Fotokita.net -Dua belas hari setelah ditemukannya jasad editor Metro TV, Yodi Prabowo, pihak kepolisian masih bekerja keras melakukan penyelidikan.
Kasus pembunuhan editor Metro TV, Yodi Prabowo, belum menemukan titik terang meski polisi sudah menemukan sejumlah bukti.
Diketahui, sejumlah barang bukti seperti pisau, rambut, hingga sidik jari ditemukan polisi di TKP di mana jasad Yodi Prabowoditemukan.
Yodi Prabowo sendiri ditemukan dalam keadaan tak bernyawa pada Jumat (10/7/2020) lalu di pinggir Tol JORR, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Terkait temuan sejumlah barang bukti itu, polisi mengungkapkan hasil laboratorium forensik (labfor).
Dikutip dari Tribun Jakarta, rambut yang ditemukan di lokasi dekat jasad Yodi Prabowo ternyata milik korban sendiri.
"Rambut itu punya korban," terang Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Tubagus Ade, Selasa (21/7/2020).
Sementara untuk bukti sidik jari di pisau, juga tak memberikan petunjuk apapun.
Kabid HumasPolda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus, mengungkapkan sidik jari tersebut milikYodi Prabowo.
"Sementara ini sidik yang ditemukan (hasil labfor) adalah sidik jari korban dan juga DNA si korban sendiri," kata Yusri, Selasa, dilansir Kompas.com.
Yusri mengatakan tim labfor hingga saat ini masih terus melakukan pendalaman.
"Tim labfor masih terus melakukan pendalaman mudah-mudahan secepatnya akan kita sampaikan ya," ujarnya.
Disisi lain, Tubagus menuturkan pihaknya memiliki sejumlah petunjuk yang bisa dijadikan kunci mengungkap kasusYodi Prabowo.
Namun, Tubagus enggan berbicara lebih lanjut.
"Ada gambaran tapi nantilah belum saatnya," katanya, dikutip dariTribun Jakarta.
Perkiraan waktu kematian Yodi Prabowo
Berdasarkan keterangan saksi, terhitung sejak Yodi Prabowoberangkat kerja, editor Metro TV ini diperkirakan tewas di atas pukul 00.00 WIB.
"Diperkirakan kejadian itu sekitar pukul 12 malam sampai dengan pukul 2 pagi hari."
"Itu berdasarkan dari hasil keterangan saksi, mulai dia (korban) dari berangkat kantor," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus, Selasa, dikutip dari Kompas.com.
Motor Yodi sendiri ditemukan oleh warga setempat pada pukul 02.00 WIB.
Lokasi penemuan motorpun tak jauh dari tempat jasad Yodi Prabowotergeletak.
"Karena berdasarkan keterangan saksi yang memindahkan sepeda motor yang dia temukan di pinggir jalan dekat TKP tersebut sekitar pukul 2 pagi," kata Yusri.
Meski begitu, polisi masih melakukan pendalaman karena rekaman CCTV yang diperoleh tak jelas.
"Memang ada kondisi dalam keadaan gelap. Dua CCTV masih pengecekan dan kondisinya masih sangat sulit."
"Ini masih dicoba sama tim labfor untuk membuka kembali apakah bisa terbaca atau tidak," pungkasnya.
Syahrul, warga yang melihat dua pria mencurigakan di sekitar TKP penemuan jenazah Yodi Prabowo, saat ditemui di Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Senin (20/7/2020).
Soal kemungkinan bunuh diri
Diketahui, hasil labfor mengatakan sidik jari di pisau yang ditemukan di sekitar lokasi penemuan jasad editor Metro TV Yodi Prabowo, merupakan milik korban sendiri.
Meski begitu, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus, tak berani menyimpulkan apakah kasus Yodi Prabowoadalah bunuh diri.
"Belum bisa disimpulkan ke sana (bunuh diri)," ucap Yusri di Polda Metro Jaya, Selasa, dilansir Warta Kota.
Lebih lanjut, Yusri membeberkan hasil labfor tak menunjukkan adanya tindak kekerasan terhadap Yodi Prabowo.
Ia mengatakan Yodi Prabowotewas karena luka tusuk di bagian leher.
Pelaku pembunuhan terhadap Editor Metro TV, Yodi Prabowo, mulai terungkap.
"Hasil dari kedokteran forensik tidak ada pemukulan dan tidak ada benda tumpul yang mengenai korban."
"Korban murni adanya tusukan dan sayatan di sekitar leher. Ini yang mengakibatkan korban meninggal dunia," tuturnya.
Di tengah-tengah minimnya petunjuk mengenai kasus Yodi, Yusri Yunus menyebutkan seorang saksi mengaku tahu pelaku pembunuhan.
Terkait hal itu, Yusri menuturkan pihaknya akan melakukan pemeriksaan ulang.
Mengutip Warta Kota, hingga Senin (20/7/2020), sudah 34 saksi diperiksa untuk dimintai keterangan.
"Seperti yang telah disampaikan bahwa salah satu saksi yang merupakan rekan dari almarhum sendiri yang mengatakan dia mengetahui pelaku pembunuhan atau dia berasumsi, kita akan melakukan pemeriksaan ulang atau pemeriksaan tambahan," kata Yusri.
"Rencananya besok atau kita lakukan pemeriksaan ulang terhadap beberapa saksi ini."
"Setelah itu kita akan lakukan anev kembali dan kalau perlu kita gelar juga."
"Kita tunggu saja hasil petunjuk yang didapat dari para penyidik di lapangan," sambungnya.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, Tribun Jakarta/Wahyu, Warta Kota/Budi Sam Law Malau, Kompas.com/Muhammad Isa Bustomi)