Fotokita.net - Netizen memang kerap menyoroti kedekatan Betrand Peto dengan Sarwendah.
Pasalnya, Betrand Peto yang sudah beranjak remaja kerap manja pada Sarwendah.
Ruben Onsu justru menilai kedekatan Sarwendah dan Betrand Peto sewajarnya sebagai ibu dan anak.
Bahkan Ruben Onsu menyadari jika selama ini Betrand Peto kurang mendapat kasih sayang dari kedua orangtuanya di NTT.
"Wenda dan Betrand itu ya ibu dan anak," ucap Ruben Onsu saat Grid.ID temui di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, Rabu (27/11/2019).
"Mungkin saja selama ini yang dicari sosoknya seperti itu makanya kedekatanya seperti itu," sambungnya.
Presenter 36 tahun itu juga mengaku capek jika harus menanggapi setiap komentar negatif netizen soal kedekatan Betrand Peto dengan Sarwendah.
Lebih lanjut Ruben Onsu menjelaskan perjuangannya mengasuh Betrand Peto yang karakternya sudah terbentuk dari lingkungan yang sebelumnya.
Suami Sarwendah mengaku membutuhkan waktu untuk benar-benar bisa mengarahkan dan membentuk karakter Betrand Peto menjadi lebih baik lagi.
Bahkan Ruben Onsu juga menjelaskan betapa sulitnya membuat Betrand Peto tersenyum.
"Untuk membuat anak ini tersenyum atau tertawa sangatlah susah, itu yang saya bilang..."
"Pola sudah terbentuk dan kami mencoba (dengan) pola kami supaya bisa dia rubah, tapi itu pun harus dikasih penjelasan karena sinyo bukan anak-anak lagi."
"Jadi alasan yang tepat dan diterima pikirannya pasti dia rubah," lanjutnya.
Sahabat Ivan Gunawan ini juga meminta netizen yang kerap memberikan cibiran kepada keluarganya untuk bisa memahami kondisinya ini.
Ya Ruben Onsu mengakui ia dan Sarwendah masih memiliki banyak kekurangan soal mengasuh anak remaja.
Sarwendah juga mengungkapkan bahwa Betrand Peto kerap menikmati ASI (Air Susu Ibu) yang seharusnya dikonsumsi oleh anak kandungnya, Thania Putri Onsu.
Hal itu rupanya telah menimbulkanbanyak kontroversi dari publik.
Begitu juga dengan paranormal Mbak You yang menilai perbuatan Betrand Peto sudah berlebihan.
"Masa puber kalo terlalu berlebih-lebihan juga tidak bagus, menurut kaca mata saya loh,"kata Mbak You kepada Grid.ID saat ditemui di kediamannya,di kawasan Bintaro, Tangerang Selatan, beberapa waktu lalu.
"Siapapun punya cara pandang yang sama," imbuhnya.
"Oke sayang, itu bagus banget, merangkul sangat bagus sekali. Tapi apa perlu seperti sedemikian rupa. Apa perlu dengan bergaya seperti itu?" sambung Mbak You.
Ya, diketahui Betrand Peto kinitelah berusia 13 tahun yangberarti telah memasukimasa pubertas.
Mbak You menambahkan, kedekatan itu harus lebih diperhatikan.
Di sini perlu adanya peran Ruben Onsu sebagai ayah, untuk selalu mengingatkan Betrand Peto.
"Anak kandung sendiri melakukan seperti itu sudah jarang ya,"kata Mbak You lagi.
"Kemesraan dengan ibu atau bapak itu akan beda, apalagi di masa puber, harus diarahkan," lanjutnya.
"Tapi maksud saya, walaupun maksudnya baik, tapi diterima anak ini jadi tidak baik, tujuannya menasihati, jadi ada sebuah benturan, dan ini anak akan melompat pergi," beber Mbak You.
"Dan semua niat baik tidak selalu diterima baik pula, semua hal lazim tidak diterima dengan lazim pula, kembali ke pribadi masing-masing," pungkasnya.
Keluarga Ruben Onsu kembali menjadi perbincangan di media sosial. Usai pro dan kontra mengenai pemberian ASI milik Sarwendah kepada Betrand Peto, kini warganet berkomentar mengenai Betrand Peto yang menyentuh dada Sarwendah pada sebuah acara.
Video tersebut merupakan potongan Instagram Story di akun media sosial milik Ruben Onsu. Banyak warganet yang membela Sarwendah, banyak pula yang memberikan pandangan miring.
Psikolog anak dan keluarga, Astrid WEN angkat bicara mengenai hal ini.
Usai menonton video yang viral tersebut, Astrid berpendapat bahwa kita tidak bisa menyalahkan anak asuh Sarwendah.
“Tidak bisa ditentukan apakah intensional (disengaja) atau tidak, tidak bisa di-judge. Tapi kalau dari ceritanya, dia (Betrand) yang tidak pernah dapat ASI sebelumnya dan lain-lain mengingatkan kita akan pentingnya edukasi seks sejak dini,” tutur Astrid, Rabu (11/12/2019).
Menurut Astrid, salah bila banyak orang mengatakan edukasi seks dilakukan mulai remaja. “Edukasi seks itu harus diajarkan mulai usia 1,5 menuju 2 tahun. Bukan diajarkan tentang berhubungan seks ya, tapi hal mendasar yaitu gender,” lanjutnya.
Edukasi yang paling pertama diajarkan adalah tentang gender. Apakah anak tersebut laki-laki atau perempuan, bagaimana tubuhnya sama dengan ayahnya atau ibunya.
Lalu bagaimana jika anak sudah remaja seperti Betrand Peto?
“Jika kasusnya anak asuh apalagi yang sudah remaja, perlu dibantu dengan edukasi atau pengajaran. Supaya tidak terjadi miskomunikasi. Ibu berhak menentukan batasan fisik, dan mengajarkan bahwa 'cara pemberian kasih sayang di keluarga ini berbeda dengan keluargamu sebelumnya',” papar Astrid.
Bagaimana tentang perilaku Sarwendah usai Betrand memegang dadanya? Astrid menyebutkan bahwa Sarwendah melakukan hal yang benar.
“Kalau saya lihat di videonya, Sarwendah itu refleks menepis (tangan anaknya). Itu merupakan mekanisme pertahanan diri, penanda batasan area personal kita,” tuturnya. Astrid menilai cara Sarwendah dengan refleks menepis tangan anaknya merupakan hal yang wajar dilakukan.
Jika tidak begitu, lanjut ia, bisa jadi Sarwendah memiliki trauma akan sentuhan fisik atau kejadian yang tidak umum sebelumnya.
“Aku lihat cara Sarwendah menepis masih wajar. Ibu memang sangat berhak disentuh oleh anaknya. Namun jika sentuhan itu dirasa berlebihan oleh ibu, ibu berhak memberitahu anaknya,” lanjutnya.
Dalam hubungan ibu-anak, sentuhan adalah bukti kasih sayang. Astrid mengatakan dari sisi ibu sendiri, penting untuk mengatakan bahwa ‘mama sayang sama kamu, tapi mama kurang nyaman jika disentuh seperti ini’. Kemudian, menunjukkan cara sentuhan yang nyaman untuk ibu misal dengan menggengam tangan.
Edukasi seperti ini akan berpengaruh terhadap relasi pertemanan dan percintaan si anak di masa mendatang.
“Cara kita memberikan batasan juga akan dicontoh oleh anak, dalam relasi pertemanan atau dengan lawan jenisnya,” tutup Astrid.