Fotokita.net -Di tengah ramainya perbincangan mengenai peristiwa Dukhan Akhir Zaman pada 8 Mei 2020 oleh warganet, rupanya kita masih mendapatkan kabar baik untuk dapat menikmati peristiwa langka di angkasa.
Saat ini, memang sedang ramai diperbincangkan mengenai isu peristiwa dukhan di tengah wabah virus corona (Covid-19)
Pembahasan Dukhan Akhir Zaman juga sempat trending di Google pada Senin (4/5/2020).Lantas sebenarnya peristiwa apa yang akan terjadi?
Kabar adanya peristiwa di hari ke-15 Bulan Ramadan, yakni 'Dukhan Akhir Zaman' bermula dari video yang tersebar di media sosial.
Bahkan ada salah satu akun YouTube Sahabat Aswaja mengunggah video berisi hadist yang membahas soal terjadinya (Dukhan) di hari Jumat Ramadhan malam ke-15 tersebut.
Berikut isi hadistnya:
عن ابن مسعود قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: (إذا كان صيحة في رمضان، فإنه يكون معمعة في شوال، وتميز القبائل في ذي القعدة، وتسفك الدماء في ذي الحجة والمحرم، وما المحرم؟ يقولها ثلاث مرات، هيهات هيهات يقتل الناس فيه هرجاً هرجاً، قلنا: وما الصيحة يا رسول الله؟ قال: هذه في النصف من رمضان ليلة الجمعة فتكون هذه توقظ النائم، وتقعد القائم، وتخرج العواتق من خدورهن في ليلة الجمعة، في سنة كثيرة الزلازل والبرد، فإذا وافق شهر رمضان في تلك السنة ليلة الجمعة، فإذا صليتم الفجر من يوم الجمعة في النصف من رمضان فادخلوا بيوتكم، وأغلقوا أبوابكم وسدوا كواكم ودثروا أنفسكم، وسدوا آذانكم، فإذا أحسستم بالصيحة فخروا لله سجداً، وقولوا: سبحان القدوس، سبحان القدوس، ربنا القدوس، فإنه من فعل ذلك نجا ومن لم يفعل هلك)
“Dari Ibnu Mas’ud berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila terdapat suara yang dahsyat di bulan Ramadan, maka akan terjadi huru-hara di bulan Syawal. Akan banyak golongan manusia yang saling memisahkan diri di bulan Dzulqa’dah. Akan terjadi pertumpahan darah di bulan Dzulhijjah dan al-Muharram. Apa yang harus dilakukan di bulan al-Muharram?
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengulangi hal tersebut sampai tiga kali. Sangat disayangkan sekali saat itu manusia saling membunuh dan keadaannya sangat kacau.
Maka kami bertanya, “Apa suara dahsyat itu wahai Rasulullah? Rasulullah menjawab, “Suara itu terjadi di pertengahan bulan Ramadan, bertepatan dengan malam Jumat dan suara dahsyat ini akan membangunkan orang-orang yang sedang tidur, menjatuhkan orang-orang yang sedang berdiri, dan menjadikan para wanita terhempas keluar dari kamar-kamarnya.
Pada saat itu akan banyak terjadi gempa bumi dan cuaca yang sangat dingin. Hal itu apabila (pertengahan) bulan Ramadan di tahun itu bertepatan dengan malam Jumat.
Apabila kalian telah melaksanakan salat Subuh di hari Jumat pada pertengahan bulan Ramadan, maka masuklah kalian ke dalam rumah-rumah kalian, kuncilah pintu-pintu kalian, tutuplah jendela-jendela kalian, selimutilah diri-diri kalian, dan tutuplah telinga-telinga kalian.
Ustaz Zulkifli Muhammad buka suara tentang peristiwa dukhan
Sementara Ustaz Abdul Somad, telah membahas hal ini sejak jauh-jauh hari.
Dikutip dari Youtube Taman Surga Net yang tayang pada 23 Februari 2020, Ustaz Abdul Somad telah menjelaskan bagaimana cara menyikapi kabar hadis tersebut.
"Kalau nanti terjadi pertengahan ramadhan, akan terjadi begini-begini. Setelah dihitung hitung hitungg... Ternyata pertengahan Ramadhan yang ada Jum'atnya itu nanti di ramadhan 1441 H (2020)," kata Ustaz Abdul Somad.
MenurutUstazAbdulSomad, tak ada seorangpun yang bisa tahu tentang kejadian tersebut.
"Apakah itu akan terjadi di hadist itu? wallahu alam bishawab," ucap UAS.
"Mana kita tahu, dia belum terjadi," sambungnya.
Ustadz Abdul Somad hanya berpesan agar umat muslim untuk bersiap-siap.
"Tapi kita bersiap-siap, perlu....Andai terjadi, kita sudah siap," kata UAS.
Namun jika tidak terjadi, bukan berarti Nabi Muhammad harus dikatakan berbohong.
"Andai tak terjadi, berarti hadist-nya tak shahih, bukan Nabinya bohong,"
"Jadi kita cuma bisa siap-siap lah. Kalau misal terjadi, kita sudah siap," tambahnya.
Siap-siap ini dalam artian umat muslim terus meningkatkan ibadah kepada Allah SWT dan mengumpulkan sebanyak-banyaknya amalan.
"Kalau tak terjadi berarti hadistnya palsu. Bukan berarti Nabi Muhammad pembohong. Karena kan tak ada realnya, bukti nyata, rekaman kalau Nabi pernah ngomong Qa La...," jelasUstazAbdulSomad.
Jadi jangan nanti kalau peristiwa tersebut tak terjadi bilang Nabi Muhammad pembohong.
Hadist-nya yang tak sahih.
"Nanti kalau dengar ceramah yang modelnya prediksi, orang bilang akan seperti ini, seperti ini, siap-siap aja"
"Apa salahnya siap-siap...Tapi andai tak terjadi pun, kita sudah siap. wallahu alam bishawab," ujarnya.
Ustaz Abdul Somad kolase foto
Meski heboh dengan peristiwa Dukhan Akhir Zaman Jumat 8 Mei 2020, sesungguhnya, adatiga fenomena astronomi yang bisa dinikmati oleh masyarakat selama Bulan Ramadhan 1441 H.
Menariknya, tiga fenomena astronomi ini bisa diamati dengan mata telanjang maupun dengan teleskop.
Informasi ini juga diunggah melalui akun resmi LAPAN.
Berikut tiga fenomena yang terjadi selama Bulan Ramadhan kali ini:
1. Eta Aquarids
Fenomena Hujan Meteor Eta Aquarids dijadwalkan akan muncul pada tanggal 6-7 Mei 2020.
“ Hujan meteor itu fenomena tahunan,” terang Peneliti Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Emanuel Sungging saat dihubungi Kompas.com (5/5/2020).
Hujan meteor ini memiliki intensitas di atas rata-rata di mana mampu menghasilkan hingga 60 meteor per jam pada saat puncak.
Berbagai Fenomena Langit di Bulan Mei 2020, dari Supermoon sampai Hujan Meteor
Sebagian besar aktifitas meteor akan terlihat di belahan bumi selatan.
Sedangkan di bumi utara, intensitasnya 30 meteor per jam.
Fenomena hujan meteor Eta Aquarids diproduksi oleh partikel debu yang ditinggalkan oleh Komet Halley yang merupakan komet yang telah dikenal dan diamati sejak zaman kuno.
Setiap tahun, hujan meteor ini berlangsung 19 April hingga 28 Mei dan akan mencapai puncaknya tahun ini pada 6 Mei 2020 malam dan 7 Mei 2020 pagi.
Saat ada bulan purnama, maka kemungkinan akan mengurangi terlihatnya meteor, kecuali jika meteor tersebut merupakan meteor yang paling terang.
Waktu terbaik untuk melihat Eta Aquarids adalah setelah tengah malam.
Fenomena Hujan Meteor Eta Aquarids nantinya bisa dinikmati di seluruh wilayah Indonesia.
“Yang penting gelap, jauh dari polusi cahaya,” terang Sungging. Sungging juga menjelaskan, fenomena hujan meteor ini tidaklah berbahaya.
2. Bulan Purnama
Fenomena Bulan Purnama akan terjadi pada 7 Mei 2020.
Pada kondisi ini, Bulan akan berada di posisi di belakang bumi apabila dilihat dari Matahari, sehingga wajah Bulan akan sepenuhnya diterangi cahaya Matahari.
Fase Bulan Purnama akan terjadi pada pukul 17.45 WIB.
Bulan purnama ini dikenal oleh suku Amerika awal sebagai Bulan Bunga Penuh karena ini adalah waktu di mana saat bunga musim semi muncul dalam jumlah besar.
Selain itu juga dikenal dengan Bulan Tanam Jagung Penuh dan Bulan Susu.
Bulan Purnama kali ini juga yang terakhir dari empat supermoon di tahun 2020.
Bulan nantinya akan berada pada posisi terdekatnya ke Bumi dan mungkin akan terlihat sedikit lebih besar dan terang dari biasanya.
Ilustrasi Supermoon
3. Bulan Baru
Fenomena ini akan muncul pada tanggal 22 Mei 2020.
Bulan akan terletak di sisi Bumi yang sama dengan Matahari dan tidak akan terlihat di langit malam.
Fase ini akan terjadi pada pukul 00.39 UTC atau sekitar pukul 07.39 pagi.
Momen ini nantinya, adalah saat terbaik dalam sebulan untuk mengamati benda-benda redup di langit malam seperti galaksi dan gugusan bintang.
Hal itu karena tidak ada cahaya Bulan yang mengganggu.
Supermoon adalah istilah populer untuk bulan purnama atau bulan baru yang berada di orbit bulan yang
Sungging menjelaskan biasanya setelah Bulan Baru adalah saat untuk mengamati hilal.
"Jadi bukan Bulan Barunya, yang memang tidak bisa diamati, tetapi saat Bulan yg usianya sangat muda, dan sering disebut sebagai hilal," terang dia.
Nur Rohmi Aida
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Catat, Ini Fenomena Langit Saat Ramadhan: Hujan Meteor Hari Ini, Bulan Purnama, dan Bulan Baru"