Fotokita.net - Dituding kadrun karena ajak unfollow Abu Janda, respon Susi Pudjiastuti disorot usai foto bareng keluarga Cendana dibongkar.
Heboh Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengajak unfollow akun Permadi Arya atau Abu Janda yakni @permadiaktivis1.
Ajakan unfollow dilakukan Susi seraya menautkan berita Tempo yang berjudul Abu Janda Sebut Islam Agama Arogan, Sekjen PBNU: Tidak Ngerti Islam Itu.
"Saya pikir saatnya dihentikan ocehan2 model seperti ini yg selalu menyinggung perasaan publik. Tidak sepantasnya dimasa sulit pandemic, hal2 yg tidak positif dibiarkan. Ayo kita un follow, dan jangan perdulikan lagi orang2 seperti ini. Salam sehat & damai" Tulis @susipudjiastuti
"Ayo unfollow .. untuk kedamaian dan kesehatan kita semua .. ayo ayo !!!!" Kata @susipudjiastuti
Hingga tulisan ini diturunkan ajakan Susi telah diretwet 1.200 kali dan disukai 2.900 kali.
Tentu sesuai dengan sosok sang Permadi Arya yang memiliki banyak pembenci sekaligus banyak pendukung, ajakan Susi pun malah menjadi kontrapriduktif buat dirinya.
Salah satunya malah netizen yang unfollow akun Susi Pudjiastuti
Berikut cuitan teratas dari ajakan @susipudjiastuti
@Paltiwest: Sudah bu Saya mau lihat yang optimis, bukan yang sakit hati karena ga dilibatkan lagi..
@SekarJayanti07: Baiklah bu saya unfollow panjenengan juga. Makasih
@RD_4WR1212: Maaf... Saya unpolo ibu.... Skr ibu malah ga jernih dan berimbang... Punten...
@RockerKampoeng: Sy malah dah diblokir ma dia bu... Alhamdulillah
@InginBebas6: Saya gak pernah Follow dia bu
@OfficialAsoppsi: Tiap ada obrolan bahas dia saya pura2 gak denger
Baca Juga: Belum Seminggu Jadi Kapolri, Listyo Sigit Sudah Ditantang Penjarakan Sosok Ini: Umat Sudah Teriak!
Abu Janda Dilaporkan ke Polisi
Sebelumnya Abu Janda dilaporkan ke polisi oleh KNPI.
Permadi Arya alias Abu Janda menanggapi pelaporan dirinya ke pihak kepolisian atas dugaan rasisme terhadap aktivis HAM asal Papua, Natalius Pigai.
Bahkan, Abu Janda menyebut akan membuat laporan balik.
Abu Janda menantang Haris Pertama selaku Ketua DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) dan Natalius Pigai, laporan mana yang akan diproses.
"Mau maen lapora2an ke polisi isu rasisme, bang @harisknpi, pace @NataliusPigai2? yuk maen kita. kita lihat laporan siapa yang diproses," tantang Abu Janda di akun Twitternya, Kamis (28/1/2021).
Abu Janda menyebut, pelaporan KNPI terhadap dirinya memiliki muatan politis.
Bahkan, ia menuding Haris Pertama memiliki dendam politik terkait penangkapan Habib Rizieq Shihab.
"Ini mah dendam politik. Pelapornya @harisknpi pembela FPI. sakit hati FPI dibubarin, mau balas dendam Rizieq dipenjara ingin mata dibalas mata. Saya yakin polisi @CCICPolri bisa menilai tidak bisa diperalat jadi ajang balas dendam politik," jelasnya.
Sebelumnya, Ketua DPP KNPI Haris Pertama mendesak kepolisian untuk memproses tindakan Abu Janda, menyusul Relawan Pro Jokowi-Maruf Amin (Pro Jamin) Ambroncius Nababan yang telah ditetapkan sebagai tersangka karena sebelumnya diduga menghina Pigai.
Laporan tersebut bernomor: LP/B/0052/I/2021/Bareskrim pada Kamis 28 Januari 2021. Abu Janda dilaporkan atas dugaan melanggar Pasal 45 ayat (3) juncto Pasal 27 ayat (3) dan/atau Pasal 45 A ayat (2) juncto Pasal 25 ayat (2) dan/atau Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, Kebencian atau Permusuhan Individu dan/atau Antar Golongan (SARA), Pasal 310 dan/atau Pasal 311 KUHP.
Susi Pudjiastuti diserang netizen (warganet) setelah minta unfollow Permadi Arya atau Abu Janda.
Susi Pudjiastuti dituding kadrun dan foto-foto dirinya dekat dengan sejumlah tokoh politik yang dianggap 'sealiran' dengan kelompok Kadrun, seperti Siti Hardiyanti Rukmana (Mbak Tutut) pun dibongkar.
Meski demikian, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan era Presiden Joko Widodo (Jokowi) periode pertama ini pun tetap cuek.
Susi Pudjiastuti malah seperti menananggapi remeh tudingan itu dan memasang icon tertawa.
Dia berkomentar pendek, tetapi langsung menohok.
"Wong nyamar kok pake muka asli ..," tulis Susi Pudjiastuti melalui twitternya, kemarin malam.
Susi mengomentari ocehan pemilik akun @ichwankalimasad.
"Nah bennarkan kadrun yg menyamar @susipudjiastuti," tulis akun @ichwankalimasad.
Siapa Susi Pudjiastuti
Susi Pudjiastuti tegas nyatakan silsilah dirinya dari garis ibu dan garis ayah.
Susi Pudjiastuti menyebut, ibunya adalah seorang Nahdlatul Ulama (NU), sedangkan ayahnya adalah seorang Muhammadiyah.
Nahdlatul Ulama adalah organisasi kemasyarakatan Islam terbesar di Indonesia yang didirikan oleh KH Hasyim Asy'ari.
Muhammadiyah adalah organisasi kemasyarakat Islam terbesar kedua di Indonesia yang dirikan oleh KH Ahmad Dahlan.
"Ibu saya NU, Ayah saya Muhammadiyah. Dan 2 organisasi ini akhirnya berkomentar: belajar mengaji dulu & belum mengerti islam," ujar Susi melalui akun twitternya, kemarin.
Cuitan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan pada era Presiden Joko Widodo ini muncul setelah sebelumnya ia mencuit mengomentari sikap 'nyinyir' Permadi Arya yang akrab disapa Abu Janda.
"Ayo unfollow .. untuk kedamaian dan kesehatan kita semua .. ayo ayo !!!!" kata @susipudjiastuti.
Komentar Susi itu kemudian menuai tanggapan pro dan kontra.
Ada yang mendukung ada pula yang keberatan dan balik mengajak netizen untuk unfollow Susi Pudjiastui.
Setelah itu, Susi tetap 'berkicau' lewat akun twitternya.
Bahkan dia juga me-mention atau membalas ke tiga akun milik Abu Janda (@permadiaktivis1), Tengku Zulkarnain (@ustadtengkuzul), dan pemilik akun @AmbiusA untuk ditenggelamkan.
@susipudjiastuti: Membalas@AmbiusA @ustadtengkuzul dan@permadiaktivis1 Tenggelamkan semua yg bermulut ngoceh jelek !!!
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu'ti meminta Permadi Arya atau Abu Janda belajar mengaji.
Agama Islam, kata Abdul Mu'ti, seperti ditulis tempo.co, membebaskan seseorang untuk menganut kepercayaan apa pun. Sehingga ia menilai pernyataan Permadi Arya tidak tepat sasaran.
Hentikan Hujatan SARA
Berikut cuitan Susi Pudjiastuti yang meminta agar dihentikan hujatan provokatif dan terkait suku agama ras dan antargolongan (SARA).
@susipudjiastuti: Ibu saya NU, Ayah saya Muhammadiyah. Dan 2 organisasi ini akhirnya berkomentar: belajar mengaji dulu & belum mengerti islam.
Sayapun terusik untk ikut bicara. Tentu cara saya berpendapat tidak bisa seperti sebuah organisasi. Sbg seorang yg mencintai kebaikan & keberagaman...
@susipudjiastuti: Bebrapawaktu ini di tengah pandemic kita banyak mendengar ceramah keagamaan yg provokatif yg mengganggu kenyamanan, kita juga sering mendengar vlog2 yg juga countering sebaliknya.
Saling hujat, membully perbedaan dll. Saya pikir sudah saatnya kita bicara untuk ayo menghentikan
@susipudjiastuti : Kita hentikan hujatan dan bully akan perbedaan.. kita stop hentikan juga mengikuti provokasi2 yg merusak kedamaian & kebersamaan kita.
Kita harus bangga dengan segala perbedaan2 yg ada yang menjadikan Indonesia Kaya akan budaya. Stop memilah dan memisah karena Suku & Agama
(*)