Fotokita.net -Garuda Pancasila merupakan lambang negara bangsa Indonesia. Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang dijadikan sebagai dasar ideologi bangsa Indonesia.
Tanggal 1 Juni dikenal sebagai Hari Lahir Pancasila.
Pancasila merupakan dasar negara yang menjadi salah satu pilar kebangsaan Indonesia.
Pancasila menyatukan bangsa Indonesia yang berbeda-beda dari Sabang sampai Merauke.
Kala itu, Pancasila merupakan judul pidato yang disampaikan oleh Soekarno tahun 1945.
Diawali, adanya Dokuritsu Junbi Cosakai atau Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang mengadakan sidang pertama.
Sidang pertama, dimulai pada 29 Mei hingga 1 Juni 1945, sebagaimana dilansir semarangkota.go.id.
Rapat dibuka pada tanggal 28 Mei 1945 dan pembahasan dimulai keesokan harinya 29 Mei 1945 dengan tema dasar negara.

:quality(100)/photo/2020/04/15/3609703788.jpg)
Lima sila dalam Pancasila dilambangkan dengan benda yang berbeda
Lambang negara Indonesia berbentuk burung Garuda yang kepala menoleh ke kanan.
Dikutip situs www.indonesia.go.id, pada bagian dada terdapat perisai yang didalamnya terdapat lima lambang atau sila.
Kelima simbol tersebut adalah bintang, rantai, pohon beringin, kepala banteng, padi dan kapas. Tahukah kita makna lambang Pancasila itu?
Bintang
Lambang Bintang emas dengan perisai berlatar belakang warna hitam dijadikan sebagai sila pertama dalam Pancasila yang berbunyi Ketuhanan Yang Maha Esa.
Pada bintang berwarna kuning bersudut lima.
Mahfud MD tegaskan hanya ada 1 Pancasila.
Bintang di artikan sebagai sebuah cahaya seperti Tuhan yang menjadi cahaya kerohanian bagi setiap manusia.
Dikutip situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), bintang emas mengandung maksud bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang religius.
Di mana bangsa yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan kepercayaan masing-masing.
Contoh yang kegiatan yang bisa diterapkan sesuai sesuai sila pertama, yakni:
- Percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa
- Hormat menghormati
- Hidup rukun
- Bekerja sama antara pemeluk agama dan penganut kepercayaan yang berbeda-beda
- Tidak memaksa suatu agama atau kepercayaan kepada orang lain.
Lambang rantai berwarna kuning berlatar belakang warna merah dijadikan sebagai dasar Kemanusiaan yang Adil dan Beradap.
Pada lambang rantai disusun atas gelang-gelang kecil dengan jumlah 17 gelang dan saling menyambung.
Di mana itu menandakan hubungan manusia satu dengan yang lain dan saling membantu.
Gelang yang berbentuk persegi menggambarkan pria, sementara gelang yang berbentuk lingkaran menggambarkan wanita.
Contoh sila kedua Pancasila yang bisa diterapkan di lingkungan masyarakat, yakni:
Sikap saling mencintai sesama manusia
Tenggang rasa
Gemar menolong orang lain
Tidak membeda-membedakan
Berbicara kepada orang lain dengan Sopan santun
Pohon Beringin
Pohon beringin melambangkan sebagai tempat berteduh dan berlindung.
Pada Pancasila, pohon beringin dijadikan sebagai dasar sila ketiga yang berbunyi Persatuan Indonesia.
Di mana mencerminkan kesatuan dan kesatuan Indonesia.
Pohon beringin merupakan sebuah pohon di Indonesia yang memiliki akar tunjang. Sebuah akar tunggal panjang yang menunjang pohon yang besar ini dengan tumbuh sangat dalam ke dalam tanah.
Pohon beringin memiliki banyak akar yang menggelantung dari ranting-rantingnya.
Contoh sila ketiga Pancasila dalam lingkungan masyarakat, yakni:
Rela berkorban
Cinta tanah air
Mencintai produk lokal
Bergaul dengan teman tanpa membeda suku, ras, dan adat istiadat
Ikut menjaga keamanan lingkungan.
Kepala Banteng
Lambang kepala banteng dijadikan sebagai dasar pada sila ke empat Pancasila berbunyi Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan.
Banteng merupakan binatang yang suka berkumpul. Sama seperti manusia dalam pengambilan keputusan harus dilakukan secara musyawarah.
Salah satunya dengan berkumpul dan diskusi.
Contoh sila keempat Pancasila dalam lingkungan Masyarakat, yakni:
Mengutamakan keputusan yang diambil secara musyawarah
Tidak memaksa kehendak orang lain
Melaksanakan musyawarah mufakat
Menghormati dan menjunjung tinggi hasil musyawarah.
Padi dan Kapas
Padi dan kapas dimaknai sebagai salah satu kebutuhan rakyat Indonesia tanpa melihat status dan kedudukannya.
Padi dan kapas mencerminkan pangan dan sandang. Ini menandakan tidak adanya kesenjangan antara satu dengan yang lain.
Pada Pancasila, padi dan kapas dijadikan sebagai dasar kelima berbunyi Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Contoh sila kelima Pancasila dalam lingkungan masyarakat, yakni:
Sikap adil kepada sesama
Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban
Menghormati hak-hak orang lain Ikut serta dalam kegiatan gotong royong.