji tersebut berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 75 tahun 2000 tentang Gaji Pokok Pimpinan Lembaga Tertinggi Negara dan Keputusan Presiden Nomor 68 Tahun 2001.
Tunjangan untuk presiden dan gajinya adalah Rp 62,740 juta per bulan.
Presiden dan Wakil Presiden RI menerima gaji sesuai Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1978 tentang Hak Keuangan/Administratif Presiden dan Wakil Presiden serta Bekas Presiden dan Wakil Presiden.
Besarnya gaji pokok presiden setiap bulannya adalah 6 kali gaji tersebut, yakni sekitar Rp 30.240.000.
Besarnya tunjangan jabatan yang diterima presiden Keputusan Presiden Nomor 68 Tahun 2001 senilai Rp 32.500.000.
Kini, bisnis Kaesang Pangarep malah makin mentereng. Ia tak sendiri kali ini didukung Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir
Erick Thohir resmi turut mengelola klub bola Persis Solo. Erick Thohir turun tangan melalui putranya, Mahendra Agakhan Thohir, yang duduk di jajaran manajemen baru klub kebanggaan warga Surakarta ini.
Ia diduetkan dengan putra Presiden Joko Widodo (Jokowi) Kaesang Pangarep. PT Persis Solo Saestu (PT PSS) memang baru saja menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Hotel Atila, Solo, Sabtu (20/3/2021).
Hasil RUPSLB ini menghasilkan sejumlah ketetapan yang merupakan implikasi dari perubahan komposisi kepemilikan saham PT PSS.
Hanya saja dalam keterangan resminya tak dijelaskan secara rinci porsi perubahan saham ini.
Yang jelas, kini posisi Direktur Utama PT PSS diduduki Kaesang Pangarep. Sedangkan Mahendra Agakhan Thohir, menjabat Presiden Komisaris PT PSS. Keputusan tersebut sudah diambil dalam RUPSLB PT PSS.
Klub yang pada tahun 2023 akan berusia 1 abad itu memang sejak beberapa waktu terakhir santer dikabarkan akan kedatangan manajemen baru.
Manajemen baru ini disebut-sebut digawangi darah muda dari kalangan milenial yang didukung sejumlah tokoh yang memiliki pengalaman dan kepedulian tinggi untuk membenahi manajerial klub, sekaligus membawa prestasi ke tingkat yang lebih tinggi.
Kini, misteri itu resmi terjawab. Erick pun buka suara mengenai keterlibatan anaknya dalam urusan sepak bola.
“Khusus untuk Solo dan Aga, Aga mau mengikuti jejak ayah saya yang memulai perjuangan dari Solo. Solo adalah kota pertama ayah saya berjuang terpisah dari keluarga untuk sekolah,” ujarnya dalam keterangan resmi, Sabtu (20/3/2021).
Kabar mengenai keterkaitan Erick Thohir dan sepak bola memang belakangan mencuat ke publik. Tak hanya di Solo, tetapi juga di Oxford, Inggris.
Dikabarkan dalam pekan ini, konsorsium Indonesia, Erick Thohir dan Anindya Bakrie, menambah investasi dengan membeli saham milik pengusaha asal Thailand, Sumrith "Tiger" Thanakarnjanasuth sehingga menguasai 51 persen kepemilikan saham mayoritas klub kota London berusia 126 tahun itu.
Informasinya, dalam seminggu ke depan konsorsium Indonesia itu akan menuntaskan transaksi pembelian saham, sekaligus mengajukan business plan untuk mendapat persetujuan dari English Football League.
Pertanyaannya, mengapa Erick Thohir kembali agresif di kancah sepak bola, ternyata jawabannya singkat, “Kangen bola!”.
“Sebetulnya apa yang saya lakukan di Persis Solo dengan Oxford, tidak jauh berbeda. Memperbaiki manajemen, melakukan regenerasi, membuat keduanya lebih baik. Bukan hal yang mudah, tapi tidak ada yang tidak mungkin,” tambahnya.
(*)