Rebutan Mobil PCR Khofifah Berucap Alhmadulillah, Risma Malah Marah-marah di Depan Kamera, Netizen: 'Please, Stop Gelut!'

Sabtu, 30 Mei 2020 | 14:26
Dok. Pemkot Surabaya

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini

Fotokita.net - Kasus positif Covid-19 di Kota Surabaya masih mengalami peningkatan cukup signifikan dalam sepekan terakhir.

Menurut Wakil Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia Surabaya, Arief Bakhtiar, peningkatan kasus mulai terasa sejak Lebaran lalu.

Ia mengatakan kondisi itu juga terjadi di rumah sakit tempatnya bertugas, yakni di RS Dr Soetomo dan RS Royal Surabaya.

Pada Kamis, 28 Mei, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyatakan bahwa pemerintah provinsi telah mendapatkan bantuan dua mobil PCR dari BNPB.

Baca Juga: Ahli Sebut Surabaya Bisa Seperti Wuhan Gara-gara Warganya Tak Disiplin, Wali Kota Tri Rismaharini Ngamuk Saat Terima Fakta dari Lapangan Seperti Ini: 'Saya Akan Ngomomg ke Semua Orang!'

Satu mobil PCR bernomor polisi B-7190-TDB diserahterimakan kepada Gugus Kuratif Covid-19 Pemprov Jawa Timur di halaman Rumah Sakit Lapangan Jalan Indrapura, Surabaya pada Rabu siang, 27 Mei.

Adapun satu mobil lainnya diterima sehari setelahnya.

“Alhamdulillah kami kembali mendapat bantuan dari BNPB berupa dua unit mobil PCR. Bantuan ini penting karena saat ini kebutuhan mesin PCR test untukswabmemang yang paling dibutuhkan karena validitasnya paling tinggi,” ujar Khofifah dalam siaran persnya.

Jumat pagi, dua mobil bantuan BNPB tersebut bertolak ke Lamongan dan Tulungagung untuk melayani swabtestdi dua daerah tersebut.

Dalam jadwal yang diterimaTempodari Pemprov Jawa Timur, pada Jumat, mobil PCR tersebut memang jatahya RSUD Iskak Tulungagung dan RSUD Soegiri Lamongan.

Baca Juga: Ogah Tanggapi Cuitan Penanganan Covid-19 di Surabaya yang Disebut Bobrok, Emosi Wali Kota Malah Meledak Begitu Dapat Laporan Terbaru Ini: 'Kalau Mau Boikot Jangan Gitu Caranya!'

Dua hari sebelumnya, atau Rabu, 27 Mei, jadwal mobil melayani RS Unair dan Asrama Haji Surabaya. Sehari setelahnya, Kamis, 28 Mei, jadwal mobil di RSUD Sidoarjo dan Asrama Haji.

Wali Kota Tri Rismaharini menjadwalkan tes Covid-19 ke sejumlah warga di Surabaya.

Namun, ia mendadak geram lantaran mengetahui dua mobil PCR bantuan dari BNPB yang diklaim Risma diperuntukkan bagi Surabaya dialihkan ke daerah lain oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur.

Kemarahan Risma meledak saat menghubungi seseorang melalui telepon.

Baca Juga: Baru Beberapa Hari Aisyahrani Lapor Bareng Pengacara Miliaran Rupiah Pilihan Reino Barack, Pelaku Penyebar Video Syur Mirip Sang Kakak Langsung Buka Mulut: Ada Aliran Dana dari Teman Incess

tribunnews.com

Khofifah Vs Risma.

Mobil laboratorium PCR bantuan BNPB itu sedianya dijadwalkan beroperasi di Kelurahan Tanah Kali Kedinding Surabaya, Jumat (29/5/2020).

Melansir Surya.co.id, warga telah menunggu melakukan tes. Namun rupanya mobil dialihkan ke wilayah Tulungagung dan Lamongan sehingga batal beroperasi di Surabaya.

Risma pun geram dan menghubungi seseorang diduga pejabat Pemprov Jatim melalui telepon.

Baca Juga: Tragis! Negara Ini Sengaja Sembunyikan Wabah Corona dari Rakyatnya Sendiri, Siapapun yang Jadi Korban Meninggal dengan Gejala Covid-19 Langsung Diperlakukan Seperti Ini

"Saya dapat (chat) WhatsApp Pak Doni Monardo kalau (mobil laboratorium) itu untuk Surabaya. Apa-apaan ini, kalau mau boikot jangan gitu caranya. Saya akan ngomong ini ke semua orang," kata Risma marah.

Masih dengan nada tinggi, ia mengatakan tidak bisa menerima keputusan pengalihan mobil tersebut.

"Pak, saya enggak terima loh Pak, betul saya enggak terima," ujar Risma di ujung telepon.

Baca Juga: Jokowi Beri Peringatan Soal Tingginya Kasus Corona di Jawa Timur, Tiba-tiba Cuitan Viral Dokter Tentang Bobroknya Penanganan Covid-19 Ditarik Lagi: Ada Apa Sebenarnya?

Khofifah Salurkan Bantuan Alat Kesehatan & APD Ke RS Rujukan Covid-19

Risma mengatakan, sebelumnya telah menghubungi sendiri Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo.

Ia pun menunjukkan percakapannya meminta bantuan alat fast lab dengan Doni melalui WhatsApp.

Dalam chat itu, Doni menyanggupi akan mempercepat proses pengiriman.

Baca Juga: Enggak Sadar Masuk Ruang Isolasi dan Curi HP Pasien Positif Corona, Maling Ini Harus Terima Akibatnya Sebelum Digelandang ke Kantor Polisi

Menanggapi hal tersebut, Kepala Pelaksana BPBD Jawa Timur Suban Wahyudiono juga mengklaim telah berkirim surat pada BNPB tanggal 11 Mei 2020 terkait permohonan bantuan 15 mesin PCR.

Bahkan, kata Suban, Gubernur Jatim, Pangdam V Brawijaya dan dirinya juga menghubungi sendiri Doni Monardo terkait permintaan mesin PCR itu.

"Bahkan, sehari sebelum mobil datang saya diberi nomor sopir dan tim medis yang ikut di mobil tersebut," tutur dia.

Baca Juga: Datangi Acara Halal Bihalal, Pejabat Daerah Ini Malah Kena Nyinyir Gegara Foto Bareng Peserta Langgar Protokol Kesehatan: Mesrah Banget Ga Pakai Jaga Jarak

Sonora/Budi Santoso

Wali Kota Surabaya, Risma

Suban menjelaskan mengapa mobil PCR itu perlu ditempatkan di Tulungagung.

"Sesuai statmen kepala BNPB, mobil laboratorium dioperasikan di daerah-daerah di Jawa Timur yang membutuhkan tes swab," kata dia.

Analisa kebutuhan dilakukan untuk menentukan lokasi tujuan beroperasinya mobil laboratorium PCR.

"Mengapa hari ini mobil berada di Tulungagung, karena di daerah tersebut, jumlah PDP tertinggi kedua di Jatim sebanyak 588 PDP. Bahkan, di Tulungagung, 172 PDP meninggal dunia," ujar dia.

Baca Juga: Evaluasi Angka Kasus Corona yang Kembali Melonjak, Kapolda Jatim Tiba-tiba Usir Kapolsek di Depan Walikota Tri Rismaharini: Begini Nasib Sang Anak Buah

Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur dr Joni Wahyuhadi mengemukakan, pihaknya akan segera menjadwalkan 2 unit mobil laboratorium PCR siaga di Surabaya, Sabtu (30/5/2020).

"Besok Insya Allah kami jadwalkan. Sekarang satu mobil masih di Lamongan karena di sana masih banyak pasien. Semoga besok (Sabtu) bisa terlaksana," kata Joni, Jumat (29/5/2020) malam.

Baca Juga: Kapolda Jatim Gusar dengan Penambahan Kasus Corona di Wilayahnya Jauh di Atas DKI Jakarta, Begini Nasib Sang Anak Buah yang Disuruh Keluar Ruangan Rapat Covid-19

Istimewa/Surya.co.id
Istimewa/Surya.co.id

Tri Rismaharini sesaat setelah menerima bantuan khusus dari BIN untuk penanganan covid-19 di Surabaya

Adapun beberapa lokasi yang dipilih adalah RSUD dr Soewandhie dan Rumah Sakit Husada Utama serta Kampung Tangguh di Kecamatan Rungkut Surabaya.

Ia menyebut kekisruhan dan saling klaim diakibatkan adanya miskomunikasi.

"Kemarin sore sebelum mobil diberangkatkan ke Lamongan dan Tulungagung, tim sudah menganalisa tentang kebutuhan PCR. Ada juga dari Dinas Kesehatan Kota Surabaya, namun yang bersangkutan tidak menyampaikan permintaan swab di Surabaya," kata dia.

Bukan hanya nama "Bu Risma" yang menjadi trending topic. Banyak pula netizen yang 'mengadu' antara Tri Rismaharini dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Baca Juga: Tragis! Negara Ini Sengaja Sembunyikan Wabah Corona dari Rakyatnya Sendiri, Siapapun yang Jadi Korban Meninggal dengan Gejala Covid-19 Langsung Diperlakukan Seperti Ini

Sebagian netizen berpendapat bahwa perseteruan antara dua pemimpin dalam wilayah yang sama tersebut tidak seharusnya terjadi.

Menurut mereka, sebaiknya kedua pihak bekerja sama.

"Bu risma pls stop gelut w bu khofifah. what is this battle all abt," kata salah seorang netizen yang meminta keduanya untuk berhenti meributkan soal mobil tes dengan teknologi PCR itu. "Pemprov dan pemkot harusnya tidak mementingkan kepentingan masing2 dan BEKERJA SAMA. KENOPOOOOO SEEEEHHH situasi koyok gini seeeeeeeeekk ae onok kepentingan politik.......kecuuueeewa ak sm pemprov dan pemkot ini tbh," lanjutnya.

Baca Juga: Biarpun Anggaran Tergerus Wabah Corona, Gaji Ke-13 PNS yang Lebih Gede dari THR Bakal Cair Pada Bulan Ini: Begini Penjelasannya

Pendapat serupa juga diutarakan netizen lainnya. Keributan antara dua belah pihak tidak seharusnya terjadi karena hal ini menyangkut nasib jutaan masyarakat Surabaya, yang juga bagian dari Jawa Timur. "If it's true, there's battle between Bu Risma and Bu Khofifah, I'm just begging them to be wiser leaders. Please.This isn't senior high school gangs battle that impact no one except themselves. It's about lives of millions citizens in Surabaya. Please stop being childish," kata seorang netizen.

Namun ada pula yang membela Tri Rismaharini dan memaklumi kemurkaan yang ia tunjukkan terkait hal ini pada Jumat (29/5).

Baca Juga: Jokowi Beri Peringatan Soal Tingginya Kasus Corona di Jawa Timur, Tiba-tiba Cuitan Viral Dokter Tentang Bobroknya Penanganan Covid-19 Ditarik Lagi: Ada Apa Sebenarnya?

Selain itu, kekisruhan ini juga dinilai bentuk dari pemetaan dan koordinasi yang buruk. "Kalo aku ada pada posisi Bu Risma aku pun pasti akan melakukan hal yang sama. Gimana bs sesuatu yg sudah susah payah didapatkan dgn santainya dialihkan ke tempat lain yg gak urgent. Gimana sih pemetaan pemprov sama pemkot bs gak kompak gtu. Gimana penanganan masalah bs selesai," kata netizen tersebut. "Surabaya sudah di zona hitam bukan merah lagi, wajar dong bu risma marah marah orang lagi memperjuangkan kotanya yang lagi parah gini, kalau adem adem bae ntar di pikir gak bisa kerja. Ikutan emosi nih," timpal netizen lainnya.

Baca Juga: Gigit Jari Tak Dapat Kado Jam Tangan Gegara Dibilang Matre, Kini Anak Sulung Krisdayanti Nikmati Hidup Manja dengan Ibu Tirinya: Banjir Hadiah Kalung Emas dan Berlian di Lebaran Tahun Ini

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mendampingi kunjungan kerja Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan II (Pangkogabwilhan II), Marsekal Muda Imran Baidirus

Di sisi lain, sejumlah netizen bahkan membagikan meme terkait kekisruhan antara Pemkot Surabaya dan Pemprov Jawa Timur soal mobil tes Covid-19 ini. Meme itu mulai dari perseteruan karakter Dolores Umbridge dan Professor McGonagall yang tak saling suka dalam seri Harry Potter, hingga potongan adegan Lee Joon-young yang emosi dalam drama The World of the Married.

Sumber: (Kompas.com/Penulis: Kontributor Surabaya, Achmad Faizal, Ghinan Salman dan CNN Indonesia)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya