Jauh Sebelum Serangan Virus Corona, Warga Negara Amerika Latin Ini Telah Terbiasa Melihat Mayat-mayat Ditumpuk dan Digantung. Semuanya Bermula dari Masalah Ini

Selasa, 19 Mei 2020 | 10:54
Daily Star

Foto geng narkoba CJNG dari Meksiko.

Fotokita.net-Jauh sebelum wabah virus corona melanda dunia, penduduk negara ini sudah terbiasa melihat mayat bergelimpangan di jalanan. Kematian terasa begitu akrab bagi warga Meksiko.

Ya, sudah sejak lama, Meksiko termasuk negarayang sangat tidak aman di dunia. Padahal, negara yang berbatasan langsung dengan Amerika Serikat ini tidak dalam kondisi perang.

Rupanya, kondisi Meksiko yang tidak aman itu bermula dari perang dagang barang haram narkoba.Negara Amerika latin itu telah mencapai puncak perang narkoba pada 2006-2012, namun saat ini hal serupa juga kembali terjadi.

Menurut The Guardian, pertarungan tanpa ampun antar kartel-kartel narkoba telah melewati batas kewajaran.

Pada Agustus tahun 2019 misalnya 19 mayat dimutilasi, sembilan diantaranya ditemukan digantung setengan telanjang di jembatan sebelah barat ibukota.

Baca Juga: Puterinya Nyaris Bunuh Diri Lantaran Diperkosa Berkali-kali di Rumah Sendiri, Ternyata Michael Jackson Tinggal Warisan Hunian yang Super Mewah: Lengkap dengan Bioskop dan Studio Tari

Salah satu yang sedang memuncak saat ini adalah Cartel Jalisco New Generation (CJNG) yang semakin dominan melakukan serangan.

Disamping itu ada kartel Sinaloa yang juga mendominasi dan diklaim sebagai kartel narkoba terbesar di sana.

DailyStar
DailyStar

Ilustrasi geng narkoba menggunakan cairan asam.

Pemerintah sampai kebingungan untuk membendung laju pembantaian tanpa henti yang dilakukan oleh para geng narkoba.

Mereka melakukan pembunuhan dengan tujuan untuk mengintimidasi geng saingan, dan juga menantang pihak berwenang.

Baca Juga: Kembali Pimpin Korea Utara Sehabis Lenyap dari Peredaran Selama 20 Hari, Kim Jong Un Lepas Tangan Sewaktu Rakyatnya Kelaparan Hingga Makan Daging Anak Sendiri

Pada 2017 tingkat pembunuhan dari 172,51 kematian dilaporkan per 100.000 penduduk, ini seperti zona perang di negara tidak berkonflik.

Para ahli menyalahkan serangan militer terhadap kartel narkoba yang diluncurkan oleh mantan presiden Felipe Calderon pada 2006 karena memecah belah mereka menjadi faksi-faksi yang bertikai yang lebih kecil.

La Verdad
La Verdad

Kelompok kartel Sinaloa atau El Chapo

Akibatnya geng narkoba menjadi semakin kecil dan saling bertikai satu sama lain, tak jarang tindak kekerasan dilakukan untuk mengintimidasi saingan.

Sebelumnya, geng narkoba yang melakukan pembantaian menyembunyikan mayat korban di penguburan atau melarutkannya dalam bahan kimia.

Baca Juga: Baru Saja WHO Kelar Sebut Virus Corona Tak Akan Hilang dari Muka Bumi, Para Ahli NASA Ingatkan Warga Dunia Bersiap Hadapi Marabahaya Susulan yang Disebabkan Peristiwa Ini: Ada Apa Lagi?

Tapi geng Jalisco memeiliki reputasi kejam langsung menantang pihak berwenang, dan melakukan pembunuhan secara terang-terangan menurut catatan New York Times.

