Pilkada 2020 Diminta Ditunda Gegara Corona, Megawati Mendadak Marah di Depan Kadernya: Saya Bilang Ganti! Masih Banyak yang Mau...

Senin, 14 September 2020 | 10:51
Instagram/basukibtp

Basuki Tjahaja Purnama bersama Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Fotokita.net - Pilkada 2020 diminta ditunda gegara Corona, Megawati Soekarnoputri mendadak marah di depan kadernya.

Kasus Covid-19 terus meningkat di tanah air, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan pimpinan DPR RI diharapkan untuk menunda pelaksanaan Pilkada Serentak yang sedianya berlangsung tanggal 9 Desember 2020 nanti.

Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Syaifullah Tamliha menduga, peningkatan orang yang terpapar Covid-19 terjadi ketika proses Pilkada berlangsung.

Jangankan rakyat biasa, calon pemimpin mereka sendiri yang semestinya jadi tauladan saja telah berguguran.

Baca Juga: Jokowi Sudah Ingatkan Anies Lakukan Hal Ini, Nikita Mirzani Blak-blakan Bilang Begini Gegara Kesal Sang Gubernur Terapkan PSBB Jakarta: Coba Tahajud Pak

"Saya berharap Presiden Jokowi dan Pimpinan DPR mempertimbangkan kembali pelaksanaan Pilkada yang bisa saja kita anggap sebagai ‘biang kerok’ peningkatan signifikan pandemi Covid-19 di Indonesia," katanya, Rabu (9/9/2020).

Tamliha yang juga Anggota DPR RI ini menekankan, jika diteruskan, maka proses Pilkada tidak akan berkualitas, pimpinan daerah yang dilahirkannya pun patut dipertanyakan kualitasnya.

"Kita jangan membandingkan negara yang tidak menunda pemilu seperti di negara lain yang jumlah penduduknya tidak sebesar jumlah rakyat Indonesia," ujarnya.

Baca Juga: Jokowi Sudah Ingatkan Anies Lakukan Hal Ini, Nikita Mirzani Blak-blakan Bilang Begini Gegara Kesal Sang Gubernur Terapkan PSBB Jakarta: Coba Tahajud Pak

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri berpesan kepada para calon kepala daerah yang diusung partainya untuk tidak bersikap angkuh apabila terpilih.

Hal tersebut disampaikan Megawati ketika memberikan arahan di Sekolah Partai PDI-P Tahap III yang dilaksanakan secara virtual, Minggu (13/9/2020).

"Jadi jangan dikira kalau nantinya saudara-saudara yang telah menang, lalu setelah jadi calon mulai keluar keangkuhan, kepongahan. Banyak saya lihat hal-hal seperti itu terjadi, tak mau turun ke bawah," ujar Megawati.

Baca Juga: Syok Terima Video Call Presiden, Siswa SMPN 7 Padang Ungkap Sifat Asli Sang Guru Matematika Usai Dapat Banyak Pertanyaan dari Jokowi

Ia sekaligus mengimbau kepada calon kepala daerah dari PDI-P untuk tidak mengejar harta selama menjabat.

Apabila demikian, Presiden ke-5 RI tersebut yakin calon kepala daerah tersebut tak akan terpilih kembali dalam periode selanjutnya.

"Kalau pimpinan yang mau dekat dengan rakyat, berjuang dengan rakyat, mempunyai inspirasi, sangat kreatif, maka pasti akan memungkinkan untuk dapat selalu dilihat oleh rakyat, dicintai dan rakyat pasti akan memilih," ujar Megawati.

Dok. Sekretaris Presiden

Megawati Soekarnoputri menjadi salah satu sosok yang mendapat tanda jasa dari Presiden Jokowi.

Ia memberikan contoh Presiden Joko Widodo yang disebutnya sebagai salah satu kader terbaik PDI-P.

Terpilihnya Jokowi sebagai Presiden dalam dua periode membuktikan bahwa Jokowi adalah sosok yang baik bagi Indonesia.

Para calon kepala daerah dari PDI-P pun diminta mencontoh kepemimpinan Presiden Jokowi.

Baca Juga: PSBB Total Jakarta Jalan Terus, Jokowi Ternyata Sudah Panggil Anies Buat Lakukan Hal Ini

"Saya bilang, ya terserah. Nanti kita lihat apakah kalau dia mau mencalonkan lagi kedua kalinya akan kami calonkan?

Sekarang orang melihat itu dengan survei meskipun saya selalu mengatakan, survei bukan jaminan," tutur Megawati.

Adapun, dalam sekolah PDI-P gelombang tiga ini diikuti oleh 2.112 peserta dan akan dilaksanakan selama tiga hari.

Tribunnews

Puan Maharani dan Megawati Soekarnoputri

Dari seluruh peserta, terdapat beberapa kepala daerah incumbent, antara lain dua gubernur, 22 bupati, 20 orang wakil bupati, dua orang wali kota dan empat orang wakil wali kota.

Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri menegaskan, tidak akan memberikan rekomendasi kepada kadernya yang akan maju kembali sebagai kepala daerah apabila semasa menjabat hanya mengedepankan publisitas semata.

Hal tersebut disampaikan Megawati di acara pembukaan sekolah PDI-P secara virtual, Minggu (13/9/2020).

"Itu yang saya bilang, kalau hanya aksi-aksian, apa boleh buat? Jangan harap untuk kedua kali (maju kembali), tidak pernah saya berikan! Saya bilang ganti, ganti! Masih banyak orang yang mau jadi (kepala daerah) kok," ujar Presiden ke-5 RI ini.

Baca Juga: China Makin Terpojok, Ilmuwannya yang Kabur ke Amerika Sebut Punya Bukti Virus Corona Dibuat di Laboratorium Wuhan: Itu Hanya Kedok

Megawati juga meminta calon kepala daerah dari partainya untuk mendedikasikan seluruh pikiran bagi rakyat dan memiliki keinginan untuk menyejahterakan rakyat.

Apabila tidak mengerti, Megawati meminta mereka untuk bertanya kepada yang lebih mengerti agar tak hanya mengedepankan aksi demi publisitas semata.

Ia memastikan, jika mencalonkan diri hanya karena harta, jabatan, dan kekuasaan, maka pihaknya tidak akan memberikan rekomendasi untuk maju kembali.

"Saya sangat yakin bahwa anda tidak akan mungkin menjadi dua kali. Kami sangat ketat dalam hal itu, karena dalam proses memilih pemimpin-pemimpin daerah, kami selalu memantau gerak kerjanya," kata dia.

Antara lain, pimpinan daerah yang mau dekat dan berjuang bagi rakyat maka yang bersangkutan akan dicintai rakyat sehingga dipilih kembali.

Baca Juga: Pantas Bantuan Rp 600 Ribu Belum Juga Masuk Rekening, Jadwal Transfer Subsidi Gaji Ternyata Mundur Lagi, Menaker Ida Fauziyah Salahkan Hal Ini

Ia pun mencontohkan keberhasilan Presiden Joko Widodo yang merupakan kader PDI-P dan terpilih menjadi Presiden selama dua periode.

"Jadi jangan dikira kalau nantinya saudara-saudara yang telah menang lalu setelah jadi calon mulai keluar keangkuhan, kepongahan.

Banyak saya lihat seperti itu terjadi, tak mau turun ke bawah," kata dia.

"Saya bilang ya terserah, nanti kita lihat apakah kalau dia mau mencalonkan lagi kedua kalinya akan kami calonkan?" lanjut Megawati.

Adapun dalam sekolah partai PDI-P gelombang tiga ini diikuti oleh 2.112 peserta dan akan dilaksanakan selama tiga hari.

Baca Juga: Coast Guard China Lagi-lagi Berulah, Ogah Pergi dari Laut Natuna Utara, Indonesia Konsisten Tolak Proposal Tiongkok

Dari seluruh peserta, terdapat beberapa kepala daerah incumbent, antara lain dua gubernur, 22 bupati, 20 orang wakil bupati, dua orang wali kota, dan empat orang wakil wali kota.

(RRI.com/Kompas.com)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma