Hampir 1 Tahun Pandemi, Kasus Covid-19 Tembus 1,1 Juta, BMKG Mendadak Beri Peringatan Buat 5 Provinsi Ini

Minggu, 07 Februari 2021 | 17:12
KOMPAS.COM/PT KAI Daop 4 Semarang

Banjir Semarang melumpuhkan simpul transportasi.

Fotokita.net - Nyaris 1 tahun pandemi, kasus Covid-19 tembus 1,1 juta, BMKG mendadak beri peringatan buat 5 provinsi ini, ada apa?

Pandemi Covid-19 sudah berlangsung hampir 1 tahun. Selama itu, belum ada tanda-tanda akhir dari pandemi yang telah membuat repot warga Indonesia.

Sudah 11 bulan pandemi berlangsung, tetapi jumlah pasien yang terjangkit Covid-19 di Indonesia masih terus bertambah.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Terus Melonjak Hingga Bikin Khawatir, Jokowi Akhirnya Turuti Usulan Ahli, Lockdown Jawa dan Bali?

Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 pada Minggu (7/2/2021) pukul 12.00 WIB, ada penambahan10.827 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.

Penambahan tersebut menyebabkan jumlah pasien yang terinfeksi Covid-19 di Indonesia kini mencapai1.157.837 orang, terhitung sejak diumumkannya kasus perdana pada 2 Maret 2020.

Informasi tersebut disampaikan oleh Satgas Covid-19 melalui data yang diterima wartawan pada Minggu sore. Data juga bisa diakses melalui laman Covid19.go.id.

Baca Juga: Diklaim 95 Persen Ampuh Lawan Covid-19, 3 Warga Singapura Malah Nyaris Meninggal Usai Disuntik Vaksin Buatan Negara Ini

Pasien sembuh dan meninggal

Data yang sama juga menunjukkan ada penambahan pasien sembuh dari Covid-19 sebanyak 10.806 orang dalam sehari.

Mereka dinyatakan sembuh setelah mendapatkan hasil dua kali negatif dalam pemeriksaan laboratorium polymerase chain reaction (PCR).

Sehingga, total pasien sembuh dari Covid-19 kini berjumlah 949.990 orang sejak awal pandemi.

Baca Juga: Belum Sebulan Jadi Presiden AS, Joe Biden Sudah Bikin Warga Amerika Murka Usai Ungkap Rencana Buat Dalang Bom Bali 2002

Kendati demikian, jumlah pasien yang meninggal dunia akibat Covid-19 juga masih terus bertambah.

Data pemerintah menunjukkan, ada penambahan 163 pasien Covid-19 yang tutup usia pada periode 6-7 Februari 2021.

Dengan demikian, angka kematian Covid-19 di Indonesia saat ini berjumlah 31.556 orang.

Melihat data tersebut, maka saat ini tercatat ada176.291 kasus aktif Covid-19 di Tanah Air.

Baca Juga: Bak Petir di Siang Bolong, Sopir Pribadi Baim Wong Positif Covid-19, Paula Verhoeven Panik Saat Kiano Harus Lakukan Ini: Bantuin, Bantuin!

Kasus aktif adalah pasien yang masih terkonfirmasi positif virus corona dan menjalani perawatan di rumah sakit atau isolasi mandiri.

Selain itu, pemerintah mencatat ada 76.029 orang yang berstatus suspek Covid-19.

Di tengah pandemi Covid-19 yang belum ada tanda-tanda berakhir, lima provinsi di Pulau Jawa, kecuali Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), berstatus siaga banjir.

Baca Juga: Disebut Kena Sindir Orang Nomor 1 Indonesia, Raffi Ahmad Malah Ungkap Respons Jokowi Usai Divaksin Dosis Kedua

Hal itu sesuai denganperingatan dini bahaya banjir dampak hujan lebat yang dikeluarkanBadan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG).

Berdasarkan data dari BMKG, Sabtu (6/2/2021), lima provinsi yang berstatus siaga banjir yakni Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Adapun peringatan dini ini berlaku untuk Minggu (7/2/2021) hingga Senin (8/2/2021).

"Berlaku 7 Februari 2021 pukul 07.00 WIB sampai 8 Februari 2021 pukul 07.00 WIB," demikian keterangan BMKG.

Baca Juga: Enak-enak Tinggal Di Bali Hingga Habiskan Rp 1 Miliar, Ashanty Buka Suara Usai Dituding Tendang Bocah Penjual Cilok

Tribunjateng.com/Saiful Ma'sum
Tribunjateng.com/Saiful Ma'sum

Jalur pantura di Kabupaten Kendal terendam banjir setingi 40 cm, Minggu (07/02/2021).

Berikut daftar wilayah dan statusnya:

1. Banten (siaga)

2. DKI Jakarta (siaga)

3. Jawa Barat (siaga)

4. Jawa Tengah (siaga)

5. Jawa Timur (siaga)

6. Aceh (waspada)

Baca Juga: Nama Munarman Keluar dari Mulut Terduga Teroris, Sosok Ini Malah Sebut FPI Punya Ritual Berbeda dengan ISIS: 'Mereka Seperti Orang NU'

7. Bengkulu (waspada)

8. Sumatera Selatan (waspada)

9. Lampung (waspada)

10. D.I. Yogyakarta (waspada)

11. Bali (waspada)

12. Nusa Tenggara Barat (waspada)

Baca Juga: Tampil di Depan Kamera dengan Kondisi Hamil Tua, Artis Senior Ini Selalu Ingat Ketulusan Hati Irwan Mussry Hingga Banjir Air Mata

13. Kalimantan Utara (waspada)

14. Kalimantan Timur (waspada)

15. Kalimantan Barat (waspada)

16. Kalimantan Tengah (waspada)

17. Kalimantan Selatan (waspada)

18. Nusa Tenggara Timur (waspada)

19. Sulawesi Utara (waspada)

Baca Juga: Surat AHY ke Jokowi Belum Dibalas, Petinggi Demokrat Bongkar 5 Sosok yang Ingin Kudeta Partai SBY, Salah Satunya Koruptor Wisma Atlet

20. Sulawesi Tengah (waspada)

21. Sulawesi Barat (waspada)

22. Sulawesi Selatan (waspada)

23. Maluku Utara (waspada)

24. Maluku (waspada)

25. Papua (waspada)

Penyebab curah hujan tinggi

Prakirawan cuaca BMKG, Nanda Alfuadi mengatakan, meningkatnya curah hujan tersebut disebabkan oleh kondisi La Nina.

Baca Juga: Adukan Ulah Abu Janda ke Wapres, Sahabat Habib Rizieq Ini Murka Usai Dituding Jadi Penyebab Kasus Sang Pegiat Media Sosial

Kondisi La Nina dengan level yang masih moderate di pasifik equator, dapat mempengaruhi peningkatan hujan di beberapa wilayah Indonesia.

"Berdasarkan prakiraan musim dari klimatologi, pada bulan Februari 2021 berada pada periode puncak musim hujan untuk wilayah Pulau Jawa," ujar Nanda saat dihubungi Kompas.com, Minggu (7/2/2021).

Baca Juga: Dulu Banjir Tawaran Iklan, Kini Nasib Duet Artis Muda Ini Bak Bumi dan Langit Usai Mundur dari Dunia Hiburan Tanah Air

"Aktifnya Monsun Asia dan adanya daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) di wilayah Jawa dan sekitarnya memicu terjadinya hujan lebat," terang Nanda.

Kondisi tersebut, lanjutnya, didukung dengan masa udara yang labil serta kelembapan udara yang cukup tinggi dari lapisan bawah hingga lapisan atas.

Sehingga, mendukung proses pembentukan awan hujan di Pulau Jawa, khususnya sebagian besar wilayah bagian barat.

Baca Juga: Hubungan dengan Gerindra Disebut Retak, Siapa Sangka Anies Baswedan Sudah Lama Diincar Partai Pemenang Pemilu, Ini Faktanya

Kompas.com

Warga Dusun Kedungbagus, Desa Bandar Kedungmulyo Kabupaten Jombang, Jawa Timur, mengungsi ke Kantor Desa akibat banjir, Sabtu (06/02/2021)

Nanda menuturkan, saat ini beberapa wilayah di Indonesia telah memasuki puncak musim hujan.

Sebagian besar wilayah Indonesia berpotensi terjadi hujan, baik ringan, sedang, maupun lebat yang disertai kilat atau petir dan angin kencang.

"Masyarakat diminta untuk lebih tanggap terhadap bencana hidrometeorologi yang dapat terjadi yang diakibatkan oleh hujan lebat dan angin kencang," jelas Nanda.

Baca Juga: Menang Telak di Pilkada Solo 2020, Hati Anak Jokowi Malah Ketar-ketir Hingga Ogah Lakukan Ini, Ada Apa?

Berikut ini sejumlah hal yang perlu diwaspadai untuk menghindari bencana banjir parah:

- Menjaga daerah resapan air

- Tidak membuang sampah di sembarang tempat

- Menjaga drainase tetap berfungsi dengan baik

Baca Juga: Blak-blakan Sebut Tak Pernah Rasakan Ini dari Gisel, Respon Gading Marten Bikin Terkejut Saat Disinggung Kasus Ibunda Gempi: Ayok Kita Bantuin!

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya