Proses Vaksinasi Jokowi Disiarkan Langsung Rabu Besok, Ridwan Kamil Mendadak Ingatkan Efek Samping Ini Usai Disuntik Vaksin Sinovac 2 Kali

Selasa, 12 Januari 2021 | 14:17
Instagram @ridwankamil

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil jalani pengambilan darah di puskesmas Garuda di Kota Bandung, Rabu 30/9/2020.

Fotokita.net - Proses vaksinasi Jokowi disiarkan langsung Rabu besok, Ridwan Kamil mendadak ingatkan efek samping ini usai disuntik vaksin Sinovac 2 kali.

Presiden Joko Widodo dijadwalkan bakal disuntikkan vaksin Covid-19 buatan Sinovac pada Rabu (13/1/2021).

Hal itu disampaikan Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin dalam pesan singkat, Selasa (12/1/2021).

"Rencana besok pagi penyuntikan vaksin perdana untuk Presiden. Kami (Sekretariat Presiden) sedang mempersiapkan dan berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan untuk pengaturan tata cara vaksinasi," kata Bey.

Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 di Indonesia Butuh Waktu 3,5 Tahun, Rakyat Amerika Malah Rasakan Efek Samping Ini Usai Disuntik Penangkal Virus Corona

Besok saat penyuntikan perdana tersebut juga akan disiarkan secara live streaming. Jadi prosesnya seperti apa, bisa dilihat langsung besok," ucap Bey.

Adapun sebelumnya Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono memastikan bahwa Presiden Jokowi akan mendapatkan jatah vaksin dari Sinovac.

Baca Juga: Kerap Bilang Siap Jadi Orang Pertama yang Disuntik, Sosok Ini Terkejut Jokowi Tak Masuk Daftar Penerima Vaksin Covid-19 Tahap Satu, Ada Apa?

Sebelumnya, Jokowi menyatakan bakal menjadi orang pertama yang disuntikkan vaksin Covid-19.

Hal itu bertujuan membangun kepercayaan masyarakat terhadap vaksin Covid-19 yang disediakan pemerintah.

Tak hanya Jokowi, pejabat lainnya seperti Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin juga akan disuntikkan vaksin buatan Sinovac tahap pertama bersama Jokowi.

Adapun Badan Pengawas Obat dan Makanan telah mengeluarkan izin edar darurat untuk vaksin Covid-19 buatan Sinovac.

Baca Juga: Ucapkan Kata Terakhir di Depan Kamera Video, Komedian Sebut Hal Ini Sebelum Meninggal Karena Covid-19

BPOM menyatakan, vaksin buatan Sinovac telah lulus uji keamanan dan keampuhan.

BPOM menyatakan, tingkat efikasi (keampuhan) dari vaksin Covid-19 buatan Sinovac sebesar 65,3 persen.

Angka tersebut telah melebihi ambang batas minimal yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yakni sebesar 50 persen.

Baca Juga: Lolos dari Masa Kritis Covid-19, Wali Kota Bogor Bima Arya Akui Kondisinya Tak Seperti Dulu, Sering Alami Gangguan Kesehatan Ini

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, mengaku sudah disuntik vaksin Sinovac sebanyak dua kali.

Itu sebabnya, dia tak bisa ikut untuk penyuntikan vaksin kali ini yang rencananya dimulai pada 13 Januari 2021.

“Saya, Pak Pangdam dan Pak Kajati, dan Pak Rudy tidak bisa ikutan karena kami sudah disuntik dua kali vaksinnya Bio Farma. Jadi alasannya sederhana," kata Ridwan Kamil usai rapat koordinasi di Mapolda Jabar, Senin (11/1/2021).

Baca Juga: Tunggu Keputusan Perpanjangan Tahun Depan, Ini Penyebab BLT BPJS Gelombang 2 Belum Cair di Rekening BCA, Mandiri, BNI dan BRI

Ridwan Kamil lantas membeberkan efek samping yang dirasakannya setelah dua kali disuntik vaksin Sinovac.

Meski penjelasannya tak terlalu detail, Emil mengaku bahwa bulan Februari 2021 ini hasil dari vaksinasi yang telah diterimanya akan dilaporkan Bio Farma ke BPOM.

Baca Juga: Terekam Kamera Lewat Aksi Mengharukan, Ini Sosok Mahasiswa yang Gendong Ayah Saat Wisuda, Ternyata Jadi Lulusan Terbaik

ANTARA FOTO
ANTARA FOTO/DHEMAS REVIYANTO

Petugas menurunkan kontainer berisi vaksin COVID-19 saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta, tangerang, Banten, Minggu (6/12/2020). Sebanyak 1,2 juta dosis vaksin COVID-19 buatan perusahaan farmasi Sinovac, China, tiba di tanah air untuk selanjutnya akan diproses lebih lanjut ke Bio Farma selaku BUMN pr

"Bocorannya sementara hasilnya baik. Tapi definisi klinisnya bukan kewenangan saya. Kalau ditanya sebagai pribadi lah ya saya usia 49, hanya linu dan pegal selama satu jam," ucap Emil.

"Jadi, itu saya jujur apa adanya karena jarumnya tidak kecil, kalau jarum ngambil darah memang kecil tapi kalau jarum yang vaksin agak besar sedikit.”

Baca Juga: Ekspor 100 Juta Dosis Vaksin Covid-19 ke China, Jerman Kewalahan Tangani Jenazah Korban Corona Hingga Terpaksa Taruh Di Tempat Ini

Emil pun mengaku merasakan kantuk saat jelang Magrib. Ia pun sempat mengkhawatirkan ada bengkak dan demam, namun ternyata hal itu tak terjadi.

"Biasanya tidak pernah (mengantuk). Jadi dulu kekhawatiran ada bengkak ternyata tidak, kekhawatiran ada demam tidak juga, kekhawatiran badan berubah apalagi berubah menjadi warna hijau atau Spiderman tidak ada," ucapnya.

Baca Juga: Diborong Indonesia Hingga Bikin Bangga Jokowi, WHO Ungkap Data Mengejutkan Soal Vaksin Sinovac dari China

KOMPAS.COM/DENDI RAMDHANI

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat memperlihatkan bekas pemeriksaan darah dan penyuntikan calon vaksin Covid-19 buatan Sinovac di Puskesmas Garuda, Kota Bandung, Jumat (28/8/2020).

"Saya sehat seperti bisa dilihat ini kami yang jadi relawan tiap pekan disiplin hadir dalam rapat dimonitor wartawan kan, mobilitas kami juga tinggi tentulah kami melengkapi kebugaran ini dengan olahraga dan suplemen, tambahan untuk menguatkan.”

Untuk itu, ia berharap dengan dirinya pernah di vaksinasi dapat menjadi model cerminan bagi masyarakat untuk melakukan hal serupa mendapatkan vaksinasi.

Baca Juga: Terekam Kamera Lewat Aksi Mengharukan, Ini Sosok Mahasiswa yang Gendong Ayah Saat Wisuda, Ternyata Jadi Lulusan Terbaik

"Jadi kalau ada orang yang khawatir bagaimana itu divaksin, liat saja gubernur Jabar dan Forkopimda itulah sosok yang sudah divaksin, tidak ada terlihat lesu dan terlihat lemah atau gimana semua terlihat sehat bugar, itulah cerminan," kata Emil.

"Dengan begitu, kita kan yakin, insya Allah kita bisa beraktivitas punya keyakinan di tubuh kita ada antibodi melawan Covid.”

Baca Juga: Kabar Gembira, Token Listrik Gratis PLN Diperpanjang Sampai Maret 2021, Ini Cara Dapatnya Lewat WA

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya