Bikin Anji Melongo Depan Kamera, Penyanyi Campursari Ini Beberkan Rahasia Sulap Lagu Bermodal Rp 650 Ribu Buat Hasilkan Duit Rp 1 Miliar di YouTube: Inikah Calon Pengganti Sang Maestro Didi Kempot?

Rabu, 20 Mei 2020 | 04:35

Lirik Lagu 'Sampek Tuwek' Yang Dipopulerkan Oleh Denny Caknan

Fotokita.net - Denny Caknan bernama asli Deni Setiawan. Ia berasal dari Ngawi, Jawa Timur.

Denny terkenal ketika maestro campursari mendiang Didi Kempot comeback dengan begitu fenomenal.

Hal ini tentu membuat lagu-lagu Denny Caknan cepat mendapat tempat di antara penggemar Didi Kempot yang memiliki genre serupa.

Baca Juga: Mbah Mijan Rajin Sebarkan Hasil Firasat Soal Kejadian Masa Depan Lewat Media Sosial, Ternyata Inilah 5 Prediksi Sang Paranomal yang Terbukti Meleset: Masihkah Ramalannya Bisa Dipercaya?

Penyanyi Deni Setiawan yang dikenal sebagai Denny Caknan membuktikan bahwa sebuah karya bisa dikenal dengan luas tanpa membutuhkan biaya promosi besar.

Menurut pelantun "Kartonyono Medot Janji" ini, lagu yang telah ditonton sebanyak 140 juta kali di YouTube tersebut tak seberapa untuk biaya produksinya.

Youtube Denny Caknan

Illustrasi Lirik Lagu dan Chord Gitar 'Kartoyono Medot Janji' By Denny Caknan

"Video itu tadinya aku bayar anak SMA yang lagi belajar aku bayar Rp 500.000, terus modelnya aku bayar Rp 150.000. Modal aku buat (lagu) Kartonyono total Rp 650.000," ucap Denny Caknan dalam vlog di channel YouTube Dunia MANJI, milik Anji, yang tayang beberapa minggu lalu.

Baca Juga: Habib Bahar Bin Smith Kembali Ditangkap Polisi, Begini Kesaksian Para Santri yang Tak Terima Guru Mereka Diperlakukan Seperti Layaknya Penyergapan Teroris: Suasana Mencekam dengan Aparat Bersenjata Lengkap

Kolase Instagram @denny_caknan dan @duniamanji

Denny Caknan Ceritakan pada Anji bahwa ia pernah menjadi petugas DLH menyapu jalan

Kini, setelah lagu itu ditonton ratusan juta kali, Denny mengaku mendapatkan profit berkali-kali lipat dari hasil monetisasi iklan di YouTube yang tayang di video klip lagunya.

"Ya Rp 1 miliar lebih dikit (profit)," ujar Denny. Oleh sebab itu, kata Denny, bagi para penggiat musik lain untuk tak sungkan merilis karya hanya karena tak memiliki biaya promosi.

Baca Juga: Kabar Baik Sebelum Lebaran, Jokowi Minta Masyarakat Bersiap Sambut Era Normal Baru dengan Hidup Berdampingan Corona: Apa Maknanya?

"Kalau lo punya lagu bagus entah berapapun influencer yang kalian suruh sebarin lagu kalau memang lagu itu bagus, ya, bagus. Kalau enggak, ya, enggak," kata Denny.

"(lagu) Kartonyono sekalipun saya enggak pernah promosi, saya upload video di YouTube kok (dapat) 2 juta viewer. Saya buat video clip dan hasilnya wow sampai 135 juta viewer (sekarang 140 juta)," ucap Denny.

Sebelum menapaki campursari dan Pop Jawa, Denny lebih dulu menjajal musik pop. Keputusannya untuk berpindah genre bisa dibilang keputusan tepat.

Baca Juga: Anies Baswedan Resmi Perpanjang PSBB Jakarta, Syukurlah Jokowi Restui Kondisi Pasar yang Ramai Kembali Menjelang Lebaran: Inilah Tatanan Kehdiupan Masyarakat Indonesia yang Baru

Lagu Kartonyono Medot Janji terinspirasi dari keberadaan Tugu Kartonyono baru di Ngawi yang rampung dibangun kala itu.

Selain "Kartonyono Medot Janji", beberapa lagu milik Denny Caknan adalah "Sugeng Dalu", "Sampek Tuwek", "Tanpo Tresnamu", dan "Titipane Gusti". Ada pula, singel "Tlah Berbeda", "Kampung Halaman", serta "Tepian Nyaman".

YouTube Denny Caknan

Cuplikan video klip lagu 'Sampek Tuwe’ milik Denny Caknan

Sejak setahun terakhir lagu berbahasa Jawa berjudul "Kartonyono Medot Janji" meledak di pasaran.

Lagu dengan balutan musik campursari dan Pop Jawa ini ramai diperdengarkan banyak orang.

Sosok di baliknya adalah Denny Caknan (24) menyanyikan lagu tersebut dengan apik.

Baca Juga: Terbiasa Jualan Jalangkote Setiap Hari Buat Bantu Orangtua, Bocah Korban Bully Ingatkan Penyanyi Kondang Ini Pada Anak Bungsunya yang Idap Austime

Lagu Kartonyono Medot Janji terinspirasi dari keberadaan Tugu Kartonyono baru di Ngawi yang rampung dibangun kala itu.

Sebelum terkenal, Denny Caknan sempat menjadi pekerja lepas di lepas di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Ngawi. Kini, ia telah fokus sepenuhnya untuk menjadi musisi.

(Kompas.com)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya