Ikut Buru Ali Kalora dan MIT di Hutan Poso, Yonif Para Raider 502 Punya 2 Keahlian Khusus Ini

Senin, 07 Desember 2020 | 14:09
Kostrad.mil.id

Pasukan Raider Kostrad sedang berlatih patroli di rawa-rawa.

Fotokita.net - Ikut buru Ali Kalora dan MIT di Hutan Poso, Yonif Para Raider 502 punya 2 keahlian khusus ini.

Terungkap fakta terbaru Ali Kalora Cs sulit dilacak oleh Satgas Tinombala selama ini.

Kelompok teroris Ali Kalora disebut menguasai medan hutan tempat persembunyiannya di pegunungan Sigi.

Selain itu, beberapa anggota baru Satgas Tinombala juga belum terbiasa dengan medannya sehingga perlu penyesuaian.

Baca Juga: Pantas Diterjunkan ke Sarang MIT Pimpinan Ali Kalora, Ternyata Begini Latihan Pasukan Elite Kodam Jaya yang Mampu Tembus Medan Berat Cuma dengan Alat Ini

Berikut fakta terbaru Ali Kalora Cs selengkapnya.

1. Menguasai hutan

Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono mengatakan, penguasaan medan hutan itu dimanfaatkan kelompok Ali Kalora Cs untuk bersembunyi atau berpindah-pindah tempat, dari kejaran tim gabungan.

Baca Juga: Disebut Jago Tiarap Hingga Kecoh Aparat di Dalam Hutan, Terbongkar Profesi Ali Kalora Sebenarnya, Diburu Pasukan Elite Hasil Didikan Keras Jenderal Andika Perkasa

Seperti dilansir dari Warta Kota dalam artikel 'Sulitnya Memburu Teroris MIT, Ali Kalora Cs Kuasai Rimba Sigi Bertahun-tahun, Aparat Tak Terbiasa'

"Tentunya apakah ada kendala, ya ada."

"Jadi berbeda dengan mereka itu sudah bertahun-tahun ada hutan, sudah menguasai medan." kata Argo di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (4/12/2020).

Baca Juga: Diperintah Kapolri Berkantor di Poso, Ini Sepak Terjang Kapolda Sulteng yang Ikut Bangun Kembali Rumah Warga Usai Dibakar MIT Pimpinan Ali Kalora

2. Anggota baru Satgas Tinombala belum terbiasa

Selain itu, menurut Argo, para anggota baru Satgas Tinombala juga belum terbiasa dengan medannya.

Sehingga perlu waktu untuk penyesuaian.

"Dengan anggota kita yang baru datang, tentunya ada perbedaan."

"Sehingga anggota pun juga harus menyesuaikan di sana," kata Argo.

Baca Juga: Pandai Kecoh Aparat Gabungan di Dalam Hutan, Ini Alasan Teroris Ali Kalora dan MIT Sulit Ditumpas Hingga Diburu Pasukan Intai Kebanggaan TNI

3. Komunikasi sulit

Selain itu, kontur hutan dan pegunungan Sigi yang berbukit dan terjal juga membuat tim kesulitan berkomunikasi.

Apalagi, tim juga kerap menemukan jalan setapak.

"Komunikasi juga kesulitan dan medan terjal, ya kita tidak terbiasa, jalan pun jalan setapak."

Baca Juga: Penggal Kepala 4 Warga Desa Hingga Bikin Jokowi Terjunkan Pasukan Elite TNI, Ini Alasan Teroris Ali Kalora dan MIT Sulit Ditumpas Aparat Gabungan

"Ya tentunya kita tidak boleh menyerah, tetapi kita tetap setiap hari kita analisa," jelasnya.

4. Tetap komitmen

Meski tak mematok target pemburuan kelompok Ali Kalora Cs tersebut, Polri berkomitmen untuk menangkap pelaku sesegera mungkin.

"Kita berharap masyarakat mendoakan biar cepat kita ungkap, kita tangkap semua di sana," ucapnya.

Baca Juga: Dikirim Bersama Pasukan Elite untuk Tumpas Ali Kalora dan MIT, Ini Kehebatan Peleton Intai TNI, Sanggup Tembus Medan Sulit

Selain kondisi geografis yang mendukung, kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora ternyata memiliki keahlian yang tak bisa dianggap remeh.

Kelompok teroris Ali Kalora juga memiliki sumber persenjataan yang memadahi dari kelompok teroris di Filipina Selatan.

Hal ini diungkapkan oleh Analis Utama Intelijen Densus 88 Antiteror Polri, Brigjen Pol Ibnu Suhendra, Kamis (3/12/2020).

"Mereka juga ada yang memiliki keahlian merakit bom ada yang pernah mengikuti pelatihan penggunaan senjata di camp.

Baca Juga: Akhirnya Muncul Usai Didesak Netizen, Jokowi Kutuk Pembantaian 1 Keluarga di Sigi Hingga Perintahkan Panglima Kirim Pasukan Paling Elite TNI

Dan kelompok ini masih memiliki sejumlah senjata api, seperti senjata M16 dan senjata pendek rakitan (pistol), dan beberapa bom rakitan dan amunisi," papar Ibnu, dilansir dari Antara.

Ibnu mengaku pihaknya menemukan senjata-senjata dari Filipina Selatan dari kelompok-kelompok yang mendukung Ali Kalora Cs.

Baca Juga: Buru Teroris MIT Ali Kalora yang Renggut 4 Warga Desa, Ini Kehebatan Pasukan Paling Elite TNI, Kebanggaan Panglima Hadi Tjahjanto: Keberhasilan Operasi Dekati 100 Persen

Youtube/Pararaider 330 Tridharma
Youtube/Pararaider 330 Tridharma

Yon 330 Pararaider dalam posisi mengintai musuh

Sumber persenjataan kelompok teroris Ali Kalora mayoritas berasal dari jaringan teroris di Filipina Selatan.

"Kita temukan senjata-senjata ini dari Filipina Selatan dari kelompok-kelompok yang mendukung kegiatan mereka, dan mereka terus melakukan upaya koordinasi dengan kelompok jaringan teroris di Filipina Selatan.

Ini yang harus kita cegah jangan sampai barang-barang senjata masuk ke wilayah kita," kata lulusan Akpol 1993 ini.

Baca Juga: Wakil Bendahara Umum PDIP Sunat Bansos Wong Cilik, Megawati Cuma Singgung Hal Ini Usai Kadernya Jadi Tersangka KPK

Ia menegaskan saat ini TNI-Polri berupaya mengejar dan menangkap terduga teroris kelompok MIT Poso pimpinan Ali Kalora yang diyakini keberadaannya masih di Sulawesi Tengah.

Inilah kehebatan pasukan Yonif Para Raider 502 Ujwala Yudha yang ikut diterjunkan untuk memburu kelompok teroris Ali Kalora dari Mujahidin Indonesia Timur (MIT).

Tugas pokok pasukan Yonif Para Raider 502 Ujwala Yudha secara umum adalah mencari, mendekati, dan menghancurkan musuh.

Baca Juga: Akui Pemilik Suara yang Tuding Jusuf Kalla Jadi Dalang OTT Edhy Prabowo, Calon Wali Kota Makassar Kini Kebingungan, KPK Diminta Segera Lakukan Ini

KOSTRAD
KOSTRAD

Batalyon Infanteri Para Raider 432

Ada dua kemampuan khusus yang wajib dimiliki oleh satuan Yonif Para Raider 502.

Seperti dilansir dari Tribunnews.com dalam artikel 'Punya Tugas Pokok Menghancurkan Musuh, Yonif Pararider 502 Miliki Dua Keahlian Khusus Ini'

Pertama kemampuan lintas udara, kedua adalah kemampuan raider atau menyerang secara tiba-tiba.

Hal ini disampaikan Komandan Brigif Para Raider 18/Trisula, Kolonel Infanteri Ahmad Hadi Al Jufri saat ditemui di Brigif Pararider/Trisula, Malang, Jawa Timur, Jumat (4/11/2020).

Baca Juga: Bikin Gempar Karena Tangkap 2 Menteri Jokowi, Ini Sosok Ketua KPK Firli Bahuri yang Ditolak 500 Karyawan KPK Hingga Dinyatakan Bersalah Usai Sewa Helikopter Mewah

"Yonif Para Raider 502 ini adalah satuan hebat, satuan yang memiliki keunggulan dengan dua kemampuan taktis yaitu lintas udara dan kemampuan raider," ucap Ahmad.

Kemampuan lintas udara adalah kemampuan taktis yang dimiliki oleh seorang prajurit untuk melakukan pemindahan melalui udara.

Dalam hal ini, satuan Yonif Para Raider 502 diterjunkan untuk merebut sasaran taktis dan strategis.

Baca Juga: Diduga Terima Suap Rp 17 Miliar untuk Kebutuhan Ini, Ternyata Mensos Juliari Batubara Orang Pertama yang Dipanggil Jokowi Saat Seleksi Kabinet Indonesia Maju, Berikut Profilnya

Tribunnews.com/Lusius Genik

Kolonel Infanteri Ahmad Hadi Al Jufri bersama pasukan Para Raider 502. Kini ikut memburu Ali Kalora Cs.

"Ini merupakan keunggulan satuan batalyon ini, bisa untuk merebut sasaran taktis maupun strategis, maupun sasaran-sasaran yang bersifat spesifik, spesial, agak khusus," kata Ahmad.

Kemudian kemampuan spesial yang dimiliki Yonif Para Raider 502 yaitu kemampuan Raid ataupun kemampuan raider.

Kemampuan rider atau menyerang secara tiba-tiba begitu berada di daratan merupakan keahlian khusus Yonif Para Raider 502.

Baca Juga: Ditetapkan KPK Jadi Tersangka, Ini Sepak Terjang Mensos Juliari Batubara yang Diduga Terlibat dalam Kasus Korupsi Bansos Covid-19

"Atau bisa digabung keduanya, setelah melaksanakan operasi lintas udara, akan melaksanakan operasi lintas darat lanjutan dengan melaksanakan operasi raid ataupun operasi raider," ucap Ahmad.

"Itulah kemampuan yang dimiliki oleh satuan Yonif Pararider 502," imbuh dia.

Yonif Para Raider 502 Ujwala Yudha adalah yonif para raider yang tergabung dalam Brigif Para Rider 18/Trisula, Malang, Jawa Timur.

Baca Juga: Minta 2 Anak Buahnya Kumpulkan Cuan Rp 10 Ribu Per Paket Bansos Covid-19, Ternyata Juliari Batubara Cuma Punya 1 Mobil Mewah, Ini Total Kekayaan Sang Menteri

Seperti diketahui, satu kompi pasukan Yonif Para Raider 502 Ujwala Yudha diterjunkan untuk bergabung ke Satgas Tinombala.

Satu kompi Yonif Para Raider 502 itu diterjunkan untuk membantu Satgas Tinombala dalam upaya memburu kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang diduga membunuh satu keluarga di Sigi, Sulawesi Tengah.

Seperti dilansir dari Tribunnews dalam artikel 'Bantu Kejar Kelompok MIT, Yonif Para Raider 502 Terjunkan Satu Kompi Untuk Gabung Operasi Tinombala'

Informasi ini disampaikan Komandan Brigif Para Raider 18/Trisula, Kolonel Inf Ahmad Hadi Al Jufri di Brigif Para Raider 18/Trisula, Malang, Jawa Timur, Jumat (4/11/2020).

Baca Juga: Bikin Gempar Karena Tangkap 2 Menteri Jokowi, Ini Sosok Ketua KPK Firli Bahuri yang Ditolak 500 Karyawan KPK Hingga Dinyatakan Bersalah Usai Sewa Helikopter Mewah

"Kalau Tinombala dari Yonif Pararider 502 udah ada satu kompi yang menjalankan penugasan Tinombala, dan masih berlangsung sampai saat ini penugasan di Tinombala," ucap Ahmad.

Bertugas di Satgas Tinombala, Yonif Para Raider dilengkapi persenjataan yang sama dengan yang dimiliki satuan infantri lain.

Baca Juga: Bukan Denny Siregar, Rekaman Suara Sosok Ini Bikin Gempar Jagat Maya Usai Sebut Jusuf Kalla Jadi Dalang Di Balik OTT Edhy Prabowo, Sengaja Alihkan Isu Habib Rizieq?

"Mulai dari SS, maupun senjata kelompok maupun senjata lintas lengkung itu kita miliki di satuan para raider 502 ini," ujar Ahmad.

Selama penugasan di Tinombala, belum ada pergantian pasukan atas satu kompi Yonif Para Raider 502 yang sebelumnya dikirimkan.

Baca Juga: Orang yang Diangkat dari Selokan Ditangkap KPK, Menhan Prabowo Subianto Merasa Ditelikung Hingga Minta Sang Adik Kontrak Pengacara Kondang Ini

Diharapkan, satuan Yonif Para Raider 502 dapat melaksanakan tugas dengan baik serta diberikan keselamatan.

"Mungkin belum ada pergantian, masih berlangsung. Semoga selama penugasan selalu diberi kesuksesan dan keberhasilan," pungkas Ahmad.

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya