Bak Buah Jatuh Tak Jauh dari Pohonnya, Dulu Amien Rais Nazar Jalan Kaki dari Yogya ke Jakarta, Kini Anaknya Sesumbar Berenang dari Pantai Kapuk Sampai Labuan Bajo

Rabu, 02 September 2020 | 06:00
Instagram/Mumtaz Rais

Mumtaz Rais

Fotokita.net -Seperti peribahasa buah jatuh tak jauh dari pohonnya, dulu Amien Rais bernazar jalan kaki dari Yogyakarta ke Jakarta, kini anaknya, Mumtaz Rais sesumbar berenang dari Pantai Kapuk sampai Labuan Bajo.

Ketua DPP PAN Mumtaz Raissekaligus putra mantan Ketua MPR Amien Raismenilai membuat statement yang 'mengejutkan'.

Dia berjanji akan berenang dari Pantai Kapuk di Jakarta ke Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur (NTT) jika partai baru bernamaPAN Reformasiterwujud.

"Kalau memang PAN Halusinasi (PAN Reformasi) sampai beneran terbentuk dan diisi seperempat saja dari anggota dewan kita yang berjumlah sekitar 1.500, maka saya sebagai Ketua POK DPP penjaga tangguh benteng PAN ini akan berenang dari Pantai Kapuk sampai Labuan Bajo, sebagai bentuk giveaway, persembahan dari saya," kata Mumtaz saat dihubungi, Senin (31/8/2020) malam.

Baca Juga: Bak Tak Gentar Cabut Kumis Macan, Amien Rais Tuding Orang Dalam di Balik Kebakaran Gedung Kejaksaan Agung Usai Dapat Intimidasi Saat Deklarasi KAMI

Tak hanya itu, Mumtaz mengatakan, apabila Menteri Hukum dan HAM menerbitkan surat keputusan (SK) partai tersebut, maka ia akan berenang kembali dari Labuan Bajo ke Pantai Kapuk.

"Dan tidak cukup sampai di situ. Jika sampai Menkumham memberikan SK untuk PAN Halusinasi ini, maka saya akan beri giveaway lagi. Berenang dari Labuan Bajo sampai Kapuk. Bolak-balik. Kita tunggu sampai Desember," ujar dia.

Baca Juga: Sama-sama Deklarasi KAMI, Amien Rais Kini Bentuk Partai Baru Usai Mengaku Dikeluarkan PAN, Begini Respon Gatot Nurmantyo

Mumtaz Rais yakin bahwaPAN Reformasitidak akan terwujud lantaran sepi antusiasme.

Tidak ada anggota dewan atau kepala daerah yang membahas adanya partai baru itu.

"Lihatlah, tidak ada satu pun anggota dewan kita dan kepala daerah kita yang mengarah ke sana. Kenapa? Karena mereka semua sibuk bekerja, bukan seperti para pengangguran itu yang luntang-lantung berhalusinasi mau bikin partai," lanjut dia.

Baca Juga: Jejaknya Dirahasiakan Selama Puluhan Tahun, Berikut Kisah Pasukan Hantu Amerika yang Sukses Kelabui Militer Nazi dengan Cara Tak Terduga Ini

DuluAmien Rais

Dulu, bapaknya Mumtaz yakniAmien Raisjuga pernah menyatakan hal serupa.

Saat itu jelang Pemilihan Presiden 2014, Amien merapat ke kubu Prabowo Subianto yang saat itu juga berduel dengan Joko Widodo sebagai calon presiden.

Kompas.com

Amien Rais

Kala itu, sebagai bentuk dukungan serius kepada Prabowo, Amien Raispernah bilang mau jalan kakidari kampung halamannya Yogyakarta ke Jakarta.

Dikutip dari Kompas.com, pernyataan itu keluar sebagai bentuk keseriusan Amien Raiskarena dikabarkan dirinya pernah meminta Prabowo diajukan ke mahkamah militer terkait kasus penculikan 1998.

Pernyataan Amien soal Nazar itu ditayangkan dalam wawancara dengan TV One pada 2014 lalu.

Baca Juga: KSAD Andika Perkasa Tuntut Prada MI dan Teman-temannya Tanggung Kerugian, Kini Warga Mulai Berani Lapor: Ponsel Dirampas, Diancam Pakai Pistol

Dalam video tersebut, Amien menyatakan bahwa isu dirinya pernah menyebut Prabowo sebagai dalang kasus 1998 adalah pernyataan yang dibuat-buat.

"Saya tantang, kalau Anda bisa cari kembali potongan koran media cetak yang saya ngomong seperti itu, atau rekaman radio, atau rekaman televisi yang berkata seperti itu."

"Saya akan jalan kakiJakarta-Yogya bolak balik, kalau perlu sambil engklek. Saya enggak seperti itu. Insya Allah saya enggak pernah nuduh Prabowo yang begitu, enggak," kata Amien.

Kompas.com

Lilik Yuliantoro, menggantikan Amien Rais yang nazar jalan kaki Yogyakarta-Jakarta jika Jokowi menang Pilpres 2019.

Ternyata, bukti bahwa Amien pernah meminta Prabowo diadili ditemukan kemudian. Tak hanya satu, tapi dua kliping koran.

Pertama, pemberitaan harian Republika tanggal 24 Juni 1998. Berita tersebut menjadi headline dengan judul "Amien Rais: Prabowo harus Dimahmilkan".

Bukti kedua yakni potongan berita harian Kompas edisi 4 Agustus 1998. Di dalamnya, surat kabar tersebut mengutip pernyataan Amien yang menuduh Prabowo sebagai salah satu yang bertanggung jawab dalam kasus penculikan 1998.

Amien yang saat itu masih menjabat sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah berharap Prabowo akan mengungkapkan semua yang diketahuinya kepada DKP dan tidak menyembunyikan sesuatu pun tentang kasus penculikan aktivis.

Baca Juga: Heboh Penemuan KTP WNI di Markas ISIS, Ternyata Pemiliknya Bukan Orang Sembarangan, Punya Pengaruh di Suriah

"Saya minta Saudara Prabowo jangan menyembunyikan fakta sepotong pun," tegas Amien seusai berbicara di hadapan Indonesian Executive Circle, di Jakarta, saat itu.

Amien mengatakan, selain Prabowo, tentu ada orang lain yang lebih bertanggung jawab dalam kasus penculikan ini.

"Saya tahu Pak Prabowo harus bertanggung jawab, tapi ada yang lebih bertanggung jawab. Menurut peraturan tentara, tidak ada perwira yang bertindak sendiri. Atasannya mesti tahu," ujar Amien.

(KOMPAS.com/RAKHMAT NUR HAKIM) - (KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO)
(KOMPAS.com/RAKHMAT NUR HAKIM) - (KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO)

Amien Rais - Prabowo Subianto

Tidak terwujud

Mumtaz juga meyakini bahwa partai politik baru yang akan dibentuk sang ayah tidak akan terwujud.

"Mengapa? Karena PAN Reformasiini alih-alih akan terbentuk serta dideklarasikan, malah yang ada nyungsep sebelum tumbuh," kata Mumtaz.

Mumtaz optimistisPAN Reformasitak akan terbentuk karena tidak ada anggota dewan ataupun kepala daerah yang membicarakan rencana adanya partai baru tersebut.

"Lihatlah, tidak ada satu pun anggota dewan kita dan kepala daerah kita yang mengarah ke sana. Kenapa? Karena mereka semua sibuk bekerja, bukan seperti para pengangguran itu yang luntang-lantung berhalusinasi mau bikin partai," ujar Mumtaz.

Mumtaz pun bernazar, jika PAN Reformasiberhasil dibentuk serta diisi seperempat dari anggota DPR, ia akan berenang dari Pantai Kapuk sampai Labuan Bajo.

Selain itu, apabila Menteri Hukum dan HAM menerbitkan surat keputusan (SK) partai baru tersebut, ia akan kembali berenang.

Baca Juga: Sudah Bikin Malu TNI AD, Inilah Daftar Anggota yang Terima Sanksi dari KSAD Andika Perkasa, Dari Penyerangan Hingga Ulah Istri

"Kalau memang PAN Halusinasi (PAN Reformasi) ini sampai beneran terbentuk dan diisi seperempat saja dari anggota dewan kita yang berjumlah sekitar 1.500, maka saya sebagai Ketua POK DPP penjaga tangguh benteng PAN ini akan berenang dari Pantai Kapuk sampai Labuan Bajo, sebagai bentuk giveaway," ucap dia.

"Dan tidak cukup sampai di situ, jika sampai Menkumham memberikan SK untuk PAN Halusinasi ini, maka saya akan berikan giveaway lagi, berenang dari Labuan Bajo sampai Kapuk. Bolak-balik. Kita tunggu sampai Desember," lanjut dia.

Sebelumnya diberitakan, loyalis Amien Raissekaligus mantan Ketua DPP PAN Agung Mozin mengatakan, namaPAN Reformasimenjadi usulan terkuat untuk partai baru mantan Ketua MPR Amien Rais.

Baca Juga: Dapat Pujian dari Hotman Paris Gegara Pernah Makan di Restoran Ini, Mobil Mewah Jaksa Pinangki Kini Disita Kejagung

Agung mengatakan, usulan nama PAN Reformasitersebut menguat setelah diskusi yang panjang yang dilakukan sejumlah mantan pengurus PAN.

"Setelah melalui diskusi yang panjang, ternyata usulan yang menguat adalah nama Partai PAN Reformasi," kata Agung melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Kamis (27/8/2020) malam.

Namun, Agung mengatakan, nama PAN Reformasibukan merupakan singkatan dari Partai Amanat Nasional.

"Tidak, hanya PAN Reformasi saja bukan singkatan," ujar dia.

Agung mengatakan bahwa usulan nama PAN Reformasiitu disambut gembira Amien dan mengapresiasi dengan antusias akan lahirnya partai baru.

"Beliau sangat gembira melihat antusiasme para pendukung lahirnya partai baru," ucap dia.

Lebih lanjut, Agung mengatakan, logo partai baru PAN Reformasitidak akan jauh berbeda dengan logo PAN.

Baca Juga: Ingin Pamer Keluarga Harmonis, Nia Ramadhani Foto Bareng Sang Mertua Malah Jadi Sorotan, Ternyata Gara-gara Ini

Namun, logo tersebut akan diputuskan pada waktu yang tepat.

"Logo tidak jauh berbeda dengan logo PAN. Namun, hal ini akan diputuskan di waktu yang tepat jika tidak ada perubahan usulan dari semua stakeholder," ucap dia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mumtaz Rais: Jika PAN ReformasiTerbentuk, Saya Berenang dari Kapuk sampai Labuan Bajo"

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengingat Nazar Amien Rais Saat Pilpres 2014"

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma