Fotokita.net -Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir resmi mengangkat Fajrin Rasyid menjadi Direktur Digital PT Telekomunikasi Indonesia (Persero).
Sebelum menduduki posisi tersebut, pria berusia 33 tahun tersebut merupakan Presiden Bukalapak. Dia ditunjuk Erick untuk menggantikan posisi Faizal Rochmad Djoemadi.
“Sekarang saatnya saya membantu Indonesia lebih maju lagi, dengan fokus untuk mengembangkan telekomunikasi Indonesia, bersama Telkom, Tbk. Saya berharap, pengalaman saya membesarkan bisnis startup hingga menjadi besar seperti sekarang, dapat membawa kontribusi untuk mengembangkan Telkom,” ujar Fajrin dalam keterangan tertulisnya, Jumat (19/6/2020).
Fajrin merupakanPresiden Bukalapak. Dia menduduki jabatan tersebut sejak 25 Juni 2018.
Bukalapak menunjuk Fajrin Rasyid sebagaiPresiden Bukalapak secara resmi mulai hari ini, Senin (25/6/2018).
Hal itu dilakukan untuk berupaya tumbuh menjadi perusahaan teknologi yang turut memberdayakan ekonomi UKM.
Nama Fajrin Rasyidsudah tidak asing di industrie-commerceIndonesia. Sebelum menjabat sebagai President Bukalapak, Fajrin telah menjalani jabatanChief Financial Officerselama tujuh tahun yang bertanggung jawab atas keuangan perusahaan.
Pada tahun 2016, Fajrin terpilih menjadi CFO of The Year versi Majalah SWA. Fajrin juga merupakan salah satuCo-FounderBukalapak.
Pria kelahiran Jakarta, 32 tahun lalu ini merupakan lulusan Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan IPK 4.0 dan predikatSumma Cum Laude.
Sebelum bergabung di Bukalapak, Fajrin pernah bekerja sebagai Konsultan di Boston Consulting Group (BCG).
Fajrin juga aktif tampil di berbagai forum internasional dan terpilih sebagaiEndeavour Entrepreneurpada tahun 2016.
Fajrin berkesempatan membagikan pengalamannya dengan menjadi salah satu pembicara pada Endeavour Scale-Up Asia 2018.
Fajrin Rasyid, President Bukalapak
“Saya mensyukuri semua pencapaian yang telah saya raih hingga saat ini. Namun bagi saya, menjadi pribadi yang memiliki faedah bagi orang banyak akan lebih berharga dibandingkan dengan pencapaian tersebut”ujar Fajrin.
Saat ini, Fajrin merupakan salah satu kandidat Ketua Umum IDEA (Indonesia E-Commerce Association).
Pengalaman Fajrin di perusahaan konsultan bisnis dane-commerceterbaik di Indonesia, membuat Fajrin optimis dengan mimpinya yang tinggi yaitu untuk mewujudkan Indonesia sebagai porose-commercedunia.
Menjadikane-commercesebagai akselerator pertumbuhan ekonomi di Indonesia, adalah salah satu misi yang diusung Fajrin jika terpilih sebagai Ketua Umum IDEA.
Co-Founder dan Presiden Bukalapak Fajrin Rasyid (kanan) bersama CEO the Little Giantz Aditya Triantoro berpose dengan latar Nussa, serial animasi 3D yang hadir di kanal Bukalapak gratis mulai 5 April 2019.
Menjadi enterpreneur yang sukses adalah impian banyak orang. Namun, menjadi enterpreneur yang sukses tidak semudah membalikkan tangan.
Perlu niat dan usaha yang keras jika ingin menjadi enterpreneur sukses. Hal itu yang pernah dirasakan oleh Muhamad Fajrin Rasyid. Fajrin adalah salah satu pendiri Bukalapak.com yang pernah menjabat Chief Finance Officer (CFO) perusahaan itu.
Sebelum menjadi CFO, banyak perjalanan panjang yang dilaluinya. Selama kuliah, Fajrin berteman dengan Ahmad Zaky (founder Bukalapak.com) yang teman sekampus di Institut Teknologi Bandung (ITB).
Pada waktu itu Fajrin dan Ahmad Zaky adalah teman seasrama sehingga pertemanan mereka sangat dekat.
Semasa kuliah, Fajrin dan Zaky iseng-iseng memulai berbisnis yang sekalian untuk mencari uang tambahan dengan berjualan mi ayam di asramanya.
Baca Juga: Grab PHK 360 Karyawan Termasuk di Indonesia, Inilah Besaran Pesangon yang Diterima Pegawai Terdampak
Namun, berjualan mi ayam sangat tidak gampang. Setiap hari dagangannya sepi pembeli sehingga mereka terpaksa menutup usahanya.
"Saya dengan Zaky dulu pernah jualan mi ayam di depan asrama kampus kami, tapi jarang peminat, jadinya kami tutup," ujar Fajrin saat diwawancarai di Jakarta, Senin (23/5/2016).
Setelah lulus pada tahun 2010 dengan predikat Summa Cumlaude (IPK 4,0), Fajrin berpisah dari Zaky dan langsung bekerja menjadi konsultan bisnis di Boston Consulting Group (BCG).
Karena punya pemahaman tentang manajemen bisnis, saat itu Fajrin juga bekerja paruh waktu dengan membantu Zaky untuk mengurus keuangan Bukalapak.com setelah berdiri.
Namun, tahun 2011 Fajrin memantapkan diri keluar dari BSG dan menjadi bagian dari Bukalapak.com.
"Awal mula saya berkarier malah jadi konsultan di BSG, tapi pada 2011 Ahmad Zaky menarik saya untuk mengurusi manajemen bisnis Bukalapak.com," ucap Fajrin.
Fajrin menuturkan, tujuan didirikannya Bukalapak.com karena saat itu e-commerce Indonesia belum mempunyai sistem pembayaran sendiri.
E-commerce saat itu masih memakai metode yang lama, seperti jika ingin beli langsung ke penjual tidak dengan perantara.
Menurut Fajrin, dengan cara itu pembeli bisa tertipu oleh penjual, bisa saja barang tidak dikirim. Fajrin, Zaky, dan salah satu temannya di ITB, Nugroho, mempunyai ide untuk e-commerce dengan sistem pembayaran yang bisa menjamin transaksi pembeli dan penjual secara aman.
Dengan modal puluhan juta yang dikumpulkan oleh mereka bertiga, Fajrin dan kawan-kawan memberanikan diri mendirikan e-commerce yang dinamai Bukalapak.com.
Fajrin mengatakan, perjalanan Bukalapak.com pada saat itu tidak berjalan mulus. Banyak penolakan dari penjual ataupun investor yang ingin mendonasikan dananya.
Namun, Fajrin dan kawan-kawan tidak patah arah untuk memperkenalkan Bukalapak.com. Fajrin dan kawan-kawan terus memperkenalkan Bukalapak.com melalui mediasosial dan terjun langsung ke pelaku industri.
Hasilnya, pada tahun 2011, banyak penjual yang tertarik untuk menjual produknya di Bukalapak.com. Pada tahun yang sama juga Bukalapak.com mendapatkan sokongan dana miliaran rupiah dari investor Jepang.
Hingga saat ini usaha kecil menengah (UKM) menjadi member Bukalapak.com sebanyak lebih dari 800.000. Jumlah itu meningkat drastis dibandingkan pada tahun 2010-2011 hanya ratusan UKM.
Fajrin juga menargetkan bahwa pada akhir 2016 Bukalapak.com akan menjaring 2 juta UKM.
Walaupun sudah sukses, sekarang ini Fajrin masih mempunyai mimpi yang belum tercapai. Mimpinya adalah memberikan banyak manfaat lagi untuk masyarakat.
Fajrin menjelaskan, walaupun Bukalapak.com ini sudah bermanfaat bagi banyak orang, tetapi dia rasa itu masih kurang dan masih banyak masyarakat yang belum menggunakan.
"Impian saya ini agak never ending, saya ingin memberikan manfaat bagi banyak orang, saya juga ingin Bukalapak.com menjaring lebih banyak lagi hingga jutaan UKM sehingga itu hal yang ingin saya capai ke depannya," pungkas Fajrin.
Fajrin juga berharap kebijakan pemerintah untuk industri e-commerce ini jangan terlalu mengekang.
Fajrin meminta pemerintah untuk memberikan gerak bebas pada e-commerce ini. Itu diperlukan agar dunia e-commerce bisa berkembang dan bisa juga meningkatkan perekenomian Indonesia.