Perawat Negara Maju Ini Pergi Untuk Selamanya Saat Melawan Virus Corona, Penyebabnya Bikin Kita Trenyuh

Rabu, 08 April 2020 | 16:12
News.com.au

Perawat Kious Jordan Kelly

Fotokita.net- Saat ini, petugas medis, termasuk perawat menjadi garda depan dalam melakukan perang terhadap virus corona.

Risiko sangat nyata ada di hadapan garda terdepan 'perang' melawan Covid-19 ini.

Mengabdi menjadi petugas medis di tengah pandemi Covid-19 merupakan tugas berat bagi siapa saja.

Setiap hari mereka bertaruh nyawa untuk merawat orang-orang yang terinfeksi virus corona.

Baca Juga: Masker Sulit Didapat, Lihat Foto-foto Kreativitas Warga Dunia Buat Mencegah Penyebaran Virus Corona

Betapa berisikonya profesi tenaga medis saat ini salah satunya ditunjukkan dengan apa yang menimpa seorang perawat New York City, bernama Kious Jordan Kelly (48).

Melansir News.com.au (5/4/2020), Perawat Kelly, meninggal karena coronavirus pada hari Selasa, setelah menghabiskan berminggu-minggu merawat pasien COVID-19.

Sebelum perawat Kelly meninggal, ia sempat mengirim pesan terakhir yang memilukan kepada saudara perempuannya, Marya Sherron.

Pesan tersebut bahkan dikirim saat dirinya menggunakan ventilator di unit perawatan intensif.

Seperti apa pesan Kelly untuk saudara tercintanya?

Baca Juga: Foto Tunangannya Jadi Pembicaraan, Ternyata Penampilan Jokowi Bikin Terkejut Warganet: Pakai Kacamata dan Berkumis

Kelly menulis:

"Tidak bisa bicara karena saya tersedak dan tidak bisa bernapas. Aku cinta kamu,".

News.com.au
News.com.au

Pesan memilukan seorang perawat untuk saudaranya

Kelly bekerja sebagai asisten manajer keperawatan di Mount Sinai West Manhattan, di mana rumah sakit tempatnya bekerja kekurangan peralatan pelindung, sehingga memaksa perawat untuk memakai kantong sampah.

Ya, betapa ironis keadaan para petugas medis saat harus berjuang melawan virus berbahaya ini justru tak didukung peralatan pelindung yang memadai.

Seperti diketahui, kekurangan Alat Pelindung Diri (APD) menjadi isu yang memprihatinkan di berbagai tempat. Di Indonesia, hal tersebut pun masih menjadi masalah yang belum juga ditangani secara tuntas.

Baca Juga: Pilih Cerai Gara-gara Sering Disuruh Pakaikan Sepatu ke Kaki Artis Cantik Ini, Kini Wajah Aktor Tampan Itu Terlihat Lebih Bercahaya Bersama Istri Barunya yang 15 Tahun Lebih Muda

Berminggu-minggu bekerja dengan keadaan yang memprihatinkan seperti itu, Kelly akhirnya tumbang, ia terkena penyakit dan harus kehilangan nyawa.

"Saya benar-benar percaya bahwa dia ini karena kurangnya APD di unitnya dan di rumah sakitnya, tetapi itu di seluruh negara kita," kata Ms Sherron kepada NBC.

Kelly menderita asma yang parah tetapi dinyatakan sehat.

Atas apa yang menimpa saudaranya, kakak Kelly mendesak masyarakat untuk mengakui bahwa petugas kesehatan menempatkan diri mereka dalam risiko untuk melindungi dan merawat masyarakat.

Baca Juga: Sudah Tinggal Satu Atap Selama 7 Tahun Hingga Punya Anak, Identitas Asli Laki-laki Ini Akhirnya Dibongkar oleh Keluarga Istri Sendiri Gara-gara Alasan Sepele

Ia juga memperingatkan orang lain bisa mengalami nasib yang sama seperti kakaknya jika rumah sakit tidak melindungi staf mereka.

"Hanya akan ada lebih banyak,"

“Dia bukan satu-satunya penderita asma. Dia bukan satu-satunya dengan kondisi yang akan bekerja setiap hari membantu dan berjuang untuk orang, kata Sherron.

Sherron mengungkapkan kepada NY Post bahwa kondisi saudaranya memburuk dengan cepat.

News.com.au
News.com.au

Perawat Kious Jordan Kelly

“Dia memberi tahu orang tua saya bahwa dia positif dan menderita korona.

"Tiga hari kemudian dia mengirimi saya pesan teks dan menceritakan bahwa dia ada di ICU dan menggunakan ventilator dan dia tidak bisa bicara atau dia akan tersedak sehingga kesulitan bernafas. Enam hari kemudian dia meninggal," ungkap Sherron.

Mount Sinai merilis pernyataan setelah kematian perawat itu.

“Kami sangat sedih dengan meninggalnya anggota tercinta staf perawat kami,” bunyi pernyataan itu.

Baca Juga: Putri Semata Wayangnya Dapat Pujian di Atas Podium, Ahok Malah Kena Sindir Jokowi Sewaktu Acara Penting Ini: 'Sudah Jadi Komisaris Utama, Kok Tidak Datang'

“Hari ini, kami kehilangan pahlawan lain, kolega yang penuh kasih, teman dan pengasuh tanpa pamrih.

"Keselamatan staf dan pasien kami tidak pernah lebih penting dan kami mengambil setiap tindakan pencegahan yang mungkin untuk melindungi semua orang."

Kematian Mr Kelly terjadi setelah foto-foto muncul dari pekerja rumah sakit yang mengenakan kantong sampah karena kurangnya alat pelindung yang tersedia untuk mereka.

News.com.au
News.com.au

Perawat Kious Jordan Kelly dan rekan-rekannya saat memakai APD seadaya

Namun, Lucia Lee, direktur senior media untuk Sistem Kesehatan Gunung Sinai, membantah klaim bahwa staf bekerja tanpa peralatan yang sesuai.

“Kami selalu memberi semua staf kami APD yang sangat penting yang mereka butuhkan untuk melakukan pekerjaan dengan aman,”

“Jika seorang individu tidak memiliki APD yang sesuai, mereka tidak pergi ke lantai, titik. Setiap saran sebaliknya tidak akurat,"katanya. (Khaerunissa/Intisari Online)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya