Perawat Berstatus PDP Covid-19 Meninggal dalam Kondisi Hamil, Gubernur Jawa Timur Sebarkan Pesan Menyentuh: Semoga Almarhumah dan Janin yang Dikandungnya Syahid

Senin, 18 Mei 2020 | 18:35
Ilustrasi rumah sakit(SHUTTERSTOCK) via KOMPAS.com

Ilustrasi Perawat

Fotokita.net -Penambahan kasus pasien yang terjangkit virus corona terus terjadi di Indonesia. Berdasarkan data yang dihimpun pemerintah hingga Minggu (17/5/2020) pukul 12.00 WIB, ada 489 kasus baru Covid-19.

Penambahan tersebut menyebabkan adanya 17.514 kasus Covid-19 di seluruh Indonesia, yang tercatat sejak pengumuman kasus pertama pada 2 Maret 2020.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto menuturkan, adanya penambahan kasus positif ini menandakan bahwa masih terdapat orang tanpa gejala yang menularkan virus di tengah masyarakat.

DKI Jakarta kembali tercatat sebagai wilayah dengan penambahan kasus positif terbanyak, yakni 132 orang.

Baca Juga: Baru Saja Buka Kembali Wuhan Hingga Disneyland Shanghai, Kini China Malah Ketahuan Lockdown 1.205 Desa: Jadi Bukti Virus Corona Tak Bisa Hilang Sepenuhnya dari Muka Bumi?

Kompas.com

Ilustrasi mal di DKI Jakarta.

Ari Puspitasari, seorang perawat Rumah Sakit (RS) Royal Surabaya meninggal dunia dengan menyandang status Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19, Senin (18/5/2020).

Perawat tersebut meninggal dalam kondisi hamil. Juru Bicara RS Royal Surabaya, dr Dewa Nyoman Sutanaya mengatakan, Ari meninggal sekitar pukul 10.15 WIB.

"Informasi yang saya dapat yang bersangkutan memang sedang hamil, tapi saya belum dapat info usia kehamilannya," ujar Dewa saat dikonfirmasi, Senin.

Baca Juga: Baru Saja WHO Kelar Sebut Virus Corona Tak Akan Hilang dari Muka Bumi, Para Ahli NASA Ingatkan Warga Dunia Bersiap Hadapi Marabahaya Susulan yang Disebabkan Peristiwa Ini: Ada Apa Lagi?

Ari, kata Dewa belum, dipastikan mengidap Covid-19 karena hasil swab sampai hari ini belum keluar.

Namun, gejala yang dialami Ari mengarah ke Covid-19 sehingga statusnya PDP. Ari Puspitasari sudah sudah setahun lebih bekerja sebagai perawat di RS Royal Surabaya.

Instagram/ @dr.Tirta
Instagram/ @dr.Tirta

Potret Ari perawat yang harus menghembuskan napas terakhirnya bersama calon buah hatinya akibat covid-19.

Dia bertugas di tempat layanan yang bukan untuk pasien Covid-19. "Beliau bertugas di tempat layanan pasien biasa, bukan pasien Covid-19," jelasnya.

Saat ini, sesuai protokol kesehatan, semua perawat dan dokter yang pernah memiliki riwayat kontak dengan Ari Puspitasari ditracing dan isolasi.

Baca Juga: Baru Saja Buka Kembali Wuhan Hingga Disneyland Shanghai, Kini China Malah Ketahuan Lockdown 1.205 Desa: Jadi Bukti Virus Corona Tak Bisa Hilang Sepenuhnya dari Muka Bumi?

Ucapan dukacita juga datang dari Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Lewat akun Instagramnya, @khofifah, orang nomor satu di Jatim ini menyebut Ari merupakan sosok pahlawan dalam bidang kesehatan.

"Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un. Kembali pahlawan medis Jawa Timur berpulang. Atas nama pribadi dan Pemprov Jawa Timur, saya ucapkan dukacita mendalam dan ucapan terima kasih sebesar-besarnya atas pengabdian dan pengorbanan almarhumah Ari Puspita Sari, S.Kep, Ns," ujar Khofifah.

"Doa terbaik kami, semoga almarhumah dan janin yang dikandungnya syahid dan diganjar oleh Allah SWT dengan surga. Pun, semoga Allah memberikan ketabahan dan keikhlasan bagi keluarga besar yang ditinggalkan. Aamiin," kata Khofifah melanjutkan.

Seorang perawat di Rumah Sakit (RS) Royal Surabaya, Jawa Timur, bernama Ari Puspitasari meninggal dunia, pada Senin (18/5/2020).

Almarhumah meninggal dalam status Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19.

Meninggalnya perawat tersebut menambah deretan korban tenaga medis di tengah pandemi corona di Indonesia.

Baca Juga: Warga Sudah Tak Betah Berada di Rumah, Tiba-tiba Gubernur Jawa Timur Bagikan Kabar Duka: Perawat Berstatus PDP Covid-19 Meninggal Dunia dalam Kondisi Hamil

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengaku turut berduka cita atas meninggalnya perawat RS Royal Surabaya tersebut.

Dalam postingan di akun Instagramnya, ia menyebut Ari sebagai sosok pahlawan dalam bidang kesehatan.

Gubernur Khofifah Sambut Irjen Fadil Sebagai Kapolda Jatim Baru

"Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un. Kembali pahlawan medis Jawa Timur berpulang. Atas nama pribadi dan Pemprov Jawa Timur, saya ucapkan dukacita mendalam dan ucapan terima kasih sebesar-besarnya atas pengabdian dan pengorbanan almarhumah Ari Puspita Sari, S.Kep, Ns," tulis Khofifah.

"Doa terbaik kami, semoga almarhumah dan janin yang dikandungnya syahid dan diganjar oleh Allah SWT dengan surga. Pun, semoga Allah memberikan ketabahan dan keikhlasan bagi keluarga besar yang ditinggalkan. Aamiin," kata Khofifah melanjutkan. Sementara itu, Juru Bicara RS Royal Surabaya, dr Dewa Nyoman Sutanaya saat dikonfirmasi mengatakan, Ari meninggal pada pukul 10.15 WIB.

Saat meninggal status perawat yang sedang hamil tersebut PDP. Sebab gejala yang diderita mengarah pada Covid-19. Sedangkan hasil swab yang dilakukan hingga saat ini belum keluar.

Baca Juga: Sehabis Protes Tenaga Medis Lewat Tagar Indonesia Terserah, Seorang Perawat dalam Kondisi Hamil Meninggal Dunia dengan Status PDP Covid-19

"Informasi yang saya dapat yang bersangkutan memang sedang hamil, tapi saya belum dapat info usia kehamilannya," ujar Dewa saat dikonfirmasi, Senin.

Menurutnya, almarhum bekerja sebagai perawat di RS Royal Surabaya sudah sekitar satu tahun terakhir.

Selama ini korban bertugas di tempat pelayanan pasien. Untuk mencegah potensi penyebaran virus, sesuai dengan protokol kesehatan pihaknya akan melakukan tracing terhadap para dokter dan perawat yang pernah melakukan kontak fisik dengan korban. (Kompas.com/Kontributor Surabaya, Achmad Faizal)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya