Fotokita.net - Mati-matian bela sang presiden saat Pilpres, relawan Jokowi gigit jari usai pengumuman menteri.
Presiden Jokowi sudah menunjuk 6 menteri baru di kabinet Indonesia Maju.
Enam orang menteri diganti dicopot oleh Presiden Jokowi dan digantikan muka baru.
Keenam menteri baru langsung diumukkan Presiden Jokowi sendiri, Selasa (22/12/2020) sore ini di Istana Merdeka, Jakarta Pusat.
Berikut adalah daftar nama para menteri baru dan profil menteri baru, serta nama menteri yang diganti :
Menteri Sosial atau Mensos
Kini dijabat Tri Rismaharini
Sebelumnya Juliari Batubara
Baca Juga: Ikuti Perintah Megawati, Begini Nasib Bansos Covid-19 Usai Risma Ditunjuk Jadi Menteri Sosial
Menteri KKP
Kini, Sakti Wahyu Trenggono
Sebelumnya, Edhy Prabowo
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif atau Menparekraf
Kini, Sandiaga Uno
Sebelumnya, Wishnutama Kusbandio
Baca Juga: Copot 2 Jenderal TNI AD di Kabinet, Ini Makna Jaket Biru Enam Menteri Baru Jokowi
Menteri Agama atau Menag
Kini, Yaqut Cholil Quomas
Sebelumnya, Fachrul Razi
Menteri Perdagangan atau Mendag
Kini, M. lutfi
Sebelumnya, Agus Suparmanto
Menteri Kesehatan atau Menkes
Kini, Budi Gunadi Sadikin
Sebelumnya, Terawan Agus Putranto
Reshuffle Kabinet Indonesia Maju menuai sorotan dari masyarakat luas.
Termasuk juga dari relawan yang mendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) sejak Pilpres 2014.
Baca Juga: Hore! Sah Diteken Kemenhub, Liburan Akhir Tahun Tak Perlu Rapid Test Antigen, Ini Syaratnya
Salah satu pendiri Bara JP, Yayong Waryono yang bahkan merupakan relawan Jokowi sejak pilkada DKI 2012 menekankan, reshuffle memang sepenuhnya hak prerogratif Presiden.
Yayong menegaskan, seandainya diajak bicara atau diminta masukan, tentu relawan akan memberikan masukan terbaik untuk negara juga untuk Presiden Jokowi.
Yayong mengungkap, tampak ada kesan sejumlah pihak berusaha menjauhkan Jokowi dengan relawan yang turut berjuang ketika Pilpres 2014 dan 2019.
Menurut Yayong, Presiden Jokowi butuh orang orang yang bukan hanya memiliki kualitas dan kapabilitas, tapi juga integritas dan loyalitas tinggi dan itu hanya dimiliki oleh relawan yang memiliki kecintaan terhadap Presiden Jokowi.
Ada banyak relawan relawan yang memiliki kualitas dan sangat mumpuni dalam bidangnya, tidak kalah jika dibandingkan kalangan teknokrat.
Namun Informasi-informasi ini yang disebut Yayong, kemungkinan tidak sampai ke telinga Presiden.
“Kerja keras kami sama sekali tidak terkait urusan jabatan, tapi kecintaan terhadap negara ini, yang sangat percaya bahwa Presiden Jokowi dapat membawa bangsa ini kearah yang lebih baik. Namun jika dipercaya masuk pemerintahan, kami siap dan jangan ragukan kualitas, kapabilitas, dan integritas kami. Semuanya akan kami berikan untuk negara ini juga untuk Presiden Jokowi,” ucap Yayong.
Yayong mengingatkan, tidak sedikit relawan yang menghabiskan waktu, tenaga hingga materi untuk memenangkan Jokowi dalam Pilpres 2014 dan 2019.
Baca Juga: Kabar Gembira! Bonus Pensiunan PNS Cair Awal Januari 2021, Cukup Siapkan KTP dan SK
Pada Pilpres 2019, ungkap Yayong, beberapa relawan ikut menjadi korban penganiayaan oleh oknum tertentu.
Yayong mengatakan, setiap relawan tetap menjadi garda terdepan untuk meyakinkan publik bahwa Jokowi layak diberi kesempatan memimpin dua periode.
“Misalnya saat kampanye Pilpres 2019, publik tentu tahu gerak relawan dari pintu ke pintu, melalui media sosial, bahkan sampai ada yang dianiaya pendukung kubu lawan. Kami tak gentar, tetap menjaga soliditas, demi memenangkan Pak Jokowi,” tutur Yayong.
Walau merasa diacuhkan, Yayong menegaskan, relawan tidak akan meninggalkan idialisme, integritas, visi yang baik buat bangsa ini yang saat ini terpersonifikasi pada Jokowi dan tetap berkomitmen mengawal pemerintahan.
“Sejumlah kementerian masih perlu mendapat perhatian dan dukungan dari sektor jabatan wakil menteri. Kami tetap setia hingga akhir masa pemerintahan,” kata Yayong.
(*)