Tenggelam di Antara Kabar Duka Mantan Istri Sule dan Ria Irawan, Menteri Wanita Era Orde Baru yang Dapat Firasat Kepergian Ibu Tien Soeharto Ini Tutup Usia

Senin, 06 Januari 2020 | 16:57
Istimewa

Mien Sugandhi wafat dalam usia 85 tahun. Mien menjabat sebagai Menteri Urusan Peranan Wanita di era Presiden Soeharto, yaitu selama 1993 hingga 1998.

Fotokita.net - Mien Sugandhi wafat dalam usia 85 tahun. Perempuan bernama lengkap Siti Aminah Sugandhi ini lahir pada 28 Juli 1934.

Mien menjabat sebagai Menteri Urusan Peranan Wanita di era Presiden Soeharto, yaitu selama 1993 hingga 1998.

Sebelumnya, selama tahun 1977 hingga 1993, politisi Partai Golkar ini menjabat sebagai anggota DPR.

Baca Juga: Dikenal Punya Operasi Penembakan Preman Bertato Nan Kejam, Siapa Sangka Soeharto Muda Dapat Tamparan Keras dari Sosok Ini. Ternyata Bukan Sembarang Orang!

Mien dimakamkan pada Senin (6/1/2020) siang di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta.

Mien Sugandhi mengembuskan napas terakhirnya pada Minggu (5/1/2020) malam. Ia merupakan mantan Menteri Urusan Peranan Wanita di era Orde Baru, serta Politisi Partai Golkar.

Mien menjabat sebagai menteri selama lima tahun di Kabinet Pembangunan VI, terhitung sejak 17 Maret 1993 hingga 16 Maret 1998.

Saat masih menjabat menteri, tepatnya 17 Agustus 1996, Mien dianugerahi tanda kehormatan Bintang Mahaputera Adipradana.

Penghargaan itu diberikan untuk mereka yang berjasa besar di suatu bidang atau peristiwa tertentu yang bermanfaat bagi kemajuan, kesejahteraan, dan kebesaran bangsa dan negara.

Baca Juga: Santer Isu Baku Tembak Kedua Putranya Hingga Mengenai Ibu Tien Soeharto, Sosok Dekat dengan Soeharto Justru Beberkan Fakta Sebenarnya. Dia Pun Jadi Saksi Kepergian Sang Ibu Negara

Mien dikenal sebagai sosok yang dekat dengan Soeharto dan istrinya, Tien Soeharto.

Bahkan, sebelum meninggal dunia pada tahun 1996, Tien menyampaikan pesan melalui Mien supaya Soeharto tak lagi maju sebagai presiden.

Istimewa
Istimewa

Mien Sugandhi wafat dalam usia 85 tahun. Mien menjabat sebagai Menteri Urusan Peranan Wanita di era Presiden Soeharto, yaitu selama 1993 hingga 1998.

Dikutip dari buku Pak Harto, The Untold Stories (2011), Mien menyebut bahwa pesan dari mantan Ibu Negara itu disampaikan dalam suatu acara Golkar.

"Tiba-tiba Ibu Tien berkata kepada saya, tolong katakan kepada... (Ibu Tien menyebut salah seorang petinggi Golkar), agar Pak Harto jangan menjadi presiden lagi. Sudah cukup, sudah cukup, beliau sudah tua," kata Mien mengingat ucapan Tien.

Mien mengaku terkejut dan seketika berkata, "Lho Bu, kalau begitu siapa yang mumpuni untuk menggantikan beliau?"

Baca Juga: Tak Pernah Kantongi Restu dari Ibu Tien Soeharto, Mayangsari Nekat Lakukan Hal Ini Sewaktu Sang Ibu Mertua Tutup Usia

"Biarlah itu diserahkan dan ditentukan oleh pemilu saja. Aku sudah tidak mau lagi. Aku mau pergi, aku lungo (pergi), pokok'e aku lungo," kata Tien.

Atas pesan itu, Mien lantas menyampaikannya ke politisi Golkar yang dimaksud Tien. Namun, politisi tersebut tak percaya Tien berpesan demikian.

instagram/tututsoeharto

Ibu Tien Soeharto saat di Taman Buah Mekarsari

"Saya pun bersikeras, masak saya berani berbohong? Mengubah kata-kata Ibu Tien saja saya tidak berani," ujar Mien.

"Tetapi mereka tidak percaya, ya sudah. Mereka malah mengatakan bahwa lebih dari seratus juta rakyat Indonesia tetap menginginkan Pak Harto menjadi presiden," lanjutnya.

Baca Juga: Tiada Lagi Senyum Khas Itu Di Depan Kamera, Mantan Kapolri Ini Jadi Saksi Detik-detik Atas Kepergian Ibu Tien Soeharto. Apa Fakta Sebenarnya?

Akhirnya, Tien mengembuskan napas terakhir pada 28 April 1996. Kemudian, setahun setelahnya, Soeharto kembali terpilih sebagai presiden dan dilantik untuk ketujuh kalinya pada 11 Maret 1998.

anton-djakarta.blogspot.com
anton-djakarta.blogspot.com

Ibu Tien Soeharto, Tommy kecil, dan Pak Harto

Namun, tak lama setelah itu situasi politik menjadi tidak kondusif dan Soeharto menyatakan mundur dari jabatannya.

"Ah, seandainya orang-orang diberi pesan oleh Ibu Tien itu dulu itu mau merenungkannya," kata Mien dalam buku Pak Harto, The Untold Stories lagi. (Kompas.com)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya