Fotokita.net - Presiden Joko Widodo sudah menunjuk tujuh orang dari kalangan milenial sebagai staf khususnya.
Namun, tujuh staf khusus yang berusia 20 sampai 30-an tahun tersebut tak dibagi dalam pembidangan tertentu.
"Ini staf khusus saya yang baru, untuk bidang-bidangnya ini kerja barengan begitu," kata Jokowi saat memperkenalkan para staf khusus milenialnya di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (21/11/2019) sore.
Dari tujuh nama itu, hanya Angkie Yudistia (Pendiri Thisable Enterprise, kader PKPI, difabel tuna rungu) yang mendapat tugas khusus dari Presiden Jokowi.
"Tadi Mbak Angkie khusus juru bicara bidang sosial, saya tambahi tugas itu," kata Jokowi.
Presiden Joko Widodo baru saja mengumumkan staf khusus barunya yang terdiri atas pemuda-pemudi mileneal.
Selain tujuh stafsus dari kalangan Milenial, Jokowi juga sudah menunjuk enam nama lain. Lantas, banyak yang bertanya kenapa tak ada nama Ali Ngabalin dalam daftar itu?
Jokowi bilang, para staf khususnya tidak perlu bekerja penuh waktu (full time) di Istana.
Hal itu disampaikan Jokowi saat memperkenalkan tujuh milenial sebagai staf khususnya di teras Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (2/11/2019).
"Tidak full time, (karena) beliau-beliau sudah memiliki kegiatan dan pekerjaan," kata Jokowi.
Ada juga yang masih berniat melanjutkan kuliah.
Oleh karena itu, Jokowi tak mempermasalahkan jika mereka tak datang ke Istana setiap hari.
"Tapi minimal seminggu, dua minggu, pasti ketemu," kata Jokowi.
Namun, Jokowi juga menegaskan bahwa para staf khususnya dari kalangan milenial ini bisa kapan saja memberi masukan.
Jika ada ide yang ingin disampaikan untuk membantu kinerja pemerintah, presiden siap mendengar.
"Masukan setiap jam, setiap menit kan bisa saja," ucap mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
Adapun tujuh staf khusus milenial Jokowi yakni:
1. Putri Indahsari Tanjung - (CEO dan Founder Creativepreneur)
2. Adamas Belva Syah Devara - (Pendiri Ruang Guru)
3. Ayu Kartika Dewi - (Perumus Gerakan Sabang Merauke)
4. Angkie Yudistia - (Pendiri Thisable Enterprise, kader PKPI, difabel tuna rungu)
5. Gracia Billy Yosaphat Membrasar - (CEO Kitong Bisa, peraih beasiswa kuliah di Oxford)
6. Aminuddin Ma'ruf - (Mantan Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia PMII)
7. Andri Taufan Garuda Putra - (Pendiri Lembaga Keuangan Amartha)
Daftar Staf Khusus Jokowi
Selain tujuh stafsus dari kalangan Milenial, Jokowi juga sudah menunjuk enam nama lain.
Tiga nama merupakan wajah lama, sementara tiga nama lainnya adalah nama baru.
Berbeda dengan para staf khusus milenial yang tak mendapat pembidangan, keenam stafsus ini sudah diberi tugas sesuai bidangnya masing-masing.
Berikut keenam stafsus dan bidangnya:
1. Anak Agung Gde Ngurah Ari Dwipayana: Stafsus Bidang Politik dan Pemerintahan
2 Sukardi Rinakit: Staf Khusus Bidang Politik dan Pers
3 Arif Budimanta: Staf Khusus Bidang Ekonomi
4 Diaz Hendropriyono: Staf Khusus Bidang Sosial
5 Dini Shanti Purwono: Staf Khusus Bidang Hukum
6 Fadjroel Rachman: Staf Khusus Bidang Komunikasi/Jubir Presiden
Tak Ada Nama Ali Ngabalin dalam Daftar Staf Khusus Presiden
Dari nama-nama staf khusus presiden yang diumumkan kemarin tak ada nama Ali Mochtar Ngabalin.
Sebelumnya dia disebut-sebut akan masuk jajaran staf khusus Jokowi.
Terlebih dia kerap dipercaya berbicara ke publik atas nama Istana Kepresidenan RI.
Sebelumnya Ali Mochtar Ngabalin menjabat sebagai tenaga ahli utama Kantor Staf Presiden (KSP).
Sebelum masuk istana, Ali Mochtar Ngabalin adalah sosok yang kerap mengkritisi pemerintahan Joko Widodo.
Contohnya, saat Ali Mochtar Ngabalin menyebut Jokowi hanya pencitraan terkait penolakan pembelian mobil Mercy pada tahun 2014.
Politikus yang lahir pada 25 Desember 1968 itu bekerja di bawah Deputi IV KSP yang membidangi Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi.
Tugasnya mengkomunikasikan segala pencapaian pemerintah.
Adapun alasan Ali Mochtar Ngabalin bersedia masuk dalam jajaran pemerintaan karena ingin menjadi penyambung antara pemerintah dan ulama.
Lagi pula, ia menyebut tak ada yang abadi dalam politik.
"Ya, politik itu kan sebetulnya dinamis. Saya pikir teman-teman di media tahu politik itu dinamis. Itulah khasanah politik yang membuat kita menjadi kaya," katanya beberapa waktu lalu.
Mantan Tenaga Ahli Kedeputian IV Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin meminta doa agar dia bisa kembali dipercaya Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk kembali menjabat pada pemerintahan.
"Bantu doanya ya. Terakhir saya sebagai tenaga ahli utama kantor staf presiden. Dimana saja bapak presiden tempatkan saya pasti, saya siap untuk menjaga ruang publik dari fitnah dan ujaran kebencian," kata Ngabalin.
Mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) ini menyatakan kesiapannya untuk membantu kembali pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin periode 2019-2024. Sebab, ia mengetahui Jokowi merupakan pemimpin yang tulus.
"Setiap saat saya siap untuk dan atas nama pemerintah, istana dan kehormatan bapak Presiden Joko Widodo beliau orang ikhlas dan tulus untuk negara dan rakyatnya," ucap dia.
Ngabalin yang terkenal aktif bersuara ini mengaku miris jika melihat pejabat publik pelit dalam memberikan keterangan kepada para wartawan. Ia menilai hal itu seharusnya tidak terjadi, karena selama ini, ia selalu bersuara mewakili istana kepresidenan.
"Kasihan juga kenapa banyak pejabat publik yang tidak memberi keterang pada awak media. Padahal publik Indonesia harus ter-update," tuturnya.
Saat ini, kata Ngabalin belum ada informasi apakah ia kembali mendapat posisi di pemerintahan atau tidak. Tapi, ia akan tetap bersuara jika ada narasi yang tidak benar menyangkut pemerintah.
"Saya belum ada atribusi tetapi kerap akan ngomong dan back up kalau-kalau ada narasi dan diksi yang menyudutkan presiden dan istana bahkan pemerintah," kata dia.
Ali masih optimistis ke depan akan ada posisi terbaik bagi dirinya. "Doa-doa terbaik selalu datang tepat pada waktunya. Saya tidak pernah ragu dengan kehidupan," ujarnya.