Muncul Kasus Positif Covid-19 Usai Divaksin, Kepala Puskesmas Ini Ungkap Alasannya Berteriak Histeris Saat Akan Disuntik Vaksin Sinovac

Minggu, 24 Januari 2021 | 15:13
https://www.kabarmakkah.com/2021/01/sehari-setelah-disuntik-vaksin-covid-19.html

Ilustrasi suntik vaksin Covid-19 Sinovac

Fotokita.net - Disebut tolak vaksin Sinovac hingga teriak-teriak di depan kamera, kepala puskesmas ini ungkap alasan sebenarnya histeris saat akan divaksin.

Ketua Pokja Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Erlina Burhan mengungkap penyebab mengapa seseorang bisa tetap terjangkit Covid-19 meski sudah disuntik vaksin.

Menurut dia, kondisi tersebut bisa terjadi karena orang itu sudah terjangkit Covid-19 sebelum tiba masa pemberian vaksin.

Baca Juga: Dituding Jadi Penyebar Virus Corona, Kini Warga Kota Wuhan Makin Pede Hidup Bebas dari Covid-19, Ini Rahasianya

"Sudah divaksin, sudah ada kekebalan, tapi dengan kekebalan yang sedemikian rupa akan tetapi kalau terpapar durasinya cukup lama, frekuensinya cukup sering," kata Erlina dalam konferensi persnya, Sabtu (23/1/2021).

"Sehingga viral load atau jumlah virusnya ini banyak maka kekebalannya yang sudah terbentuk itu tidak terlalu mampu (menangkal Covid-19)," ucap dia.

Baca Juga: Belum Divaksin, Ketua Satgas Doni Monardo Tertular Virus Covid-19 Karena Lakukan Hal Sepele Ini

Erlina mengatakan, memang peluang seseorang terjangkit Covid-19 usai divaksin tetap ada. Namun peluang itu sangat kecil kemungkinannya untuk terjadi.

Oleh karena itu, Erlina menyarankan agar orang yang sudah mendapatkan vaksin Covid-19 untuk terus menerapkan protokol kesehatan.

"Tapi karena ada unsur kekebalan dan ada perlawanan dalam tubuh juga disitu biasanya kalaupun sakit ringan-ringan saja," ujar Erlina.

Ia juga menegaskan, tidak ada ruginya jika seseorang diberi vaksin Covid-19. Pasalnya, vaksinasi akan bisa mengurangi potensi risiko terpapar Covid-19.

Baca Juga: Disebut Positif Covid-19 Usai Kunjungi Sulbar dan Kalsel, Ternyata Sumber Kekayaan Kepala BNPB Doni Monardo Berasal dari Sini

Adapun, proses vaksinasi Covid-19 di Indonesia sudah dimulai sejak 13 Januari 2021 lalu.

Dalam proses awal tersebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi orang yang pertama kali divaksin Covid-19.

Kini proses vaksinasi sudah mulai dilakukan di seluruh penjuru Tanah Air.

Vaksin akan diprioritaskan untuk tenaga kesehatan sebagai garda terdepan dalam penanganan Covid-19.

Baca Juga: Minggu Lalu Disuntik Vaksin Sinovac, Ini Penyebab Bupati Sleman Positif Covid-19

ISTANA PRESIDEN/AGUS SUPARTO

Presiden Joko Widodo saat mendapat suntikan pertama vaksin Covid-19 di Istana Kepresidenan pada Rabu (13/1/2021). Penyuntikan ini sekaligus menandai program vaksinasi Covid-19 di Indonesia.

Sampai dengan Sabtu (23/1/2021) tercatat ada 172.901 tenaga kesehatan yang telah mengakses untuk mendapatkan vaksinasi Covid-19.

Namun dari total angka tersebut sebanyak 27.000 tenaga kesehatan batal ataupun ditunda penerimaan vaksinasinya.

Batal atau ditundanya pemberian vaksin pada temaga kesehatan itu disebabkan beberapa alasan.

Mulai dari tingginya tekanan darah saat proses screening, penyintas Covid-19 ataupun sedang menyusui.

Baca Juga: Bangga Jadi Orang Pertama Disuntik Vaksin Covid-19, Sosok Ini Malah Positif Corona, Begini Kondisinya Sekarang

Video Kepala Puskemas Bone, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo,Awaludin Rahim, berteriak ketakutan saat menerima vaksin corona viral di media sosial.

Dalam video tersebut,Awaludin Rahim harus dipegang oleh sejumah tenaga medis sebelum akhirnya disuntik oleh petugas.

Peristiwa itu terjadi di RS Toto Kaliba, Kamis 21 Januari lalu. Dalam video berdurasi 39 detik itu, Awaludin berteriak-teriak ketakutan saat jarum suntikan vaksin Covid-19 akan mendarat lengan kirinya.

Baca Juga: Disebut Vaksinasi Jokowi Gagal, Ini Penjelasan Ahli Kenapa Lengan Presiden Tidak Disuntik 90 Derajat

Saat ditemui, Awaludin menggaku video yang viral bukan karena dirinya tidak ingin menerima vaksin Covid-19, melainkan karena fobia dengan jarum.

Ia memiliki fobia terhadap jarum yang dialami sejak kecil saat dirawat di rumah sakit.

Saat itu, suntikan yang diberikan petugas kesehatan dirasakan sangat sakit sehingga membuatnya trauma.

Baca Juga: Bikin Tato di Wajah Sejak Lulus SD, Ini Alasan Anak Punk Mau Ikut Bersih-bersih Masjid Hingga Punya Cita-cita Besar

Meski fobia dengan jarum suntik, Awaludin tatap memberanikan dirinya untuk divaksin covid-19.

Hal itu dilakukan untuk membuktikan kepada masyarakat bahwa vaksin Covid-19 aman.

"Makanya saya memberanikan diri untuk divaksinasi. Di situ bukan berarti saya takut dengan Vaksin, melainkan karena fobia dengan jarum," ujar Awaludin, Sabtu (23/1/2021), seperti dilansir dari Kompas TV.

Baca Juga: Menang Gugatan 1,1 Ton Emas, Ini Alasan Crazy Rich Surabaya Nekat Beli Logam Mulia Rp 3,5 Triliun dari PT Antam

KOMPAS TV/ MAMAT KAIDA

Reaksi Awaludin Rahim, kepala Puskemas Bone, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo saat disuntik vaksin menjadi viral di media sosial. Ia berteriak histeris saat ingin disuntik.

Ia mengatakan, vaksin corona aman yang pertama karena telah melalui uji klinis. Kemudian, kata dia, sudah ada legalitas dari MUI.

"Yang ketiga, sudah ada registrasi dari Balai POM, aman untuk kita melaksanakan vaksinasi," ujar dia.

Dinas Kesehatan Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo mencatat sudah 259 orang telah mengikuti program vaksinasi Covid-19.

Baca Juga: Ramai Permintaan Maaf Raffi Ahmad, Marshanda Malah Beri Respon Menohok: Gue Artis Belum Tentu Jadi Panutan

Lokasi penyunyikan berada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila.

Pemerintah Provinsi Gorontalo telah menerima 9.760 dosis vaksin.

Tahap awal, vaksin dilakukan di tiga wilayah yakni Kabupaten Bone Bolango, Kabupaten Gorontalo dan Kota Gorontalo.

Baca Juga: Disumpah dengan Alkitab Warisan Keluarga, Joe Biden Langsung Ajukan Tuntutan Pada Warga Muslim Indonesia Karena Peristiwa Besar Ini

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya