Fotokita.net - Respon Maia Estianty saat pacar Dul Jaelani tolak makan emas 24 karat disorot, ahli ingatkan bahaya santap logam mulia, ini dampaknya.
Maia Estianty menjadi salah satu musisi yang dikenal tajir melintir.Pasalnya, selain eksis di dunia hiburan, Maia Estianty diketahui memiliki kerajaan bisnis.
Bisnis yang dimiliki Maia Estianty bergerak di bidang entertainment, kuliner, fashion, kecantikan, hingga properti.
Kehidupannya semakin gemerlap sejak menikah dengan pengusaha kaya raya Irwan Mussry pada Oktober 2018 lalu.
Maia Estianty kerap tampil nyentrik dengan fashion item mewah, hingga plesiran ke luar negeri.
Tak hanya itu, makanan yang disantapnya pun berhasil buat orang geleng-geleng kepala.
Maia Estianty merayakan ulang tahunnya yang ke-45 dengan makan malam bersama keluarga di restoran mewah.
Di mana yang turut serta di acara makan malam tersebut yaitu Irwan Mussry, El Rumi, Al Ghazali, Dul Jaelani dan kekasihnya, yaitu Tissa Biani.
Makan malam yang dimulai pada sore hari tersebut rata-rata menyajikan menu-menu khas Italia.
Masih dalam nuansa bahagia ulang tahun Maia Estianty.
Sebagai seorang konglomerat, tentu Irwan Mussry sudah menyiapkan segala sesuatunya dengan sangat spesial.
Sang pengusaha jam tangan itu mengajak Maia beserta anak-anaknya untuk menyantap makan siang di sebuah restoran mewah.
Chef handal pun dipersiapkan Irwan untuk mengolah hidangan.
Sebagai menu pembuka, keluarga itu disuguhkan dengan makanan berbahan dasar kepiting yang dilengkapi dengan caviar dan taburan emas berbentuk daun di atasnya.
Sang chef menjelaskan jika makanan tersebut merupakan hidangan khas dari negara Italia.
Ia juga menegaskan jika emas tersebut adalah emas asli 24 karat yang bisa dikonsumsi.
Makanan pembuka berbahan dasar kepiting dengan caviar dan taburan emas berbentuk daun sebagai toppingnya.
Mendengar penjelasan sang chef, El Rumi tampak tertegun melihat penampakan dari makanan mahal itu.
Dengan karakternya yang lucu, El mengeluarkan candaan yang membuat seluruh keluarga tertawa.
"Rasanya rasa tabungan, gua aja gak punya emas, ini gua makan," ucap El dikutip dari Youtube Maia Al El Dul TV (30/1/2021).
Tak hanya itu, restoran mewah tersebut menyajikan makanan yang dicampur dengan emas 24 karat.
Menanggapi hal tersebut, Maia Estianty langsung bertanya pada Tissa Biani perihal makanan yang dicampur emas tersebut.
"Tissa belum pernah makan emas? Ini adalah daun emas yang bisa dimakan, ini adalah caviar, udah pernah makan caviar?" tanya Maia Estianty kepada Tissa Biani saat dikutipdi YouTube MAIA ALELDUL TV, Sabtu (30/1/2021).
"Belum," jawab Tissa Biani.
Hidangan mewah yang disajikan di acara ulang tahun Maia Estianty.
Kemudian, Maia Estianty pun mempersilakan Tissa Biani untuk mencicipi makanan yang dicampur emas tersebut.
"Ini pertama kali dia (Tissa Biani) makan caviar, coba rasain ini pertama kali Tissa cobain," ungkap Maia Estianty kepada Tissa Biani.
Tak hanya satu, ternyata lagi-lagi ada hidangan yang hadir dengan dicampur emas, yaitu hati angsa dan di atasnya didekorasi dengan emas yang bisa dimakan.
Namun, Tissa Biani justru tampak tak menghabiskan makanan mahal tersebut.
Maia Estianty pun langsung menghampirinya dan bertanya alasan Tissa Biani tak menyantap makanannya.
"Ternyata guys, Tissa itu emasnya nggak dimakan, hatinya nggak dimakan. Kenapa?" tanya Maia Estianty pada Tissa Biani.
Tissa Biani pun mengungkapkan bahwa dirinya tak terlalu suka dengan bahan dasar makanan tersebut.
"Nggak, nggak terlalu suka aja Bund sama hati," ungkap Tissa Biani.
Bukannya merasa kecewa, Maia Estianty justru hanya merespon dengan santai.
"Okey," ujar Maia Estianty.
Maia Estianty bersama Dul Jaelani dan Tissa Biani
Buat Maia Estianty menyantap makanan mahal seperti kaviar atau emas 24 karat itu bukan pertama kali.
Dilansir Grid.ID dari unggahan Instagram Story @maiaestiantyreal pada Kamis (6/2/2020), Maia kepergok menyantap kaviar, atau telur ikan termahal di dunia.
Sebelumnya, Maia juga diketahui pernah mengkonsumsi telur ikan termahal di dunia saat berada di dalam kabin pesawat kelas satu.
Telur ikan ini memiliki harga hingga ratusan juta rupiah.
Melansir laman Serious Eats, harga per 50 gram kaviar dengan kualitas standar bisa mencapai 481 dollar AS.
Harga kaviar dengan kualitas standar ini setara dengan Rp 7 juta.
Ini berarti, hitungan per kilo-nya kaviar yang disantap Maia bisa mencapai Rp 140 juta.
Yang menariknya lagi, kaviar itu dihidangkan dengan sayuran dan daun emas 24 karat.
Wah, kira-kira aman nggak ya jika logam mulia itu masuk ke dalam tubuh manusia?
Dilansir Grid.ID dari Slate.com, emas murni bersifat inert secara kimiawi dan melewati sistem pencernaan manusia tanpa diserap ke dalam tubuh.
Karena emas 24 karat sangat lunak dan rapuh, sebagian besar emas dapat dimakan, baik daun, maupun serpihan.
Daun emas yang tidak bisa dimakan adalah yang digunakan untuk penyepuhan.
Hal ini dikarenakan emas tersebut terkadang mengandung tembaga, yang bisa beracun dalam dosis tinggi.
Mengkonsumsi preparat emas yang tidak murni seperti emas koloid atau garam emas dapat menyebabkan perubahan pigmentasi kulit dan efek kesehatan yang merugikan lainnya.
Makan terlalu banyak emas murni bisa membuatmu sakit perut.
Sama seperti saat kita terlalu banyak mengkonsumsi makanan jenis lain.
FDA belum mengevaluasi daun emas yang dapat dimakan untuk keamanan, tetapi Pusat Pengendalian Penyakit dan Badan Pencegahan untuk Zat Beracun dan Pendaftaran Penyakit tidak menganggap emas sebagai zat beracun.
Emas adalah aditif makanan yang disetujui di Uni Eropa, dan lembaga sertifikasi keamanan pangan independen Eropa, TÜV Rheinland, telah menetapkan daun emas 23-24 karat aman untuk dikonsumsi.
Emas dan daun perak juga sudah bersertifikat halal.
Daun emas juga dapat ditemukan pada permen Jepang dan kue-kue Asia Selatan.
Ahli homeopati telah meresepkan emas sebagai pengobatan untuk penyakit jantung, radang sendi, depresi, dan penyakit lainnya selama ratusan tahun.
Akan tetapi kegunaan emas sebagai obat hingga saat ini belum terbukti.
Daun emas yang dapat dimakan tidak memiliki rasa, tekstur, kalori, atau tanggal kedaluwarsa.
Harga daun emas mencapai $160 per gram, atau senilai Rp 2,2 juta per gram.
(*)