Alfred Riedl Meninggal Dunia Karena Kanker, Ternyata Sang Mantan Pelatih Timnas Garuda Punya Riwayat Beberapa Penyakit Ini

Rabu, 09 September 2020 | 06:10
PEKSI CAHYO/TABLOID BOLA

Alfred Riedl saat menerima penghargaan Pelatih Terbaik dalam Anugerah Olahraga Tabloid Bola 2010.

Fotokita.net - Mantan pelatih timnas Garuda, Alfred Riedl meninggal dunia karena penyakit kanker padaSelasa (8/9/2020) waktu setempat di Austria.

Tentu saja, kepergian Alfred Riedl sangat menyentuh sepak bola Tanah Air.

Alfred Riedl pernah membawa timnas Indonesia melangkah ke partai final pada ajang Piala AFF 2010.

Baca Juga: Rela Jadi Tukang Cuci Piring Demi Dapur Tetap Ngebul, Komedian Kondang Ini Tiba-tiba Umumkan Buta Mata Kiri Hingga Tubuhnya Tak Bisa Digerakan

Saat itu, masyarakat Indonesia begitu gegap gempita merayakan langkah tim kebanggaannya selangkah lagi meraih trofi Piala AFF 2010.

Sayang seribu sayang, timnas Indonesia gagal juara setelah tumbang dari Malaysia dengan aggregat 2-4 (0-3, 2-1).

Baca Juga: Biasa Dijadikan Lauk, Ternyata 5 Makanan Enak Ini Bisa Jadi Pemicu Stroke Ringan yang Dialami Pemeran Kang Mus Preman Pensiun Hingga Mata Kirinya Nyaris Buta

Melansir kurier.at, Alfred Riedl meninggal dunia karena penyakit kanker.

Sebelum meninggal, dia dirawat dengan penuh kasih oleh istrinya, Jola. Alfred Riedl meinggal dunia di usianya 70 tahun.

Nama Alfred Riedl begitu terkenal di dunia sepak bola Asia Tenggara, dia pernah membesut timnas Vietnam, Laos, dan terakhir Indonesia.

Dari tiga negara tersebut, dia selalu mendapat predikat pelatih sukses.

Baca Juga: Harimau Kurus Berjalan Gontai Tertangkap Kamera Netizen Hingga Bikin Geger, Sang Pemilik Akhirnya Bongkar Fakta Mengejutkan Ini

Alfred Riedl memang sudah sejak lama berjuang melawan penyakit.

13 Tahun lalu, mantan pelatih kelahiran 2 November 1949 itu sempat menerima ginjal dari seorang pendonor di Vietnam.

HERKA YANIS PANGARIBOWO/JUARA.NET
HERKA YANIS PANGARIBOWO/JUARA.NET

Aksi eks pelatih Indonesia, Alfred Riedl dalam memberikan instruksi anak asuhnya saat menjamu Thailand.

Saat menangani timnas Vietnam, Alfred Riedl bahkan mendapat donor ginjal dari pencinta sepak bola Vietnam.

Alasannya tentu karena prestasi Riedl yang mampu membawa timnas Vietnam ke arah yang diinginkan oleh para fans.

Adapun para calon donor itu dari berbagai latar belakang, di antaranya pegawai bank, spoir truk, pedagang hingga biksu.

Kejadian itu juga membuat Riedl beralasan tidak akan pernah merayakan gol dari tim manapun yang dia besut selain timnas Vietnam.

Baca Juga: Fotonya Berbalut Baju Tidur Jadi Sorotan, Nana Mirdad Mendadak Tolak Tidur Seranjang Andrew White Sampai Sang Suami Mau Lakukan Ini

Di Laos, nama dia terkenal karena untuk kali pertama dalam sejarah mampu mengalahkan timnas Indonesia dengan skor dua gol tanpa balas dalam ajang SEA Games 2009.

Kemudian pada tahun 2010-2011, dia melatih timnas Indonesia. Kala itu, nama Alfred Riedl diagung-agungkan karena membawa skuad Garuda tembus final Piala AFF 2010.

HERKA YANIS PANGARIBOWO/BOLA/JUARA.NET
HERKA YANIS PANGARIBOWO/BOLA/JUARA.NET

Pelatih timnas Indonesia, Alfred Riedl (kanan), saat melayani permintaan tanda tangan dari salah sat

Pelatih asal Austria itu sejatinya bakal menukangi Persebaya Surabaya dalam kontes Shopee Liga 1 2020.

Akan tetapi, karena masalah kesehatan, dia urung datang ke Indonesia dan membatalkan kerjasama dengan Persebaya.

Terkendala penyakit, Alfred Riedl juga gagal menjadi pelatih Persebaya Surabaya di pertengahan Liga 1 2019.

Baca Juga: Isu Warga Timor Leste Bikin Geger Netizen, Berikut Fakta Mengejutkan Bekas Provinsi Timor Timur yang Pernah Hebohkan Dunia

Kontrak yang awalnya sudah disepakati harus dibatalkan karena ia mendadak harus menjalani operasi bypass jantung.

"Saya harus mengabarkan tentang keadaan kesehatan sekarang. Saya telah memeriksakan diri di rumah sakit di Vienna sekaligus membahas aktivitas saya ke depan," kata Riedl dalam situs resmi Persebaya beberapa waktu lalu.

"Ternyata, dalam dua pekan saya harus menjalani lagi operasi bypass. Ini kabar buruk buat saya, juga buat Persebaya. Tapi, kesehatan harus saya utamakan," sambungnya.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Sumber : Kompas.com