Fotokita.net - Ejek Emilia Contessa karena pindah agama, aktor senior ini ungkap alasan jadi pendeta hingga sebarkan kotbah kontroversial.
Inilah profil dan biodata Junaedi Salat, aktor senior pemeran Ali Topan di film Ali Topan Anak Jalanan yang meninggal dunia, Senin (18/1/2021) malam.
Junaedi Salad meninggal dunia dalam perawatan di RS PGI CIkini, Jakarta Pusat.
"Telah dipanggil kembali ke rumah Bapa sorgawi Bpk Djunaedi Salad, Senin 18 Jan 2021 pukul 20.09 di RS PGI Cikini," demikian informasi yang diterima wartawan, Senin malam.
"Kita berduka, kiranya Tuhan Yesus beri kekuatan dan penghiburan kpd keluarga besar yg ditinggalkan," lanjut informasi tersebut.
Kabar meninggal Junaedi Salat juga dibenarkan Evry Joe, Humas Persatuan Artis Film Indonesia (Parfi).
"Aktor Djunaedi Salat tutup usia," tulis Evry Joe.
Pengamat film dan wartawan senior Ipik Tanoyo menyatakan, peran aktor film Djunaedi Salat sebagai Ali Topan di film Ali Topan Setan Jalanan tidak terlupakan.
Peran Junaedi Salat juga tidak terlupa ketika berakting bersama Dewi Puspa di film Aku Tak Berdosa (1972).
"Ketika film Aku Tak Berdosa tayang, penontonnya mbludak dimana-mana," kata Ipik Tanoyo.
Biodata Junaedi Salat
Junaedi Salat lahir di Lampung pada tanggal 2 September 1950.
Setamat dari SMP ia merantau ke Jakarta untuk melanjutkan pendidikannya hingga tamat SMA.
Ia bekerja di Taman Ismail Marzuki sambil bersekolah.
Ia bekerja sebagai pengurus gedung dan akhirnya ia mendapat tawaran dari aktris Rahayu Effendi untuk main film dan langsung mendapat peranan utama di film "Aku Tak Berdosa" bermain dengan Dewi Puspa.
Dalam film keduanya "Susana" ia berperan dengan Yenny Rachman.
Di antara filmnya yang sukses dan populer ialah film "Ali Topan Anak Jalanan."
Ia bermain dengan Yati Octavia dalam film tentang anak remaja yang mempunyai keluarga berantakan tetapi si Ali tetap melakukan tugas yang baik.
Ceritanya diambil dari novel karya Teguh Esha.
Berikut daftar filmnya:
Aku Tak Berdosa – 1972
Susana (film) (1974) - dibintangi oleh Yenny Rachman
Pacar Pilihan - 1975
Ali Topan Anak Jalanan ( 1977) - disutradarai oleh Ishaq Iskandar
Puber - 1978
Modal Dengkul Kaya raya - 1978
Mencari Cinta - 1979
Colak-Colek - 1979
Gita Cinta dari SMA - 1979 dibintangi oleh Rano Karno dan Yessy Gusman
Remaja Di Lampu Merah - 1979
Gadis Kampus – 1979
Di Ujung Malam - 1979
Masih Adakah Cinta - 1980
Jangan Sakiti Hatinya - 1980
Hallo Sayang - 1980
Bunga Cinta Kasih - 1981
Fajar Yang Kelabu - 1981
Hidup Tanpa Kehormatan - 1981
Betapa Damai Hati Kami - 1981
Simphony Yang Indah - 1981
Pencipta lagu
Selain berperan dalam film, Junaedi Salat juga menciptakan beberapa lagu.
Bersama Jockie S dan Chrisye ia menciptakan beberapa lagu yang cukup dikenal hingga kini.
Karya musiknya:
Album Junaedi Salat "Burung Camar" - diproduksi Lolypop Record. Lagunya: Hanya untuk Dikau, Asmara, Pagi yang Sendu, Aku, Mimpi, Titik-titik Terang, Si Ochi
Album Junaedi Salat "Joni Teler" - diproduksi JAL records. Lagunya: Tato, Sepi, Maimunah, Dia yang Mempesona, Apalagi, Cinta Abadi, Nostalgia Alfons, Apa Adanya, Kasih, Masa Remaja.
Album Vonny Sumlang, judul lagu "Masa masaku dahulu".
Album Guruh Soekarno Putra Gilang Indonesia Gemilang sebagai pembuat aransemen.
Album Chrisye Percik Pesona: pencipta lagu "Lestariku", "Dewi Khayal" dan "Damba di Dada"
Album Emerald Cemas - "Ngeceng" dan "Mesra"
Album Kumpulan Artis Beken - "Surat Cinta"
Album Ratna Juwita JRS - "Aku Menunggu" diproduksi Harpa Records
Dambaanku lukisan dewata - Junaedi berduet dengan Guruh Soekarno Putra
Album 12 lagu terbaik dalam lomba lagu pembangunan 1987 "Berdoa dan berkerja" dinyanyikan oleh Paduan Suara Universitas Trisakti, sebagai pengarang lagu
Seperti Bejana
Kau dan Aku
Doa
Kasih
Gama nada Cinta
Juwita - ciptaan Jockie S, Chrisye, dan Junaedi Salat
Sabda Alam - ciptaan Chrisye dan Junaedi Salat
Duka Sang Bahaduri - Jockie S dan Junaedi Salat
Cita Secinta - ciptaan Jockie S, Chrisye, dan Junaedi Salat
Nada asmara - ciptaan Jockie S dan Junaedi Salat
Lestariku - ciptaan Chrisye & Junaedy Salat
Citra hitam - ciptaan Jockie S, Chrisye, dan Junaedi Salat
Gara-gara - Lydia Kandou
Kasih - Malyda
Kupu-kupu Malam - Gito Rollies
Konser
Easter Concert 2004, Junaedi Salat dengan diiringi musik Cendi Luntungan Band.
31 Oktober 2007, Junaedi Salat bersama Jericho di Prisma Sports Club, Taman Kedoya Permai, Jakarta Barat.
Menjadi Pendeta
Junaedi Salat menikah dengan Mauli, gadis berdarah Batak yang beragama Kristen.
Keluarga Junaedi-Mauli yang berbeda agama ini berjalan tidak harmonis dengan banyak percekcokan.
Junaedi yang sempat kecanduan narkoba akhirnya taubat dan menyatakan hari Natal 1984 sebagai Natal pertama baginya.
Ia kemudian masuk Kristen di era 80an setelah mendapat penampakan Yesus Kristus.
Junaedi akhirnya menjadi pendeta hingga akhir hayatnya.
Pada tahun 2016, Junaedi Salat, mendadak menuai kehebohan di dunia maya. Video ceramahnya sebagai pendeta mengandung konten yang cukup provokatif.
Mengawali ceramahnya, Junaedi menjelaskan alasan dia memakai Salat.
"Jadi dulu saya sholat melulu, saya jauh dari Tuhan. Dulu saya tahunya Yesus statusnya adalah Nabi, di ajaran Islam dikenal sebagai Isa Almasih.
Dulu saya tidak mimpi menjadi seorang Kristen," tuturnya dalam video testimoni yang diunggah Februari 2016 oleh akun YouTube Henki TrsT.
Dalam ceramahnya, Junaedi juga sempat menyindir orang Islam di Indonesia. Menurutnya, sebagian besar umat Islam di Tanah Air tak tahu soal makna agama itu sendiri.
"Emilia Contessa dari Islam masuk Kristen kembali lagi ke Islam, kenapa? Karena goblok gak mau belajar. Uci Bing Slamet dari Islam pindah Kristen kemudian masuk Islam lagi, itu pasti goblok," seru Junaedi di menit ke 34:15.
"Orang Islam itu, rata-rata 90 persen 90 persen orang Islam di Indonesia bodoh semua. Saya klo ketemu (orang Islam), Islam itu apa Pak? Oh Islam itu singkatan Pak. Isa, Subuh, Lohor (Dhuhur), Azhar, Magrib."
Junaedi Salat dalam video testimoni yang diunggah Februari 2016 oleh akun YouTube Henki TrsT.
Tak hanya itu, Junaedi membacakan surat Al Quran namun sengaja disalahtafsirkan. "Dalam Surat At Tin ayat 4 dan 5, Allah menciptakan manusia untuk membawa manusia ke dalam api neraka. Jadi saudara kalau mau masuk neraka, masuk Islam aja," sahutnya seperti dikutip dari Wowkeren.com.
Padahal jika ditafsirkan dengan benar, maka surat tersebut mengingatkan manusia bahwa Allah SWT betul-betul menciptakan manusia, sebagai khalifah di muka bumi ini dengan bentuk yang sebaik-baiknya apabila dibandingkan dengan makhluk yang lain.
Baca Juga: Blak-blakan Akui Sebagai Anak PKI, Anggota DPR Ini Tolak Divaksin Covid-19, Berikut Sepak Terjangnya
Allah akan memasukkan manusia ke dalam neraka apabila mereka tidak beriman dan tidak beramal shalih.
Sedangkan manusia yang berbuat amal shalih dan beriman maka akan mendapatkan pahala dan kebaikan di dunia dan di akhirat.
Baca Juga: Gugup Suntik Jokowi Karena Alasan Ini, Ternyata Dokter Abdul Muthalib Bukan Sosok Sembarangan
(*)