Fotokita.net - Pengajian Ustaz Abdul Somad dibubarkan aparat, ulama ini dicari polisi usai deklarasi tentara Allah bikin gempar netizen.
Jamaah pengajian Ustaz Abdul Somad di Medan dibubarkan polisi.
Anak buah Jenderal Idham Azis bertindak tegas karena jamaah membeludak dan mengabaikan Protokol Kesehatan.
Padahal angka penyebaran Covid-19 masih tinggi.
Melansir Tribun Medan, Kehadiran Ustaz Abdul Somad (UAS) hadir di masjid Amal Silaturahmi yang di Jalan Timah Putih, Komplek Asia Mega Mas, Medan, Sumatera Utara, Senin (4/1/2021) membuat jamaah membeludak.
Akibat membeludaknya jamaah yang hadir di masjid, personil kepolisian dan Satpol PP kewalahan.
Kasat Binmas Polrestabes Medan, AKBP Reza Fahlevi Lubis, mengatakan polisi membubarkan pertemuan tersebut demi menghindari klater baru covid-19.
"Kita hanya menjalankan aturan pemerintah untuk sama - sama mematuhi protokol kesehatan untuk selalu jaga jarak, hindari tempat keramaian, gunakan masker, cuci tangan pakai sabun," kata Kasat Binmas Polrestabes Medan.
Kepada para jemaah, Kasat Binmas Polrestabes Medan berpesan agar taat dengan aturan yang ada.
Dia meminta keterlibatan jemaat memutus mata rantai Covid-19.
Setelah diberi imbauan, para jemaah akhirnya mematuhi aturan prokes.Setelah diberi imbauan, para jemaah akhirnya mematuhi aturan prokes.
Selain polisi, panitia juga kewalahan mengimbau jemaah agar membubarkan diri dari kerumunan.
Memakai pengeras suara panitia mengingatkan agar massyarakat tak lagi berkerumun serta menerapkan protokol kesehatan.
"Maaf ibu-ibu, tempat sudah penuh.Silahkan nanti lihat di YouTube.Yang ada di dalam sudah datang dari jam 8 tadi," kata panitia kepada jamaah yang baru tiba siang ini.
Karena tak diberi masuk, banyak yang tak bisa menyembunyikan kekecewaannya.
"Di WA group pengajian ibu-ibu disuruh datang, sudah sampai sini gak dikasi masuk," ketus seorang jamaah.
Sekira pukul 13.15 WIB, UAS baru tiba di masjid.
Menghindari keramaian, Jalan di depan masjid terpaksa ditutup dari pengendara.
Ustaz Abdul Somad (UAS) hadir di masjid ini untuk mengisi pengajian atau berceramah.
Ustaz Abdul Somad
Sebuah video deklarasi Jemaah Jundullah atau tentara Allah di Masjid Jami Lembur Sawah , Bandung Barat, menjadi viral di media sosial.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bandung Barat menyesalkan adanya deklarasi tentara Allah di Masjid Jami Lembur Sawah, Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat tersebut.
MUI pun berupaya untuk menangani peristiwa ini secara lebih persuasif.
"Sikap MUI tentu saja dan Kementerian Agama sangat memprihatinkan hal itu terjadi," ujar Didin Saepudin, Sekretaris MUI Kabupaten Bandung Barat pada Selasa (5/1/2021).
"Dan pimpinan sudah menyampaikan kepada kami semua di jajaran Kementerian Agama dan juga di lingkungan MUI Kabupaten Bandung Barat untuk menangani hal ini ke depan secara baik dan persuasif,"
Sebelumnya, sebuah video deklarasi Jemaah Jundullah atau tentara Allah di Masjid Jami Lembur Sawah menjadi viral di media sosial. Deklarasi ini dipimpin oleh Ustaz Erwan Sa'ad.
Warga membenarkan video yang viral di media sosial tersebut direkam di Masjid di Kampung Sasak Bubur, Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat.
Sebuah video deklarasi Jemaah Jundullah atau tentara Allah di Masjid Jami Lembur Sawah menjadi viral di media sosial. Deklarasi ini dipimpin oleh Ustaz Erwan Sa'ad. Sang ustaz kini dicari polisi
Menurut warga, deklarasi ini atas inisiatif Ustaz Erwan Sa'ad usai salat Jum'at.
Warga ada yang menolak dan ada yang setuju.
Setelah video itu viral, sang Ustaz tak bisa dihubungi warga yang meminta pertanggung-jawabannya.
"Ya memang tidak ada rencana. Saya juga awalnya tidak mengetahui mau ada itu (deklarasi)."
"Saya juga kaget, semua orang juga kaget. Ada yang tidak setujupun terpaksa karena menghadapi ustaz itu," ujar warga bernama Ade Ali Syarifudin.
Ustaz Erwan Sa'ad hingga kini diminta untuk melakukan klarfikasi maksudnya.
Erwan memimpin deklarasi Tentara Allah di Desa Mekarmukti, Kabupaten Bandung Barat, Jumat (01/01/2021).
Berdasarkan penelusuran, Erwan Sa’ad yang ternyata punya channel media sosial Youtube.
Ada 50 video yang hampir semuanya membahas soal hijrah dan jihad, hingga masalah kenegaraan dan politik.
Erwan kini dicari polisi, karena usai deklarasi tersebut, warga sekitar tidak bertemu dengan Erwan lagi.
Salah satu warga bernama Ade Ali Syarifudin mengaku sosok Erwan sosok yang keras dalam hal agama.
Ade juga mengatakan bahwa tak semua warga setuju dengan deklarasi tersebut.
Namun karena segan dengan sosok Erwan, maka yang tidak setuju hanya diam-diam saja.
Video direkam di sebuah masjid, Kampung Sasak Bubur, Desa Mekarmukti, Kecamatan Cihampelas yang juga diunggah Erwan di channel Youtubenya.
Sang Deklarator Dicari Polisi
Polisi langsung turun tangan begitu ada video viral berisi deklarasi pembentukan Laskar Jundullah atau Tentara Allah di Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat.
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Erdi A Chaniago, menerangkan, pada penyelidikan awal, para pengikut di video itu mengaku tidak mengerti yang disampaikan.
"Mereka (pengikut di video) tidak mengerti apa-apa. Kemudian ada klarifikasi bahwa masyarakat tersebut tidak ikut-ikutan lagi," ujar Erdi A Chaniago di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Rabu (6/1/2020).
"Ada seorang ustaz, dia meminta umat di salah satu wilayahnya itu untuk mengikuti sebagai Laskar Jundullah itu. Ternyata setelah dipahami dan dipelajari, tidak sejalan. Oleh karena itu masyarakat membuat klarifikasi," imbuhnya seperti dikutip Tribun Jabar.
Karenanya, polisi masih mencari sosok ustaz di video yang memimpin deklarasi tersebut.
Saat ini, kata dia, ustaz tersebut menghilang.
"Untuk ustaznya tersebut, sampai sekarang sedang kami cari untuk dimintai keterangan mengapa yang bersangkutan melakukan seperti itu," ujar dia.
Sementara itu Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Bandung Barat, Jaja, mengatakan pihaknya bakal memanggil pimpinan jemaah Laskar Jundullah.
Selain itu, pihaknya juga bakal berkoordinasi dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) serta Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) untuk menerjunkan tim ke lokasi.
"Hari ini kita akan menerjunkan tim untuk menyelidiki dan menemui para deklarator. Kita coba panggil juga Erwan Sa'ad sebagai pemimpinnya," ujar Jaja, Selasa (5/1/2021).
Baca Juga: Terekam Jelas di Kamera CCTV, Ini Alasan Polisi Diam Saja Saat Karyawan Hotel Dipukuli 7 Tamu Mabuk
Pelibatan MUI dan FKUB untuk mendalami tujuan deklarasi tersebut.
Jaja menyebutkan pihaknya langsung menggelar pertemuan bersama pihak terkait seperti kepolisian dan koramil untuk mengetahui kejelasan kegiatan tersebut.
"Tapi untuk menyimpulkan apakah aliran ini menyimpang, kita akan lakukan pendalaman dengan menggandeng MUI dan FKUB," ucapnya.
(Wartakotalive.com)