Fotokita.net -Banyak negara di dunia yang telah melaporkan kasus infeksi virus corona segera melakukan langkah ekstrem. Mulai dari menutup perbatasan, lakukan karantina wilayah hingga gelar tes cepat bagi warganya.
Virus corona memang sukses bikin pemimpin dunia kalang kabut. Semuanya tak ada yang siap dengan serangan makhluk tak kasat mata itu.
Namun, seperti biasa, di antara pemimpin yang segera lakukan tindakan cepat dan tegas demi kesehatan warganya, ada saja pemimpin negara yang masih anggap enteng atas serangan virus corona.
Tanzania adalah segelintir negara yang tak mitigasi ketat, dengan Presiden John Magufuli adalah satu dari sedikit pemimpin dunia yang meremehkan virus ini.
Sekolah dan universitas masih tetap buka. Tetapi pasar, transportasi bus, dan pertokoan masih tetap buka, di mana Magufuli meminta rakyatnya tetap giat bekerja.

:quality(100)/photo/2020/02/12/3964406925.jpg)
Gunung Kilimanjaro di Tanzania
Presiden Tanzania, John Magufuli, mempertanyakan jumlah kasus Covid-19 di negaranya, dan meminta investigasi jika ditemukan ada "sabotase".
Negara yang berada di kawasan timur Afrika itu melaporkan 480 kasus dan 16 kematian karena virus corona, berdasarkan data Rabu (29/4/2020).
Pemerintah mendapatkan kritik dari oposisi karena dianggap menyembunyikan jumlah sebenarnya, dan tidak menganggap serius Covid-19.
Mendapat kritikan itu, Magufuli membalas dengan menyatakan bahwa orang yang terinfeksi belum tentu sakit, dan meragukan sumber daya laboratorium.
"Peralatan atau stafnya mungkin bisa dikompromikan dan kadangkala, bisa terjadi sabotase," kata Presiden Tanzania sejak 2015 itu.
Tanzania.
John Magufuli mengungkapkan, secara rahasia dia melakukan pemeriksaan pada sejumlah varietas binatang, buah-buahan, dan oli kendaraan.
Hasilnya berdasar klaim sang presiden, sebuah pepaya, seekor kambing, dan seekor burung puyuh terinfeksi Covid-19, di mana Magufuli menyebut adanya "permainan kotor".
"Berarti, ada kemungkinan terjadi kesalahan, atau reagen yang diimpor memiliki masalah. Bisa juga, si teknisi teledor," tudingnya seperti dilansir AFP Minggu (3/5/2020).
Magufuli kemudian memerintahkan Menteri Konstitusi dan Hukum, Mwigulu Nchemba, yang baru saja dia lantik untuk melakukan penyelidikan.
Zebra terlihat di sekitar Taman Nasional Serengeti di Tanzania, Afrika Timur, Jumat (5/4/2019). Taman Nasional Serengeti berada dalam daftar Warisan Dunia versi UNESCO (The World Heritage Site) dan mendapat posisi paling atas sebagai tempat terbaik yang harus dikunjungi selama berada di Tanzania.
"Pergilah dan selidiki jika ada kemungkinan kejahatan di dalam laboratorium nasional, dan segeralah bertindak," tegas Magufuli.
Nchemba menggantikan menteri sebelumnya, Augustine Mahiga, satu dari tiga anggota parlemen yang meninggal dalam rentang waktu 11 hari.
Tidak ada penjelasan mengenai penyebab kematiannya. Meski begitu, salah satunya disebut terpapar virus corona pada April lalu.
Karena itu pada Jumat (1/5/2020), kelompok oposisi meminta anggota parlemen agar tidak hadir dan mengisolasi diri sebagai pencegahan.
Pertandingan di Tanzania
Presiden Tanzania, John Magufulimengkritik tokoh Muslim yang pada Jumat (1/5/2020) menutup masjid di Dar Es Salaam sebagai langkah pencegahan terhadap wabah itu.
"Sangat aneh untuk menghentikan orang percaya memasuki masjid. Jika kalian takut, biarkan yang lain tetap datang dan beribadah," ujar dia.
Magufuli melanjutkan, pihaknya berkoordinasi dengan Madagaskar terkait ramuan yang disebut menyembuhkan Covid-19 dalam 10 hari. (Kompas.com)