Foto Baju Hazmatnya Dilumuri Tinja Bikin Geger, Respons Nakes di Surabaya Pada Keluarga Pasien Covid-19 Jadi Sorotan

Kamis, 01 Oktober 2020 | 10:42
HUMAS PEMKOT SURABAYA/SURYA.CO.ID

Foto tenaga kesehatan sebuah puskesmas di Surbaya memakai APD lengkap mendapat perlakuan tak menyenangkan dari keluarga pasien.

Fotokita.net - Foto baju hazmatnya dilumuri tinja bikin geger, respons nakes di Surabaya pada keluarga pasien Covid-19 jadi sorotan.

Seorang tenaga medis dari sebuah puskesmas di Surabaya mendapatkan perlakuan tak menyenangkan ketika menjemput pasien Covid-19.

Tenaga medis itu dilumuri kotoran oleh keluarga pasien Covid-19 saat melakukan tugasnya.

Kotoran berwarna kuning itu terlihat di alat pelindung diri (APD) yang dipakai tenaga medis tersebut.

Baca Juga: Kabar Duka dari Dunia Hiburan, Penyanyi Muda Ini Dirawat Karena Positif Covid-19, Begini Kondisi Terkininya

Foto tenaga medis berlumur kotoran itu sempat viral.

Kabag Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara mengatakan, peristiwa itu terjadi di Rusun Bandarejo Surabaya pada Selasa (29/9/2020).

Febri menceritakan kronologi kejadian tersebut. Awalnya, Pemkot Surabaya menggelar tes swab di rusun tersebut pada 23 September 2020.

Baca Juga: Disebut Positif Covid-19 Hingga Tak Muncul di Layar Kaca, Ayu Ting Ting Malah Unggah Foto Berbeda, Balasan Umi Kalsum Jadi Sorotan

Hasil tes swab itu keluar pada Senin (28/9/2020). Petugas puskesmas melakukan tracing terhadap salah satu pasien, Mr X.

"X ini ternyata ada komorbidnya, sehingga harus dibawa ke rumah sakit rujukan, harus dibawa ke BDH," kata Febri, seperi dilansir dari Surya.co.id, Rabu (30/9/2020).

Baca Juga: Disindir Habis-habisan Bintang Emon, Inilah 5 Blunder Menkes Terawan Saat Awal Pandemi Covid-19, Jadi Alasan Absen di Acara Najwa Shihab?

Namun, kedatangan tim medis tak mendapat sambutan ramah dari keluarga pasien. Istri dan anak Mr X menolak tim medis.

Pemerintah Kota Surabaya, satgas, pihak kecamatan, dan anak pertama pasien itu menggelar mediasi. Mereka pun sepakat pasien itu dibawa ke rumah sakit.

Karena kesepakatan itu, tim medis membawa pasien ke rumah sakit. Namun, istri pasien tetap menolak.

Baca Juga: Kerap Bikin Geger di Awal Pandemi Covid-19, Menko Luhut Binsar Ungkap Fakta Mengejutkan Soal Menkes Terawan yang Disindir Telak Najwa Shihab

Tim medis melihat gelagat aneh dari keluarga pasien. Mereka pun berusaha mengingatkan agar tak melakukan perbuatan tak menyenangkan.

"Namun, tetap saja enggak terima, terus gitu (melumuri kotoran) ke baju hazmatnya petugas," ujar Febri.

Petugas tak membalas aksi tersebut karena sedang menjalankan tugas kemanusiaan.

Setelah negosiasi ulang, pasien itu dibawa ke rumah sakit. Seluruh keluarga pasien menjalani tes wab.

Baca Juga: BLT Subsidi Gaji Sudah 4 Kali Transfer, Ternyata 330 Ribu Pekerja Belum Terima Bantuan Rp 2,4 Juta Karena 5 Alasan Ini, Cepat Cek Lewat Hape

Febri berharap kejadian serupa ini tak terulang. Seluruh masyarakat harus memiliki kesadaran tentang ancaman Covid-19.

Apalagi, situasi wabah ini belum sepenuhnya reda.

Baca Juga: Bukan Jenderal, Siapa Sangka Polisi yang Tak Punya Jabatan Penting Ini Punya Kekayaan Fantastis Rp 141,2 Triliun

Dok. Humas Pemkot Surabaya

Petugas dinkes Surabaya melakukan swab di rumah warga yang rawat jalan.

"Ini kan untuk kebaikan bersama, agar bisa terus memutus mata rantai ini, penyakit ini bukan aib," ucap Febri.

Pemerintah Kota Surabaya, Jawa Timur, membenarkan kejadian seorang tenaga medis dilumuri kotoran oleh keluarga pasien Covid-19, di Rusun Bandarejo, Selasa (29/9/2020).

Akibatnya, alat pelindung diri (APD) yang dikenakan salah satu petugas medis kotor.

Foto peristiwa itu menjadi viral di media sosial.

Baca Juga: Harta Tommy Soeharto Tak Bakal Habis 7 Turunan, Penyanyi Cantik Ini Gagal Nikah dengan Pangeran Cencana Karena Terganjal Restu Calon Ibu Mertua, Apa Kabarnya Sekarang?

Kabag Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara mengatakan, peristiwa itu terjadi saat petugas melakukan tracing terhadap salah satu warga rusun.

"Namun, tetap saja enggak terima, terus gitu (melumuri kotoran) ke baju hazmatnya petugas," ujar Febri, seperi dilansir dari Surya.co.id,Rabu (30/9/2020).

Baca Juga: Kabar Gembira Masih Terbuka Bantuan Tunai Rp 2,4 Juta Cuma Isi NIK KTP, Tapi Bagi yang Sudah Ditransfer Harus Segera Tarik Dana, Begini Alasannya

Sejatinya, petugas sudah mengingatkan pihak keluarga untuk tidak nekat. Namun peringatan itu tak digubris.

Febri menjelaskan, pasien tersebut terpaksa diminta untuk menjalani perawatan karena memiliki penyakit bawaan atau komorbid.

Baca Juga: Nyerah Hartanya Rp 1,2 Triliun Dirampas Sri Mulyani, Ternyata Pangeran Cendana Ini Masih Punya Deretan Bisnis yang Tak Bakal Habis 7 Turunan, Berikut Daftarnya

Namun, permintaan petugas ditolak keluarga.

Istri dan anak pasien mencoba untuk menghalang-halangi petugas. Setelah dilakukan mediasi, pihak keluarga akhirnya bersedia.

Pasien pun segera dibawa ke rumah sakit.

Baca Juga: Pernah Kaya Raya Lewat Proyek Maia Estianty, Kini 2 Mantan Rekan Duet Istri Irwan Mussry Ini Bagikan Kabar Duka Hingga Tulis Tagar #Covidvictim

Humas Kota Surabaya
Humas Kota Surabaya

Menkes Terawan Agus Putranto mendengarkan penjelasan dari Wali Kota Surabaya Risma terkait penanganan Covid-19.

"X ini ternyata ada komorbidnya, sehingga harus dibawa ke rumah sakit rujukan, harus dibawa ke BDH," kata Febri.

Usai kejadian itu, Febri meminta warga untuk mematuhi protokol kesehatan agar mencegah penularan Covid-19.

Baca Juga: Pantas Kahiyang Ayu Mau Dinikahi Bobby Nasution Usai Putus Cinta dengan Pria Mentereng Ini, Ternyata Kekayaan Menantu Jokowi 2 Kali Lebih Besar dari Gibran

"Ini kan untuk kebaikan bersama, agar bisa terus memutus mata rantai ini, penyakit ini bukan aib," ucap Febri.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma