Fotokita.net- Dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, ibadah Ramadhan 1441 H memang sangat berbeda. Maklum saja, pada tahun ini, umat Muslim di seluruh dunia menjalankan ibadah di bulan suci dalam kondisi prihatin di tengah pandemi Covid-19.
Perayaan Bulan Suci Ramadan 1441 H atau 2020 dimulai di tengah pembatasan yang belum pernah terjadi sebelumnya karena wabah virus corona atau Coronavirus (Covid-19).
Negara-negara di seluruh dunia telah menerapkan penguncian (lockdown) dan penerapan aturan jarak sosial atau social distancing dan physical distancing yang ketat.
Pembatasan itu dilakukan untuk menekan penyebaran Virus Corona yang mematikan itu.
Kondisi serupa juga dialami oleh Arab Saudi, negara yang memiliki sejumlah situs suci bagi umat Muslim.
Pada Kamis (23/4/2020), Arab Saudi melaporkan 1.158 kasus infeksi baru virus corona dengan transmisi lokal.
Mayoritas kasus baru tersebut berasal dari empat kota besar Arab Saudi, yaitu Madinah (293), Mekkah (209), Jeddah (208), dan Riyadh (157).
Dengan tambahan itu, Arab Saudi sejauh ini memiliki 13.930 kasus infeksi dengan 121 angka kematian dan 1.925 pasien dinyatakan sembuh.
Masjid Nabawi
Grand Mufti Arab Saudi Sheikh Abdul Aziz al-Sheikh sebelumnya telah mengeluarkan fatwa bahwa pelaksanaan shalat tarawih dan shalat Idul Fitri dilakukan di rumah.
Pemerintah juga telah melonggarkan jam malam agar warga memiliki banyak waktu untuk berbelanja demi memenuhi kebutuhan mereka.
Jam malam yang berlaku selama bulan Ramadhan diubah menjadi pukul 9 pagi hingga sore.
Sementara itu di kota yang memberlakukan lockdown atau kuncian total, penduduk hanya diperbolehkan meninggalkan rumah untuk membeli bahan makanan dan pasokan medis.
Penjelasan Syeikh Sudais terkait ditutupnya Masjidil Haram di Makkah.
Raja Salman bin Abdul Aziz dari Arab Saudi mengaku sangat bersedih melihat perayaan Ramadan di sejumlah negara tahun ini yang sangat tidak seperti sebelumnya.
Arab Saudi adalah tempat Kabah di Masjidil Haram yang merupakan tempat suci dan kiblat umat Islam sedunia.
Raja Salman mengatakan bahwa dia sedih karena umat Islam tidak bisa Shalat Tarawih atau Salat Tarawih bersama di masjid-masjid.
Raja Salman Sedih Melihat Suasana Ramadan yang Sepi di Tengah Wabah Corona
"Saya sedih bahwa bulan suci tiba di tengah-tengah keadaan yang membuat kami tidak dapat melakukan doa bersama dan tarawih di masjid karena tindakan pencegahan untuk melindungi kehidupan dan kesehatan masyarakat dalam memerangi pandemi Virus Corona," kata Raja Salman.
Dia mengatakan itu dalam sebuah pernyataan yang dikutip oleh SPA sebagaimana ditulis Dailymail.co.uk.
Namun demikian, tradisi sedang dilakukan di seluruh dunia untuk menandai dimulainya perayaan.
Muslim yang taat melakukan puasa atau menahan diri dari makan dan minum dari fajar hingga senja selama Ramadan dan berkumpul dengan keluarga untuk berbuka puasa di malam hari.
Ramadan juga merupakan bulan doa di mana umat Islam secara tradisional berkumpul dalam jumlah besar di masjid-masjid, terutama di malam hari.
Tetapi karena Coronavirus, hampir semua negara mayoritas Muslim telah menutup masjid dan meminta orang untuk salat di rumah selain memberlakukan jam malam untuk membatasi penyebaran virus yang mematikan itu.
Aturan Diperlonggar
Sementara itu, beberapa negara telah melonggarkan pembatasan pada kesempatan bulan suci Ramadan.
Sejumlah negara seperti Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Mesir dan negara-negara lain mengurangi durasi kuncian (lockdown).
UEA mengatakan pada hari Kamis bahwa pihaknya telah memutuskan untuk mengurangi total lockdown ke jam malam delapan malam dan juga pindah ke sebagian membuka kembali mal dan pasar.
Di Indonesia, meski pemerintah telah mengingatkan untuk tidak melakukan salat tarawih berjemahaan di masjid, masih ada sejumlah masjid yang tetap menyelenggarakannya.
Jemaah memadati Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh untuk melaksanakan ibadah salat tarawih.
Kompas.com melaporkan, malam pertama pelaksanaan ibadah salat tarawih berlangsung seperti biasa di sejumlah masjid di Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh, Kamis (23/4/2020).
Masjid ramai oleh jemaah yang melaksanakan shalat tarawih.
Meski demikian, di sejumlah masjid, penceramah tidak berbicara terlalu lama, agar jemaah tidak perlu berlama-lama di tengah jamaah.
Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh mengeluarkan tausiyah yang memperbolehkan warga di Aceh melaksanakan ibadah shalat tarawih berjemaah di masjid.
Namun, para jemaah diingatkan untuk mengikuti aturan protokol kesehatan seperti menggunakan masker dan membawa sajadah masing-masing.
Wakil Ketua MPU Aceh Faisal Ali mengatakan, kebijakan untuk memperbolehkan shalat berjemaah ini setelah pihaknya mendengar masukan dari MPU kabupaten/kota.
Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh menyiapkan ruang khusus penangan Covid-19 (RICU) dengan fasilitas lengkap dan tenaga medis.
Selain itu juga melihat perkembangan terkini seputar virus corona atau Covid-19 di Aceh.
Faisal Ali menjelaskan, shalat tarawih berjemaah di masjid atau mushala hanya dibolehkan bagi daerah tertentu saja.
"Untuk masyarakat yang bertempat tinggal di kawasan yang penularan wabah penyakit Covid-19 masih terkendali, maka ibadah salat fardhu, tarawih, witir, dan salat Hari Raya Idul Fitri dapat dilaksanakan di masjid dan meunasah dengan membatasi waktu pelaksanaannya," ujar Faisal Ali.
Sementara itu, bagi daerah yang berstatus zona merah virus corona, para jemaah diminta agar tidak mengikuti aktivitas ibadah yang melibatkan orang banyak.MPU juga mengingatkan untuk tidak menyelenggarakan buka puasa bersama dan sahur on the road.
Masjidil Haram dan Masjid Nabawi diketahui telah melaksanakan shalat tarawih pertamanya di bulan Ramadhan 1441 Hijriah pada Kamis (23/4/2020) malam waktu setempat.
Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, shalat tarawih di dua masjid suci umat Islam tersebut dilakukan secara terbatas, yaitu hanya 10 rakaat dengan 5 salam dan hanya diikuti oleh para syekh dan staf masjid.
Masjidil Haram pada Jumat (6/3/2020)
Artinya, penduduk setempat tidak diperkenankan untuk mengikuti shalat berjamaah di masjid.
Keputusan itu dikeluarkan di tengah merebaknya pandemi virus corona di Arab Saudi.
Lantas bagaimana pelaksanaan tarawih pertama di kedua masjid suci umat Islam tersebut?
Dilansir dari Saudi Press Agency, pelaksanaan shalat tarawih di Masjidil Haram dijaga ketat oleh petugas keamanan.
Imam dan khatib Masjidil Haram Syekh Abdul Rahman al-Sudais menambahkan dalam doa qunutnya memohon agar wabah virus corona segera diangkat dari Arab Saudi dan negara-negara Muslim.
Sementara itu pelaksanaan shalat tarawih di Masjid Nabawi juga berjalan secara berbeda. Terlihat sejumlah petugas dan jemaah mengenakan masker.
Dewan Umum Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi terus melakukan perawatan dan perhatian secara intensif untuk mencegah virus corona di lingkungan masjid.
Mereka juga telah membuka penghalang di sekitar Kabah yang dipasang sejak merebaknya virus corona.
Baca Juga: Hari Pertama Puasa Ramadhan 2020, Inilah Soal dan Kunci Jawaban Matematika Belajar dari Rumah TVRI
Dewan tersebut secara rutin membersihkan dan melakukan disinfektasi masjid dengan bahan yang ramah lingkungan.
Pihak masjid juga terus melakukan pemeriksaan suhu bagi siapa pun yang masuk ke dalam masjid.
Sebuah foto yang diambil pada 24 April 2020, menunjukkan pria Arab Saudi melakukan shalat di sebelah Ka'bah di Masjidil Haram, situs paling suci Islam, pada hari pertama bulan suci Islam Ramadhan, di tengah larangan berkumpul atau lockdown karena pandemi Coronavirus (Covid-19).
Sebuah foto yang diambil pada 24 April 2020, menunjukkan pria Arab Saudi melakukan shalat di sebelah Ka'bah di Masjidil Haram, situs paling suci Islam, pada hari pertama bulan suci Islam Ramadhan, di tengah larangan berkumpul atau lockdown karena pandemi Coronavirus (Covid-19).
Sementara itu, di Masjidil Haram Arab Saudi, hanya beberapa orang saja yang melakukan salat tarawih di sekitar kabah.
Mereka adalah petugas Masjidil Haram dan beberapa polisi yang melakukan pengamanan.
Susana tarawih di Masjidil Haram benar-benar sepi. (dailymail.co.uk/afp)
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul RAJA Salman Sedih Melihat Suasana Ramadan Saat Corona, Lihat Foto Tarawih di Masjidil Haram