CEN/SSC CDMX via Mirror
CEN/SSC CDMX via Mirror

Kartel narkoba di Meksiko menggunakan altar setan

Pada 2011 kartel Jalisco membuang 35 mayat di jalan bebas hambatan di negara pantai Veracruz.

Tahun 2012, kartel narkoba Zetas membuang 49 mayat yang sudah dipenggal di sebuah jalan raya di utara Meksiko, dan pada tahun yang sama mereka mengeluarkan sembilan mayat dari jembatan dan meninggalkan 14 kepala yang terpenggal di dekat balai kota.

Baca Juga: Kim Jong Un Mendadak Muncul dalam Peresmian Pabrik Pupuk untuk Ketahanan Pangan, Korea Utara Malah Minta Rakyatnya Bersiap Makan Akar Tanaman Ini untuk Hadapi Musim Kelaparan

Di bagian lain Meksiko, kerumunan yang marah memukuli dan menggantung lima orang yang dicurigai sebagai penculik, meninggalkan beberapa tubuh mereka tergantung di pohon.

Baca Juga: Tak Terima dengan Tudingan Amerika Soal Pencurian Data Vaksin Corona, China Langsung Gertak Paman Sam dengan Senjata Rahasia di Laut China Selatan: Bikin Rontok Lawan dalam Sekedipan Mata

La Verdad
La Verdad

Mereka adalah anggota dari Kartel Sinaloa Meksiko.

Para tersangka telah ditahan oleh sekitar 180 warga desa di negara bagian pusat Puebla.

Pemerintah negara bagian mengatakan bahwa polisi dan tentara dikirim ke daerah itu untuk mencoba menghentikan serangan itu, tetapi penduduk desa dari dusun Tepexco dan Cohuecan tidak akan membiarkan mereka.

Baca Juga: Baru Saja Buka Kembali Wuhan Hingga Disneyland Shanghai, Kini China Malah Ketahuan Lockdown 1.205 Desa: Jadi Bukti Virus Corona Tak Bisa Hilang Sepenuhnya dari Muka Bumi?

The Sun
The Sun

Kelompok geng narkoba CJNG

Ketika pembunuhan menurun selama beberapa tahun antara 2012 dan 2015, banyak yang berpikir perang narkoba di Meksiko mereda.

Tetapi pembunuhan meningkat lagi tahun lalu, dan di Meksiko sekarang terjadi lebih banyak pembunuhan daripada yang terjadi selama tahun puncak pembunuhan pada tahun 2011.

Pada paruh pertama tahun 2019, Meksiko mencatat rekor pembunuhan sejumlah 17.608 naik 5,3% dibanding tahun 2018.

Baca Juga: Virus Corona Dipastikan Tak Akan Hilang dari Muka Bumi, Jangan Mimpi Bisa Hidup Tanpa Organisme Di Ujung Kehidupan Itu: Wuhan Jadi Contohnya

Aristegui via The Sun
Aristegui via The Sun

Penemuan mayat diduga korban perselisihan geng narkoba di Meksiko

Saat ini pemerintah Meksiko belum menunjukkan langkah berani untuk memberantas geng narkoba, sebaliknya mereka hanya meredakan konflik yang ada.

Sebelum ini bulan lalu anak Raja Narkoba ditangkap, namun polisi langsung melepaskannya karena justru membuat situasi tidak terkendali.

Baca Juga: Ilmuwan China Temukan Jenis Virus Corona yang Paling Mematikan, Peneliti Syok Waktu Bedah Pasien Meninggal yang Terpapar Covid-19: Ternyata Kondisi Organ Dalamnya Bikin Merinding

Kolase/The Sun/Mirror
Kolase/The Sun/Mirror

Perang dengan geng narkoba terjadi menyebabkan polisi tewas.

Parahnya usai dilepaskan, polisi yang ikut dalam operasi penangkapan ditemukan tewas dengan 155 tembakan.

Tercatat di negara berpenduduk 125 juta sekarang memiliki 100 pembunuhan sehari secara nasional.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya