Guncangannya Terasa Kencang Hingga Bikin Panik Warga Jakarta dan Sekitarnya, BMKG Ungkap Penyebab Gempa Rangkasbitung

Selasa, 07 Juli 2020 | 13:18
csengineermag

Ilustrasi Seismograph pendeteksi gempa

Fotokita.net - Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan telah terjadi gempa bumi berkekuatan 5,4 M pada Selasa (7/7/2020) pada pukul 11.44.

Gempa terjadi di kedalaman 82 km dan tidak berpotensi tsunami. Pusat gempa berada di 18 km barat daya Rangkas Bitung, Banten.

Gempa ini dirasakan oleh sebagian warga Jakarta dan Depok.

Baca Juga: Dipecat dari Akademi Militer Hingga Luntang-lantung ke Jakarta, Edhy Prabowo Jadi Sorotan Sehabis Obrak-abrik Kebijakan Susi Pudjiastuti, Inilah Daftar Kekayaan Sang Menteri KKP

Kristianto Purnomo, warga Depok, Jawa Barat merasakan dirinya awalnya terasa bergoyang.

Dia pun melihat kursi dan televisi yang ada di dalam rumahnya di kawasan Jatimulya juga turut bergeser.

Baca Juga: Ekspor Benih Lobster Jalan Terus, Edhy Prabowo Beberkan Alasan Ilmiah Soal Komoditas Laut Itu, Susi Pudjiastuti Makin Mencak-mencak Hingga Tantang Sang Menteri: 'Siapa Mereka?? Apa??'

ilustrasi gempa

"Awalnya aku pikir, aku pusing. Tapi pas lihat kursi sama TV juga geser, berarti gempa," kata pria yang akrab disapa Kape ini.

Getaran juga dirasakan oleh Icha Rastika, warga Cisauk, Kabupaten Tangerang. Icha yang sedang bekerja di atas kasur, merasakan kasurnya terasa tertarik ke bawah.

Demikian juga yang dirasakan Palupi, warga Gunung Sindur, Kabupaten Bogor.

"Lagi duduk di kursi kayak tiba-tiba melorot kayak diturunin begitu," ujar Palupi.

"Yang tadi aku rasain getarannya sekitar tiga detik," ujar Kape.

Baca Juga: Ditonton Jutaan Kali Hingga Banjir Komentar, Inilah 6 Konten Artis yang Disebut Jadi Drama Tak Berujung di YouTube, Ashanty Malah Kasih Respon yang Bikin Terkejut

Gempa terasa di Jakarta dan sekitarnya pukul 11.44 WIB, Selasa (7/7/2020).

"Rasanya kaya nyungsep masuk," kata Palupi yang berada di kisaran Mampang, merasakan gempa tersebut.

"Iya, gede ini. Berasa di Depok," kata Kristianto Purnomo. Gempa kali ini terasa berbeda, bukan bergoyang, tetapi seperti naik turun.

Hal ini dirasakan oleh Shinta yang tinggal di Apartemen Kalibata City lantai 7.

Baca Juga: Belum Cukup Laut China Selatan dan Lembah Galwan, Tiongkok Ketahuan Incar Tanah Negara yang Tak Disangka-sangka Ini, Kini Indonesia Siapkan Natuna Jadi Garis Depan Sengketa

"Iya, ini gempanya nggak biasa, bukan goyang," kata dia.

Berdasarkan @infoBMKG, gempa magnitudo 5,4 18 Km Baratdaya Rangkas Bitung, Banten, tidak berpotensi tsunami.

Gempa bumi bermagnitudo 5,4 di18 km barat daya Rangkasbitung, Banten, membuat sejumlah penghuni apartemen di Jakarta panik karena getarannya terasa kuat.

Gempa itu terjadi pada Selasa pukul 11.44.14.

"Getaran gempa terasa pada skala II MMI di Jakarta," kata Kepala Kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Tiar Prasetya di Jakarta, Selasa 7 Juli 2020.

Baca Juga: Sempat Bikin Heran WHO Lantaran Tak Pernah Terapkan Protokol Kesehatan, Negara Ini Akhirnya Mencatat Kasus Covid-19 Tertinggi dalam 2 Bulan Terakhir, Ternyata Begini Penyebabnya

Getaran gempa pada skala II Modified Mercalli Intensity (MMI) dirasakan oleh beberapa orang dan membuat benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

Gempa di Rangkasbitungjuga dapat dirasakan di Lebak pada skalaIII-IV MMI; Cihara, Rangkasbitung, Bayah, Pandeglang, Malingping, Cibeber, Banjarsari, danSukabumipada skala III MMI; Depokdan Bandung pada skala II-III MMI; serta Tangerang Selatan pada skalaII MMI.

Getaran pada skala IIIMMI dirasakan nyata dalam rumah seakan-akan ada truk berlalu dan getaran pada skala IV MMIdirasakan oleh orang banyak di dalam rumah dan beberapa orang di luar rumah serta menimbulkan gerabah pecah, jendela/pintu berderik, dan dinding berbunyi.

Baca Juga: Kabar Baik Buat Para Abdi Negara, Sri Mulyani Akhirnya Berikan Jawaban Soal Besaran Gaji Ke-13 untuk PNS Golongan I Sampai IV, Inilah Jadwal Pencairannya

Pusat gempa bumi di Rangkasbitungitu berada di koordinat6.69 Lintang Selatan, 106.14 Bujur Timur, pada kedalaman 82 km berdasarkan pemodelan BMKG gempa tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

Freepik
Freepik

ilustrasi gempa bumi

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkap penyebab gempa yang pusatnya berada di 18 km barat daya Rangkasbitung itu.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono mengungkap, gempaini terjadi akibat subduksi lempeng Indo-Australia.

Baca Juga: Foto Hasil Olahannya Bikin Perut Keroncongan, Tapi Saat Tahu 5 Fakta Ikan Mujair Ini Selera Makan Langsung Hilang Seketika

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi menengah akibat subduksi lempeng Indo-Australia yang menunjam dibawah lempeng Eurasia," jelas Rahmat dalamsiaran pers BMKG, Selasa (7/7/2020).

Menurut dia, hasil analisis mekanisme sumber gempaBMKG menunjukkan, lindu Rangkasbitung memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).

(Kompas.com/Tempo.co/Liputan6.com)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma