Fotokita.net - Biasa dijadikan lauk, ternyata 5 makanan enak ini bisa jadi pemicu stroke ringan yang dialami pemeran Kang Mus dalam sinetron Preman Pensiun hingga mata kirinya nyaris buta.
Epy Kusnandar sendiri dikenal sebagai Kang Mus dalam sinetron Preman Pensiun.
Dalam sinetron tersebut, Kang Mus menjadi salah satu preman yang ditakuti banyak orang.
Kehidupannya dalam dunia nyata rupanya sedikit berbeda dengan dirinya yang ada di sinetron.
Pasalnya, ia rela melakukan apa pun agar bisa membantu keluarganya selama tak ada panggilan syuting saat pandemi seperti sekarang ini.
Hal tersebut diungkapkan oleh Epy Kusnandar saat diwawancarai oleh tim 'Silet' (1/6/2020).
Epy Kusnandar mengaku cukup tertekan lantaran dirinya hanya bisa bergantung pada sang istri.
"Saya banyak diem aja di rumah, saya harus ngapain ini ya? Istri ada kerjaan di situlah saya sebagai suami nge drop," ungkapnya.
"Di situlah saya berdoa," tambah Epy Kusnandar.
Selama Bulan Ramadan kemarin, Epy pun banting setir menjadi penjual takjil untuk bisa sambung hidup.
Ternyata, dari usahanya itu, cukup untuk memenuhi berbagai kebutuhannya hingga lebaran tiba.
"Alhamdulillah buat nambah-nambah jajan, sama beli ketupat buat lebaran," ujar istri Epy, Karina Ranau.
Belum lagi badai corona reda, komedian kondang Epy Kusnandar kini tengah mengalami masalah kesehatan.
Epy Kusnandar terserang stroke ringan hingga salah satu sisi tubuhnya hampir lumpuh.
Melalui video berjudul 'Epy Kusnandar Mati Sebelah' di saluran YouTube Epy Kusnandar, pemain film Preman Pensiun itu mengungkapkan gejala yang dia rasakan.
Menurut Epy, stroke menyerang tubuhnya sedikit demi sedikit.
"Belum sampai tidak bisa jalan. Pelan-pelan dihantamnya," ujar Epy Kusnandar seperti, Rabu (2/9/2020).
Gejala pertama yang dialami Epy Kusnandar yaiti bagian pengelihatan kabur hingga tak bisa melihat.
"(Terserang) Mata dulu semakin kabur semakin buta, ini kiri," lanjutnya.
Stroke yang dialami Epy Kusnandar menyerang bagian kiri tubuhnya hingga tak terasa jika digerakan.
"Otak di sebelah kiri (terserang), kalau digerak ke kiri enggak berasa," tutup Epy Kusnandar terkait kondisinya.
Ternyata, perkembangan jumlah penderita penyakit tidak menular kini terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
Salah satu jenis penyakit tak menular yang kini menjadi sorotan adalah stroke. Penyakit yang menyerang sistem pembuluh darah saraf otak ini sangat mematikan, dan menjadi penyebab utama kelumpuhan.
Stroke dapat menyerang tanpa memberikan gejala atau peringatan alias tiba-tiba.
Gaya hidup tak sehat seperti mengonsumsi makanan berlemak jahat merupakan salah satu faktor yang memicu terjadinya kerusakan pembuluh darah yang pada akhirnya akan memicu serangan stroke.
Oleh sebab itu, pemilihan makanan dalam menu keseharian menjadi penting artinya.
Ada beberapa jenis makanan yang harus Anda waspadai dan batasi konsumsinya sedini mungkin.
Mau tahu makanan apa saja itu? Berikut adalah penjelasannya seperti dikutip, Caring.com :
1. Kerupuk, keripik dan gorengan
Muffin, donat, keripik, crackers, atau makanan dipanggang yang tinggi kandungan lemak trans, menggunakan minyak terhidrogen dalam pembuatannya.
Konsumsi makanan ini harus dibatasi karen lemak trans memiliki sifat yang berbahaya karena mampu mengeblok atau menyumbat saluran pembuluh darah, meningkatkan konsentrasi lipid (lemak) dan kolesterol jahat dalam darah dan menurunkan kolesterol baik.
Sebuah riset di University of North Carolina Amerika Serikat menemukan, wanita yang mengasup 7 gram lemak trans setiap hari (dua porsi donat atau setengah porsi kentang goreng) memiliki risiko terserang stroke 30 persen lebih tinggi ketimbang wanita yang mengkonsumsi hanya 1 gram lemak trans per hari.
2. Daging olahan dan rokok
Daging olahan dan rokok merupakan kontributor jahat untuk faktor risiko pencetus stroke.
Daging olahan umumnya memiliki kandungan natrium yang tinggi dan bahan pengawet.
Para ahli berkesimpulan, natrium nitrat dan nitrit secara langsung dapat merusak pembuluh darah, menyebabkan arteri mengeras dan menyempit.
Banyak penelitian telah menghubungkan antara konsumsi daging olahan dengan penyakit arteri koroner (CAD).
Sebuah riset meta-analisis dalam jurnal Circulation memperkirakan bahwa terjadi kenaikan sebesar 42 persen terkait risiko penyakit jantung koroner bagi mereka yang makan satu porsi daging olahan per hari.
3. Konsumsi soda
Keputusan mengganti minuman bergula dengan diet soda tampaknya seperti solusi cerdas untuk menurunkan berat badan dan mempromosikan kesehatan jantung.
Tetapi pada kenyataannya, konsumsi soda dapat memicu datangnya stroke. Mereka yang mengonsumsi minuman bersoda setiap hari memiliki risiko menderita stroke sebesar 48 persen.
Sebuah riset di Columbia University melibatkan 2.500 orang usia 40 tahun atau lebih tua dan menemukan bahwa peminum soda harian memiliki 60 persen lebih tinggi terserang stroke, mengalami serangan jantung, dan penyakit arteri koroner dibandingkan mereka yang tidak konsumsi soda.
4. Daging merah
Para ahli menyimpulkan bahwa wanita yang mengonsumsi daging merah dalam porsi besar setiap hari memiliki peluang lebih tinggi terkena stroke sebesar 42 persen.
Temuan ini berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan selama kurang lebih 10 tahun terhadap 35.000 para peserta yang semuanya adalah wanita.
Para peneliti telah lama mengetahui bahwa lemak jenuh dalam daging merah meningkatkan risiko stroke dan penyakit jantung, dengan cara menyumbat arteri lewat penumpukan plak protein secara bertahap.
Peneliti mengimbau untuk mengganti konsumsi daging merah dengan ikan. Juga, memilih sumber protein lain seperti kacang, tumbuhan polong, tahu, dan susu tanpa lemak.
5. Makanan kaleng dan fast food
Para ahli nutrisi menilai, sejumlah makanan kaleng yang didalamnya mengandung kadar sodium dan garam (natrium) kelewat tinggi tidak disarankan untuk sering dikonsumsi.
Pasalnya, garam atau sodium secara langsung dapat memengaruhi risiko terkena stroke.
Asosiasi Jantung dan Stroke Amerika Serikat merekomendasikan, asupan sodium tidak boleh lebih dari 1.500 mg setiap hari.
Sebuah riset teranyar menyebutkan, orang yang mengonsumsi lebih dari 4.000 mg sodium sehari, berisiko dua kali lipat terkena stroke ketimbang mereka yang mengasup 2.000 mg atau kurang.
Oleh sebab itu, para ahli mengajurkan untuk selalu membaca label makanan dengan hati-hati.
Selain itu, jangan pula terpaku untuk mewaspadai makanan yang rasanya asin saja.
Anda juga harus meneliti makanan dengan label yang mengandung sodium dalam bentuk lain seperti baking soda, baking powder, MSG (monosodium glutamate), disodium phosphate, sodium alginate.