Kebijakan Lockdown di Tengah Wabah Virus Corona Bikin Hewan-hewan yang Menjijikan Ini Beradaptasi. Apa Dampaknya?

Kamis, 09 April 2020 | 20:03
webcam via milan.radisics

Potret Kota di Italia saat Lockdown Virus Corona

Fotokita.net - Wabah virus corona juga membawa dampak buat ekosistem yang tersisa di kota-kota besar.

Bukan hanya kebiasaan dan perilaku manusia yang tinggal di sebuah kota yang berubah, tetapi satwa liar yang ada di dalamnya juga ikut beradaptasi.

Kebijakan untuk menutup kota-kota (lockdown) di sejumlah negara, diikuti dengan penutupan restoran dan tempat publik lainnya, berdampak pada perilaku dan kebiasaan makan tikus.

Baca Juga: Pamer Hasil Rapid Test Covid-19 Negatif, Anak Bungsu Maia Estianty Ini Malah Jadi Bahan Tertawaan Netizen

Pada akhir Maret lalu, di sepanjang jalan French Quarter di New Orleans, Amerika, datang sekawanan “tamu”.

Tak berapa lama setelah toko dan restoran di jalan yang terkenal itu tutup, tikus-tikus pun keluar dari persembunyiannya.

Kondisi serupa juga ditemui di kota-kota lain yang penduduknya kini lebih banyak beraktivitas di rumah saja untuk menekan penularan Covid-19.

Tikus yang merajalela itu, menurut pakar hewan pengerat Robert Corrigan, tidak mengherankan.

“Koloni tikus yang selama ini bergantung pada sisa-sisa makanan manusia dan mengerubungi tempat sampah di malam hari, sekarang kebingungan bagaimana mencari makan,” kata Corrigan seperti dikutip BBC.

Baca Juga: Bikin Youtube Channel Deddy Corbuzier Jadi Ternoda, Ria Ricis Pasrah Dapat Pesan Menohok: Mikir Dulu Sebelum Ngomong

Tikus-tikus itu kelaparan karena manusia di seluruh dunia kini mengubah kebiasaannya selama pandemi.

Karantina di rumah berarti tidak adanya makanan bagi hewan pengerat.

Dewan pengendalian hama New Orleans, Claudia Riegel, mengatakan sudah banyak laporan tikus-tikus muncul di area baru dan juga di jam-jam yang tidak biasa, karena hewan tersebut sebenarnya hanya muncul di malam hari (nokturnal).

The Guardian

Ratusan Kambing Gunung Serbu Kota di Inggris yang Sepi karena Berlakukan Lockdown

Di Inggris, Asosiasi Teknisi Hama Nasional, mengingatkan bahwa penutuan restoran, bar, hotel, dan juga tempat wisata, bisa mendatangkan konsekuensi yang tak terduga.

Karena tidak adanya makanan bagi tikus, populasi hewan ini akan berkembang di gedung-gedung kosong dan merajalela karena tidak adanya manusia.

Hewan ini juga akan berkeliaran mencari makanan.

Corrigan mengatakan, tikus yang lapar bisa menjejalah tempat yang jauh, bahkan ke lingungan yang tidak pernah ada tikus sebelumnya.

Baca Juga: Tegaskan Pernyataan Keluarga, Tokoh Musik Ini Tampik Spekulasi Kepergian Glenn Fredly Lantaran Wabah Corona

“Mereka adalah mamalia yang tangguh dan memiliki penciuman hebat terutama mencari makanan. Giginya yang kuat juga bisa mengatasi halangan seperti plastik, pintu, atau kain,” katanya.

Walau demikian, menurut Corrigan, ini adalah waktu yang tepat untuk membasi hama tikus di perkotaan.

Tikus yang kelaparan pasti akan gampang terpedaya makanan di perangkap yang dipasang.

Selain itu, kita juga bisa menerapkan pengendalian hama sanitasi, yaitu tanpa makanan yang tersedia, tikus akan mengurangi populasinya sendiri.

Baca Juga: Kekayaannya Lenyap Puluhan Triliun Rupiah di Tengah Pandemi, Bos Rokok Ini Tetap Jadi Orang Terkaya di Indonesia. Kenapa Bisa?

Untuk mencegah tikus masuk rumah, pastikan semua jalan masuk sudah tertutup rapat. Periksa setiap lubang atau pipa yang bisa dilalui tikus dan segera tutup.

Di dalam rumah, pastikan tidak ada tempat yang membuatnya bisa bersarang.

Singkirkan barang-barang yang sudah tidak terpakai dan jangan biasakan menyimpan makanan di wadah terbuka dan dibiarkan semalaman. (Kompas.com)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya