Bikin Geram Ulama Hingga MUI Karena Sebut Islam Agama Arogan, Ternyata Ini Pekerjaan Abu Janda Sebelum Terkenal di Media Sosial

Sabtu, 30 Januari 2021 | 18:33
Tribunnews.com/ Igman Ibrahim

Pegiat media sosial, Permadi Arya atau Abu Janda saat melaporkan Ustaz Maaher At-Thuwailibi ke Bareskrim Mabes Polri, Jumat (29/11/2019)

Fotokita.net - Bikin geram ulama hingga MUI karena sebut Islam agama arogan, ternyata ini pekerjaan Abu Janda sebelum terkenal di media sosial.

Masa lalu Abu Janda yang memiliki nama asli Permadi Arya akhirnya terungkap.

Seperti diketahui, saat ini nama Abu Janda menjadi sorotan luas setelah pernyataan yang menganggap Islam agama arogan.

Bahkan ada desakan agar Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo segera menangkapnya.

Baca Juga: Belum Seminggu Jadi Kapolri, Listyo Sigit Sudah Ditantang Penjarakan Sosok Ini: Umat Sudah Teriak!

Bahkan Wakil Ketua Umum MUI, Anwar Abbas menyebut bahwa kasus dugaan ujaran kebencian oleh Abu Janda ini sebagai ujian pertama Kapolri.

"Kasus Abu Janda ini akan menjadi alat ukur bagi masyarakat luas dalam menilai kerja dan kinerja Kapolri yang baru. Untuk itu, kita tunggu dan lihat saja sikap dan tindakan dari Kapolri," kata Wakil Ketua Umum MUI, Anwar Abbas dalam siaran pers yang diterima Tribunnews, Jumat (29/1/2021?

Anwar Abbas meyakini, Jenderal Listyo sebagai Kapolri yang akan segera bersikap dan tidak akan berdiam diri saja.

Baca Juga: Main Sebut Islam Agama Pendatang yang Arogan, Abu Janda Langsung Kena Semprot Ulama Kondang Ini Hingga Diadukan ke Wapres

Anwar juga menyoroti sepak terjang Abu Janda yang telah banyak merusak citra pemerintah terutama citra dari Presiden Jokowi dan citra kepolisian.

"Karena umat dan masyarakat di mana-mana sudah berteriak-teriak meminta supaya Abu Janda ini karena pernyataan-pernyataannya yang meresahkan tersebut agar ditangkap dan diproses secara hukum, tapi dalam faktanya pihak kepolisian tetap tidak dan belum melakukan apa-apa terhadap yang bersangkutan," kata Anwar.

Baca Juga: Hidup Sederhana Tanpa Harta Benda, Sosok Ini Disebut Mirip Syekh Ali Jaber, Mohon Doa Jadi Penerus Dakwah Sang Ulama

Terpisah, anggota Komisi III DPR RI Andi Rio Idris Padjalangi mengecam keras Permadi Arya atau Abu Janda yang menuliskan di akun Twitternya bahwa "Islam Agama Arogan" .

Dirinya meminta Abu Janda untuk segera melakukan klarifikasi kepada umat muslim dan mendorong aparat penegakan hukum dapat segera menangkap serta memprosesnya.

Baca Juga: Bikin Penasaran Karena Videonya Viral, Ini Sosok Wanita Selingkuhan James Arthur Kojongian, Disebut Mirip Karakter Drama Korea

"Ini bisa terkena Undang-Undang ITE dan ujaran kebencian. Hal ini dapat berdampak dan menyebabkan terjadinya gerakan serta perpecahan di tengah masyarakat, khususnya umat muslim di Indonesia" Kata Andi Rio dalam keterangannya, Jumat (29/1/2021).

Diketahui,Permadi Arya atau Abu Janda menuliskan di akun Twitter-nya bahwa agama Islam adalah agama arogan karena menginjak-injak kearifan lokal.

"Islam memang agama pendatang dari Arab, Agama Asli Indonesia itu Sunda Wiwiwtan, Kaharingan dll. Dan memang arogan, mengharamkan tradisi asli, ritual orang dibubarkan pake kebaya murtad, wayang kulit diharamkan. Kalau tidak mau disebut arogan, jangan injak2 kearifan lokal @awemany," kicaunya lewat akun @permadiaktivis1.

Diketahui, twit tersebut kini telah dihapus.

Baca Juga: Mirip Drama Korea, Ini Rahasia Angel Sepang yang Sukses Bikin James Arthur Bertekuk Lutut Hingga Nekat Selingkuh dari Dokter Cantik

Selain soal Agama Islam Arogan, Abu Janda juga dipersoalkan terkait twitnya yang diduga berbau rasisme kepada eka Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai.

Kapasitas Jenderal Hendropriyono:

"Mantan Kepala BIN, Mantan Direktur Bais, Mantan Menteri Transmigrasi, Profesor Filsafat Ilmu Intelijen, Berjasa di Berbagai Operasi militer. Kau @NataliusPigai2 apa kapasitas kau? Sudah selesai evolusi belum kau?," cuit Permadi dalam tangkapan layar akun @permadiaktivis1, Sabtu (2/1/2021)

Akibat twit itu, Abu Janda dilaporkan oleh Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) ke Bareskrim Polri, Kamis (28/1/2021).

Baca Juga: Dicopot dari Posisi Menteri Hingga Bikin Kaget Anggota DPR, Wishnutama Mendadak Disebut Jabat Komisaris Utama BUMN Mentereng Ini

Pernyataan Abu Janda menuai sorotan bahkan sejumlah tokoh baik dari Muhammadiyah hingga Nahdlatul Ulama ikut angkat bicara.

Di sisi lain, sejumlah warga NU menyayangkan sikap Abu Janda yang sering membawa bendera NU atau Banser.

Bahkan, sebagian warganet kerap mengejek Banser lantaran ada Abu Janda di dalam organisasi itu.

Baca Juga: Sebut Jilbab Bukan Perintah Allah, Ade Armando Kena Sentil Sosok Ini: Itu Bukan Domain Anda!

Seiring dua masalah terakhir yang mencuat, banyak yang mempertanyakan keanggotaan Abu Janda dalam tubuh Ansor-Banser hingga permintaan kepada petinggi Banser untuk menindak Abu Janda yang dinilai justru mencoreng nama baik organisasi.

Sejumlah akun membenarkan bahwa Abu Janda memang seorang anggoa Banser yang telah mengkuti diklat dasar.

Bahkan, di sejumlah kesempatan Abu Janda dipercaya sebagai mentor untuk mengisi pelatihan para kader Banser.

"Memang benar adanya. Sahabat @permadiaktivis1 memang lulusan Diklatsar Banser Kartika nawa 23 Kabupaten Magelang di Suropati Kajoran Magelang. Saya saksinya," tulis @KangSumadi_

Baca Juga: Mulai Ditinggal, WhatsApp Mendadak Bagikan Info di Status Pengguna, Warganet Malah Tertawa: Panik!

Sementara, akun Sumantri Suwarno menyebutkan bahwa Abu Janda sudah aktif di medsos sebelum aktif di Banser.

"Sahabat Permadi Arya benar anggota Banser, yang memang keanggotaannya terbuka selama bersedia mengikuti nilai-nilai Ansor Banser. Tetapi dia telah aktif di medsos sebelum menjadi anggota Banser, dan tentu pernyataan2nya bukan sikap organisasi. Semoga ada penyelesaian yang baik," tulisnya.

Polemik tentang keanggotaan Abu Janda di tubuh Banser pun masih tidak berhenti.

Seorang warganet dengan nickname ANO, meminta publik tidak meributkan soal keanggotaan Abu Janda dalam tubuh Banser.

"Ribut amat mempertanyakan apakah @permadiaktivis1 itu Banser, iya Permadi seorang Banser diklat Magelang yang sudah baiat dan bersetia pada nawa prasetia Banser dan NKRI. Jika sekarang dia ada masalah hukum dia akan tanggung itu, kalo soal moral value kalian tanya sendiri masing2," tulisnya.

Baca Juga: Bak Petir di Siang Bolong, Sopir Pribadi Baim Wong Positif Covid-19, Paula Verhoeven Panik Saat Kiano Harus Lakukan Ini: Bantuin, Bantuin!

"Kemarin komandan Banser Habib @noeruzzaman sudah sarikan apaitu Banser dalam 2 twit, iya Permadi salah dan dia akan tanggung jawab hal itu. Ini masalah hukum, biar hukum yang uji hal tersebut. Jangan tiba2 pada jadi hakim, dan mendadak mempertanyakan dia Banser atau bukan," imbuhnya

"Jika ada pelanggaran pada @permadiaktivis1 terkait etika dan keBanseran biar bib @noeruzzamanyang selesaiakan secara adat, jika ada masalah hukum biar @permadiaktivis1 hadapi, dan dia akan hadapi itu. Janganlah tiba2 semua jadi hakim atas diri orang lain hanya karena benci," tulisnya lagi.

Baca Juga: Ramai Surat Komplain Review Produk ke Youtuber, Dokter Tirta Ikut Buka Suara Hingga Eiger Beri Penjelasan Ini

Penjelasan GP Ansor

Sementara itu, Ketua Bidang Politik dan Pemerintahan PP GP Ansor, Luqman Hakim menegaskan bahwa Abu Janda saat ini bukanlah pengurus Ansor-Banser.

Namun, ia tidak menampik apabila Abu Janda memanglah anggota Banser.

"Anggota Banser ada 7 jutaan di seluruh dunia. Mungkin saja Abu Janda salah satunya. Saat ini saya sedang tidak pegang data anggota Banser," jelasnya.

Baca Juga: Lagi Jadi Omongan, Ini 5 Fakta di Balik Pesan WhatsApp Soal Privasi Data, Pengguna Malah Kabur

Sementara itu, Komandan Densus 99 Banser, Noeruzzaman dalam cuitannya menjelaskan soal bagaimana landasan sesungguhnya menjadi seorang Banser.

Kang Zaman menyoroti soal kepatuhan terhadap prinsip dasar seorang anggota Banser.

Ia pun mengingatkan agar seorang aggota Banser tidak hanya bangga dengan seragam lantas mengabaikan prinsip dasar yang sudah ditentukan.

"Menjadi kader atau Anggota Ansor Banser itu bukan hanya seragam dan pakaiannya saja tapi juga harus memiliki 3 hal yaitu amaliyah/ritual ibadah, fiqrah/cara berfikir dan haraqah/cara bertindak sesuai dengan prinsip dasar," imbuhnya

"Prinsip dasar amaliyah, fiqrah dan haraqah Ansor dan Banser adalah tawasuth/moderat, tawazun (seimbang), i'tidal (adil), dan tasamuh (toleran) dan yg utama adalah akhlaqul karimah. Jd apbl ada org mengaku Ansor/Banser tp sikapnya tdk sesuai prinsip tsbt maka dia hanya ANSOR KTP," jelasnya.

Baca Juga: Mohon Maaf Karena Ulah Anak Buahnya, Ternyata Pemilik Eiger Pernah Digugat Perusahaan Amerika, Begini Kronologinya

Masa Lalu Abu Janda

Masa lalu Abu Janda terungkap saat menjadi bintang tamu di E-talkshow Tv One pada 2017 silam.

Pada kesempatan itu Abu Janda akhirnya mengungkap apa pekerjaannya sebelum dia terkenal seperti sekarang.

"Dulu saya bekerja di sebuah perusahaan Jepang," katanya.

Baca Juga: Foto Orangtuanya Banting Tulang Jualan Bubur, Artis Cantik Ini Dijuluki Pelakor Sukses Hingga Rela Jadi Istri Siri Pengusaha

Saat masih bekerja di perusahaan itu pada 2014 Permadi Arya membuat tokoh fiksi di media sosial berakun Abu Janda al-boliwud.

Apes, saat akun ini semakin populer bos Abu Janda di perusahaan Jepang itu tahu.

" Saya dipanggil dan disuruh memilih. pilih pekerjaan atau jadi Abu janda. Dan saya memilih Abu Janda," katanya.

Lantas setelah dipecat apa pekerjaan dia sekarang?

Abu Janda mengatakan dirinya kini lebih banyak jadi motivator dan diundang berbagai kelompok diskusi.

Walau demikian Abu Janda membantah jika dirinya mencari uang dengan profesi sebagai penggiat media sosial.

"Saya tidak cari uang di medsos. Saya menolak segala macam endorse," katanya.

Baca Juga: Tertangkap Kamera Saat Pelesiran Keluar Bui, Penampilan Baru Tukang Cuci Mobil Ini Bikin Syok Usai Garong Uang Negara Rp 2,3 Triliun

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya