Fotokita.net -Cuma 19 hari cerai dari istri kedua karena alasan ini, Din Syamsuddin nikahi wanita lulusan Mesir, jabatannya bukan sembarangan.
Petinggi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Prof Din Syamsuddin atau Sirajuddin Syamsudin tercatat hanya 19 hari menduda.
Atau Din Syamsuddin duda 19 hari terakhir kemarin, Sabtu (2/1/2021).
Yakni antara 16 Desember 2020 hingga 2 Januari 2021.
Hari ini, Minggu (3/1/2021), dia kembali menikahi seorang perempuan bernama Rashda Diana, di Komplek Pondok Pesantren Gontor Ponorogo, Jawa Timur.
Sehingga, Sehingga, hari ini dia menikah untuk kali ketiga.
Pertama adalah Hj. Fira Beranata.
Kedua, Novalinda Jonafrianty dan ketiga Rashda Diana.
Prof Dr KH Muhammad Sirajuddin Syamsuddin MA atau dikenal dengan Din Syamsuddin lahir di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, 31 Agustus 1958 (62 tahun).
Din Syamsuddin adalah seorang tokoh Muhammadiyah.
Ia menjabat Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2005-2010 dan 2010-2015, jabatannya ini lalu digantikan oleh Dr KH Haedar Nashir MSi.
Dari Fira Beranata, ia memiliki 3 orang anak.
Baca Juga: Diramal Cuma Sebentar di Penjara, Ini Alasan Gisel dan Michael Yukinobu Dijerat Hukuman Pidana
Ia diamanati untuk menjadi Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Pusat, yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Pusat menggantikan Dr (HC) KH Sahal Mahfudz yang meninggal dunia pada Jumat 24 Januari 2014.
Dari informasi yang beredar, Din Syamsuddin ternyata telah diceraikan Novalinda Jonafrianty pada 16 Desember 2020.
Novalinda mengajukan gugatan cerai itu ke Pengadilan Agama Jakarta Selatan (PA Jaksel).
Putusan PA Jaksel, Minggu (3/1/2021), Din dan Novalinda tercatat menikah di KUA Menteng, Jakarta Pusat pada 13 Maret 2011.
Sahabat Mantan Ketua Umum Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah dan MUI, Din Syamsuddin mengungkap alasan sehingga cerai dengan istri kedua, Novalinda Jonafrianty.
Adalah Anwar Abbas yang mengungkap penyebab perceraian Din Syamsuddin dengan Novalinda Jonafrianty.
Anwar mengungkapkan tulisan itu, Sabtu 2 Januari 2021, kemarin.
Berikut tulisan Anwar Abbas yang beredar di kalangan warga persyarikatan Muhammadiyah:
Curahan hati seorang kakak kepada adiknya.
DIN SYAMSUDDIN ADALAH ADIKKU DAN DOA KITA
Oleh: Anwar Abbas
Dia adalah adikku yang sudah lama aku kenal sehingga aku tahu betul sifat dan budinya.
Dia adalah orang baik, pintar dan punya cita2.
Baca Juga: Aa Gym Positif Corona Usai Alami 2 Tanda Ini, Berikut Gejala Baru Covid-19 Selain Batuk dan Demam
Potret saat Din Syamsuddin menikah dengan istri keduanya Novalinda pada 2011
Dia senang bergaul dan maunya ingin membahagiakan semua orang yang ada di sekelilingnya.
Dulu dia pernah jadi anak buahku.
Uang gajinya boleh dikatakan habis untuk mentraktir dan membantu adik2 seperjuangannya
Dia benar2 idola atau mungkin tepatnya uswah hasanah bagi teman2 dan para yuniornya.
Baca Juga: Hore! Jadwal Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2021 Keluar, Ini Daftar Akhir Pekan Panjang
Setelah tiba waktunya dia pun berkeluarga kemudian pergi kuliah ke amerika.
Pulang jadi Doktor dan berjuang di muhammadiyah organisasi yang sangat dicintainya.
Isterinya vira beranata adalah mungkin satu2nya orang di dunia ini - di samping ibu kandungnya tentunya - yang betul2 mengerti dan faham akan dirinya yang mau menerima semua kelebihan dan kekurangannya.
Mereka punya anak tiga, laki2 semuanya.
Mereka bahagianya luar biasa yang denyutnya sampai terasa ke jantung saya.
Tapi Tuhan memanggil sang isteri tercinta dan aku sebagai kakak benar2 menitikkan air mata.
Apakah ada kira2 wanita yang kuat dan sabar yang bisa menggantikan untuk mendampinginya dalam perjuangannya ?
Lebih kurang setahun kemudian dia pun menemukan tambatan hatinya untuk dijadikan sebagai pendamping hidupnya.
Aku lihat dia senang dan bahagia.
Tapi sayang setelah beberapa tahun berkeluarga badai pun datang menerpa.
Baca Juga: Tahun Sudah Berganti, Iuran Kelas 3 Resmi Naik, Ini Rincian Tarif BPJS Kesehatan di 2021
Apa yang terjadi biarlah mereka berdua saja yang tahu akan duduk masalahnya.
Yang mungkin penting kita ketahui, dia sebenarnya masih sangat sayang kepada isterinya, dan aku tahu bagaimana dia sebagai nakhoda telah berjuang keras untuk menyelamatkan kapalnya.
Berbagai cara dan upaya telah dilakukannya.
Ibarat orang berjalan dia telah sampai keujungnya.
Tapi Tuhan yang di atas sana tampaknya sudah punya ketentuan tersendiri untuknya, sehingga takdir membawanya ke arah yang berbeda.
Aku tahu bagaimana dia cinta dan sayang serta bertanggung jawabnya kepada isteri dan keluarganya.
Tapi kalau sudah suratan dari Tuhan yang ada di atas sana siapa yang akan bisa menolaknya.
Cuma yang membuat aku gembira di tengah sedih yang aku rasa, mereka berpisah karena Allah dan bercerai juga karenaNya juga.
Mereka bicarakan perpisahan mereka secara baik2 walau harus berurai airmata.
Bagiku hal itu benar2 terlihat sebagai suatu hal yang luar biasa,
karena dilandasi dengan cinta dan ketentuan serta pedoman dari ajaran agama.
Setelah mereka berpisah kini adikku telah menemukan pasangan barunya.
Sebagai pasangan yang sudah sama2 berusia mereka sepakat untuk membangun rumah tangga.
Mereka sudah seia sekata untuk tidak mengejar dunia tapi bagaimana mengisi hidup ini dengan sebaik-baiknya agar bisa berarti dan bermakna tidak hanya untuk mereka saja tapi juga untuk umat dan bangsa yang dimotivasi oleh keinginan untuk berbakti Kepada Allah swt dalam rangka mendapatkan dan merengkuh ridho dariNya.
Untuk itu sekarang sebagai orang yang dekat dengannya mari kita sama2 berdoa, memohon kepada Allah swt, supaya beliau akan bisa lebih bahagia
Disaat usianya yang sudah menapak semakin tua.
Saya yakin dan percaya
Allah swt sangat cinta dan sayang kepadanya.
Insya Allah Dia akan membentangkan pintu berkah dan ridho kepadanya,
sehingga keluarga baru yang dia bangun bersama pasangannya ini akan menjadi keluarga yang bahagia,
sehingga kita sebagai kakak dan teman2 serta adik2nya merasa senang dan gembira melihatnya karena sudah ada sang isteri yang akan mengurus serta mendampinginya.
Semoga engkau bahagia wahai adikku dan kami berharap semoga Allah swt selalu melindungi dan meridhoimu. Aamiin.
Anwar Abbas
Ponorogo 2 januari 2021
Jam 16.33 sore
Din Syamsuddin menikah lagi dengan Rashda Diana, kakeknya adalah pendiri pondok modern Darussaam Gontor.
Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin menikah dengan Rashda Diana di Pondok Modern Darussalam Gontor, Ponorogo, Minggu (3/1/2021).
Prosesi pernikahan mereka digelar tertutup dan hanya dihadiri oleh keluarga dekat. Rashda Diana adalah cucu pendiri Pondok Modern Darussalam Gontor, KH Imam Zarkasyi.
Dilansir dari Surya.co.id, Kepala Desa Gontor, Agung Prihandoko mengatakan Din Syamsuddin sudah mengajukan permintaan surat pengantar dari Desa Gontor ke KUA Mlarak pada Selasa (29/12/2020).
Baca Juga: Bikin Petugas Patroli Terkejut, Ini Penyebab Ibu Ajak 2 Anaknya Jalan Kaki di Tol Saat Hujan Deras
"Prosedurnya sama dengan warga lain. Semua persyaratannya sudah lengkap, mulai dari pengantar dan sebagainya," jelas Agung.
Agung menjelaskan prosesi pernikahan Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) tersebut digelar secara tertutup di lingkungan Pondok Gontor. "Pernikahan itu terbatas hanya untuk keluarga," kata Agung.
Sementara itu dari keterangan di laman litapdimas.kemenag.go.id, Rashda Diana lahir di Ponorogo, Jawa Timur pada tanggal 5 Mei 1973.
Di laman tersebut juga tertulis jabatan Rashda Diana sebagai lektor di bidang keilmuan Syariah dan Ilmu Hukum.
Ia mengajar di Universitas Darussalam Gontor, Ponorogo.
Di situs unida.gontor.ac.id, Rashda Diana tercatat sebagai staf pengajar. Ia mengajar Sekolah Banding Fikih.
Rashda Diana berhasil menyelesaikan disertasinya yang berjudul Pelembagaan Politik Negara modern Al-Mawardi pada Sabtu, 29 Juni 2019.
Rashda Diana juga merupakan alumnus Fakultas Syariah Islamiyah Al-Azhar, Kairo, Mesir.
Ia kemudian menempuh pendidikan S2 di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta program studi Pemikiran Jurusan Hukum Islam.
(*)