Bak Oase di Gurun Pasir, Paranormal Kejawen Ini Bongkar Tanda-tanda Berakhirnya Pandemi Corona: Sebagai Manusia Saya Khawatir

Selasa, 03 November 2020 | 08:13
KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Pasien virus corona dirawat di RSD Wisma Atlet, Jakarta.

Fotokita.net - Bak oase di gurun pasir, paranormal kejawen ini bongkar tanda-tanda berakhirnya pandemi corona: sebagai manusia saya khawatir.

Pandemi virus coronamasih menghantui seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Sudah 8 bulan lamanya, sejak kasus Covid-19pertama ditemukan di Tanah Air.

Seluruh manusia berharap pandemi ini segera berakhir, agar kehidupan bisa kembali seperti semula.

Baca Juga: Buktinya Bikin Syok, Mbak You Bongkar Deretan Artis Hingga Pejabat yang Rela Pasang Susuk Demi Harta: Namanya Wanita Pasti Ingin Hidup Layak

Di sisi lain, peneliti sudah mulai berlomba-lomba untuk menemukan vaksin dari virus yang menyerang pernapasan ini.

Publik pun masih diminta untuk menaati peraturan seperti menggunakan masker saat keluar rumah dan menjaga jarak aman.

Baca Juga: Bukan Ingin Dahului Takdir Tuhan, Ahli Tarot Ini Sebut Bakal Terjadi Banjir Air Mata Karena Bencana Dahsyat di Tanah Air, Kapan Waktunya?

Kehidupan normal baru setidaknya kini harus dibiasakan oleh seluruh masyarakat dunia.

Setelah nyaris delapan bulan menyelimuti Indonesia, pemerintah akhirnya menjelaskan perkembangan penanganan wabah virus coronadi Tanah Air.

Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan pun mengklaim bahwa pemerintah berhasil menekan dan mengendalikan pertumbuhan kasus baru Covid-19.

Baca Juga: Cinta Memang Buta, Pilot Cantik Rela Dinikahi Pratu TNI AD Karena Modal Ini, Kisah Cintanya Jadi Sorotan

Demikian disampaikan Luhut Panjaitan dalam "Acara 4 Menko Satu Panggung: Dialog Satu Tahun Jokowi-Maruf (Pandemi, Resesi dan Demokrasi)" di TVRI, Minggu (25/10/2020).

“Masalah Covid-19ini memang betul kita harus serius. Penanganan sekarang pun saya pikir kita sudah mampu untuk melakukan pengendaliannya,” ujar mantan Kepala Staf Kepresidenan pada era awal Presiden Jokowi, dikutip dari Tribunnews.com.

Hal itu bisa terjadi karena penanganan sejak di rumah sakit sudah cukup baik bagi mereka yang terinfeksi virus corona.

Pun obat-obatan yang diperlukan untuk merawat pasien Covid-19sudah tersedia dan terstandardisasi di semua rumah sakit rujukan di Indonesia.

Baca Juga: Kartu Prakerja Gelombang 11 Sudah Dibuka, Peserta yang 3 Kali Gagal Lolos Tetap Bisa Daftar Asalkan Ikuti Syarat Ini

Kompas.com
KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Warga duduk dengan saling menjaga jarak guna mencegah penyebaran virus corona di Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta Pusat, Jumat (20/3/2020).

“Karena penanganan di rumah sakit dan obat-obat sudah cukup banyak,” jelas mantan Menko Polhukam ini.

Kemudian, sistem karantina bagi mereka yang terjangkit yang tidak memiliki gejala atau gejala ringan sudah berjalan, menurut Luhut Pandjaitan.

Selain itu, yang terpenting tegas Luhut Pandjaitan, penanganan di hulu yakni 3 M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak).

Baca Juga: Resmi Berlaku Usai Diteken Jokowi, Ini Nama Resmi dan Jumlah Halaman Omnibus Law UU Cipta Kerja, Download Draf Finalnya Di Sini

“Penanganan hulunya, memakai masker, mencuci tangan, jaga jarak. Ditambah lagi kita persiapkan vaksin. Sekarang ini saya pikir semua lebih terintegrasi,” jelasnya.

Kesembilan provinsi yang dimaksud yaitu DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Papua, dan Bali.

Luhut Pandjaitan YouTube/ Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi RILuhut PandjaitanSebelumnya, Luhut Pandjaitan menargetkan dua pekan angka kematian dan laju penularan virus corona(Covid-19) akan mengalami penurunan di sembilan provinsi.

Baca Juga: Buruan Cek Rekening, BLT BPJS Rp 1,2 Juta Ditransfer di Minggu Ini, Lihat Nama Penerima di sso.bpjsketenagakerjaan.go.id

"Dalam dua minggu ke depan akan turun," ujar Luhut seperti dikutip Tribunnews.com dalam Channel Youtube Karni Ilyas Club, yang diunggah pada Jumat (9/10/2020) malam.

Luhut dan tim memetakan ada tiga masalah pokok dalam penanganan Covid-19di Tanah Air.

Pertama, bagaimana menangani di hulu. Hal ini terkait sosialisasi dan kedisiplinan terhadap protokol kesehatan.

Baca Juga: Upah Minimum 2021 Ditetapkan Naik di 2 Provinsi Ini, Tapi Buruh Tetap Kecewa, Apa Sebabnya?

"Di sini ini kita memulai testing, tracing, karantina, dan segala macam. Ini kan kurang terpadu," jelas Luhut.

Kedua, penanganan di hilir dari rumah sakitnya.

Di rumah sakit rujukan Covid-19, Luhut dan tim menemukan sejumlah persoalan terkait pengobatan.

Baca Juga: Masih Terbuka Pendaftaran BLT UMKM Rp 2,4 Juta, Tukang Servis HP Syok Tiba-tiba Dapat Banpres Hingga Langsung Belanja Barang Ini

Ia pun memanggil dokter ahli untuk membahas obat-obat penting yang perlu disediakan untuk pasien Covid-19di rumah sakit.

"Karena semua standar, sudah ada. Sekarang kita perbaiki logistik di rumah sakit, dengan perawatannya, dengan manajemen," jelasnya.

Baca Juga: Suami Syok Bukan Main, Sang Istri Kepergok Selingkuh dengan 300 Pria Selama 2 Tahun, Korbannya Kena Tipu Sampai Ratusan Juta

Dalam perjalanan, Luhut dan tim menemukan persoalan baru, yakni sistem pembayaran ke rumah sakit rujukan Covid-19.

"Ada 450 rumah sakit rujukan yang belum dibayar oleh BPJS. Ternyata BPJS sudah tidak punya utang, yang jadi masalah adalah di rumah sakit ini dengan sistem yang baru ini yang semua online ini itu juga ada sedikit masalah. Kita perbaiki, kami rapat, 500 rumah sakit sekarang semua sudah jalan," tegasnya.

Kemudian melalui penanganan karantina yang bagus dan operasi disiplin oleh TNI/Polri dan Satpol PP, Luhut yakin dua pekan mendatang akan terjadi penurunan kasus kematian dan penularan Covid-19.

Baca Juga: Cuma Butuh Waktu 3 Menit Pakai Hape, Cek Status Banpres Rp 2,4 Juta di eform.bri.co.id/bpum, Begini Caranya

"Jadi kalau ini semua bisa berjalan, dalam dua minggu ke depan-- kemudian penanganan karantina ini juga bagus, seperti yang di Wisma Atlet, terus nanti di TNI, Polri, Satpol PP sudah mulai kerja, maka ini akan turun," ucapnya.

Sejauh ini hingga Minggu (25/10/2020), total kasus positif Covid-19sebanyak 389.712 orang, setelah ada penambahan pasien terkonfirmasi sebanyak 3.732 orang.

Adapun penambahan kasus sembuh mencapai 4.119 pasien sehingga total kasus sembuh sebanyak 309.219 orang.

Baca Juga: 5 Pilihan Hape Kamera yang Baik dengan Harga Pas di Kantong

Sementara jumlah pasien meninggal dunia akibat virus coronaatau SARS-CoV-2 menjadi 13.205 orang, setelah ada penambahan kasus meninggal hari ini sebanyak 128 orang.

Jumlah suspek yang dipantau per hari ini tercatat sebanyak 166.380 rang. Adapun spesimen yang diperiksa hari ini sebesar 39.922 spesimen.

Baca Juga: Kuota Penerima Banpres Masih Jauh dari Target, Ini 5 Solusi Atasi Kendala Saat Daftar BLT UMKM Rp 2,4 Juta, Dijamin Langsung Cair

Hampir satu tahun berlalu, virus coronarupanya masih menarik perhatian peramal kondang Mbak You.

Seperti kita tahu, sosok Mbak Youramai menjadi sorotan karena terawangan-terawangannya jarang sekali meleset.

Baca Juga: Vaksinasi Dimulai November 2020, BPOM Malah Belum Keluarkan Izin Edar Vaksin Covid-19 di Indonesia, Ini Alasannya

Lewat kanal Youtube pribadinya, paranormal kejawen ini memberikan 'wejangan' atau nasihat mengenai wabah virus coronayang belum menemukan titik terang.

"Menurut saya, entah corona atau tidak, menjaga kesehatan itu wajib dan harus, apalagi masalah corona seperti ini harus lebih ekstra lagi," kata Mbak You.

"Ya sebagai manusia khawatir, karena corona tidak mengenal status kita, jabatan kita, seberapa banyak uang kita, laki atau perempuan tidak mengenal itu semuanya," lanjutnya.

Baca Juga: Dioper-oper Saat Urus Surat Kematian Anaknya, Warga Surabaya Ini Datang ke Jakarta Hingga Bikin Anak Buah Risma Kelimpungan

Di masa wabah ini, Mbak Youmeminta agar semua orang banyak berdoa dan meminta ampun kepada Tuhan.

Tak cuma itu, Mbak Youjuga menyampaikan agar publik menahan diri serta menaati peraturan dari pemerintah.

"Di masa pageblung (wabah) ini kita diminta untuk menaati peraturan, karena itu untuk kebaikan semuanya," lanjutnya.

Baca Juga: Hore! Istri PNS TNI dan Polri Boleh Daftar BLT UMKM Rp 2,4 Juta, Cuma Siapkan NIK KTP dan Dokumen Ini

Mbak You menyebut virus coronabak mengganti peradaban manusia.

Misal seperti kebiasaan cuci tangan sebelum masuk rumah hingga bersalaman tanpa bersentuhan.

Dengan kebiasaan baru itu, imun akan menguat dan akhirnya orang bisa hidup berdampingan dengan Covid-19.

Baca Juga: Bak Drama Korea, Kenalan di Facebook Hingga Jatuh Cinta, Gadis Cantik Ini Syok Saat Tahu Sosok Asli Sang Suami

Instagram/mbakyou17
Instagram/mbakyou17

Paranormal kejawen Mbak You

"Ketika imun kita kuat dan bisa menyeleksi semuanya, di situlah kita bisa menang dari corona, karena dengan kita terbiasa dengan imun kita, nanti corona akan terbiasa dengan kita," tutur Mbak You.

Kabar buruknya, Mbak Youmenyebut kalau wabah virus coronatidak akan bisa selesai di tahun ini atau pun tahun depan.

Baca Juga: Pemimpin Muslim Kutuk Emmanuel Macron yang Hina Nabi Muhammad, Begini Beda Respons PBB dan Rusia Atas Tragedi Fatal di Perancis

Ia menerawang kalau masih butuh proses lebih lama untuk bisa berdamai dengan virus corona.

"Bukan tahun ini, bukan tahun depan, tapi butuh proses pelan-pelan nanti akan hilang sendiri," tukasnya.

Baca Juga: Blak-blakan Sebut Bosan Jalani 15 Tahun Pernikahan, Rumah Mewah Andre Taulany Mendadak Banjir Karangan Bunga, Sang Istri Bagikan Kabar Duka

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya