Puluhan Kali Terjadi Gempa Susulan, Ini Tindakan Mensos Risma Buat Rakyat Majene

Sabtu, 16 Januari 2021 | 11:34
ANTARA

Gempa 6,2 SR di Majene, Sulbar, membuat bangunan roboh.

Fotokita.net - Puluhan kali terjadi gempa susulan, ini tindakan Mensos Risma buat rakyat Majene.

Setelah dua hari berturut-turut dilanda gempa, Majene kembali mengalami guncangan gempa bumi pada pagi ini.

Gempa bumi tektonik bermagnitudo M 5,0 mengguncang wilayah Masama, tepat pada pukul 06.32 WiB, Sabtu (16/1/2021).

Berdasarkan hasil analisis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG) menunjukkan bahwa gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo Mw 4,8.

Baca Juga: Kantor Gubernur Ambruk Hingga 16.000 Warga Mengungsi, Ini Penyebab Gempa Majene Timbulkan Efek yang Begitu Parah

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Bambang Setiyo Prayitno MSi, mengatakan dalam keterangan tertulisnya bahwa episenter gempa bumi terletak pada koordinat 2,89 LS dan 119,05 BT.

Lokasi tepatnya berada di di darat pada jarak 29 kilometer arah Tenggara Kota Mamuju, Sulawesi Barat pada kedalaman 10 kilometer.

Baca Juga: Terawangan Denny Darko Lagi-lagi Terbukti? Gempa 6,2 Magnitudo Guncang Daerah Ini Hingga Kantor Gubernur Ambruk

Bambang mengatakan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif Majene.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan sesar naik (thrust fault)," kata dia.

Guncangan gempa bumi ini sendiri dirasakan di daerah Mamuju dengan skala intensitas III MMI, di mana getaran dirasakan nyata dalam rumah dan terasa seakan ada truk yang berlalu.

Baca Juga: Baru Jadi Menteri Sudah Bikin Gempar, Denny Darko Singgung Sosok Wanita yang Muncul Bersama Ratu Adil di Tahun Ini

"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut," ujarnya.

Kendati dari hasil pemodelan BMKG tidak menunjukkan adanya potensi tsunami, ternyata berdasarkan hasil monitoring, gempa ini merupakan rangkaian gempa bumi kemarin.

Baca Juga: Bak Siram Minyak Ke Kompor, Rocky Gerung Tertawa Keras Usai Lihat Risma Jumpai Pengemis di Kawasan Steril Jakarta: Mungkin Dia Ikut dari Surabaya

Basarnas

Petugas Basarnas sedang mengevakuasi korban yang terjebak reruntuhan sebagai dampak gempa di Mamuju, Sulawesi Barat, Jumat (15/1/2021).

Selain itu, hasil monitoring BMKG hingga pukul 07.03 WIB, Sabtu (16/1/2021) juga menunjukkan adanya 32 aktivitas gempabumi susulan atau aftershock dengan magnitudo maksimum M 4,8.

"Gempa ini merupakan rangkaian gempa bumi susulan pada tanggal 14 Januari 2021 Pukul 13.35 WIB dengan magnitude M=5,9," jelasnya.

Oleh karena itu, masyarakat di sekitar guncangan gempa bumi diingatkan agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

Baca Juga: Blusukan Tempat Kumuh Jakarta Jadi Bahan Nyinyiran, Warga Kolong Jembatan yang Dipindah Risma Malah Meninggal, Ini Penjelasannya

Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah.

"Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," ucap dia.

Baca Juga: Aksi Blusukan Malah Bikin Tunawisma Tambah Banyak, Mensos Risma Diminta Lakukan Ini Agar Tak Dituding Pencitraan

ANTARA FOTO/AKBAR TADO via Kompas.com

Warga mengamati Gedung Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang rusak akibat gempa bumi, di Mamuju, Sulawesi Barat, Jumat (15/1/2021). Petugas BPBD SUlawesi Barat masih mendata jumlah kerusakan dan korban akibat gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,2 tersebut.

Menteri Sosial Tri Rismaharini mengatakan, berdasarkan informasi yang dia diterima dari Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati, gempa susulan masih akan terjadi di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat.

Namun, Risma mengatakan, gempa susulan tersebut belum bisa diprediksi berpotensi tsunami atau tidak.

"Nah, permasalahannya adalah gempa susulan ini besar yang berakibat tsunami atau tidak, itu yang belum terprediksi," kata Risma dalam tayangan di kanal YouTube Limjamsos Oke, Sabtu (16/1/2021).

Baca Juga: Bikin Anak Buah Anies Meradang, Mensos Risma Dituding Incar Ini Usai Blusukan di Jakarta, Persiapan Tahun Depan?

Oleh karenanya, Risma meminta masyarakat di Sulawesi Barat tidak berada di tepi pantai untuk mengantisipasi terjadinya gempa susulan tersebut.

"Saya sudah sampaikan untuk warga sementara tidak berada di tepi pantai dulu sepanjang pantai di Sulawesi Barat ini," ujarnya.

Baca Juga: Terus Tebar Bahagia Karena Jagoannya Menang Pilkada Surabaya, Ternyata Risma Incar Jabatan Ini Usai Turun dari Kursi Wali Kota

Kolase Instagram @tri.rismaharini dan Puslit Kebencanaan Unhas
Kolase Instagram @tri.rismaharini dan Puslit Kebencanaan Unhas

Tri Rismaharini dan dampak gempa Majene, Sulawesi Barat

Lebih lanjut, Risma mengatakan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah bergerak untuk menanggulangi gempa dan tenaga kesehatan akan bekerja di rumah sakit Bhayangkara dan rumah sakit regional.

Sebelumnya diberitakan, gempaberkekuatan 6,2 magnitudo mengguncang Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, dan sekitarnya pada Jumat (15/1/2021) sekitar 01.28 WIB.

Baca Juga: Nilai Korupsi Bansos Covid-19 Diduga Jauh Lebih Besar, Nama Anak Jokowi Ikut Disebut dalam Laporan Ini, Ada Jatah Buat Anak Pak Lurah?

BMKG menyatakan, pusatgempaberada di 6 kilometer timur laut Majene. Pusat gempa berkedalaman 10 kilometer.

Gempa di Majene memporak-porandakan banyak bangunan, termasuk kantor Gubernur Sulawesi Barat, Rumah Sakit Mitra Mankarra, dan banyak bangunan lainnya.

Gempa tersebut juga berdampak ke Mamuju. Kemudian, pada Sabtu pukul06.32 WIB, gempa dengan kekuatan magnitudo 5,0 terjadi di Majene.

Baca Juga: Dulu Bikin Terawan Panas Dingin, Kini Ribka Tjiptaning Tuding Ada Skenario Bisnis di Balik Vaksinasi: Jokowi Ini Pembisiknya Siapa?

Gempa ini dirasakan di daerah Kabupaten Majene III MMI. Gempa tidak berpotensi tsunami.

(Kompas.com)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya