Fakta Baru, Virus Corona Menyebar Bukan Lagi Lewat Batuk Atau Bersin, Tapi Menular dari Rumah ke Rumah Hingga Pedagang Pasar Ikut Terinfeksi

Sabtu, 13 Juni 2020 | 10:03
kompas.com

Ilustrasi pedagang pasar

Fotokita.net- Perumda Pasar Jaya akan menutup pasar tradisional di DKI Jakarta selama tiga hari apabila telah terindikasi memiliki kasus positif Covid-19.

Direktur Utama Perumda Pasar Jaya Arief Nasrudin mengatakan bahwa selama tiga hari penutupan pasar, pihaknya akan melakukan penyemprotan disinfektan secara menyeluruh ke pasar tersebut.

"Mau tidak mau kalau ada yang terindikasi positif, pasar itu ditutup tiga hari untuk dilakukan penyemprotan dan sterilisasi. Kalau satu hari di awal berpikirnya takut virusnya tidak mati, jadi kita sterilisasi tiga hari tutup setelahnya baru beroperasi lagi," kata Arief dalam siaran video conference, Kamis.

Baca Juga: Isu Nikah Siri Raffi Ahmad dan Ayu Ting Ting Sampai Seret Eko Patrio, Nagita Slavina Malah Blak-blakan Beri Komentar Pedas yang Bikin Sang Suami Panik di Depan Boy William: 'Gak Tau, Aku Sih Gak Kenal'

Arief menambahkan bahwa sejauh ini rapid test dan swab test Covid-19 sudah dilakukan di 19 pasar.

Rapid test itu diikuti pengunjung dan pedagang pasar. Beberapa pasar dari 19 pasar tersebut juga sudah ditutup selama tiga hari karena ada temuan kasus Covid-19.

"Karena memang setelah dianalisis, setelah penyemprotan butuh tiga hari untuk ditutup. Kita di awal 1x24 jam penyemprotan. Jadi itu tuh dilakukan pas 19 pasar terpapar Covid-19. Tapi, yang belum keluar hasilnya, Pasar Kebayoran Lama, Pesanggrahan, Pondok Labu, kita belum lakukan penutupan. Tapi, penyemprotan tetap dilakukan," ujar Arief.

Baca Juga: Kasus Baru Covid-19 Kembali Tembus Angka 1.100, 8 Pasar Tradisional di Jakarta Bakal Ditutup Gegara Pedagangnya Positif Corona, Inilah Daftarnya

Sejumlah pedagang di delapan pasar tradisional di Jakarta terkonfirmasi positif Covid-19.

Hal ini diketahui berdasarkan tes swab dengan menggunakan metode polymerase chain reaction (PCR).

Perumda Pasar Jaya dan Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) sudah menerima data pedagang yang positif Covid-19.

Namun, ada perbedaan jumlah pedagang dari Ikappi dan Perumda Pasar Jaya.

Baca Juga: Lahir di Bulan Juni yang Punya Sifat Humoris, Ternyata Bung Karno Sukses Bikin Pemimpin Negara yang Terkenal Angker Ini Tertawa Terbahak-bahak di Depan Kamera: 'Kalau Anda Pegang Ini Akan Keluar Jin'

Delapan pasar itu adalah Perumnas Klender, Cijantung, Serdang, Rawa Kerbau, Induk Kramat Jati, Mester Jatinegara, Kedip, dan Grogol.

Kompasiana

Ilustrasi masyarakat belanja kebutuhan di pasar tradisional.

Data Perumda Pasar Jaya ada 52 pedagang positif Covid-19 di 5 pasar:

1. Pasar Perumnas Klender: 20 orang

2. Pasar Cijantung: 1 orang

3. Pasar Serdang, Kemayoran: 14 orang

4. Pasar Rawa Kerbau, Cempaka Putih: 14 orang

5. Pasar Induk Kramat Jati: 3 orang

Baca Juga: Pasang Foto Makan Es Krim dengan Bagian Dada Tampak Menonjol, Model Cantik yang Nikahi Bule Mualaf Ini Banjir Komentar: 'Nggak Pernah Makan Ya Badan Langsing'

Tangkapan layar Youtube/ KompasTV
Tangkapan layar Youtube/ KompasTV

Kerumunan Pasar Tanah Abang di tengah penerapan PSBB.

Data Ikappi per 11 Juni 2020 pukul 10.00 WIB, ada 51 pedagang positif di 6 pasar:

1. Pasar Perumnas Klender: 20 orang

2. Pasar Mester Jatinegara: 1 orang

3. Pasar Serdang Kemayoran: 9 orang

4. Pasar Kedip, Kebayoran Lama: 2 orang

5. Pasar Rawa Kerbau, Cempaka Putih: 14 orang

6. Pasar Induk Kramat Jati: 5 orang

Baca Juga: Rela Pindah Agama Saat Dinikahi Anak Jokowi, Penampilan Selvi Ananda di Depan Kamera Selalu Jadi Sorotan: 'Menantu Orang Nomer Satu Aja Nggak Heboh'

Bekasi menjadi salah satu dengan kasus virus corona (Covid-19) yang cukup banyak.

Apalagi warga Bekasi sebagian besar bekerja di Jakarta.

Dan dilaporkan di Bekasa muncul ada tren penyebaran virus corona baru.

Bukan lagi melalui droplet, batuk, atau bersin,saat ini penyebaran virus corona di Kota Bekasi muncul dari rumah ke rumah.

Baca Juga: Kisah Pilu Tukang Gali Kubur Jenazah Covid-19, Sudah 2 Bulan Tak Berani Tidur di Rumah, Tiap Hari Kerja Keras Bikin Lubang yang Lebih Besar: 'Saya Hanya Berdoa Kepada Allah'

Hal ini dikatakan olehWali Kota Bekasi Rahmat Effendi.

Kasus ini terjadi di Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medan Satria.

Covid-19 menginfeksi tujuh orang yang berstatus satu keluarga.

Rahmat kemudian menjabarkan kronologi penularan Covid-19 dari rumah ke rumah tersebut.

Menurut dia, virus yang bernama resmi SARS-CoV-2 menginfeksi J, pedagang martabak.

Baca Juga: Risma Dapat Pujian dari 2 Anak Buah Jokowi, Kini Angka Kematian Pasien Corona di Jawa Timur Malah Lebih Tinggi Dibanding Jakarta Hingga Bikin Dirut Rumah Sakit Menangis

Lalu, J menularkan Covid-19 ke keluarganya yang rumahnya saling berdekatan.

Sementara itu, Camat Medan Satria, Lia Erlina, mengatakan bahwa J terpapar Covid-19 setelah istrinya dinyatakan positif Covid-19 pada 30 Maret 2020.

Istri J kebetulan mempunyai penyakit bawaan kala itu, sedangkan J terpapar pada awal Juni.

“Jadi istrinya dulu yang kena."

"Jadi awalnya ada yang laporan ke tim Puskesmas Pejuang bahwa ada laporan satu warga di Pejuang terindikasi positif (istri J),” ucap Lia saat dihubungi, Jumat.

Baca Juga: Soroti Pertikaian Aurel Hermansyah dan Krisdayanti, Psikolog Kondang Ini Beri Pesan Menohok: Kita Juga Bisa Salah

Istri J yang dinyatakan positif Covid-19 pun dibawa ke rumah sakit.

Setelah itu petugas kesehatan melakukan tes swab terhadap orang-orang yang berinteraksi dengan istri J.

Namun, J baru dinyatakan positif Covid-19 pada awal Juni.

Dia kebetulan beraktivitas sebagai pedagang martabak dan biasa bepergian ke pasar untuk membeli bahan baku dagangannya.

“Saat dinyatakan positif, dia tidak ke mana-mana dan kebetulan usaha jualannya masih libur sehingga dia langsung diisolasi,” ucap Lia.

Baca Juga: Jokowi Ingatkan Agar Waspada Gelombang Kedua Corona, Komika Kondang Ini Malah Beri Tanggapan Menohok: 'Monmaap Pak Gelombang Pertama Juga Belom Kelar'

Tidak hanya J, keluarganya yang tinggal berdekatan juga dinyatakan positif saat dilakukan tracing.

Ada tujuh dari 11 orang keluarganya yang dites swab dan dinyatakan positif Covid-19.

Satu keluarga sempat berinteraksi pada saat momen Lebaran dan halalbihalal.

“Setelah itu didapatkanlah ada tujuh orang terdekatnya yang kebetulan memang bertetangga."

"Positif itu kakaknya J satu keluarga, ada suami, istri, dan dua anak positif."

Baca Juga: Lama Tak Kritik Jokowi Hingga Tiba-tiba Muncul Ikut Bilang Tagihan Listrik Rumahnya Melonjak, Fadli Zon Langsung Kena Sempot Pejabat Ini Sehabis Tuding Ada Privatisasi PLN

"Kemudian, orangtua dari suaminya ini juga positif, langsung ditangani dan isolasi d RSUD,” kata Lia.

“Kemudian untuk yang lainnya karena memang orang tanpa gejala dan karena orangtuanya sudah sepuh sehingga untuk meminimalisasi segala risiko, langsung dirawat di RSUD dan yang lainnya kita lakukan isolasi mandiri,” tambahnya.

Ia mengatakan, karena J kerap ke pasar, tim kesehatan juga melakukan tracing ke pedagang pasar yang berinteraksi langsung dengan J.

Namun, para pedagang yang sempat berinteraksi dengan J dinyatakan negatif.

Baca Juga: Bak Kena Tulah, Minta Buru-buru Cari Pasangan, Nenek Ini Malah Dinikahi Anak Angkatnya yang Berumur 24 Tahun dengan Mas Kawin Rp 100 ribu

Oleh karena itu, pihak Pemkot lantas menyimpulkan bahwa penularan kasus Covid-19 kali ini terjadi dari rumah ke rumah.

“Tapi, ketika positif kan dia ada klaster besar ya dan ternyata tidak."

"Dan akhirnya kami buat kesimpulan memang di klaster keluarga saja."

"Alhamdulillah ketika kita lakukan PCR kemarin, semuanya juga sudah pulang dilakukan tes terakhir semuanya negatif,” kata Lia.

Baca Juga: Pasang Foto Makan Es Krim dengan Bagian Dada Tampak Menonjol, Model Cantik yang Nikahi Bule Mualaf Ini Banjir Komentar: 'Nggak Pernah Makan Ya Badan Langsing'

“Jadi yang tujuh ini udah semuanya negatif setelah diperiksa swab sebanyak tiga kali."

"Bahkan laporan dari Labkesda dan disampaikan langsung kepada camat kepada lurah dan kepada kepala puskesmasnya bahwa hasilnya negatif,” tuntasnya.

(Cynthia Lova)

(Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul "Begini Proses Penularan Covid-19 dari Rumah ke Rumah di Bekasi")

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma